Home / Urban / SUAMI DARI ALAM LAIN / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of SUAMI DARI ALAM LAIN: Chapter 31 - Chapter 40

132 Chapters

Semua karena Bima

Bismillah    "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_31#by: R.D.Lestari.    "Indri? kamu sudah pulang? kapan kamu ...,"   Seorang tetangga Indri yang tak sengaja lewat depan rumah Indri langsung mampir begitu melihat Indri yang duduk di teras rumah. Indri langsung mendongakkan wajahnya dan tersenyum manis menatap si Ibu.    "Sudah, Kak. Kemarin saya pulang,"    "Kamu dari mana saja, Indri. Semua orang bersusah payah mencarimu, syukurlah kamu pulang dengan selamat," wanita berbaju coklat bergaris itu menatap Indri penuh haru.   "Saya diculik, Kak. Dan tidak tau siapa orang yang sudah menculik saya,"    "Ya Allah, In. Syukur kamu bisa pulang,"   "Iya, Kak. Alhamdulillah,"    "Kak, saya boleh minta tolong?" Indri menatap si Ibu lekat. Hatinya kini gundah gulanya. Penolakan Ibu membuatnya takut unt
Read more

Semua tentang rasa

Bismillah    "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_32#by: R.D. Lestari.   "Ayo, In. Tunjukkan senyummu, mereka sudah tiba dan menunggumu. Ibu yakin kau akan melupakan suami gaibmu itu. Anak teman Ibu tak kalah tampan,"    Ibu menarik tangan Indri kencang, hingga gadis itu tersentak dan mengikuti langkah ibunya menuju ruang tamu di mana calon besan dan putranya menunggu.   Semua yang sedang berkumpul di ruangan itu tersenyum lebar melihat kedatangan Indri, begitupun calon suami Indri yang duduk di tengah-tengah orang tuanya. Pemuda itu mengulas senyum manisnya saat berhadapan dengan Indri. Namun, Indri tak membalasnya dan bersikap cuek padanya.     Si Pemuda pun mengulurkan tangannya, tapi Indri tetap diam mematung. Membuat semua orang yang ada di sana menjadi canggung.    "Indri, jangan bikin malu Ibu," Ibu berbisik seraya menjawil lengan Indri. Membuat wanita
Read more

Hanya sebatas mimpi

Bismillah     "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_33#by: R.D.Lestari.      "Heh, maksudnya apa, Dahlan? kamu ingin memutuskan secara sepihak hubungan ini?" Ayah menatap penuh amarah.     "Tentu saja. Belum apa-apa sudah pingsan dan tak bergerak seperti ini. Bagaimana esok?"    "Punya istri penyakitan bukan impianku. Aku tak sudi punya istri seperti ini. Cantik muka kalau bakal nyusahin seumur hidup, buat apa!"   Dahlan berdecak congkak di depan semua orang yang berkerumun di ruangan kamar Indri. Ibu yang mendengar ucapan Dahlan hanya bisa meneteskan airmata, ia sungguh hancur.    "Aku juga tak sudi punya mantu seperti dirimu, congkak. Pergilah kalian dari rumah kami, pernikahan ini batal!" Ayah dengan lantang mengusir semua tamu termasuk Dahlan, calon suami Indri. Mereka menatap dengan sinis seraya pergi dari rumah Indri tanpa mengucap se
Read more

Indri, gila

Bismillah    "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_34#by: R.D.Lestari.   "Indri! jangan makan itu, Nak!"   "Ya Allah, Yah . Tengok ini Indri makan apa!"   Ayah yang sejak tadi sedang asyik berkebun tergopoh-gopoh berlari mendekati Ibu yang sejak tadi berteriak tak karuan menyebut nama anak semata wayangnya.  Nenek yang sibuk memberi makan ayam pun terseok-seok berjalan mendekati Ningrum, menantu kesayangannya itu.   Mata mereka terbelalak begitu mendapati Indri yang sedang mengunyah daging merah beserta darah yang masih menempel di sana.  Ia seolah enggan melepas ayam yang sudah terkoyak di beberapa bagian dan mati dengan kondisi mengenaskan itu. Bulu-bulu ayam pun belum tercabut. Semua dalam keadaan utuh.   Ibu berusaha menarik bangkai ayam dari tangan Indri, tapi gadis itu tetap kekeh mempertahankan ayam tangkapannya itu. Ia begitu menikmati, seo
Read more

Bertemu Bima

Bismillah     "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_35#by: R.D.Lestari.Di kediaman Bima.     "Kak, kapan mau jemput Indri? kenapa perasaanku ga enak, Kak?"    Anima mendekati Kakaknya dan duduk sembari memelintir rambut panjangnya. Bima hanya melirik sekilas. Sesekali ia menghela napasnya yang terasa berat.    "Kakak ga bisa jemput, An. Kakak sebenernya amar khawatir, tapi Indri melanggar pantang. Percuma, bukan cuma lupa orang tuanya dan kelakuan yang menjadi aneh, tapi dia juga lupa pada Kakak. Kecuali dia pulang dan meminum kembali darah Kakak,baru ia ingat," Bima bercerita panjang lebar pada adiknya.   "Jadi, gimana nasib Kak Indri, Kak? kasihan juga kalau dia kenapa-kenapa,"   "Sekarang kita hanya bisa bersabar. Jika memang keluarganya sayang, mereka akan mengantar Indri ke sini,"    "Bagaimana mereka bisa tau, Kak? menurutku, ini
Read more

