Share

Bab 31

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-06 13:40:02

Sesuai dengan tujuan dan misinya datang ke sini, Tiara kembali mencoba untuk fokus dengan latihannya. Sebelum dinyatakan lulus dari sekolah ini, dia harus benar-benar menyelesaikan semua ujian-ujian yang ada. Waktunya juga di sini hanya tinggal dua minggu lagi. Jadi harus benar-benar dimanfaatkan untuk fokus berlatih.

"Gak terasa ya, sebentar lagi kita bakal balik ke kandang masing-masing." Aira memandang Tiara dan juga Miranda.

"Kak, kenapa kita gak boleh buka jati diri bila disini?" Tiara memandang Miranda. Padahal ia berharap bisa mengantongi kontak person milik teman-temannya yang ada di sini.

"Sudah jadi kode etik di sini," Jawab Miranda.

"Apa kak Miranda dan kak Aira akan langsung bekerja, selesai pendidikan di sini?"

"Iya, kami sudah mendapatkan tawaran. Kak Dani mengatakan begitu," jelas Aira.

"Mencari bodyguard yang cewek, sangat sulit, terkadang ada yang meminta bodyguard perempuan untuk jadi pengawal istri atau perempuan mereka. Karena alasan ini juga, kak Dani menawar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 32

    Bab 33"Sampai kapan sikap kamu seperti ini Rafael? Kamu sudah dewasa nak, bahkan sebentar lagi kamu yang memimpin perusahaan. Bagaimana mungkin papi bisa menyerahkan perusahaan dengan anak yang seperti kamu." Melihat sikap putranya yang seperti ini membuat Faisal frustasi.Rafael hanya diam dan kemudian berangsur duduk. Selama berada di rumah, setiap pagi ia harus mendengarkan ceramah dari mommy dan juga papinya."Kami mengira, kamu akan menjadi anak yang bertanggung jawab, setelah kembali dari tempat pendidikan. Namun ternyata, tidak. Mami sengaja mengirim kamu ke sana supaya kamu bisa menjadi sosok yang kuat, bertanggung jawab dan disiplin. Namun nyatanya apa? tidak ada perubahan sedikitpun." Wanita paruh baya itu, tidak ada henti-hentinya mengomeli putranya.Rafael hanya diam dan kemudian turun dari atas tempat tidur. Dengan sangat malas, ia mengambil handuk dan kemudian pergi ke kamar mandi. "Aku sudah tidak mengerti lagi, bagaimana cara mengatasi anakmu itu." Elizabet memandang

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09
  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 33

    "Apa yang membuat kamu tidak fokus?" Faisal memandang putranya."Aku tidak suka dengan cara papi dan mommy, memperlakukan aku. Mengapa aku diperlukan seperti anak kecil." Rafael protes dengan sikap kedua orang tuanya."Anak kecil seperti apa? Bukankah kamu sudah papi berikan kesempatan untuk pemimpin di perusahaan, tapi kamu tidak mau, dan menolak." Faisal memandang putranya. Pria paruh baya itu tampak kesulitan menghadapi sikap putranya. Rafael merupakan pewaris tunggal perusahaan besar miliknya. Martalain center group. Perusahaan yang bergerak di bidang industri gas, batu bara dan beberapa perusahaan kecil lainnya yang bergerak di industri kebetulan Pokok. "Kapan kamu mau menjadi direktur di PT Adira karsa? "Elizabeth memandang putranya. Rafael diam mendengar pertanyaan dari mamanya"Kami ini sudah tua Rafael, kami sudah tidak sanggup bila mengurusi perusahaan terlalu banyak. Matalani grup, memiliki banyak anak cabang dan juga perusahaan-perusahaan yang tergabung di dalamnya. Bil

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-13
  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Ban 34

    "Sayang, kamu jangan sakit seperti ini, bagaimana aku bisa melewati hari-hari ku, bila melihat kamu seperti ini. Sayang, aku mohon, jangan tinggalkan aku. Aku tidak sanggup bila harus mengurus perusahaan kita sendiri," raung Elizabeth."Sayang, aku baik-baik saja. Mana mungkin aku meninggalkan kamu." Faisal berkata dengan suara yang lemah. Rafael merasakan hatinya yang terasa perih, ketika mendengar perkataan mommy nya. Ia hanya terdiam, berdiri di depan pintu. "Sayang, mengapa kamu jahat sekali kepada ku, mengapa kamu membiarkan aku bekerja sendiri, sedangkan kamu, begitu sangat emak, bisa tidur dan bersantai di sini. Setiap saat perawat cantik akan masuk ke dalam kamar mu. Bila kamu di sini, dirawat dengan perawat muda dan cantik-cantik, aku sungguh cemburu. Aku tidak akan bisa berkonsentrasi dengan pekerjaan ku." Elizabeth terus menangis dan memeluk suaminya. Saat ini Faizal sedang berada di rumah sakit. Sudah banyak selang menempel di tubuhnya. Sedangkan di hidungnya, menempel s

