Bismillah
"SUAMI DARI ALAM LAIN"
#part_29
#by: R.D. Lestari.
Brakkk!
"Ibu!"
"Tolong! tolong!"
Indri luruh memeluk tubuh ibunya yang seketika ambruk begitu melihat kehadirannya yang tiba-tiba. Dengan suara yang tercekat karena takut dan sedih yang teramat sangat, Indri berusaha meminta tolong.Drap-drap-drap!
Beberapa langkah kaki terdengar serentak berirama datang mendekat. Mereka tak lain adalah Ayah, Nenek dan juga pamannya. Mereka pun tak kalah terkejutnya melihat Indri yang sedang memeluk ibunya erat.
Tanpa banyak bertanya mereka segera menolong Ibu dan membawanya ke dalam kamar. Indri mengekor dari belakang.
"Kamu tunggu di ruang tamu dulu, In. Ayah perlu bicara banyak padamu," Indri menghentikan langkahnya begitu mendapat perintah dari Ayah. Ia berba
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_30#by:R.D.Lestari. "Indri!" Brakkk! Indri menutup pintu rapat. Gegas ia menuju ranjang dan menjatuhkan tubuh langsingnya keras di atas kasur kapuknya. Ia membenamkan wajahnya di bantal lusuh kesayanganya. Tangisnya pecah. Ia berada dalam dilema. Siapa yang harus ia pilih? orang tuanya atau suaminya? Indri yang awalnya yakin akan keputusannya bersama dengan Bima, seketika hilang arah saat melihat wajah ibunya yang kecewa karena ulahnya. Ia kini hanya bisa terisak mengingat suaminya. "Kak, datanglah ... aku butuh dirimu saat ini," lirihnya. Tangis Indri semakin menjadi. Ia seolah tak perduli seisi rumah memanggil namanya dan menggedor pintu kamarnya kencang. Ia tetap terdiam dan tak sekalipun menjawab. Saat ini ia hanya ingin sendiri, membalu
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_31#by: R.D.Lestari. "Indri? kamu sudah pulang? kapan kamu ...," Seorang tetangga Indri yang tak sengaja lewat depan rumah Indri langsung mampir begitu melihat Indri yang duduk di teras rumah. Indri langsung mendongakkan wajahnya dan tersenyum manis menatap si Ibu. "Sudah, Kak. Kemarin saya pulang," "Kamu dari mana saja, Indri. Semua orang bersusah payah mencarimu, syukurlah kamu pulang dengan selamat," wanita berbaju coklat bergaris itu menatap Indri penuh haru. "Saya diculik, Kak. Dan tidak tau siapa orang yang sudah menculik saya," "Ya Allah, In. Syukur kamu bisa pulang," "Iya, Kak. Alhamdulillah," "Kak, saya boleh minta tolong?" Indri menatap si Ibu lekat. Hatinya kini gundah gulanya. Penolakan Ibu membuatnya takut unt
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_32#by: R.D. Lestari. "Ayo, In. Tunjukkan senyummu, mereka sudah tiba dan menunggumu. Ibu yakin kau akan melupakan suami gaibmu itu. Anak teman Ibu tak kalah tampan," Ibu menarik tangan Indri kencang, hingga gadis itu tersentak dan mengikuti langkah ibunya menuju ruang tamu di mana calon besan dan putranya menunggu. Semua yang sedang berkumpul di ruangan itu tersenyum lebar melihat kedatangan Indri, begitupun calon suami Indri yang duduk di tengah-tengah orang tuanya. Pemuda itu mengulas senyum manisnya saat berhadapan dengan Indri. Namun, Indri tak membalasnya dan bersikap cuek padanya. Si Pemuda pun mengulurkan tangannya, tapi Indri tetap diam mematung. Membuat semua orang yang ada di sana menjadi canggung. "Indri, jangan bikin malu Ibu," Ibu berbisik seraya menjawil lengan Indri. Membuat wanita
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_33#by: R.D.Lestari. "Heh, maksudnya apa, Dahlan? kamu ingin memutuskan secara sepihak hubungan ini?" Ayah menatap penuh amarah. "Tentu saja. Belum apa-apa sudah pingsan dan tak bergerak seperti ini. Bagaimana esok?" "Punya istri penyakitan bukan impianku. Aku tak sudi punya istri seperti ini. Cantik muka kalau bakal nyusahin seumur hidup, buat apa!" Dahlan berdecak congkak di depan semua orang yang berkerumun di ruangan kamar Indri. Ibu yang mendengar ucapan Dahlan hanya bisa meneteskan airmata, ia sungguh hancur. "Aku juga tak sudi punya mantu seperti dirimu, congkak. Pergilah kalian dari rumah kami, pernikahan ini batal!" Ayah dengan lantang mengusir semua tamu termasuk Dahlan, calon suami Indri. Mereka menatap dengan sinis seraya pergi dari rumah Indri tanpa mengucap se
