Home / Romansa / The Hero of My Life / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of The Hero of My Life: Chapter 91 - Chapter 100

139 Chapters

90. Rise, Kejutan Ultah Listy

Listy memandang layar HP-nya. Dia baru buka chat dari Lintang. Hatinya berdegup kencang tiba-tiba. Entah apa yang dia rasa. Marah, sedih, atau kecewa. Listy juga tak bisa menggambarkannya.*Kak Listy, aku minta maaf. Aku tak bisa meninggalkan Kak Dave. Aku sudah menerima begitu banyak perhatian dan pengorbanan, tidak mungkin aku melepaskannya. Aku juga sangat sayang Kak Dave.Kak Listy jangan kuatir, aku akan buat Kak Dave bahagia. Aku janji. Aku akan lakukan yang terbaik yang aku bisa buat Kak Dave.Dan aku yakin, Kak Listy akan juga baik-baik saja. Kakak wanita yang kuat, aku tahu itu.Maafkan aku, Kak, tapi aku ga mungkin pergi dari Kak Dave.
last updateLast Updated : 2021-10-14
Read more

91. Di Hadapan Tuhan Aku Berjanji

Lintang menatap mata David. Sudah semakin remang. Tapi masih bisa dia lihat tatapannya yang dalam, penuh kasih buat Lintang. "Ini tempat aku mengatakan isi hatiku. Aku cinta sama kamu. Aku benar-benar sayang sama kamu. Aku sadar, Tuhan menjawab doaku meminta pasangan yang sepadan untukku, dan Dia kirimkan kamu," kata David lembut dan manis. Tapi tidak bisa membuat jantung Lintang lebih tenang. "Sekarang, aku mau bilang sama kamu, Alin. Aku makin sayang dan cinta sama kamu. Aku makin yakin, Tuhan tahu wanita terbaik yang aku butuhkan adalah kamu. I love you. Terima kasih kamu juga mau cinta aku seperti ini." David tersenyum. "Kak Dave, aku yang lebih dulu jatuh cinta sama Kakak. Kukira, aku hanya akan membayangkan saja bagaimana rasanya dicintai pria sebaik dan setampan Kakak. Tuhan ternyata terlalu sayang padaku.
last updateLast Updated : 2021-10-15
Read more

92. Menggandeng Tangan Kekasih

Mito masih memperhatikan Listy. Seolah ingin memastikan wanita itu akan baik-baik saja hadir di pernikahan David dan Lintang. "Kamu tidak apa-apa datang?" Mito bertanya pada Listy. Dia sedikit kuatir. Karena selama ini Listy menghindari keramaian, jika ada yang mengenalnya. Dia tidak mau orang akan bertanya ini dan itu tentang dirinya. "Tidak apa-apa. Temani aku," kata Listy. "Tentu." Mito tersenyum. Mereka berjalan menuju ke panggung pelaminan. Hesty berjalan lebih dulu, Listy dan Mito ada di belakangnya. "Selamat, Kak Dave." Hesty menyalami David. Cipika cipiki. "Bahagia selalu, Kak." "Thank you, Hesty." David tersenyum lebar. Matanya langsung menuju pada Listy yang ada di
last updateLast Updated : 2021-10-16
Read more

93. Dasar Gadis Kecil

Gemuruh di dada Lintang makin jadi. David begitu dekat di depannya. Pria itu terlihat mempesona membuat Lintang bingung harus bersikap seperti apa. "Kak ..." kata Lintang. "Hmm ..." David tak berkedip memandang Lintang. "Aku ..."  "Hmmm ..." "Mau pipis ..." Pelan Lintang berkata. "Alin ..." Tidak sabar dikerjain gadis kecilnya, David tergelak. "Maaf ..." ujar Lintang. "Sini, aku bantu buka resleting gaunmu, kamu mandi sekalian sana," kata David. Dia membantu Lintang melepas aksesoris di kepala Lintang, lalu menarik resleting gaun Lintang. Cepat Lintang setelah itu lari masuk ka
last updateLast Updated : 2021-10-17
Read more

94. Menjelajah Pulau Dewata

David melepas ciumannya. Lintang jadi salah tingkah. Dia membalikkan badan dan mengusap wajahnya. David membuka pintu. Layanan hotel. Pegawai hotel mengantarkan welcome special menu honeymoon package buat David dan Lintang. "Hei, lihat!" David menarik Lintang duduk di dekat meja. "Makan dulu kita." "Iya, Kak." Wajah Lintang bersemu merah. Mereka mulai menikmati hidangan di depan mereka. "Kamu suka?" David bertanya setelah menelan makanan di kerongkongannya. "Hmm, enak juga," jawab Lintang dengan mulut masih penuh. "Alin, kamu sudah belajar tentang hubungan suami istri dari buku yang aku kasih kamu, kan? Apa yang buat kamu takut?
last updateLast Updated : 2021-10-18
Read more