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-16
  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 35

    Meskipun hatinya terasa berat untuk meninggalkan papinya, namun ia tetap pergi, bersama orang kepercayaan Faisal yang bernama Adnan. "Mas Adnan, bukankah selama ini yang menjadi asisten pribadi papi, om Suryo?" Rafael bertanya dengan sedikit tersenyum. Ia sangat mengenal Adnan, yang merupakan anak dari orang kepercayaan papinya. Saat Rafael masih kecil, Adnan yang selalu bermain dan menjaganya. Begitu juga, ketika sekolah SD hingga SMP. Mereka selalu berada di sekolah yang sama."Iya benar tuan muda Rafael. Sudah 6 bulan ini, saya diminta oleh ayah saya, untuk membantu tuan besar Faisal." Adnan sedikit tersenyum."Apa Om Suryo sudah tidak bekerja lagi?""Masih, tuan muda.""Apa om Suryo sakit?" "Tidak tuan muda, ayah saya sangat sehat."Mulut Rafael membulat ketika mendengar keterangan yang diberikan oleh anak dari orang kepercayaan papinya."Aku mendengar kabar, mommy dan papi beberapa bulan yang lalu dibegal, apa itu benar?" Rafael memandang Adnan. "Tepatnya bukan dibegal, namun

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-20
  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 36

    "Kenapa rasanya seperti ini, sakit sekali." Dengan cepat Tiara mengusap air matanya saat Miranda dan Aira datang ke mejanya."Apa sudah dipesan?" Miranda memandang Tiara. "Sudah kak," jawab Tiara dengan tersenyum."Sejak bang Gazi sudah tidak ada, kita bisa merdeka bertiga. Kalau tidak, dia pasti culik kamu terus dari kami." Aira tersenyum.Tiara tersenyum saat mendengar penuturan dari Aira. "Kita senang, tapi Tiara pasti merasa kesepian," ungkap Miranda. Sejak Gazi pergi, Tiara tampak sering melamun. "Ha.... Ha ... Gak juga, sebentar lagi kita akan keluar dari sini. Kakak-kakak, jangan lupa, kopi daratnya. " Tiara tersenyum."Oke," jawab kedua gadis tersebut. Mereka menghentikan obrolannya, ketika si emak mengantarkan pesannya."Dicariin ternyata di sini." Rizky duduk di samping Aira. "Iya, katanya abang masih latihan." Aira tersenyum. "Iya, baru selesai dek. Ini masih keringat." Rizky menunjukkan keringat di pelipis keningnya. "Ih bau." Aira menutup hidungnya."Gak kok, cob

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-05
  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 37

    Rafael duduk di coffee shop milik Rhoma. Setidaknya, rasa pusing di kepalanya, sedikit berkurang. Menikmati secangkir kopi panas di sore hari, mampu memberikan rasa rileks untuknya."Aku sungguh tidak menduga, bisa menemukan kamu." Rafael tersenyum memandang Rhoma. "Aku tidak kemana-mana dan kamulah yang pergi kemana-mana, jadi mengapa kamu mencari aku. Karena aku hanya di sini." Rhoma tersenyum. Kenangan indah ketika mereka sekolah tingkat pertama, masih terekam jelas di ingatannya."Ya memang aku yang pergi jauh. Papi dan mami begitu sangat sibuk, jadi mereka tidak punya waktu untuk memperhatikanku di sini. Karena alasan itu, aku dikirim ke Amerika. Kamu tahu sendiri, seperti apa kesibukan kedua orang tuaku. Bahkan untuk datang ke sekolah saja, mereka tidak punya waktu," curhat Rafael. "Apa yang mereka lakukan, demi untuk kamu dan demi hidup orang banyak. Aku yakin, mereka tidak ingin melupakan kamu dan sibuk dengan uang, aku yakin itu. Kedua orang tuamu, pemilik perusahaan besa

