Semua Bab Nikah Kontrak dengan Tuan Muda Nakal: Bab 151 - Bab 160

181 Bab

Bab 150 Perhatian Aksa

Walaupun Shakira enggan melakukannya, namun berkat dorongan Ibundanya, Shakira akhirnya mau berangkat ke dokter kandungan bersama Aksa. Natarina pun mau tak mau harus ikut mendampingi Shakira.Selama pemeriksaan hingga selesai, semua berjalan sangat lancar dan dengan semestinya. Tak ada hal-hal yang membuat mereka tak nyaman, karena kini Shakira memahami dengan jelas niat baik Aksa mengantarkan Shakira, selain demi menjaga keamanan Shakira itu juga sebagai penjagaan nama baiknya di muka umum.Shakira menyadari itu melalui pandangan setiap orang saat mereka di klinik bersalin itu, yang memandangnya dengan pandangan bermacam-macam walau lebih banyak pandangan iri atas sikap Aksa yang terlihat sangat perhatian padanya.Beberapa wanita itu ada yang menatapnya senang dan takjub atas kesempurnaan sosok suaminya. Hal itu mau tak mau membuat Shakira tersenyum dengan rendah hati. Walaupun di dalam relung hatinya serasa teriris sembilu mengingat apa yang sebenarnya ia alami.Memang benar, oran
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-13
Baca selengkapnya

Bab 151 Shakira Diculik

Tanpa terasa usia kandungan Shakira memasuki 8 bulan dan dengan perasaan bahagia ia ingin mempersiapkan kelahiran anak pertamanya yang akan ia jalani 3 minggu ke depan.Shakira menatap perutnya yang membuncit di depan cermin lemari besar yang ada di sudut kamar. Wanita itu mengelus perutnya seraya tersenyum, namun lagi-lagi air mata meleleh membasahi kedua pipinya yang tirus.Masih teringat jelas bagaimana sedihnya ia di bulan-bulan sebelumnya karena selalu teringat pada Axel. Apalagi dengan perutnya yang makin membesar. Ia yang akhirnya bisa merajut karena kesabaran Ibunya yang melatihnya dan karena kerja keras dia sebagai pengalihan rasa rindu pada Axel.Shakira meraih sebuah syal rajut berwarna biru gelap dengan aksen bergaris putih. Benang-benang itu saksi bisu bagaimana ia menuangkan perasaan rindu, cinta dan rasa bersalahnya pada Axel. Ia ingin bertemu, tetapi ia telah mengambil keputusan.Andai syal ini bisa bicara mungkin dia akan bosan karena selalu melihat air mataku seolah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-15
Baca selengkapnya

Bab 152 Masa Lalu Aksa

Shakira tersentak dari tidurnya, ia memindai ruangan tempatnya terbaring. Sebuah kamar yang serba putih dan bersih. Akan tetapi Shakira memastikan ia tidak sedang berada di sebuah kamar rumah sakit. Karena tak ada fasilitas medis apa pun di sana. Hanya ranjang tempatnya berbaring, sofa panjang dan meja. Bahkan jendela kamar pun tidak ada.Oh, ini di mana? Kamar ini bukan di rumah sakit. Walau bersih tapi masih terasa bau debu dan apek. Ya Tuhan, ini di mana? Dan siapa orang-orang yang menculikku? Apakah mereka orang-orang suruhan Axel?Saat pikiran Shakira berkecamuk tak menentu tiba-tiba pintu terbuka dan memperdengarkan pembicaraan dua orang laki-laki dan perempuan dengan bahasa asing dengan aksen yang kental.Shakira menatap seorang perempuan cantik berambut pirang dan berpakaian sangat modis yang menatapnya dengan pandangan penuh dendam, sementara Sang laki-laki terlihat lebih jauh lebih tua dengan tatapan sendu. Wajah mereka sangat mirip, hanya saja lelaki tua itu berambut lebih
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-17
Baca selengkapnya

