BAB BERULANG, LANGSUNG BACA CHAPTER SELANJUTNYA. Adinda berjalan mendekat, dan menangkup kedua sisi wajah kekasihnya. Ini benar-benar seperti mimpi. Di saat ia hampir menyerah pada takdir, dan mengira Alvaro tidak akan pernah bangun, ternyata Tuhan memberinya keajaiban. Tuhan tidak membiarkannya hidup dalam kubangan penyesalan. “Va, ka-kamu.” Bisikan itu tersendat karena tangis lagi-lagi meluncur dari pelupuk mata Adinda. Wanita itu sungguh tidak bisa menahan rasa harunya. “Makasih, makasih karena kamu mau bertahan dan membuka mata kembali.” Diiringi isak, Adinda memeluk tubuh Alvaro yang setengah terbaring. Namun, saat merasa ada yang janggal, ia menarik tubuhnya untuk menatap lekat wajah kekasihnya yang tampak lain. Mata itu, yang biasanya menatapnya penuh cinta, kali ini menyorotkan kebingungan. “Sus.” Adinda menoleh ke arah perawat yang sejak tadi ada di sana. “Anda
Last Updated : 2021-11-08 Read more