95. Tinggal di Rumah Baru

"Sayang, penyatuan fisik kita hal penting menyalurkan cinta kita. Tapi lebih dari itu, kita diingatkan untuk saling terbuka, tanpa takut, tanpa malu, jujur satu sama lain. Tak ada yang perlu kita sembunyikan," ujar David. Tatapan itu, yang membuat Lintang merasa sangat istimewa. Lintang suka. "Jadi, ke depan, apapun yang terjadi ga boleh disimpan sendiri. Kasih tahu aku, biar aku bisa paham kamu sepenuhnya, kenal kamu lebih baik setiap hari. Kamu juga begitu sama aku. Hmm??" ujar David. "Iya, Kak,aku mengerti." Lintang mengangguk. David makin merapat pada Lintang. Jantung makin berdebaran. Lintang bisa menduga apa yang akan terjadi selanjutnya. Kecupan lembut, di dahi, turun ke hidung, turun lagi dan seterusnya. Lintang
last updateLast Updated : 2021-10-19
Read more

96. Kesempatan Baru, Pengalaman baru

"Iya, Kak. Tiap hari aku sama Ayah masak bareng. Ayah pintar juga kok masak." Wulan menata piring dan sendok di meja."Nih, uda selesai. Kamu cobain." Farid meletakkan oseng kangkung di meja, lalu duduk di kursi di belakangnya."Harum, Ayah. Pasti lezat. Kangkung, udang, kerupuk dan sambal. Boleh, nih." Lintang tersenyum.Tapi dia tidak langsung makan, membuat teh lemon madu buat David."Sayang." David masuk ruang makan. Dia mendekati Lintang.Lintang memberikan cangkir pada David. Dia minta David meminumnya, sampai habis. "Nak Dave mau pergi?" Farid melihat David yang rapi."Ke rumah sakit, Ayah. Mendadak harus menggantikan tema
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

97. Congrats, Risa

"Kamu benar. Mas Mito sangat terluka karena putus sama kamu. Waktu lihat aku di rumahnya, dia menganggap aku ini kamu. Karena kita mirip, kan? Dia berlaku kasar sama aku dan Wulan. Makanya aku bawa Wulan kabur," jujur Lintang. Kali ini dia bercerita dengan leluasa, karena dia tahu akhir kisahnya bagaimana. "Ya Tuhan, sampai begitu ..." Marisa menutup menangkup pipinya dengan kedua tangannya. Rasa bersalah mencuat di hati Marisa. Kelakuannya membuat Mito jahat, Lintang dan Wulan kena getahnya. "Tapi karena itu, aku dan Wulan bisa bertemu Kak Dave." Lintang tersenyum. Senyum manis dan penuh kelegaan. Wajah Marisa berubah. Ketegangannya memudar. "Lalu, kamu muncul lagi di hidupku. Marah-marah sampai bawa Ayah ke rumah," lanjut Lintang.
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more

98. David Ngambek

Wulan muncul sambil menggendong Tio. Dia minta ijin akan menginap di rumah Diana, ingin bermain lebih lama dengan Tio yang makin menggemaskan. Karena keesokan hari libur sekolah, Lintang mengiyakan. Wulan tersenyum senang. Tio yang ada di gendongan Wulan memaksa turun. Dia sepertinya ingin pergi mengambil sesuatu.  "Tio, eeh ... melorot ... Mau ke mana?" ujar Wulan, tangannya tetap memegang Tio agar tidak menjauh. Lintang dan Marisa tertawa melihatnya. Wulan mengikuti langkah bocah yang hampir dua tahun itu. “Kurasa kita akan lebih sibuk saat punya bayi nanti," kata Marisa. Matanya masih melihat Tio yang makin jauh. "Kamu langsung mau punya anak?" tanya Lintang.
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more

99. Galeri with Rise

Lintang selesai menyiapkan semua orderan, dan segera akan mengirim ke beberapa tempat. Ada juga yang keluar kota. Sekarang, dia sudah punya armada untuk pengiriman, sudah bertambah satu karyawan. Jadi Lintang tidak terlalu repot ikut pengantaran pesanan. "Kakak, lihat!!" Wulan menunjukkan selebaran di tangannya. "Apa itu?" Lintang melihat adiknya yang berjalan mendekat. "Lomba foto, di galeri Kak Mito." Wulan memberikan selebaran ke Lintang. Lintang membacanya. Pengumuman event dari studio Mito. Acara yang menarik, buat pelajar sekota. Temanya 'Rise!' "Dapat dari mana?" Lintang masih memperhatikan selebaran itu. "Sekolah. Tadi aku dikasih tahu guru kelasku. Karena hobiku fot
last updateLast Updated : 2021-10-23
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status