Calista keluar dari ruangan Bu Riris dengan wajah lelah. Dia baru selesai diceramahi oleh guru itu, lalu diberikan petuah-petuah tentang norma, moral dan cara berpacaran yang sehat.Sudah telat, Bu, pikir Calista memikirkan hubungan intimnya dengan Eden di villa itu yang dilakukan beberapa kali. Pipinya jadi bersemu merah mengingat bagaimana liarnya dia dan Eden di ranjang.Calista berjalan masuk kembali ke kelas, lalu duduk di bangkunya. Dia bertatapan dengan Inneke dan Arabel tetapi keduanya langsung membuang muka. Calista jadi merasa bersalah karena telah mengatakan sesuatu yang buruk beberapa hari sebelum dia kabur dengan Eden.“Arabel... Inneke...” panggilnya dengan suara lirih.“Ada apa?” jawab Inneke ketus, sementara Arabel menyibukkan dirinya dengan menulis, tanpa menatap Calista.“Maafkan aku ya, kalau aku ngomong yang tidak baik waktu itu. Sebetulnya itu nggak benar sama sekali,” ucap Calista dengan waj
Baca selengkapnya