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 38

    Faisal menganggukkan kepalanya. Dipandangnya anak laki-laki tersebut. Ada rasa kasihan, saat melihat bibir anak itu sudah putih karena pucat. "Mau ke mana?" tanya Faisal."Ini sudah sore om, saya mau pulang ke panti asuhan," jawabnya dengan sedikit tersenyum."Oh kamu tinggal di panti asuhan?" tanya Faisal. Melihat anak laki-laki yang usianya hampir sama dengan usia anaknya, membuat ia teringat akan putra semata wayangnya. "Iya Om," jawab Andika.Faisal membantu Andika mengutip amplop-amplop yang berserakan di tanah. Dilihatnya tulisan di kepala amplop yang berisikan nama, tempat, panti asuhan berada. "Untuk apa amplop-amplop ini!" tanya Faisal."Saya meminta sedekah ke rumah-rumah Om, dan ini amplop saya akan berikan kepada si pemilik rumah. Bila mereka Sudi memberi sedekah, akan mengisikan uang ke dalam amplop ini. Tapi hari ini tidak ada yang memberikan saya uang Om." Andika berkata dengan wajah yang sedih. Terbayang olehnya, saudara-saudara yang berada di panti. Malam ini mungki

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-20
  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 39

    "Kamu sangat tampan." Elizabeth memuji ketampanan putra semata wayangnya. Senyum manis terukir di wajah cantik wanita berambut coklat dengan tubuh nan langsing tersebut."Aku memang sangat tampan mom," jawabnya pongah."Tentu saja sayang. Karena hanya kamu, anak kami satu-satunya. Jika seandainya kami memiliki satu anak laki-laki lagi, mungkin kamu tidak menjadi yang paling tampan." Elizabeth tertawa ngakak saat mengerjai putranya seperti ini.Rafael hanya diam memandang Elizabeth dengan wajah kesal "Hari ini adalah hari penting untukmu, namun mengapa wajahmu sangat murung seperti ini." Elizabeth tersenyum dan mengusap pipi putranya.Rafael diam ketika mendengar pertanyaan dari mommy nya. Ingin sekali ia bercerita namun hal itu terpaksa diurungkannya, mengingat ini bukan momen yang tepat. "Hai my baby boy, kamu boleh bercerita denganku." Elizabeth tersenyum dan merapikan dasi yang dipakai oleh Rafael"Berhentilah memperlakukan aku seperti anak bayi, aku bukan bayi laki-lakimu lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-25

Bab terbaru

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 57

    "Apa dia sudah jalan ke sini?" Faisal memandang Rafael."Iya dad, kita tunggu sebentar." Rafael sedikit tersenyum. Meskipun menu sudah terhindar, namun ia ingin makan siang bersama-sama dengan sahabatnya. Sekalian akan mengenalkan Daddy, dan menceritakan tentang hubungannya dengan sang bodyguard.Tiara memandang ke arah pintu masuk. Jantungnya berdegup cepat saat melihat sosok yang dikenalnya. "Rhoma," panggil Faisal. Rhoma tersenyum dan berjalan ke arah Faisal."Enggak nyangka bisa jumpa di sini. Bagaimana kabar kamu, nak?" Faisal bertanya dengan tersenyum. Rhoma adalah orang yang sangat berjasa dalam hidupnya, karena sudah menyelamatkan nyawa istri dan dirinya sendiri. Faisal pernah berniat untuk menjalin kerjasama membuka coffee shop dengan Rhoma, namun pada akhirnya pemuda itu menolak dengan alasan begitu sibuk takut tidak terhandle lagi."Alhamdulillah baik pak Faisal." Rhoma tersenyum. Rafael kenalin ini Rhoma yang dulu pernah menyelamat Daddy dan mommy saat di serang oleh o

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 56

    Rafael memandang Tiara dengan tersenyum. pagi ini, gadis itu terlihat sangat cantik dan segar dengan memakai stelan blazer berwarna pink muda dan baju kaos putih di dalamnya. Baru melihat senyum manis Tiara saja, hatinya sudah sangat senang dan berbunga-bunga. Degup jantungnya semakin cepat, ketika tatapan matanya bertemu dengan Rafael. Dengan cepat Tiara mengalihkan pandanganya ke arah yang lain. Ia tidak ingin Elizabeth atau Faizal merasa curiga melihat sikapnya."Ayo Tiara, duduk." Elizabeth menarik tangan gadis Cantik tersebut."Iya Bu," jawab Tiara. Sikap baik Elizabeth yang seperti ini, membuat Tiara semakin merasa bersalah. Bahkan sang majikannya itu meletakkan daging bakar ke dalam piringnya. "Bagaimana kuliahnya semala" tanya Rafael. Meskipun obrolan tentang kegiatan perkuliahan dan seperti apa saat di kampus, sudah dibahas, namun tetap saja Rafael bertanya untuk mencari topik obrolan di meja makan. "Baru permulaan pak jadi masih tahap beradaptasi," jawab Tiara dengan sedi

