Bismillah
"SUAMI DARI ALAM LAIN"
#part_38
#by: Ratna Dewi Lestari.
Tiba-tiba tubuh Indri menggelinjang hebat. Mata nya menutup seperti menahan sakit. Mulutnya terkatup dengan gemeretak suara gigi yang beradu. Indri nampak amat kesakitan.
Bima yang melihat kondisi Indri dengan sigap mendekat dan memeluk tubuh Indri. Airmatanya tumpah melihat wanita yang amat ia cinta kini sedang bertaruh nyawa. Ia tahu benar efek dari darah yang di minum dua kali. Jika beruntung Indri sadar dan ingat semuanya, tapi jika nasib sial menimpa, maka Indri bisa lumpuh dan hilang ingatan bahkan meninggal dalam beberapa hari saja. Begitu kuat racun dan juga penawar di dalam satu tetesan darah hingga membuat manusia kadang tak mampu menerima kondisi itu dalam tubuh nya yang rapuh.
Bima ikut merasakan getaran tubuh Indri yang semakin lama semakin kuat, tubuh Indri memanas melawan reaksi racun yang kini menjalar
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_39#by: R.D.Lestari. "Indriiii," Ibu dan Ayah bangkit berbarengan dari duduknya dan berlari ke arah Indri dengan tergesa. Bukkk! Tubuh Indri mereka peluk dengan erat. Tangis mereka pecah, hanya Indri yang tampak diam tak banyak bicara. Indri bingung mengapa semua orang hari ini bertingkah aneh kepadanya. "Ayo, Bu, Ayah, kita duduk dulu," ajak Bima sopan. Ayah dan Ibu segera menyeka airmatanya dan berjalan ke arah kursi yang mereka duduki tadi. Tangan Ibu tak pernah lepas dari Indri. Indri tak henti-hentinya tersenyum melihat Ibu dan Ayah ada di rumah Bima bersamanya. "Alhamdulillah, Indri sudah mengingat kita kembali, racun yang masuk kalah dengan penawar, mungkin karena tubuh Indri memang kuat dan keinginan sembuhnya juga besar," papar Bima. "Alhamdulillah, jadi bi
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_40# by: R.D. Lestari. Angin malam berhembus pelan, menyibak rambut hitam Indri yang tergerai, bulu matanya yang lentik ikut bergoyang, Bima menatap Indri dengan penuh pesona. Istrinya nampak amat cantik di bawah pendar cahaya bulan. "Akhhh," rintih Indri pelan, tubuh nya bergetar hebat. Matanya tetap menutup sempurna. Dari balik punggungnya keluar sayap berwarna putih, ia terengah saat sayap itu mengepak pelan. Perlahan ia membuka matanya, manik coklat itu berubah biru dan rambut hitamnya berganti pirang. Wajah Indri bersinar tanpa noda. "Sayang, kamu nampak amat menakjubkan," Bima memandang Indri dengan berdecak kagum. Indri tersipu malu saat suami tampannya itu melingkarkan tangan kanannya di pinggang. Manik biru itu saling beradu pandang. Cup! Sa
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_41# by: R.D. Lestari. "Silva?" Netra Indri membulat sempurna. Wanita yang dulu pernah menculiknya kini hadir di hadapannya. Dengan tatapan nyalang, ia melirik Indri yang saat itu terdiam menatapnya. "Kamu datang juga, Bima?" "Ya, aku rasa tak ada gunanya menyimpan dendam. Benarkan, Sayang?" Bima menatap Indri dengan senyum yang terkembang. Ia ingin menunjukkan pada semua orang betapa ia amat mencintai istrinya itu. Indri mengangguk pelan. Silva melirik sinis ke arah Indri. Menunjukkan ketidak sukaan pada rivalnya itu. "Hai, Sayang. Kamu di sini rupanya?" seorang lelaki jangkung dengan brewok yang lumayan tebal menghampiri Silvia, ia menatap Wanita berpostur ramping itu dengan mesra. "Hai, Sayang. Iya, aku menemui teman lamaku ini," Silva bergelayut manja di tangan l
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_39#by: R.D.Lestari. "Indriiii," Ibu dan Ayah bangkit berbarengan dari duduknya dan berlari ke arah Indri dengan tergesa. Bukkk! Tubuh Indri mereka peluk dengan erat. Tangis mereka pecah, hanya Indri yang tampak diam tak banyak bicara. Indri bingung mengapa semua orang hari ini bertingkah aneh kepadanya. "Ayo, Bu, Ayah, kita duduk dulu," ajak Bima sopan. Ayah dan Ibu segera menyeka airmatanya dan berjalan ke arah kursi yang mereka duduki tadi. Tangan Ibu tak pernah lepas dari Indri. Indri tak henti-hentinya tersenyum melihat Ibu dan Ayah ada di rumah Bima bersamanya. "Alhamdulillah, Indri sudah mengingat kita kembali, racun yang masuk kalah dengan penawar, mungkin karena tubuh Indri memang kuat dan keinginan sembuhnya juga besar," papar Bima. "Alhamdulillah, jadi bi
