Beranda / Urban / SUAMI DARI ALAM LAIN / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab SUAMI DARI ALAM LAIN: Bab 21 - Bab 30

132 Bab

Penyelamat Indri

Bismillah      "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_21#by: R.D. Lestari.    "Bima ... tolong aku ...,"    "Indri! kau kah itu!"    Senyap. Tak ada jawaban sedikitpun. Lantas, suara siapa itu? apakah semilir angin malam yang membawanya?    Hati Bima terasa amat sakit, seolah separuh jiwanya hilang. Ia amat yakin saat ini Indri tak baik-baik saja. Yang sangat mengusik hatinya adalah kenapa kekuatannya seolah tak mampu menembus keberadaan Indri?    Wuzhhhhh!   Bima melesat terbang kembali ke rumahnya. Melewati bukit dan menerjang pepohonan di bawah sinar rembulan.***    "Kak, ada Deren yang menunggumu sejak tadi," Diana, adik Bima segera mendekati nya begitu melihat Bima datang. Deren yang tau kehadiran Bima langsung berdiri dan menarik tangan Bima menjauh dari Diana. Diana yang sadar akan kehadirannya yang menggan
Baca selengkapnya

Bima yang sesungguhnya

Bismillah    "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_22# by: R.D.Lestari.   Tap-tap-tap!   Pelan tapi pasti, Bima menuruni anak tangga yang cukup panjang. Darahnya jatuh menetes di setiap anak tangga. Perlahan lukanya mulai menutup dengan sempurna. Ya, sebagai makhluk abadi, Bima bisa menyembuhkan diri sendiri.    Tap-tap-tap!   Bima mempercepat langkahnya. Bayangan akan sosok Indri yang kini kesakitan kian menari di pikirannya. Mata nya merah membara menahan amarah. Balas dendam kepada Silva pasti akan ia lakukan.    Saat menuruni anak tangga terakhir, tubuh Bima bergetar hebat. Di hadapannya kini seonggok tubuh terbaring tak berdaya. Tanpa ia sadari bulir itu jatuh di ujung pelupuk matanya.    Bima bergegas mendekat. Tangan nya mencengkeram jeruji besi dengan kuat. Ia bisa saja menembus benda itu dengan mudah, tapi bagaimana dengan Indri?
Baca selengkapnya

Di saat harus memilih

Bismillah     "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_23#by:R.D.Lestari.       Bima dan Indri terbang menembus langit, dingin akibat hembusan angin membuat tubuh Indri menggigil. Bima dengan lembutnya mempererat pelukan dan membawa Indri ke dalam dada bidangnya yang sixpack.    Indri semakin terhanyut. Perlahan energi Indri semakin terisi, tubuhnya kembali bugar. Ia bisa dengan mudah mengangkat kepalanya dan matanya menyisir sekitar. Mereka melewati bukit, laut dan kembali melesat membelah awan malam. Pendar bintang dan rembulan menambah suasana romantis untuk mereka berdua.    Cup!    Kembali Bima mengecup bibir Indri lembut, membuat wanita itu tersipu malu.    Tap!    Bima menjejakkan kakinya di sebuah bukit yang berada di atas deburan ombak laut. Indri perlahan di turunkan dari gendongannya. Tubuh Bima yang semula penuh l
Baca selengkapnya

Keluarga Bima

Bismillah      "SUAMI DARI ALAM LAIN"# part_24#by: R.D.Lestari.      "Indri, mari masuk," Ibu Bima mempersilahkan Indri masuk. Gadis itu menatap dengan sayu.   "Jangan sungkan, In. Tinggallah dulu di sini hingga tubuhmu sehat kembali, Ibu dan Anima akan merawatmu, percaya pada kami,"   "Terimakasih, Bu. Maafkan jika saya merepotkan," Indri membungkuk.   "Ayo, Kak Bima, bawa Kak Indri ke kamar tamu, biar ia istirahat," Anima berjalan di depan dan Bima mengekor bersama Indri dibelakang.    Netra Indri membesar, terpana melihat ruangan kamar tidur yang disiapkan. Rapi, bersih, luas dan di penuhi perabotan mahal.    Perabotannya berlapis emas dan permata. Ranjang dan lemari terbuat dari kayu jati dengan ukiran bunga dan burung. Antik dan elegan.    Anima berbalik dan pergi meninggalkan dua insan itu di d
Baca selengkapnya

Ibu yang kangen

Bismillah    "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_25# by: R.D.Lestari.Di kediaman Indri.       Bapak menatap Ibu dengan tatapan iba. Wanita paruh baya itu sudah dua bulanan ini selalu duduk di depan rumahnya hingga larut malam, menanti buah hati satu-satunya pulang kerumah. Sudah berbagai upaya mereka lakukan. Mulai dari memanggil paranormal, polisi hingga warga sekitar untuk mencarinya, tapi hasilnya tetap nihil. Tujuh hari mereka mengadakan pengajian pun tak ada hasil. Tak ada sedikitpun tanda-tanda atau firasat tentang keberadaan Indri.    Mereka sudah putus asa. Hanya airmata yang mampu mengobati kesedihan hati ketika mengingat tentang Indri yang tak tau di mana keberadaaan dan juga kabarnya.   Bisik-bisik mulai terdengar. Banyak yang menyangkut pautkan kepergian Indri dengan hutan Uwentira, saat Indri tersesat beberapa waktu lalu. Mereka yakin jika Indri di culik war
Baca selengkapnya

