Sarat dengan kecemasan, Jorge beradu pandang dengan Gondo yang merasakan hal sama. Calista masih duduk diam sambil memeluk bayinya yang tiba-tiba menangis keras. Wanita itu menatap Alex Jr. lalu berkata dengan lirih. “Cup, cup, Alex, sebentar ya.” Calista langsung mengeluarkan payudaranya untuk menyusui. Gondo dan Jorge yang kaget, membuang muka ke arah lain. Dalam rentang waktu yang cukup lama, hanya ada keheningan di antara mereka dengan berbagai pikiran galau. Membuat Jorge diam-diam melirik ke arah Calista yang ternyata sudah menutup asetnya dengan sehelai kain. “Calista?” tanya Jorge dengan hati-hati. “Pulang yuk. Aku dan Ibumu khawatir sekali.” “Khawatir? Ibuku?” Calista balas bertanya sambil melihat ke arah Jorge. “Ibuku ada di mana?” “Di rumah, Calista.” Jorge berkata dengan tenang walaupun jauh dalam hati dia merasa sangat senewen. “Ibumu sedang menunggu, cemas sekali.” “Aku mau pulang.” Tiba-tiba wanita itu mena
Baca selengkapnya