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_43#by: R.D.Lestari. Drap-drap-drap! Dari arah luar kamar terdengar suara kaki bersahut-sahutan. Terdengar sibuk dan mencurigakan. Indri menghapus airmatanya dan perlahan turun dari peraduan. Melangkah pelan ke arah pintu kamar. "Gawat! keadaan Bima semakin mengkhawatirkan," lirih terdengar suara seseorang menyebut nama Bima saat Indri mendekatkan telinganya di pintu. Jantung Indri memacu cepat, tubuh nya lemas mendengar kabar suaminya yang berada di ujung kematian. Dok-dok-dok! "Lepaskan aku! aku ingin melihat suamiku!" berulang kali Indri mengetuk pintu dan berteriak nyaring agar ada yang membuka pintu. Senyap. Keadaan tiba-tiba senyap. Tak ada sedikitpun suara. Hanya terdengar deritan ranjang rumah sakit yang bergerak, di bawa entah kemana. Indri luruh di a
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_44#by: R.D.Lestari. Dan ... aku melihat Silva sudah berdiri bersama Deren dan beberapa orang sedang mengelilingi Bima, suamiku yang masih terdiam tak bergerak. Matanya tertutup rapat, hanya dadanya yang naik turun sebagai tanda ia masih hidup. Aku menatap dengan tubuh terpaku melihat suamiku bak bahan percobaan, mereka berulang kali memeriksa tubuh Bima yang masih tak bergerak. Sengaja kuperhatikan untuk mencari waktu yang tepat. "Darahmu sudah kumasukkan ke dalam cangkir perak. Kau bisa segera meminumkannya sebelum ia benar-benar tewas! ha-ha-ha, dan dia akan jadi milikmu selamanya," suara Deren terdengar lantang walau berada di tempat terbuka seperti ini. "Dan kau bisa memiliki Indri seutuhnya! ha-ha-ha, kita memang hebat, Kak," Silva tertawa riang bersama Deren, lelaki licik yang berpura-pura
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_45#by: R.D.Lestari. Ku tarik kepala Deren hingga lelaki berparas lumayan tampan itu tersentak karenanya. Masih di dalam cengkeraman tanganku, ku hempasan begitu saja kepala nya hingga ia limbung dan jatuh ke lantai dengan kepala yang membentur lantai marmer mengkilat dan kepalanya mengeluarkan darah segar. "Akhhh, sialan kau!" "Ha-ha-ha, kenapa? kau salah mencintai wanita, hah? kau yang memulai, Der. Kebaikanmu kuanggap impas karena aku tak akan membunuhmu!" "Tapi, tidak dengan adikmu ini ! Dia harus membayar mahal karena perbuatannya ! sudah dua kali ia membuatku dan Bima di ujung kematian! tidak akan kubiarkan ketiga kalinya!s suaraku menggema membuat siapa pun yang mendengar merinding ketakutan. "Kau tak akan bisa membunuhku ! Aku makhluk abadi!" Silva mencemoohku. Darahku berdesir deras karenanya.&
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_46#by: R.D.Lestari. "Sayang ....," kurasa airmataku ini tak akan pernah kering. Ku peluk tubuh kaku itu tanpa henti. Berharap ada ke ajaiban yang akan datang. Aku luruh dengan bersimbah bulir bening yang sulit di bandung. "Bangun ! bangunlah, Sayang !" berulang kali ku goyang tubuh itu, berharap ia segera bangun, tapi nihil. Ia tetap terdiam membisu. Pandanganku mengarah ke atas langit, bulan kembali menampakkan pesonanya. Kabut mendung berangsur lenyap menyisakan bulan penuh dengan sinar yang berpendar indah. Ku seka bulir bening yang masih menyisa di pipi, aku yakin akan adanya keajaiban. Jika memang sudah habis waktunya, aku ingin ikut pergi bersamanya. Biarlah cinta kami kekal di surga. Di bawah pendar cahaya bulan berwarna kuning keemasan, ku angkat tangan kiriku tinggi-tinggi, di sampi
