Home / Urban / SUAMI DARI ALAM LAIN / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of SUAMI DARI ALAM LAIN: Chapter 1 - Chapter 10

132 Chapters

Tersesat Di Hutan

Bismillah             "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_1#by:R.D.Lestari.#basic on true story      Drap! Drap! Drap!    Bunyi langkah kaki memecah keheningan. Ku tatap wajah Sri dan Rena yang tadi amat ketakutan kini berubah ceria. Mendung itu seketika hilang terbias cahaya harapan.   "Sepertinya ada suara derap langkah kaki, mudah-mudahan ada yang akan menolong kita," ucap Sri lirih.    Aku beranjak dari dudukku dan menatap Rena sekilas.     "Jaga Sri, Ren. Aku akan melihat siapa yang datang. Semoga itu orang-orang yang mencari kita," seruku.   "Aku temani, Indri. Bahaya jika sendiri, diluar banyak binatang buas," Rena berusaha mencegahku.    "Tak apa aku sendiri. Sri lebih butuh dirimu, tubuh nya teramat lemah karena demam dan luka di kakinya," sahutku. Lambaian tangan ku
Read more

Gedung Di Dalam Hutan?

Bismillah      "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_2#by:R.D. Lestari.    Para tentara mendekati gubuk mengikutiku dari belakang. Rena dan Sri nampak amat terkejut sekaligus bahagia mendapat pertolongan yang tak terduga. Akhirnya ada yang datang menyelamatkan kami.    Mereka dengan sigap membopong tubuh Sri dan juga Rena. Karena Rena pun juga lemah. Sedangkan aku memilih berjalan mengikuti mereka menuju basecamp yang di sebutkan.    Mereka tak banyak bicara. Sepanjang jalan pun hanya diam tak bersuara. Cukup jauh kami berjalan, sekitar sepuluh menit kami pun sampai.   Basecamp yang di maksud ternyata bukan hanya tenda. Tapi sebuah gedung yang amat luas dengan peralatan dan senjata yang lengkap. Aneh bukan? Di dalam hutan selebat ini ada gedung yang luas dan punya semua perlengkapan modern. Juga mobil-mobil bagus dan motor sport mahal. Seperti di film-film hollywood.
Read more

Jamuan Spesial

Bismillah      "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_3#by: R.D.Lestari.        "Say cheese, buncis, satu, dua,tiga," sahut kami berbarengan.    Cekrek! cekrek! cekrek!    Rena segera menarik handphone di tanganku, jemarinya asik bermain dengan raut wajah yang tampak aneh. Keningnya mengkerut seperti orang yang sedang berpikir keras.   "Ges,ges! lihat ini ...," ia lalu menyerahkan handphonku dan menunjukkan hasil foto selfie kami tadi.      "Aneh banget ga, ges! kok blur semua ya?" ujar Rena dengan mengernyitkan keningnya,heran.   "Mungkin tangan Indri kali yang goyang-goyang," sahut Sri dengan mengangkat bahu.    "Ga, Sri. Rena bener, kamera ga bisa fokus," jawabku sembari memutar handphone dan mencoba memotret kembali. Hasilnya tetap sama. Blur.   "Aneh banget. Apa ha
Read more

Pesona Bima

Bismillah      "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_4#by: R.D. Lestari.      "Indri, makan. Kamu pasti suka," ia menawarkan makanan yang tersedia di atas meja. Ada steak,udang goreng, daging sapi barbeque,salad,roti-roti, buah-buahan segar dan mahal.     Aku mencoba beberapa menu yang sukses membuat lidahku bergoyang karena kenikmatan rasanya.   Lelaki tampan itu nampak senyum-senyum melihatku yang kalap menikmati makanan nikmat tanpa memperdulikannya.    "In...," ia mengulurkan tangannya. Tubuhku seketika beku. Mau ngapain dia?   Kurasakan usapan lembut tangannya di dekat bibirku.   "He-he-he, kamu makan nya belepotan," ia terkekeh. Wajahku berubah merah padam. Beruntung ruangan temaram karena hanya di sinari beberapa lilin sebagai pemanis.   "Terimakasih, Pak Bima," ujarku. Wajahnya tampak amat ta
Read more

Kembali Pulang

Bismillah      "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_5#by: R.D. Lestari.        "Sudah siap semua?" Kak Bima menatap kami bergantian. Rena dan Sri salah tingkah, aku pun juga. Gimana ga salah tingkah gitu, ni orang gantengnya kebangetan. Bakalan terjadi perebutan di antara kami kayaknya.     Kami mengangguk serentak. Perlahan mobil berjalan. Kami mulai melalui jalan tanah yang bergelomang dan berbatu. Sebenarnya dalam hati menyimpan keanehan. Bagaimana bisa di dalam hutan begini ada jalan yang cukup bagus seperti di daerah perkampungan. Walaupun di kanan kiri pepohonan tinggi dan lebat menjulang. Seingatku selama perjalanan menuju basecamp tak pernah melihat ada jalan.    "Hei, ngapain ngelamun, In?" suara Sri membuyarkan lamunanku. Aku segera berpaling padanya.    "Ah, nggak, Sri. Aku hanya menikmati pemandangan aja," bohongku. 
Read more

