Home / Fantasi / The Story Of Henry Thomas / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of The Story Of Henry Thomas: Chapter 121 - Chapter 130

258 Chapters

Bab 121

Secara tidak sadar saat Frans selesai bercerita, dia melihat Henry yang ada dihadapannya menangis terisak-isak, Henry kemudian berkata sambil menangis “Baik ayah, aku akan mewarisi darah nenek, dan ketika sudah mendapatkannya aku berjanji akan menggunakannya untuk berbuat baik”, Frans kemudian berkata sambil mengusap kepala Henry “Henry kamu tau kan kekuatan ‘Rantai Cahaya’, itu adalah kekuatan dari darah nenek, tidak ada satupun dari keluarga Thomas yang bisa menggunakannya selain ayah, Elisa dan Elise saja tidak memilikinya karena darah mereka mengikuti darah ibu, jadi ayah ingin kamu mewarisi darah serta kekuatan ayah”, “Baik ayah aku mengerti, tapi aku tidak yakin bisa menggunakan kekuatan sebesar itu”, ujar Henry yang masih menangis. Frans kemudian kembali berkata “Ayah yakin kamu bisa menggunakannya, ayah percaya kepadamu Henry”, setelah selesai berkata Frans mengambil sebuah gelas yang berisi air kemudian dia mengamb
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Bab 122

Setelah itu dia berhenti sebentar kemudian melihat kearah Henry lalu dia menunduk sambil berkata “Henry, Frans adalah seorang yang baik dia sangat menyayangi keluarganya dan selalu melindungi mereka, tetapi nenek tidak ingin dia membenci kakekmu karena itu adalah kesalahan kami berdua, tetapi saat nenek memberitahu kepadanya dia selalu berkata bahwa nenek sudah dipaksa, Henry apakah nenek bisa minta tolong kepadamu, karena cuma kamu yang bisa melakukannya”, “Apakah itu nek, aku pasti akan menolong nenek”, jawab Henry, kemudian Franesia kembali berkata “Tolong bujuklah Frans agar memaafkan kakekmu, nenek tidak minta dia untuk berbaikan dengan anggota keluarga Thomas karena itu mustahil, Frans adalah orang yang sangat keras ketika dia yakin dengan sesuatu hal, setidaknya nenek ingin melihat dia berbaikan dengan ayahnya sendiri”, kemudian Henry menjawab dengan semangat “Tentu saja nenek, aku akan melakukannya dengan semampuku”, tidak lama
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Bab 123

“Terima kasih ayah”, ujar Henry dengan senyuman, lalu Frans berkata kepada Henry “Sekarang kamu istirahat saja dulu”, “Aku ingin menemui ibu, ibu pasti sangat khawatir”, jawab Henry, kemudian Frans berkata “Baiklah, tapi kamu harus mandi dan makan dulu”, setelah itu Frans memanggil Lisa dan Jane, saat mereka tiba Frans berkata “Bantu Henry bersiap”, “Baik Tuan Frans”, jawab mereka, setelah itu Lisa menghampiri Henry lalu menggandeng tangannya sambil berkata dengan tersenyum “Ayo Tuan Muda saya temani anda mandi”, sambil menunju kearah kamar mandi Henry berkata dalam hati “HAH, BEGINI LAGI!!!”, setelah Henry melalui berbagai persiapannya dia akhirnya menuju kearah kamar Diana, saat Henry sampai dikamar Diana dia mengetuk pintu sambil berkata “Ibu ini Henry, apakah boleh masuk?”, lalu terdengar jawaban dari dalam “Masuklah sayang”, Henry kemudian membuka pin
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Bab 124