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_131#by: R.D.Lestari.Anima melangkah pasti menemui semua orang yang saat ini sedang bersantai di ruang keluarga. Wajahnya cantiknya tertekuk ke dalam. Mata indahnya berkaca-kaca."Selamat malam, semua. Aku ingin memberi tahu sesuatu kepada kalian semua," ucapnya lantang.Ibu, Ayah, Indri dan Bima tercengang melihat gadis yang kini sudah menjadi istri orang itu berbicara tegas dan suaranya terdengar menggelegar di seluruh ruangan."An?""Dengarkan Kak, jangan dulu menyela," sentaknya."Maaf semua atas kerusuhan yang sudah aku lakukan. Aku tau ini salah, tapi aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan James,""Kenapa?!" Ayah yang sejak tadi terdiam lantas berdiri seketika."Maaf, Ayah. Tanpa mengurangi rasa hormat, aku mohon hargai keputusanku ini,"Setelah berucap, Anima berbalik dan berlari kencang menuju kamarnya. Menaiki a
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_130#by: R.D.Lestari.Gadis itu tertidur dengan wajah polosnya. James tau dalam lubuk hati Anima, ia bukanlah orang yang jahat. Hatinya baik, tapi tertutup rasa egois."An, maaf ... aku tak mungkin mencintaimu, hatiku sudah milik Rena," lirih James. Ia berbalik sembari melangkah pergi menjauhi Anima yang sudah ia selimuti.Tanpa James sadari, gadis bermata sendu itu mendengarkan semua ucapan lelaki yang telah menjadi suaminya itu.Kata demi kata yang terasa amat menyakitkan hatinya. Bagaimana bisa James mengucapkan nama perempuan lain saat bersamanya?Perlahan, kelopak cantik mata berwarna biru laut itu terbuka dan berembun. Ia memperhatikan punggung tetap lelaki tampan yang sudah membuat dirinya bagaikan tak berarti."James ... bagaimana caranya agar bisa membuatmu membuka hati untukku?"Srekk!Anima bangkit dan terduduk di
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_129#by: R.D.Lestari"Dia ... Anima ...,""Anima? maksudmu Anima adiknya Bima?"James mengangguk. Kemudian melanjutkan ucapannya."Anima adalah ...,""Sahabatku," desis James."Sahabat? tapi kau tak pernah bicara denganku tentang Anima," Rena menekuk wajahnya, kecewa."Percayalah, Ren. Aku tak mungkin berkhianat denganmu. Kau tau aku sangat mencintaimu," James meraih punggung tangan Rena dan mengecupnya berulang kali.Gadis itu membelai pipi James. Ia terperangah dan menatap dalam kekasihnya yang terlihat tampan malam ini."James? kau menangis?" lirih Rena. Ia bingung melihat James yang begitu bersedih.James terdiam dan menatap Rena sendu. Pria itu menarik tengkuk Rena dan meraup dengan lahap bibir gadis yang amat ia cinta. Rasanya ia tak ingin melepas kecupan demi kecupan cinta dari Rena. Ia takut jika ini adalah hari terakhirnya bersama
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_128#by: R.D.Lestari.Anima melenggak-lenggok di depan cermin. Berulangkali ia memuji kecantikan parasnya yang memakai make up tipis dengan gaun pengantin yang mewah bertaburan kristal swarowski.Indri sengaja menunggu di luar kamar pengantin milik Anima, adik iparnya. Wajahnya murung . Ia bimbang memikirkan nasib temannya, Rena.Ia pasti sangat terpukul saat tau kekasih yang ia cinta menikah dengan wanita lain tanpa sepengetahuan dirinya.Ia harusnya ikut bahagia atas pernikahan Anima, iparnya. Namun, melihat perbuatan Anima yang sudah diluar batas, ia menjadi benci dan enggan turut serta dalam kebahagiaan keluarganya itu.Begitupun Bima. Ia juga tak mengucap selamat untuk adiknya. Malah terkesan cuek. Ia pun amat kecewa dengan tingkah Anima, tapi ia pun tak mampu menolak karena ini bukan urusannya.Pesta pernikahan berlangsung khidmat di
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_127#by: R.D.Lestari."Sudah, jangan di pikirin. Rena pasti bisa sembuh. Asal ...,""Asal apa, An? kau membuatku bertanya-tanya," sungut James."Asal kau menikah denganku," ucapan Anima sontak membuat James ternganga."Menikah?""Ya, karena aku yang membuang semua ingatan Rena, dan hanya aku yang bisa mengembalikannya," jawab Anima santai tanpa beban."Apa?"Brakkk!James menggebrak kursi tunggu dan menatap Anima garang. Giginya bergemeretuk menahan geram."Apa maksud dari perbuatanmu, Anima? salah apa Rena padamu, hah?"James yang tak habis pikir dengan ulah Anima langsung berdiri dan menjauhinya. Gadis itu terhenyak dengan sikap James yang berubah."Dia tak salah. Yang salah itu kamu, Kak!" Anima menunjuk ke arah James."Aku?" kali ini James menunjuk dirinya sendiri."Ya, karena pesonamu