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_34#by: R.D.Lestari. "Indri! jangan makan itu, Nak!" "Ya Allah, Yah . Tengok ini Indri makan apa!" Ayah yang sejak tadi sedang asyik berkebun tergopoh-gopoh berlari mendekati Ibu yang sejak tadi berteriak tak karuan menyebut nama anak semata wayangnya. Nenek yang sibuk memberi makan ayam pun terseok-seok berjalan mendekati Ningrum, menantu kesayangannya itu. Mata mereka terbelalak begitu mendapati Indri yang sedang mengunyah daging merah beserta darah yang masih menempel di sana. Ia seolah enggan melepas ayam yang sudah terkoyak di beberapa bagian dan mati dengan kondisi mengenaskan itu. Bulu-bulu ayam pun belum tercabut. Semua dalam keadaan utuh. Ibu berusaha menarik bangkai ayam dari tangan Indri, tapi gadis itu tetap kekeh mempertahankan ayam tangkapannya itu. Ia begitu menikmati, seo
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_35#by: R.D.Lestari.Di kediaman Bima. "Kak, kapan mau jemput Indri? kenapa perasaanku ga enak, Kak?" Anima mendekati Kakaknya dan duduk sembari memelintir rambut panjangnya. Bima hanya melirik sekilas. Sesekali ia menghela napasnya yang terasa berat. "Kakak ga bisa jemput, An. Kakak sebenernya amar khawatir, tapi Indri melanggar pantang. Percuma, bukan cuma lupa orang tuanya dan kelakuan yang menjadi aneh, tapi dia juga lupa pada Kakak. Kecuali dia pulang dan meminum kembali darah Kakak,baru ia ingat," Bima bercerita panjang lebar pada adiknya. "Jadi, gimana nasib Kak Indri, Kak? kasihan juga kalau dia kenapa-kenapa," "Sekarang kita hanya bisa bersabar. Jika memang keluarganya sayang, mereka akan mengantar Indri ke sini," "Bagaimana mereka bisa tau, Kak? menurutku, ini
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_36#by: R.D.Lestari. "Ka--kamu, siapa?" "Bapak, Ibu, perkenalkan saya Bima, suami Indri," Bima mengulurkan tangannya dan menunduk dengan sopan, tapi Ayah malah menepis tangan Bima keras. Membuat Bima tersentak dan mundur beberapa langkah. "Dasar tidak punya tata krama! seenak perutmu menikah dengan anakku, tanpa minta persetujuanku! aku ini masih hidup!" Ayah berdecak sembari mengepalkan tangannya bersiap meninju Bima yang saat itu tampak gemetar. "Saya mohon maaf, Yah. Nanti saya akan jelaskan semua. Maukah Ayah dan Ibu ikut ke rumah saya, bersama Indri tentunya," Bima membuka pintu mobil seraya mempersilahkan kedua orang tua Indri masuk. Mereka mengangguk walau Ayah masih tampak amat emosi. Bima melirik Indri yang kini kondisi nya sangat memprihatinkan. Kurus, kus
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_37# by: R.D.Lestari. "Mari, Pak, Ibu, duduk di sini," Ibu Bima dengan ramah mempersilahkan kedua orang tua Indri untuk duduk di dekat mereka. Ayah yang semula emosi perlahan meredam amarahnya dan berusaha untuk tenang. Ia merasa tak semestinya berkata kasar karena orang rumah bersikap amat baik dan sopan. Drap-drap-drap! Dari arah dalam, Bima datang dengan tergesa. Pemuda tampan itu merunduk dan duduk dengan sopan. Meski nampak sedikit gelisah, ia berusaha untuk bisa mencairkan suasana. Ia berucap sopan membuat Ayah terberat hatinya dan mulai bisa menerima keadaan. "Ayah, Ibu, saya mohon maaf sudah membuat Ayah dan Ibu kecewa. Sungguh saya tidak punya niat jahat sedikitpun. Saat Indri hilang tempo hari bukan saya yang menculik, tapi sekumpulan manusia serigala yang di urus oleh wanita y