Setelah itu Ophelia kembali berkata “Ah paman tidak seru, pasti paman malukan makanya tidak mau cerita”, “Mending kamu ajak Henry keliling daerah sini karena dia belum mengenal tempat ini”, ujar Frans, “Oke baiklah, ayo Henry kita jalan-jalan”, jawab Ophelia sambil menggandeng tangan Henry, tiba-tiba Frans memanggil sambil melempar kantong kearah Ophelia “Ini untuk kalian belanja, beli saja yang kalian mau jangan lupa pulang untuk makan siang”, saat menangkap kantong tersebut Ophelia membukanya sambil berkata “Ini banyak sekali, paman memang yang terbaik, ayo Henry kita pergi”, setelah itu mereka berdua pergi keluar dari kamar tersebut, setelah Ophelia dan Henry keluar, Diana berkata kepada Frans sambil tertawa kecil “Kenapa kamu tidak katakan saja kepada mereka saat kamu dikerjai oleh Victoria ketika pertama kali menyatakan cinta kepadaku dibalik sebuah pohon dan ternyata itu Victoria dan bukan diriku”, Frans d
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Bab 125

Kemudian Ophelia naik kepunggung Henry dengan malu-malu, setelah naik Henry berkata “Pegang yang kuat ya, nanti kamu jatuh kalo tidak kuat”, “Iya,iya sudah kuat kok”, ujar Ophelia sambil memegang bahu Henry, setelah itu mereka terbang keatas. Saat diatas Ophelia yang kagum dengan pemandangannya berkata “Wah indah sekali pemandangannya, baru kali ini aku melihat pemandangan dari atas sini”, “Benarkah, tetapi kenapa kamu tidak belajar sihir terbang saja, kamu pasti bisa selalu melihat pemandangan seperti ini”,tanya Henry dengan heran, “Aku tidak berbakat dalam sihir lain, ibuku berkata aku lahir dengan kekuatan penyembuhan penuh, jadi aku tidak bisa memakai sihir selain sihir penyembuhan, orang-orang disekitar sini juga menggangapku anak aneh jadi mereka menjauhiku, jadi aku tidak punya teman seusiaku”, “Maaf Lia, tapi kudengar kamu disebut dewi penyembuh, kenapa orang menjauhimu?” tanya Henry dengan heran, &ldquo
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Bab 126

Ophelia yang sedang minum segelas air yang sedang diberikan oleh pemilik toko tiba-tiba menyembur keluar kembali setelah mendengar pertanyaan Henry, dengan gugup dia menjawab “Pacar itu, contohnya seperti teman yang sangat dekat”, “Oh begitu ya, ayo Lia kita jadi pacar agar kita bisa jadi teman dekat”, ujar Henry dengan semangat, seketika setelah mendengarkan Henry, Ophelia langsung terbatuk-batuk, saat melihat Ophelia yang terbatuk, Henry kemudian bertanya “Kamu kenapa Lia, apakah kamu sakit?”, “Eh tidak,i-itu, p-pacar kita belum b-boleh karena masih kecil”, jawab Ophelia dengan gugup, “Eh benarkah, jadi kapan bisa kita jadi pacar?”, tanya Henry dengan heran, “I-itu jika kamu sudah berusia 15 tahun, ya ketika kamu sudah berusia 15 tahun, jadi kamu tidak boleh pacaran sebelum 15 tahun”, “Oh begitu ya, oke kalau begitu aku akan menunggu sampai usiaku 15 tahun”, jawab Henry sambil tersenyum hangat, saa
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Bab 127

Kemudian Henry membalas “Tidak apa bi, besok kami datang lagi ya, aku ingin kue ini lagi besok, kami pergi ya”, lalu Henry menggandeng tangan Ophelia dan mereka pergi dari sana untuk berjalan-jalan, “Hati-hati saat dijalan, banyak pencuri sekarang”, teriak pemilik toko kepada Henry, “Oke bi”, jawab Henry, tidak jauh setelah mereka pergi dari toko, Henry merasakan niat jahat yang cukup kuat menuju kearahnya, saat niat jahat tersebut melewati mereka Henry tiba-tiba mencengkram dengan kuat tangan orang dewasa yang lewat disamping Ophelia, kemudian Henry memutar tangannya sampai orang tersebut menjerit kesakitan, lalu Henry berkata “Hei kembalikan yang kamu ambil!”, “Baik-baik ampun, ini uang kalian”, ujar pencuri tersebut kemudian menyerah kantong uang yang tadi dia curi, lalu Henry mengambil kantong tersebut dan menyerahkannya kepada Ophelia, Ophelia yang terkejut kemudian melihat kedalam tasnya, ternyata tasnya sudah kosong
last updateLast Updated : 2021-11-06
Read more