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_126#by:R.D.Lestari.Pov Rena.Silau. Mataku mengerjap beberapa kali saat retinaku menangkap sinar yang amat menyilaukan. Kepalaku pusing dan seluruh tubuh teras nyeri juga sakit.Aku sebenarnya teramat lelah. Susah untuk membuka mata. Kelopak mata seakan di lem dan menempel.Namun, suara orang-orang berbincang riuh di telingaku. Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?Perlahan ku buka mata dan membiasakan diri dengan cahaya. Ruangan serba putih. Tempat apa ini?"Rena! alhamdulillah kamu sudah sadar!"Aku sedikit menggeliat saat tubuhku yang terasa amat sakit tertindih oleh tubuh lain yang membuatku sesak dan sulit bernapas.Bulir air menetes di pipiku. Wanita ini menangis?Ia kemudian mengangkat tubuhnya dan kini wajahnya terlihat jelas di depan mataku. Ia menatapku khawatir dan tangisan yang tak henti mengalir.
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_125#by: R.D.Lestari"Terima kasih sudah mengantarku pulang, Kak James," Anima melempar senyum termanisnya saat tiba di rumahnya, James hanya membalas dengan senyum tipis."Aku permisi pulang dulu, An. Titip salam untuk Indri dan Pak Bima," sahut James. Anima mengangguk dan gegas James memaju mobilnya menjauhi rumah Bima.Anima melenggang dengan riang masuk ke dalam rumahnya. Senyum sumringah membingkai wajah cantiknya. Sembari berdendang ia melangkah menuju kamarnya."Ekhm, hem,"Suara deheman membuat Anima menghentikan langkahnya dan mengarahkan pandangannya pada si pemilik suara."Kakak?" lirihnya."Kenapa pulang sama James? bukannya kamu nemani Indri dan Stella?""Ohhh, Kak Indri! aku lupa, Kak," Anima menepuk jidatnya. Ia lupa jika bersama Indri sebelum janjian dengan James.Memang Anim
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_124#by: R.D.Lestari.Tubuh itu limbung dan ambruk dengan darah yang mengalir deras dari perut, dada dan pinggang.Gadis itu menahan nyeri dan pedih di seluruh tubuhnya, tapi ia masih dalam keadaan sadar. Matanya menatap sayu kearah para penjahat yang lari tunggang langgang.Manik coklat itu berembun dan berkabut. Meneteskan bulir bening di ujung sudut matanya yang seakan lelah dan ingin terpejam.Ia mulai sesak dan sulit bernapas. Dalam pikirannya hanya bayangan James yang jadi kekuatan."Tolong... tolong...," dalam kelemahan dan ketidakberdayaannya, Rena masih berusaha mengeluarkan asa untuk bisa selamat dari kematian yang kini ada di depan mata.Ia masih berharap bisa berjumpa kembali dengan pujaan hatinya sekedar untuk mengucap selamat tinggal yang terakhir kalinya.Srek-srek-srek!"Ya, ampun. Apa yang terjadi padamu, Mba
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_123#by:R.D.Lestari."Tapi, Nona...,"Rena menepis ucapan Bibi dan tetap melangkah riang bersama Sri menuju taman belakang rumah Gio yang megah.Kaki Rena terhenti saat ia melihat James sedang duduk santai dengan seorang wanita berhijab di hadapannya.Rena menyaksikan sendiri betapa riangnya James bersenda gurau dan berbincang hangat tanpa beban seperti tidak terjadi apa-apa pada dirinya.Hati Rena remuk redam. Apalagi saat tangan kekar yang amat dirindunya itu menyentuh bibir wanita cantik berkulit putih dan menghapus noda di ujung bibir mungilnya.Tangan Rena menekan bagian dadanya kuat. Ia tak sanggup menatap kemesraan James tepat di depan matanya.Perlahan bulir bening itu mulai tumpah. Sesak di dadanya dan matanya menjadi buram."Rena... kamu jangan berpikir buruk dulu, ayo kita ke tempat James," Sri yang juga mel