Henry yang terkejut dengan perkataan Lisa berkata “Eh tidak apa-apa aku bisa sendiri, kamu tunggu disini saja”, lalu Lisa membalas “Tidak boleh Tuan Muda, ini sudah tugas saya untuk membantu anda membersihkan diri”, “Itu benar Tuan Muda, ini sudah tugas kami dan merupakan kebahagian tersebar untuk kami agar bisa membantu semua kebutuhan Tuan Muda”, ujar Jean, kemudian Henry berkata sambil gugup “Eh, t-t-tapi aku bisa,,,”, sebelum Henry bisa menyelesaikan perkataannya tiba-tiba Lisa memegang tangan Henry dan berkata “Tidak apa-apa Tuan Muda, ayo saya temani”, lalu mereka masuk kekamar mandi. Beberapa saat kemudian Henry selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan wajah yang memerah, lalu Lisa berkata kepada Henry “Tunggu sebentar Tuan Muda, saya akan mengambil pakaian anda”, kemudian Lisa berjalan kearah sebuah lemari dan mengambil setelan jas berwarna putih, setelah itu dia kembali menghampiri Henry lalu be
Setelah mendengar penjelasan Tia, Henry berkata “Baiklah, tapi makanan ini banyak sekali, jika kalian tidak ikut makan siapa lagi yang akan makan, disini tidak ada orang lagi selain kita berempat”, kemudian Tia menjawab dengan sopan “Tenang saja Tuan Muda, pilih saja yang Tuan Muda ingin makan, sisa makanan ini akan kami berikan untuk penduduk wilayah Tuan Frans nanti”, “Oke baiklah kalau begitu”, ujar Henry kemudian duduk diatas kursi lalu mengambil beberapa roti dan kue manis setelah itu dia memakannya. Tidak lama setelah itu Henry selesai makan, kemudian Tia menghampirinya dan berkata “Tuan Muda, ayo segera kita menemui Tuan Frans, beliau sudah menunggu anda di ruangannya”, lalu Henry mengangguk dan mengikuti Tia dari belakang, saat dalam perjalanan Henry bertanya kepada Tia “Tia apakah menurutmu aku pantas disini, bahkan aku tidak mengerti sama sekali tentang keluarga bangsawan”, Tia kemudian menjawab &ldquo
Setelah mendengar penjelasan Henry, Frans berkata sambil mengusap sedikit air matanya “Baiklah Henry ayah sekarang mengerti dengan tekadmu, ayo kita pergi ketempat ritualnya”, lalu Frans berjalan keluar dan diikuti Henry dari belakang, setelah diluar Frans berkata kepada Tia “Aku tidak ingin ada gangguan agar ritualnya berjalan lancar, pastikan tidak ada gangguan sedikitpun, ini menyangkut dengan nyawa Henry, aku tidak ingin dia terluka karena kecerobohanku”, “Baik Tuan, saya akan jamin tidak ada gangguan dengan nyawa saya sebagai jaminannya”, jawab Tia sambil membungkuk, kemudian Frans kembali berjalan menuju kesebuah ruangan yang tidak jauh dari sana, saat sampai diruangan tersebut Frans berkata kepada Henry “Henry ritual ini sebenarnya harus menggunakan darah kepala keluarga, jadi seharusnya ini memakai darah ayahku karena dia kepala keluarga Thomas, akan tetapi ayah tidak ingin kamu mewarisi darah mereka karena ayah takut kamu akan memil
Secara tidak sadar saat Frans selesai bercerita, dia melihat Henry yang ada dihadapannya menangis terisak-isak, Henry kemudian berkata sambil menangis “Baik ayah, aku akan mewarisi darah nenek, dan ketika sudah mendapatkannya aku berjanji akan menggunakannya untuk berbuat baik”, Frans kemudian berkata sambil mengusap kepala Henry “Henry kamu tau kan kekuatan ‘Rantai Cahaya’, itu adalah kekuatan dari darah nenek, tidak ada satupun dari keluarga Thomas yang bisa menggunakannya selain ayah, Elisa dan Elise saja tidak memilikinya karena darah mereka mengikuti darah ibu, jadi ayah ingin kamu mewarisi darah serta kekuatan ayah”, “Baik ayah aku mengerti, tapi aku tidak yakin bisa menggunakan kekuatan sebesar itu”, ujar Henry yang masih menangis. Frans kemudian kembali berkata “Ayah yakin kamu bisa menggunakannya, ayah percaya kepadamu Henry”, setelah selesai berkata Frans mengambil sebuah gelas yang berisi air kemudian dia mengamb