Ibu dan Ayah di kota Uwentira

Bismillah    "SUAMI DARI ALAM LAIN" #part_36#by: R.D.Lestari.   "Ka--kamu, siapa?"  "Bapak, Ibu, perkenalkan saya Bima, suami Indri,"     Bima mengulurkan tangannya dan menunduk dengan sopan, tapi Ayah malah menepis tangan Bima keras. Membuat Bima tersentak dan mundur beberapa langkah.    "Dasar tidak punya tata krama! seenak perutmu menikah dengan anakku, tanpa minta persetujuanku! aku ini masih hidup!" Ayah berdecak sembari mengepalkan tangannya bersiap meninju Bima yang saat itu tampak gemetar.     "Saya mohon maaf, Yah. Nanti saya akan jelaskan semua. Maukah Ayah dan Ibu ikut ke rumah saya, bersama Indri tentunya," Bima membuka pintu mobil seraya mempersilahkan kedua orang tua Indri masuk. Mereka mengangguk walau Ayah masih tampak amat emosi.     Bima melirik Indri yang kini kondisi nya sangat memprihatinkan. Kurus, kus
Read more

Penjelasan Bima

Bismillah      "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_37# by: R.D.Lestari.      "Mari, Pak, Ibu, duduk di sini," Ibu Bima dengan ramah mempersilahkan kedua orang tua Indri untuk duduk di dekat mereka.   Ayah yang semula emosi perlahan meredam amarahnya dan berusaha untuk tenang. Ia merasa tak semestinya berkata kasar karena orang rumah bersikap amat baik dan sopan.  Drap-drap-drap!   Dari arah dalam, Bima datang dengan tergesa. Pemuda tampan itu merunduk dan duduk dengan sopan. Meski nampak sedikit gelisah, ia berusaha untuk bisa mencairkan suasana. Ia berucap sopan membuat Ayah terberat hatinya dan mulai bisa menerima keadaan.   "Ayah, Ibu, saya mohon maaf sudah membuat Ayah dan Ibu kecewa. Sungguh saya tidak punya niat jahat sedikitpun. Saat Indri hilang tempo hari bukan saya yang menculik, tapi sekumpulan manusia serigala yang di urus oleh wanita y
Read more

Ritual

Bismillah    "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_38#by: Ratna Dewi Lestari.   Tiba-tiba tubuh Indri menggelinjang hebat. Mata nya menutup seperti menahan sakit. Mulutnya terkatup dengan gemeretak suara gigi yang beradu. Indri nampak amat kesakitan.   Bima yang melihat kondisi Indri dengan sigap mendekat dan memeluk tubuh Indri. Airmatanya tumpah melihat wanita yang amat ia cinta kini sedang bertaruh nyawa. Ia tahu benar efek dari darah yang di minum dua kali. Jika beruntung Indri sadar dan ingat semuanya, tapi jika nasib sial menimpa, maka Indri bisa lumpuh dan hilang ingatan bahkan meninggal dalam beberapa hari saja. Begitu kuat racun dan juga penawar di dalam satu tetesan darah hingga membuat manusia kadang tak mampu menerima kondisi itu dalam tubuh nya yang rapuh.   Bima ikut merasakan getaran tubuh Indri yang semakin lama semakin kuat, tubuh Indri memanas melawan reaksi racun yang kini menjalar
Read more

Indri Bangun

Bismillah     "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_39#by: R.D.Lestari.   "Indriiii," Ibu dan Ayah bangkit berbarengan dari duduknya dan berlari ke arah Indri dengan tergesa.    Bukkk!   Tubuh Indri mereka peluk dengan erat. Tangis mereka pecah, hanya Indri yang tampak diam tak banyak bicara. Indri bingung mengapa semua orang hari ini bertingkah aneh kepadanya.   "Ayo, Bu, Ayah, kita duduk dulu," ajak Bima sopan. Ayah dan Ibu segera menyeka airmatanya dan berjalan ke arah kursi yang mereka duduki tadi.   Tangan Ibu tak pernah lepas dari Indri. Indri tak henti-hentinya tersenyum melihat Ibu dan Ayah ada di rumah Bima bersamanya.   "Alhamdulillah, Indri sudah mengingat kita kembali, racun yang masuk kalah dengan penawar, mungkin karena tubuh Indri memang kuat dan keinginan sembuhnya juga besar," papar Bima.   "Alhamdulillah, jadi bi
Read more

Pesta Misterius

Bismillah      "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_40# by: R.D. Lestari.      Angin malam berhembus pelan, menyibak rambut hitam Indri yang tergerai, bulu matanya yang lentik ikut bergoyang, Bima menatap Indri dengan penuh pesona. Istrinya nampak amat cantik di bawah pendar cahaya bulan.   "Akhhh," rintih Indri pelan, tubuh nya bergetar hebat. Matanya tetap menutup sempurna.   Dari balik punggungnya keluar sayap berwarna putih, ia terengah saat sayap itu mengepak pelan. Perlahan ia membuka matanya, manik coklat itu berubah biru dan rambut hitamnya berganti pirang.  Wajah Indri bersinar tanpa noda.    "Sayang, kamu nampak amat menakjubkan," Bima memandang Indri dengan berdecak kagum. Indri tersipu malu saat suami tampannya itu melingkarkan tangan kanannya di pinggang. Manik biru itu saling beradu pandang.   Cup!   Sa
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status