Semua Bab The Story Of Henry Thomas: Bab 111 - Bab 120

258 Bab

Bab 111

Setelah Lulu pergi anak itu berkata kepada adiknya “Ayo kita kedalam untuk makan bersama ibu”, “Kakak kamu nekat sekali memegang tangan Tuan Muda tadi”, ujar adiknya, “Aku tidak punya pilihan lain, dia terlihat seperti orang yang sangat baik, karena itu aku memohon kepadanya, dan lihat kita bisa mendapat makanan dan obat, sebaiknya kamu ingat untuk tidak pernah memberitahukan kepada siapapun hal ini, jika tidak kita tidak akan bisa tinggal disini lagi”, ujar kakaknya, lalu adikknya berkata “Baik kak, aku berjanji, lagipula karena Tuan Muda kita bisa mendapat makanan dan obat ini, jadi untuk apa kita memperburuk namanya”, setelah itu mereka berdua langsung masuk menuju kedalam. Saat Henry melihat keadaan desa  yang memprihatinkan tersebut dia bertanya kepada Lira, “Lira kenapa orang-orang didesa ini keadaan terlihat seperti ini”, “Saya tidak begitu tau Tuan Muda, akan tetapi saya dengar dari Nona Jeni kalau orang
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-25
Baca selengkapnya

Bab 112

Saat mereka tiba disana, Jeni langsung berkata kepada Henry “Oh ada apa ini, tumben kamu minta digendong Henry, apa kamu sudah kelelahan”, Henry kemudian membalas “Lira tadi langsung menggendongku dan dia tidak memperbolehkanku untuk turun”, “Maaf Nona Jeni, saya terpaksa melakukannya agar Tuan Henry tidak pergi dari kami”, ujar Lira sambil menurunkan Henry dari pangkuannya, “Oh tidak apa-apa, lagipula kalian melakukannya demi kebaikan Henry”, balas Jeni, kemudian Jeni kembali berkata “Baik ayo segera kita pulang”, tiba-tiba Henry berkata sambil menarik tangan Lira dan Lulu “Tunggu sebentar”, saat mereka menoleh Henry kembali berkata “Ini untuk kalian, terima kasih sudah membantuku saat dirumah dan mengikuti keinginanku tadi”, lalu Henry memberikan masing-masing dari mereka 2 koin emas, saat itu juga tiba-tiba Lira berkata “Tidak Tuan Muda, kami tidak pantas menerima pemberian anda, itu sudah m
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-25
Baca selengkapnya

Bab 113

Setelah mendengar penjelasan Frans, Henry kemudian berkata “Baiklah ayah, maafkan aku karena tidak tau apa-apa”, “Tidak masalah Henry, ayah mengerti kenapa kamu ingin mengejar mereka, tapi sekarang belum saatnya kita untuk menyerang, ketika sudah saatnya nanti ayah berjanji akan mengajakmu ikut”, ujar Frans sambil mengelus kepala Henry, “Baik ayah aku mengerti”, balas Henry sambil tersenyum, lalu Frans memanggil Zen dan mereka semua menaiki Zen menuju kediaman keluarga Hawk. Terdengar suara disebuah tempat yang berkata “Kurang hajar mereka itu, selalu saja mengacaukan rencana kita apalagi 2 monster kecil itu, apa-apaan kekuatan mereka yang sanggup menghadapi Orc sendirian”, “Sepertinya kita harus cepat kak, jika menunggu lebih lama lagi dan mereka sudah besar, aku yakin mereka pasti akan  menghancurkan rencana kita”, “Kamu benar, kita harus segera bergegas dan mengumpulkan energi kehidupan sebanyak-banyaknya, lal
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-25
Baca selengkapnya