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 55

    "Saya juga ingin jalan-jalan di Indonesia, jadi anggap saja saat ini sedang jalan-jalan." Yunaindra kembali membujuk kedua gadis tersebut. Ke dua gadis itu pastinya tidak percaya dan canggung dengan orang yang baru di kenal seperti dirinya."Mengapa kalian sepertinya takut denganku, yakinlah aku ini orang baik dan tidak pemakan manusia." Pria berwajah tampan itu terkekeh. Menghadapi anak kecil, diperlukan kesabaran yang ekstra tinggi dan itulah yang saat ini dilakukannya. Dengan sabar meyakini kedua gadis yang masih berdiri dengan sorot mata penuh keraguan. Yunaindra hanya diam dan memandang kedua gadis yang saling berbisik. "Baiklah tapi saya minta saya diantar pulang duluan ya Om," pinta Zia. Berdua saja di dalam mobil dengan lawan jenis yang baru saja di kenal, tentu membuat Zia tidak nyaman. "Tidak masalah." Pria tampan itu tersenyum lega. Tidak masalah siapa yang diantar lebih dulu, yang penting kedua gadis itu mau diantarkan pulang, sehingga ia tidak merasa bersalah terhada

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 54

    "Maaf Mr, saya ada pekerjaan untuk besok pagi. Jadi saya harus segera pulang untuk menyelesaikan pekerjaan saya. Apa saya bisa minta tolong untuk mengantarkan teman-teman saya pulang? Namun jika Mr sibuk, tidak apa, saya akan menghubungi taksi." Tiara berkata dengan sedikit berbisik di dekat daun telinga Yunaindra agar perkataannya tidak di dengar oleh kedua temannya."Oh tidak, aku tidak sibuk. Pulanglah, selesaikan perjalanan mu." Pria bermata sedikit sipit itu tersenyum. "Terimakasih Mr." Tiara beranjak dari duduknya. "Tiara mau ke mana?" Tanya Zia."Maaf, aku ada pekerjaan untuk besok pagi. Jadi aku pamit dulu ya. Kalian akan di antar Mr Yuna pulang." Tiara berkata dengan tersenyum. Sebelum kedua temannya berbicara, Tiara sudah pergi lebih dulu. Tiara langsung pergi dan masuk ke dalam mobil. Senyum mengembang di bibir tipisnya saat melihat 40 pesan dari Rafael. [Gimana di kampus?][Ingat ya, jangan pandang-pandang cowok.][Selesai kuliah langsung pulang.][Telpon Abang kalau s

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 53

    "Tiara ini mobil kamu?" Cila bertanya dengan heboh. Dilihatnya mobil mewah berwarna hitam itu dengan mulut terbuka. Tanpa ada rasa malu, gadis itu mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya dan meminta Zia untuk mengambil gambarnya. Zia hanya patuh mengikuti perintah teman barunya. Ia mengambil gambar Cila dengan berbagai pose. "Cila, ini sudah banyak." Zia mulai lelah. "Satu kali lagi, buat video reels." Pintanya dengan tersenyum.Dengan sangat sabar Zia mengikuti permintaan temannya. "Sudah," ucapnya sambil memberikan ponsel Cila."Tunggu, satu lagi, video tiktok." Cila kembali merayu temannya. Zia menuruti kehendak temannya. Dengan sabar mengambil rekaman video tiktok. Entah sudah berapa kali gadis itu mengambil video tiktok dan menunggu Cila mengupdate dan kemudian mengambil lagi. Yunaindra tersenyum geli melihat Cila yang bertingkah udik. Melihat tingkah gadis-gadis itu, membuatnya hanya tertawa kecil. Namun secara diam-diam Yunaindra ikut serta mengambil video Zia dan Cila. Lumay