Setelah itu dia berhenti sebentar kemudian melihat kearah Henry lalu dia menunduk sambil berkata “Henry, Frans adalah seorang yang baik dia sangat menyayangi keluarganya dan selalu melindungi mereka, tetapi nenek tidak ingin dia membenci kakekmu karena itu adalah kesalahan kami berdua, tetapi saat nenek memberitahu kepadanya dia selalu berkata bahwa nenek sudah dipaksa, Henry apakah nenek bisa minta tolong kepadamu, karena cuma kamu yang bisa melakukannya”, “Apakah itu nek, aku pasti akan menolong nenek”, jawab Henry, kemudian Franesia kembali berkata “Tolong bujuklah Frans agar memaafkan kakekmu, nenek tidak minta dia untuk berbaikan dengan anggota keluarga Thomas karena itu mustahil, Frans adalah orang yang sangat keras ketika dia yakin dengan sesuatu hal, setidaknya nenek ingin melihat dia berbaikan dengan ayahnya sendiri”, kemudian Henry menjawab dengan semangat “Tentu saja nenek, aku akan melakukannya dengan semampuku”, tidak lama
“Terima kasih ayah”, ujar Henry dengan senyuman, lalu Frans berkata kepada Henry “Sekarang kamu istirahat saja dulu”, “Aku ingin menemui ibu, ibu pasti sangat khawatir”, jawab Henry, kemudian Frans berkata “Baiklah, tapi kamu harus mandi dan makan dulu”, setelah itu Frans memanggil Lisa dan Jane, saat mereka tiba Frans berkata “Bantu Henry bersiap”, “Baik Tuan Frans”, jawab mereka, setelah itu Lisa menghampiri Henry lalu menggandeng tangannya sambil berkata dengan tersenyum “Ayo Tuan Muda saya temani anda mandi”, sambil menunju kearah kamar mandi Henry berkata dalam hati “HAH, BEGINI LAGI!!!”, setelah Henry melalui berbagai persiapannya dia akhirnya menuju kearah kamar Diana, saat Henry sampai dikamar Diana dia mengetuk pintu sambil berkata “Ibu ini Henry, apakah boleh masuk?”, lalu terdengar jawaban dari dalam “Masuklah sayang”, Henry kemudian membuka pin
Setelah itu Ophelia kembali berkata “Ah paman tidak seru, pasti paman malukan makanya tidak mau cerita”, “Mending kamu ajak Henry keliling daerah sini karena dia belum mengenal tempat ini”, ujar Frans, “Oke baiklah, ayo Henry kita jalan-jalan”, jawab Ophelia sambil menggandeng tangan Henry, tiba-tiba Frans memanggil sambil melempar kantong kearah Ophelia “Ini untuk kalian belanja, beli saja yang kalian mau jangan lupa pulang untuk makan siang”, saat menangkap kantong tersebut Ophelia membukanya sambil berkata “Ini banyak sekali, paman memang yang terbaik, ayo Henry kita pergi”, setelah itu mereka berdua pergi keluar dari kamar tersebut, setelah Ophelia dan Henry keluar, Diana berkata kepada Frans sambil tertawa kecil “Kenapa kamu tidak katakan saja kepada mereka saat kamu dikerjai oleh Victoria ketika pertama kali menyatakan cinta kepadaku dibalik sebuah pohon dan ternyata itu Victoria dan bukan diriku”, Frans d
Kemudian Ophelia naik kepunggung Henry dengan malu-malu, setelah naik Henry berkata “Pegang yang kuat ya, nanti kamu jatuh kalo tidak kuat”, “Iya,iya sudah kuat kok”, ujar Ophelia sambil memegang bahu Henry, setelah itu mereka terbang keatas. Saat diatas Ophelia yang kagum dengan pemandangannya berkata “Wah indah sekali pemandangannya, baru kali ini aku melihat pemandangan dari atas sini”, “Benarkah, tetapi kenapa kamu tidak belajar sihir terbang saja, kamu pasti bisa selalu melihat pemandangan seperti ini”,tanya Henry dengan heran, “Aku tidak berbakat dalam sihir lain, ibuku berkata aku lahir dengan kekuatan penyembuhan penuh, jadi aku tidak bisa memakai sihir selain sihir penyembuhan, orang-orang disekitar sini juga menggangapku anak aneh jadi mereka menjauhiku, jadi aku tidak punya teman seusiaku”, “Maaf Lia, tapi kudengar kamu disebut dewi penyembuh, kenapa orang menjauhimu?” tanya Henry dengan heran, &ldquo
Ophelia yang sedang minum segelas air yang sedang diberikan oleh pemilik toko tiba-tiba menyembur keluar kembali setelah mendengar pertanyaan Henry, dengan gugup dia menjawab “Pacar itu, contohnya seperti teman yang sangat dekat”, “Oh begitu ya, ayo Lia kita jadi pacar agar kita bisa jadi teman dekat”, ujar Henry dengan semangat, seketika setelah mendengarkan Henry, Ophelia langsung terbatuk-batuk, saat melihat Ophelia yang terbatuk, Henry kemudian bertanya “Kamu kenapa Lia, apakah kamu sakit?”, “Eh tidak,i-itu, p-pacar kita belum b-boleh karena masih kecil”, jawab Ophelia dengan gugup, “Eh benarkah, jadi kapan bisa kita jadi pacar?”, tanya Henry dengan heran, “I-itu jika kamu sudah berusia 15 tahun, ya ketika kamu sudah berusia 15 tahun, jadi kamu tidak boleh pacaran sebelum 15 tahun”, “Oh begitu ya, oke kalau begitu aku akan menunggu sampai usiaku 15 tahun”, jawab Henry sambil tersenyum hangat, saa