Pernikahan Indri dan Bima

Bismillah    "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_26#by: R.D.Lestari.   "Cantik sekali Kak Indri," Anima menatap takjub Indri yang memakai gaun pengantin warna putih dengan kristal swarowzki. Cantik begitu anggun membalut tubuh Indri yang langsing. Make up natural juga menghiasi wajah cantik Indri, menambah kesan manis di setiap titik wajahnya. Senyum Indri merekah, jilbab dan mahkota mungil menambah kesempurnaan hiasan Indri malam ini.    Ya, Indri dan Bima menikah di pertengahan malam ketika pendar cahaya bulan bersinar sempurna.    Keluarga sudah berkumpul memenuhi meja-meja yang di letakkan di tengah padang rumput. Rangkaian bunga mawar putih, jingga dan merah mendominasi hiasan dekorasi di alam terbuka itu. Lilin-lilin memenuhi meja tamu dengan gelas-gelas kristal yang di penuhi minuman sirup aneka rasa. Makanan enak aneka jenis bertabur penuh rasa nikmat tersedia di meja. 
Baca selengkapnya

Pantangan

Bismillah     "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_27#by:R.D. Lestari.   "Ya, Bu. Kenapa Ibu panggil Bima?" wajah Bima tertekuk ke dalam. Kesal karena Ibu dan adiknya mengganggu malam pertamanya.   Ibu yang saat itu sedang duduk, seketika berdiri dan menatap nyalang ke arah Bima. Tangannya berkacak di pinggang.   "Ada apa katamu? apa kau lupa, Bima! ingat perjanjian kita sebelum kamu menikah dengan Indri, kamu tidak boleh sedikitpun melakukan hal suami istri padanya, jika itu terjadi, maka Indri sudah tidak bisa pulang ke dunianya,"  "Bukankah Indri harus pulang dan pelan-pelan meminta restu kepada orang tuanya? bagaimana pun pasti sakit kehilangan anak semata wayang mereka. Indri harus jujur kepada keluarganya," Ibu menatap lekat Bima. Bima tersentak mendengar penuturan Ibu. Ya, ia ingat perjanjian itu. Hati kecilnya pun tak ingin egois. Indri harus pulang ke rumah orang tuanya.
Baca selengkapnya

Portal

Bismillah    "SUAMI DARI ALAM LAIN"# part_28#by: R.D.Lestari.   "Po-- portal?"   "Ya, portal penghubung antara duniamu dan duniaku. Kamu paham kan maksud Kakak, Sayang?" Bima membelai rambut Indri mesra. Indri mengangguk dan bergegas melaksanakan solat serta bersiap-siap.   Bima dengan sabar menunggu Indri di ruang tamu. Ia dengan tenang menyeruput kopi susu buatannya sendiri sambil sesekali mengunyah roti coklat yang lembut dan beraroma khas buatan ibunya.    Pluk!  "Bima,"   Bima menoleh saat ia mendengar suara seseorang tepat di belakangnya.    "Ya, Bu?"   "Kamu jadi nganter Indri pulang?"   "Jadi, Bu. Ini lagi nungguin Indri siap-siap. Sebentar lagi kami berangkat,ya, Bu,"  "Ya, kamu hati-hati di jalan. Jaga Indri, dan ingat kamu jangan sampai menampakkan diri di
Baca selengkapnya

Pilihan orangtua

Bismillah     "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_29#by: R.D. Lestari.    Brakkk!   "Ibu!"   "Tolong! tolong!"       Indri luruh memeluk tubuh ibunya yang seketika ambruk begitu melihat kehadirannya yang tiba-tiba. Dengan suara yang tercekat karena takut dan sedih yang teramat sangat, Indri berusaha meminta tolong.   Drap-drap-drap!   Beberapa langkah kaki terdengar serentak berirama datang mendekat. Mereka tak lain adalah Ayah, Nenek dan juga pamannya. Mereka pun tak kalah terkejutnya melihat Indri yang sedang memeluk ibunya erat.    Tanpa banyak bertanya mereka segera menolong Ibu dan membawanya ke dalam kamar. Indri mengekor dari belakang.   "Kamu tunggu di ruang tamu dulu, In. Ayah perlu bicara banyak padamu," Indri menghentikan langkahnya begitu mendapat perintah dari Ayah. Ia berba
Baca selengkapnya

Ibu yang kecewa

Bismillah    "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_30#by:R.D.Lestari.       "Indri!"   Brakkk!   Indri menutup pintu rapat. Gegas ia menuju ranjang dan menjatuhkan tubuh langsingnya keras di atas kasur kapuknya. Ia membenamkan wajahnya di bantal lusuh kesayanganya.   Tangisnya pecah. Ia berada dalam dilema. Siapa yang harus ia pilih? orang tuanya atau suaminya?    Indri yang awalnya yakin akan keputusannya bersama dengan Bima, seketika hilang arah saat melihat wajah ibunya yang kecewa karena ulahnya. Ia kini hanya bisa terisak mengingat suaminya.   "Kak, datanglah ... aku butuh dirimu saat ini," lirihnya.    Tangis Indri semakin menjadi. Ia seolah tak perduli seisi rumah memanggil namanya dan menggedor pintu kamarnya kencang. Ia tetap terdiam dan tak sekalipun menjawab. Saat ini ia hanya ingin sendiri, membalu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status