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 51

    Tiara seakan tidak percaya ketika melihat rombongan dosen yang masuk kedalam ruangan dan kemudian duduk di kursi bagian depan yang disediakan khusus untuk dosen yang akan memberikan kata sambutan untuk mereka. "Abang Rhoma," gumamnya" Tiara memandang sosok yang begitu sangat dikenalnya dengan mulut yang sedikit terbuka. Diantara dosen-dosen yang sekarang duduk di depan, pria itu tampak paling muda dan juga paling tampan."Tiara, dosennya ganteng banget ya." Zia mencolok tangan Tiara. "Iya, ganteng banget dan masih muda. Sudah nikah belum ya," jawab teman Tiara bernama Cila. Tiara hanya diam saat mendengar teman-temannya berbicara. Sampai saat ini, ia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Meskipun terpesona dengan dosen muda yang menjadi pusat perhatian para mahasiswi, namun tetap saja para mahasiswi itu diam dan fokus mendengarkan arahan dari Dekan fakultas mereka."Dosen-dosen yang duduk di depan ini, merupakan ketua jurusan dan koordinator prodi." Pria berkacamata ter

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 50

    Setelah sampai di rumah Rafael dan mengantarkan pria itu dengan selamat, Tiara pamit untuk pulang ke kosnya. Ia akan mandi terlebih dahulu dan kemudian langsung ke kampus tempat kuliahnya. Semua ini seperti mimpi untuknya. Jika dulu Tiara hanya bisa bermimpi untuk menjadi seorang mahasiswa, namun hari ini mimpinya menjadi kenyataan. "Apa gak capek?" Rafael memandang kekasihnya. Dengan cepat Tiara menggelengkan kepalanya. "Hari ini belum kuliah, masih perkenalan akademik kampus," jelasnya. Rafael tersenyum dan berniat untuk mengusap kepala gadis tersebut. Namun dengan cepat Tiara mundur beberapa langkah. "Nanti ibu lihat," ucapnya yang menjaga jarak dengan pria tersebut.Rafael yang memahami kondisi hubungan mereka, hanya bisa menganggukkan kepalanya. "Ini kunci mobil." Rafael memberikan kunci mobil di tangannya.Dengan cepat Tiara menggelengkan kepalanya. "Pakai taksi aja.”"Bawa mobil aja, besok pagi jemput Abang." Rafael sedikit memaksa. Mana mungkin ia bisa tenang jika Tiara p

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 49

    Tiara berdiri di luar ruangan. Ruangan yang saat ini menjadi tempat Rafael bertemu dengan klien, berjarak sekitar 3 ruangan dari tempat sebelumnya. Tiara dapat melihat dengan jelas. Tiga orang pria berpakaian pelayan masuk ke dalam ruangan sambil membawa makanan. Tidak lama ketiga pria itu keluar dengan wajah kesal. "Setelah ini, aku harus meminta kepada ibu dan pak Faizal, nama-nama orang yang harus diwaspadai." Batin Tiara. Apa yang tadi dicemaskan ternyata benar. Filing nya tidak meleset. Setelah 1 jam berjaga di luar ruangan, Tiara kembali masuk. Dilihatnya Rafael dan yang lainnya sedang makan. "Kenapa lama sekali?" Rafael memandang Tiara. Ketika Tiara keluar dari ruangan, ia tidak tenang namun saat Tiara berada di dalam ruangan, dadanya terasa panas. Apa lagi melihat cara Mr Yuna memandang Tiara. "Iya, kamar mandi antri." Tiara tersenyum dan menyantap makanannya.Rafael hanya membulatkan mulutnya saat mendengar jawaban Tiara. Meskipun merasa tidak nyaman, namun Tiara tetap b

  • Bodyguard cantik kesayangan Presdir   Bab 48

    Tiara duduk di kursi penumpang bersama dengan Sari. Sedang Adnan, dan Rafael, duduk di kursi depan. Kedua pria itu tidak berhenti berbicara mengenai pekerjaan. Tiara lebih banyak diam saat berada di dalam mobil. Matanya fokus memandang ke arah depan dan melirik ke kiri, ke kanan serta bagian belakang. Setelah mengambil sensor pelacak mobil yang selalu dipakai Rafael, setidaknya membuat hatinya sedikit lega, namun tetap selalu waspada. Jika alat sensor pelacak GPS itu di letak didalam mobil, itu artinya orang yang melakukan masih orang dekat. Karena terlihat cara kerjanya yang begitu sangat rapi dan bisa masuk ke dalam mobil yang sudah memiliki pengaman canggih seperti mobil Rafael.Adnan menghentikan mobilnya di sebuah restoran yang menjadi tempat mereka bertemu dengan rekan bisnisnya. "Sudah sampai," ucapnya sambil membuka sabuk pengaman. Rafael menganggukkan kepalanya dan memandang ke arah belakang. Pria itu menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat Tiara yang sudah turun dari d

DMCA.com Protection Status