Bab 153 Mengalami Kontraksi

Tuan Black segera berupaya mencegah perbuatan Peggy yang hendak menyakiti Shakira atau bahkan ingin membunuhnya. Lalu serta merta, laki-laki berbadan kekar itu memerintahkan pengawal yang menjaga Peggy membawa Puterinya untuk keluar dari ruangan tersebut dengan paksa.Akan tetapi Peggy begitu bersikeras tak ingin meninggalkan ruangan. Kini dengan ancaman kemarahan Papanya, Peggy dipaksa duduk dengan tangan tetap dalam genggaman pengawal.“Bahkan Papa pun membentakku gara-gara dia. Papa lebih membela dia daripada aku, anakmu sendiri?” keluh Peggy dengan lemah berurai air mata, "kenapa Papa membela dia?" lanjutnya.“Kau tahu Papa tidak seperti itu, sayang. Papa minta kau tetap tenang sampai semua permasalahan ini diketahui titik temunya. Papa hanya ingin tahu kebenarannya sebelum kita mengambil tindakan. Papa tak ingin salah melangkah seperti yang sudah-sudah karena salah mempercayai sebuah informasi,” papar Tuan Black mengelus puncak kepala Peggy dengan sayang.Peggy yang agresif dan f
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-29
Baca selengkapnya

Bab 154 Pertemuan Kembali

Shakira menjerit takut bukan kepalang, ia menatap beberapa orang di hadapannya tergeletak bergelimpangan dengan darah terciprat di mana-mana akibat tembakan dari beberapa arah. Wanita itu kembali bersembunyi di balik kamar dengan tergopoh-gopoh, ia hanya bisa menangis menahan sakit dan ketakutan yang luar biasa dengan semua yang terpampang di hadapannya. Ya Tuhan, apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba ada peperangan seperti itu? Ya Tuhan... Mama, Axel, apa aku akan mati? Aku akan mati! Oh anakku, Axel... Anak kita... Shakira terisak dan terus berdoa dalam hati. Dengan sekuat tenaga ia mendorong pintu kamar dan menutupnya. Namun, alangkah terkejutnya saat ia melihat sebuah sepatu pantofel hitam mengganjal pintu kamar tersebut. Jantung Shakira serasa berhenti berdetak seketika. Dengan tubuh gemetar ia membekap mulutnya menahan isaknya dan mundur perlahan menjauhi pintu. Perlahan langkah kaki itu memasuki ruangan dan terdengar bunyi klik pada sebuah senjata di tangannya. “Tidaaaak! Tolo
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-13
Baca selengkapnya

Bab 155 Persalinan Shakira

Letusan panjang itu membuat Black terkapar menimpa Axel dan cipratan darah itu memercik pada wajah Axel. Laki-laki tampan itu benar-benar terkejut bukan kepalang melihat mayat Black di hadapannya sedang menggenggam pistol di tangannya yang mengarah padanya.Dengan wajah yang masih menyisakan rasa terkejutnya, Axel menatap seseorang yang mendekat padanya dengan langkah terburu-buru setelah meletakkan jenazah Black di hadapannya dengan hati-hati. “Untungnya saya datang tepat waktu. Jika tidak .... Tetapi, orang seperti dia memang pantas mati seperti ini,” sahut laki-laki tak lebih muda dari Axel dengan wajah yang selalu tersenyum. “Jack? Apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana kau bisa sampai kemari? Apa Kakek yang mengirimmu?” berondong Axel seraya berjalan cepat menuju dalam gedung di mana Shakira menunggu. “Sebaiknya Tuan Muda segera membawa Nyonya dan Tuan Aksa ke rumah sakit. Sisanya biar kami yang mengurusnya,” ucap Jack seolah enggan menjawab pertanyaan Axel seraya mengangkat t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-16
Baca selengkapnya

Bab 156 Keraguan di Hati Axel

“Shaki? Sayang?” panggil Axel dengan tatapan bingung, “Dokter? Ada apa dengan istri saya?” imbuhnya pada dokter wanita paruh baya itu yang kini berada di belakangnya.“Walau sangat lemah, kondisi istri Tuan sudah jauh lebih stabil daripada saat operasi dan ini akan baik-baik saja. Beliau sedang tertidur karena pengaruh obat bius yang masih tersisa. Tidak apa-apa Tuan. Justru yang saya khawatirkan adalah si kembar,” papar Dokter itu dengan tatapan simpati.“Ada apa dengan anak-anak saya dokter?” sahut Axel dengan sikap waswas.“Saya melihat kondisi keduanya sepertinya mereka terlahir lebih cepat dari yang seharusnya? Apa itu benar?”Pertanyaan itu sukses membuat Axel terenyak, ia tak tahu-menahu masalah kehamilan Shakira sejak Shakira meninggalkannya. Dan seberkas keraguan siapa ayah dari anak-anak itu membuat Axel berkaca-kaca tanpa bisa menjawab.“Baiklah, mungkin ada suatu kejadian yang membuatnya terlahir lebih cepat dan itu membuat kondisi si kembar mengalami sedikit masalah fisik
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-19
Baca selengkapnya