Bab 128

Setelah mengamati pelayan wanita yang ada di depannya, akhirnya penjaga tersebut menyadari siapa yang ada dihadapan, seketika itu dia langsung bersujud dan berkata “M-m-maafkan kami Nona Tia, tolong ampuni kecerobohan kami Nona Tia”, “Oh tenang saja, aku hanya ingin pria ini, aku akan membiarkan masalah ini untuk sekarang karena Tuan Muda bilang tidak tertarik dengan masalah ini, jadi aku juga tidak akan mempermasalahkannya” jawab Tia dengan wajah melotot kearah penjaga tersebut, “B-b-baik Nona Tia, kami mengerti, silahkan Nona Tia bawa pria ini”, jawab penjaga tersebut dengan penuh ketakutan, kemudian Tia berjongkok lalu berkata kepada pencuri yang sedang terkapar tersebut “Berani sekali kamu mengarahkan pisau dan mencoba membunuh Tuan Muda, aku akan memberikanmu pelajaran yang pantas sebelum kamu mati”, lalu Tia berdiri dan menendang perut pria tersebut sampai dia memuntahkan kembali darah dari mulutnya, setelah itu Tia menepuk tanga
last updateLast Updated : 2021-11-06
Read more

Bab 129

Disaat mereka sedang berbincang-bincang dengan masalah itu, tiba-tiba muncul seorang wanita memakai zirah besi berwarna hitam membawa pedang rapier ditangannya, kemudian pria tersebut bertanya dengan para penjaga yang sedang berbincang “Apa kalian tau dimana kediaman Frans Thomas?”, kemudian Bos penjaga menjawab dengan heran “Siapakah kamu, kenapa menanyakan kediaman Marquest Frans?”, “Oh tidak, aku hanya seorang pengembara yang sedang mampir disini, aku ingin mendapatkan izin disini untuk menetap sementara dari pemimpin di wilayah ini”, jawab pria itu dengan sopan, setelah mendengar pernyataan pria tersebut, Bos penjaga  menjawab “Kamu tinggal jalan lurus dari sini, setelah itu kamu akan melihat sebuah rumah putih besar yang pagarnya tinggi dan disana terdapat beberapa pengawal yang menjaganya”, “Oke terima kasih”, ujar pria tersebut, kemudian dia menjentikkan jarinya setelah itu keluar seekor harimau hitam yang sanga
last updateLast Updated : 2021-11-06
Read more

Bab 130

Kemudian Ninia mengiktu Frans pergi naik keatas tangga, saat mereka sedang berjalan Ninia bertanya kepada Frans “Apakah kemampuan berpedangmu menurun Frans sampai kamu ingin aku yang mengajari anakmu cara menggunakan rapier”, “Aku ingin berfokus untuk mengajari Henry tentang sihir saja, jadi aku ingin kamu yang mengajarinya”, jawab Frans, lalu Ninia bertanya lagi “Meskipun kamu tau latihan berat seperti apa yang akan aku berikan saat latihan, kamu masih ingin aku yang megajari anakmu?”, “Justru karena itu aku memanggilmu untuk melatihnya, aku ingin guru yang tepat untuk mengajari anak seperti Henry, karena dia sangat cerdas dan bisa menguasai latihan dengan cepat”, jawab Frans sambil tertawa, kemudian Frans kembali berkata “Aku ingin dia mahir menggunakan rapier sebelum dia masuk akademi sihir”, “Oke baiklah, sepertinya aku akan menetap disini untuk waktu yang lama, kamu tau sendiri teknik menggunakan rapier itu sanga
last updateLast Updated : 2021-11-06
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
26
DMCA.com Protection Status