Setelah hampir sejam bermotor, akhirnya kami sampai di kawasan toko yang biasa menjual barang elektronik. Memang agak lama tadi di jalan karena aku sengaja bawa pelan. Abisnya, Tiara meluk erat banget. Nempel begitu. Kan enak. "Belinya jangan yang mahal, Dek," pesanku padanya sebelum masuk ke toko. "Ah, Abang suka gitu," gerutunya. Kami yang baru saja melangkah masuk, langsung disambut oleh seorang lelaki berbaju kaos ketat dan celana pendek sepaha, serta bando tanduk rusa di kepala. Yang semuanya berwarna pink. "Selamat datang, Ciin," sambutnya sambil melempar senyum dan kedipan mata yang diarahkan padaku. "Mesin cuci ada?" tanya Tiara. "Jangankan mesin cuci, Ciin, mesin pesawat kita juga ada, kok." "Beneran?" "Beneran dong, Ciin. Angel nggak mun
Terakhir Diperbarui : 2021-07-16 Baca selengkapnya