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_131#by: R.D.Lestari.Anima melangkah pasti menemui semua orang yang saat ini sedang bersantai di ruang keluarga. Wajahnya cantiknya tertekuk ke dalam. Mata indahnya berkaca-kaca."Selamat malam, semua. Aku ingin memberi tahu sesuatu kepada kalian semua," ucapnya lantang.Ibu, Ayah, Indri dan Bima tercengang melihat gadis yang kini sudah menjadi istri orang itu berbicara tegas dan suaranya terdengar menggelegar di seluruh ruangan."An?""Dengarkan Kak, jangan dulu menyela," sentaknya."Maaf semua atas kerusuhan yang sudah aku lakukan. Aku tau ini salah, tapi aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan James,""Kenapa?!" Ayah yang sejak tadi terdiam lantas berdiri seketika."Maaf, Ayah. Tanpa mengurangi rasa hormat, aku mohon hargai keputusanku ini,"Setelah berucap, Anima berbalik dan berlari kencang menuju kamarnya. Menaiki a
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_130#by: R.D.Lestari.Gadis itu tertidur dengan wajah polosnya. James tau dalam lubuk hati Anima, ia bukanlah orang yang jahat. Hatinya baik, tapi tertutup rasa egois."An, maaf ... aku tak mungkin mencintaimu, hatiku sudah milik Rena," lirih James. Ia berbalik sembari melangkah pergi menjauhi Anima yang sudah ia selimuti.Tanpa James sadari, gadis bermata sendu itu mendengarkan semua ucapan lelaki yang telah menjadi suaminya itu.Kata demi kata yang terasa amat menyakitkan hatinya. Bagaimana bisa James mengucapkan nama perempuan lain saat bersamanya?Perlahan, kelopak cantik mata berwarna biru laut itu terbuka dan berembun. Ia memperhatikan punggung tetap lelaki tampan yang sudah membuat dirinya bagaikan tak berarti."James ... bagaimana caranya agar bisa membuatmu membuka hati untukku?"Srekk!Anima bangkit dan terduduk di
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_129#by: R.D.Lestari"Dia ... Anima ...,""Anima? maksudmu Anima adiknya Bima?"James mengangguk. Kemudian melanjutkan ucapannya."Anima adalah ...,""Sahabatku," desis James."Sahabat? tapi kau tak pernah bicara denganku tentang Anima," Rena menekuk wajahnya, kecewa."Percayalah, Ren. Aku tak mungkin berkhianat denganmu. Kau tau aku sangat mencintaimu," James meraih punggung tangan Rena dan mengecupnya berulang kali.Gadis itu membelai pipi James. Ia terperangah dan menatap dalam kekasihnya yang terlihat tampan malam ini."James? kau menangis?" lirih Rena. Ia bingung melihat James yang begitu bersedih.James terdiam dan menatap Rena sendu. Pria itu menarik tengkuk Rena dan meraup dengan lahap bibir gadis yang amat ia cinta. Rasanya ia tak ingin melepas kecupan demi kecupan cinta dari Rena. Ia takut jika ini adalah hari terakhirnya bersama
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_128#by: R.D.Lestari.Anima melenggak-lenggok di depan cermin. Berulangkali ia memuji kecantikan parasnya yang memakai make up tipis dengan gaun pengantin yang mewah bertaburan kristal swarowski.Indri sengaja menunggu di luar kamar pengantin milik Anima, adik iparnya. Wajahnya murung . Ia bimbang memikirkan nasib temannya, Rena.Ia pasti sangat terpukul saat tau kekasih yang ia cinta menikah dengan wanita lain tanpa sepengetahuan dirinya.Ia harusnya ikut bahagia atas pernikahan Anima, iparnya. Namun, melihat perbuatan Anima yang sudah diluar batas, ia menjadi benci dan enggan turut serta dalam kebahagiaan keluarganya itu.Begitupun Bima. Ia juga tak mengucap selamat untuk adiknya. Malah terkesan cuek. Ia pun amat kecewa dengan tingkah Anima, tapi ia pun tak mampu menolak karena ini bukan urusannya.Pesta pernikahan berlangsung khidmat di
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_127#by: R.D.Lestari."Sudah, jangan di pikirin. Rena pasti bisa sembuh. Asal ...,""Asal apa, An? kau membuatku bertanya-tanya," sungut James."Asal kau menikah denganku," ucapan Anima sontak membuat James ternganga."Menikah?""Ya, karena aku yang membuang semua ingatan Rena, dan hanya aku yang bisa mengembalikannya," jawab Anima santai tanpa beban."Apa?"Brakkk!James menggebrak kursi tunggu dan menatap Anima garang. Giginya bergemeretuk menahan geram."Apa maksud dari perbuatanmu, Anima? salah apa Rena padamu, hah?"James yang tak habis pikir dengan ulah Anima langsung berdiri dan menjauhinya. Gadis itu terhenyak dengan sikap James yang berubah."Dia tak salah. Yang salah itu kamu, Kak!" Anima menunjuk ke arah James."Aku?" kali ini James menunjuk dirinya sendiri."Ya, karena pesonamu