Alam Lain

Bismillah     "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_6#by: R.D. Lestari.      "Sebulan? aku hilang sebulan?"    "Ya, Nak. Ibu, Bapak, Kakek, Paman dan semua keluarga sudah putus asa mencarimu. Bapak mengadakan tahlilan tujuh hari karena Bapak kira kamu sudah tiada," jelas Bapak.   "Ya Allah, Nduk--Nduk," Ibu tak henti mengusap pipiku dengan tangannya yang kulitnya mulai mengeriput. Terisak tak henti.   Tak menunggu lama ruangan rumah sudah sesak oleh kerumunan orang. Mereka semua berbondong-bondong menuju rumahku karena tak percaya jika aku sekarang pulang dengan selamat sampai rumah.   Ada pula yang mengira jika aku ini arwah yang gentayangan. Pantas sewaktu perjalanan pulang ketika aku berjalan, banyak orang yang melihat lari tunggang-langgang. Berarti mereka mengira jika aku ini hantu?   "Kamu beneran Indri, tah?" seseorang berkul
Read more

Ada Apa Dengan Rena

Bismillah       "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_7#by: R.D.Lestari.   "Indri ...," suara seseorang membuatku seketika menoleh.   "Kak Bima?" aku menatap takjub pria di hadapanku. Ia Bima? tapi mengapa ia tampak amat berbeda?    Ia memakai kemeja putih dengan kancing yang dibiarkan terbuka, dadanya yang putih, dan berkotak-kotak  membuat mataku tak ingin berpaling darinya.   Dan itu, apa? sayap. Ya, sepasang sayap berwarna putih yang amat cantik. Apakah dia seorang malaikat?   Wajah tampannya bersinar dan mata birunya memancarkan pesona yang amat indah. Rambutnya berkibar di terpa angin sepoi yang menenangkan, dan sepasang sayapnya mengepak manja.     Ia berjalan perlahan menuju ke arahku. Diriku hanya terdiam mematung. Pesona lelaki itu bukan sekedar memanjakan mata, tapi juga semua indraku. Ingin rasanya kupeluk dan mengusap se
Read more

Demi Rena

Bismillah      "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_8#by: R.D. Lestari.        [Cepat kerumah Rena, In. Penting]     Tut-tut-tut!     Tanpa menunggu lama aku segera bangkit dari kasur dan bersiap kerumah Rena.Ibu sempat heran melihatku yang amat bergegas tanpa memperdulikan Ibu yang sedang menonton TV.     "Mau kemana, In?" tanya Ibu ketika aku hendak melangkahkan kaki keluar pintu.    "Ada keperluan sebentar, Ibu. Indri harus bergegas," Aku menghentikan langkahnya sejenak seraya menatap Ibu yang tampak kebingungan. Ia menghela napas dalam.   "Hati-hati, Nak," Ibu mengulas senyum simpul dan melambai padaku. Aku hanya mengangguk pelan dan mengayunkan langkahku menuju motor yang terparkir di teras rumah.    Brummm!  Motor kupacu secepat yang aku mampu. Rasa gusar menyelimut
Read more

Pertolongan Bima

Bismillah       "Suami Dari Alam Lain"#part_9#by: R.D. Lestari.     Assalamualaikum semua jangan lupa like dan subscribe ya, komennya juga di tunggu. Semoga suka dan siap-siap baper ya, terimakasih 🤗***    Drap-drap-drap!    Derap langkah kaki kuda semakin mendekat. Kuda hitam besar dengan bulunya yang bersinar berhenti tepat di hadapanku. Seseorang yang menungganginya turun perlahan dan tersenyum manis menatap wajahku. Tubuh nya yang berotot di biarkan tanpa sehelai benang pun, seolah hendak memamerkan otot dada dan perut nya yang memang mempesona.   "Hai, kamu akhirnya datang juga," ia mendekat dan menyambut kedatanganku dengan ramah.    Aku terpaku melihat wajahnya yang amat tampan. Desiran aneh mulai merajai sekujur tubuhku,seolah ada getaran magnet asmara yang membuatku benar-benar terpesona oleh ketampanannya. Bima ... mengapa ia b
Read more

Bima dan Indri

Bismillah          "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_10# by: R.D. Lestari.    Dug-dag-dig-dug!   Irama detak jantungku bak musik yang tak beraturan nadanya. Wajah yang bersemu merah saat kami bertemu pandang. Bima, mengapa wajahmu bisa setampan ini?    Lagi-lagi pikiranku mengucap kata tampan itu entah untuk yang keberapa kali. Mungkinkah ia mendengar bisikan-bisikan itu?    "Indri, kamu jangan ngeliatin aku terus dong, inget tujuanmu datang kemari. Nyawa temanmu dalam bahaya," kata-kata Bima membuatku terperanjat. Benar katanya, aku harus sesegera mungkin mengembalikan barang ini.    "Oh--oh, maaf Kak Bima," aku mulai menundukkan pandangan dan berbalik untuk membuka pintu lemari. Malu sekali rasanya.   "Sini, biar aku yang buka," tangan kekarnya menelusup di antara lengan dan pinggangku, membuatku sema
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status