Bab 114

Tidak lama setelah itu William menunduk lalu mengusap air mata Jessica sambil berkata “Putriku sayang, papa yakin Henry akan bahagia disana, papa dan mama sangat mengenal paman Frans dan bibi Diana, mereka adalah orang yang sangat baik, papa yakin mereka tidak akan pernah memarahi Henry sama sekali”, “Aku tau paman Frans dan bibi Diana adalah orang yang sangat baik papa, tapi aku sangat khawatir tentang bangsawan yang ada disana, aku takut Henry akan sedih ketika mendengar hinaan mereka kepadanya suatu hari nanti”, balas Jessica sambil terus menangis sambil melihat kearah William, “Tenang saja putriku sayang, kamu kan sudah lihat Henry sudah bisa mengendalikan sihir dengan pikiran, itu buktinya pikirannya tidak akan terganggu oleh perkataan orang lain, jika tidak mana mungkin dia bisa mengalahkan Orc sendirian sepertimu”, balas William sambil mengelus kepala Jessica, tiba-tiba saat itu juga telinga William ditarik dari arah belakang dan terdengar
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-25
Baca selengkapnya

Bab 115

Setelah mendengar penjelasan Frans, Henry kemudian berkata “Ternyata seperti itu, aku mengira termbok-tembok itu dibangun untuk menghalagi monster untuk menyerang ibukota”, “Kan seperti apa yang ayah bilang, mereka hanya sekumpulan orang serakah, bahkan mereka tidak ingin bertemu dengan orang yang gelarnya dibawah mereka, karena itu mereka membangun tembok yang tinggi dan besar itu”, balas Frans sambil tertawa, tidak lama setelah itu dia kembali berkata “Ayo Henry kita siap-siap turun, untuk memasuki gerbangnya, karena kita akan memasuki ibukota hewan sihir dilarang untuk digunakan kecuali karena hal mendesak atau sedang dalam latihan”, “Tapi ayah bagaimana dengan Elisa dan Elise yang masih tertidur”, ujar Henry sambil menunjuk kearah Elisa dan Elise yang tertidur diatas pangkuannya, “Ya sudah kamu gendong Elise dan ayah akan menggendong Elisa, kita akan terbang untuk menuju gerbang yang ada disana, ayah sudah memberitahu beberap
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-25
Baca selengkapnya

Bab 116

Tidak lama setelah itu, Frans berkata “Henry ayah ingin pergi keruangan kerja sebentar, kamu istirahatlah dulu, kamu pasti sangat kelelahan setelah perjalanan panjang”, “Baik ayah, tapi aku ingin menemui ibu Diana dulu” jawab Henry, setelah itu Frans kemudian berkata “Oke baiklah, Jason akan menemanimu kesana”, lalu Frans berjalan menghampiri Jason dan berbisik kepadanya, setelah itu dia pergi naik keatas tangga. Jason kemudian menghampiri Henry dan berkata “Tuan Muda, ayo saya akan mengantar anda keruangan Nona Diana”, setelah itu Henry mengangguk lagi pergi mengikuti Jason. Saat mereka berjalan bersama, Jason kemudian bertanya kepada Henry “Tuan Muda apakah anda menginginkan makanan atau minuman?”, “Tidak paman, aku belum lapar atau haus, jadi tidak apa”, ujar Henry sambil tersenyum, lalu Jason berhenti disebuah ruangan yang dijaga oleh 2 pelayan yang ada didekat pintu, setelah itu Jason berkata “Tuan Mu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-25
Baca selengkapnya

Bab 117

Setelah itu Frans berkata sambil mengusap sedikit demi sedikit tubuh Diana dengan kain basah tersebut, kemudian dia juga dia berkata “Aku juga sangat senang sekali dengan kehadirannya, dia adalah anak yang sangat baik, ketika berada di rumah William dia sampai memohon sambil bersujud kepadaku agar memperbolehkannya ikut mencari tanaman herbal untuk dirimu”, tidak lama setelah Frans selesai berbicara tiba-tiba Diana menangis dan berkata “Aku sungguh tidak berguna, bahkan anak baik seperti Henry sampai ingin membantu, aku tidak tega melihat dia terluka karena diriku”, kemudian Frans memeluk Diana dari belakang sambil berkata “Apa yang kamu bicarakan, kamu sudah mengorbankan kekuatan sihirmu agar Elisa dan Elise selamat, bahkan nyawamu sampai terancam hari itu, aku sangat senang kamu masih ada di dunia ini untuk melihat perkembangan anak-anak kita dan untuk menemani diriku hingga akhir hayat kita berdua nanti, jadi aku tidak ingin kamu berkata seperti itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-25
Baca selengkapnya

