“Di belakang ada tulisan “Untuk Arisan’!” pekik Wina kaget, tidak menghiraukan pertanyaan Calista. Dia mengangsurkan amplop itu ke tangan Isabel . “Coba periksa Non. Apa betul itu punya Non Isabel?” Sorot mata Calista yang terlihat bingung beradu pandang dengan tatapan tajam Isabel sebelum membuka amplop dan menghitung lembaran demi lembaran uang di dalamnya.Nada suaranya rendah dan menggeram, “Iya, ini punyaku. Calista, kenapa bisa ada di laci meja kamu?!”“Sudah jelas kan, Non! Tidak usah dipertanyakan lagi!” Wina mendelik padanya dengan tatapan mencela.“Calista, kamu sudah mengambil uangku! Beraninya kamu, padahal Ibuku sudah berbaik hati mau menerima kamu yang bawa bayi untuk tinggal di sini!” tuduh Isabel dengan wajah senewen. Mukanya merah penuh emosi dan giginya digemeretakkan.“Nggak, Non. Aku sa
Last Updated : 2022-02-12 Read more