Bab 157 Terkuaknya Sebuah Rencana Jahat

Dengan menahan wajah masam dan kesal, Shakira menarik cincin dari jari manis Axel, “kau mau apa, Shaki?” sela Axel terkejut.Shakira memakaikan cincin Axel di jari manisnya sendiri, namun benda berbentuk lingkaran emas itu hanya sampai di pertengahan jari Shakira.“Kau lihat, kan? Cincinmu dulu yang lebih besar dariku saja tak muat di jariku? Apalagi cincinku, Axel? Itulah kenapa aku tak memakainya lagi sejak 4 bulan yang lalu. Karena tidak bisa,” sungutnya kesal dan segera mengembalikan cincin itu pada Axel. Axel menerima cincin itu dengan terkekeh.“Jadi?”“Ya, begitulah. Kau tak lihat aku jadi segemuk ini? Dan, aku juga tak paham, selama mengandung aku benar-benar seperti orang tak waras. Makan yang tak pernah kenyang, apa saja aku makan. Oh Tuhan, ini benar-benar membingungkan. Aku hanya berpikir mungkin aku hanya stres dan melampiaskannya dengan makan,” papar Shakira menutupi wajahnya karena malu sementara Axel terkekeh dan mencubit pipi Shakira yang tembam.“Jangan meledekku, Ax
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-21
Baca selengkapnya

Bab 158 Si Kembar Penyelamat

Shakira memeluk Natarina dengan berurai air mata. Natarina balas menciumi putri semata wayangnya dengan perasaan bersyukur dan penuh haru. Demikian halnya Kakek Othman memeluk Axel dan Aksa bergantian.Suasana yang sempat canggung karena pembicaraan yang mereka lakukan sebelumnya langsung cair karena tangis bayi yang ada dalam salah satu keranjang. Belum sempat mereka berkomentar si kecil satu lagi pun ikut menangis. Seolah ia mendengar panggilan suara kakaknya. Berdua mereka saling bersahutan.Keheningan pun berubah menjadi ramai dan panik karena tak ada satu pun yang berani menggendong bayi mungil tersebut selain Natarina. Tetapi tetap saja karena kondisi kedua bayi yang belum stabil mereka harus memanggil suster jaga untuk membantu proses menyusui. Natarina tak mau mengambil risiko untuk menggendong bayi itu tanpa persetujuan dokter.Akhirnya setelah keduanya selesai disusui dan kembali tenang, kini mereka pun menjadi lebih lega dan saling berbicara layaknya keluarga normal, tanpa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-25
Baca selengkapnya

Bab 159 Cerita Bohong

Shakira segera menghapus pesan-pesan yang ia kirimkan untuk Axel dan Aksa dari ponsel Ibunya. Ia tak ingin Ibunya membaca dan menjadi khawatir dengan apa yang telah terjadi.Tak berapa lama kemudian Axel muncul di balik pintu dan memasuki ruangan dengan perlahan karena melihat anak-anaknya dan Natarina yang kembali terlelap. Hanya Shakira yang masih terjaga dengan gelisah.Axel segera meraih Shakira dalam pelukannya, “jangan takut, sudah jangan khawatir. Orang-orang kepercayaanku sudah berjaga di depan, aku jamin mereka tadi tak akan kembali lagi,” bisik Axel di telinga Shakira lalu mengecup pelipis Shakira dalam-dalam.Shakira mengangguk lemah dan menggumam perlahan sebagai tanda ia mendengar ucapan Axel, namun tak serta merta ia melepaskan pelukan Axel.“Kenapa? Sudah, jangan menangis, aku tak akan ke mana-mana lagi. Ayo tidurlah, aku akan menjagamu di sini,” bujuk Axel yang kini membuat Shakira melepaskan pelukannya dan mendongak menatap wajah letih Axel.Axel menghapus bulir-bulir
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status