Bab 118

Henry yang terkejut dengan perkataan Lisa berkata “Eh tidak apa-apa aku bisa sendiri, kamu tunggu disini saja”, lalu Lisa membalas “Tidak boleh Tuan Muda, ini sudah tugas saya untuk membantu anda membersihkan diri”, “Itu benar Tuan Muda, ini sudah tugas kami dan merupakan kebahagian tersebar untuk kami agar bisa membantu semua kebutuhan Tuan Muda”, ujar Jean, kemudian Henry berkata sambil gugup “Eh, t-t-tapi aku bisa,,,”, sebelum Henry bisa menyelesaikan perkataannya tiba-tiba Lisa memegang tangan Henry dan berkata “Tidak apa-apa Tuan Muda, ayo saya temani”, lalu mereka masuk kekamar mandi. Beberapa saat kemudian Henry selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan wajah yang memerah, lalu Lisa berkata kepada Henry “Tunggu sebentar Tuan Muda, saya akan mengambil pakaian anda”, kemudian Lisa berjalan kearah sebuah lemari dan mengambil setelan jas berwarna putih, setelah itu dia kembali menghampiri Henry lalu be
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-31
Baca selengkapnya

Bab 119

Setelah mendengar penjelasan Tia, Henry berkata “Baiklah, tapi makanan ini banyak sekali, jika kalian tidak ikut makan siapa lagi yang akan makan, disini tidak ada orang lagi selain kita berempat”, kemudian Tia menjawab dengan sopan “Tenang saja Tuan Muda, pilih saja yang Tuan Muda ingin makan, sisa makanan ini akan kami berikan untuk penduduk wilayah Tuan Frans nanti”, “Oke baiklah kalau begitu”, ujar Henry  kemudian duduk diatas kursi lalu mengambil beberapa roti dan kue manis setelah itu dia memakannya. Tidak lama setelah itu Henry selesai makan, kemudian Tia  menghampirinya dan berkata “Tuan Muda, ayo segera kita menemui Tuan Frans, beliau sudah menunggu anda di ruangannya”, lalu Henry mengangguk dan mengikuti Tia dari belakang, saat dalam perjalanan Henry bertanya kepada Tia “Tia apakah menurutmu aku pantas disini, bahkan aku tidak mengerti sama sekali tentang keluarga bangsawan”, Tia kemudian menjawab &ldquo
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-31
Baca selengkapnya

Bab 120

Setelah mendengar penjelasan Henry, Frans berkata sambil mengusap sedikit air matanya “Baiklah Henry ayah sekarang mengerti dengan tekadmu, ayo kita pergi ketempat ritualnya”, lalu Frans berjalan keluar dan diikuti Henry dari belakang, setelah diluar Frans berkata kepada Tia “Aku tidak ingin ada gangguan agar ritualnya berjalan lancar, pastikan tidak ada gangguan sedikitpun, ini menyangkut dengan nyawa Henry, aku tidak ingin dia terluka karena kecerobohanku”, “Baik Tuan, saya akan jamin tidak ada gangguan dengan nyawa saya sebagai jaminannya”, jawab Tia sambil membungkuk, kemudian Frans kembali berjalan menuju kesebuah ruangan yang tidak jauh dari sana, saat sampai diruangan tersebut Frans berkata kepada Henry “Henry ritual ini sebenarnya harus menggunakan darah kepala keluarga, jadi seharusnya ini memakai darah ayahku karena dia kepala keluarga Thomas, akan tetapi ayah tidak ingin kamu mewarisi darah mereka karena ayah takut kamu akan memil
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
26
DMCA.com Protection Status