POV ARUM "Duduk!" perintah mas Hadi. Dengan langkah gontai aku melangkah dan menghenyak. "Kurasa saya tidak perlu mengajukan banyak pertanyaan lagu untukmu," ujarnya, aku masih bungkam. "Karena saya sudah tahu betul bagaimana cara kerjamu. Tapi sekarang kembali lagi padamu, apa kamu masih ingin bekerja untukku?" tanyanya, aku sedikit menghela nafas dan coba melihat wajahnya. "Aku datang untuk interview, aku berharap bapak bisa profesional disini," tukasku, mas Hadi tampak manggut-manggut. "Oke baiklah, saya akan profesional. Mengingat saya cukup mengenalmu, dan selama yang saya tahu, kamu cukup berpengalaman dan memiliki kinerja bagus," ucapnya sambil memandangku lekat. Aku masih tak habis pikir melihat raut wajahnya, dan bahasa dia yang tidak bersahabat, apa it
Read more