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_126#by:R.D.Lestari.Pov Rena.Silau. Mataku mengerjap beberapa kali saat retinaku menangkap sinar yang amat menyilaukan. Kepalaku pusing dan seluruh tubuh teras nyeri juga sakit.Aku sebenarnya teramat lelah. Susah untuk membuka mata. Kelopak mata seakan di lem dan menempel.Namun, suara orang-orang berbincang riuh di telingaku. Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?Perlahan ku buka mata dan membiasakan diri dengan cahaya. Ruangan serba putih. Tempat apa ini?"Rena! alhamdulillah kamu sudah sadar!"Aku sedikit menggeliat saat tubuhku yang terasa amat sakit tertindih oleh tubuh lain yang membuatku sesak dan sulit bernapas.Bulir air menetes di pipiku. Wanita ini menangis?Ia kemudian mengangkat tubuhnya dan kini wajahnya terlihat jelas di depan mataku. Ia menatapku khawatir dan tangisan yang tak henti mengalir.
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_125#by: R.D.Lestari"Terima kasih sudah mengantarku pulang, Kak James," Anima melempar senyum termanisnya saat tiba di rumahnya, James hanya membalas dengan senyum tipis."Aku permisi pulang dulu, An. Titip salam untuk Indri dan Pak Bima," sahut James. Anima mengangguk dan gegas James memaju mobilnya menjauhi rumah Bima.Anima melenggang dengan riang masuk ke dalam rumahnya. Senyum sumringah membingkai wajah cantiknya. Sembari berdendang ia melangkah menuju kamarnya."Ekhm, hem,"Suara deheman membuat Anima menghentikan langkahnya dan mengarahkan pandangannya pada si pemilik suara."Kakak?" lirihnya."Kenapa pulang sama James? bukannya kamu nemani Indri dan Stella?""Ohhh, Kak Indri! aku lupa, Kak," Anima menepuk jidatnya. Ia lupa jika bersama Indri sebelum janjian dengan James.Memang Anim
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_124#by: R.D.Lestari.Tubuh itu limbung dan ambruk dengan darah yang mengalir deras dari perut, dada dan pinggang.Gadis itu menahan nyeri dan pedih di seluruh tubuhnya, tapi ia masih dalam keadaan sadar. Matanya menatap sayu kearah para penjahat yang lari tunggang langgang.Manik coklat itu berembun dan berkabut. Meneteskan bulir bening di ujung sudut matanya yang seakan lelah dan ingin terpejam.Ia mulai sesak dan sulit bernapas. Dalam pikirannya hanya bayangan James yang jadi kekuatan."Tolong... tolong...," dalam kelemahan dan ketidakberdayaannya, Rena masih berusaha mengeluarkan asa untuk bisa selamat dari kematian yang kini ada di depan mata.Ia masih berharap bisa berjumpa kembali dengan pujaan hatinya sekedar untuk mengucap selamat tinggal yang terakhir kalinya.Srek-srek-srek!"Ya, ampun. Apa yang terjadi padamu, Mba
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_123#by:R.D.Lestari."Tapi, Nona...,"Rena menepis ucapan Bibi dan tetap melangkah riang bersama Sri menuju taman belakang rumah Gio yang megah.Kaki Rena terhenti saat ia melihat James sedang duduk santai dengan seorang wanita berhijab di hadapannya.Rena menyaksikan sendiri betapa riangnya James bersenda gurau dan berbincang hangat tanpa beban seperti tidak terjadi apa-apa pada dirinya.Hati Rena remuk redam. Apalagi saat tangan kekar yang amat dirindunya itu menyentuh bibir wanita cantik berkulit putih dan menghapus noda di ujung bibir mungilnya.Tangan Rena menekan bagian dadanya kuat. Ia tak sanggup menatap kemesraan James tepat di depan matanya.Perlahan bulir bening itu mulai tumpah. Sesak di dadanya dan matanya menjadi buram."Rena... kamu jangan berpikir buruk dulu, ayo kita ke tempat James," Sri yang juga mel