Atmosfir yang tidak menyenangkan terasa. Dara terdiam di tempatnya membiarkan Dita menghampiri ke arah mereka. Tatap gadis itu menunjukkan ketidak sukaan yang teramat jelas. Dia marah."Oh, jadi sekarang kamu mentingin dia, Ga?" ucapnya menatap sendu penuh ketidak terimaan pada Dirga. Sementara pria itu mengerutkan alisnya. "Maksud kamu apa, Ta?" tanyanya bingung. Tentu, Dara ini istrinya. Memberikan perhatian lebih pada Dara memang suatu keharusan bukan? Tapi kenapa Dita marah padanya."Kamu berubah, Ga. Kamu lebih milih dia dibanding aku! Hiks... aku masih sayang sama kamu, Ga. Aku bahkan rela ninggalin Raka demi kamu!" isaknya. Tak peduli karyawan Adam tengah memperhatikan adegan tak pantas tersebut. Membuka aib sendiri. Dara bingung. Kenapa bawa-bawa Raka, apa jangan-jangan---"Apa sih istimewanya dia dibanding aku, Ga? Aku cantik, dia jelek! Aku kaya, dia miskin! Aku kurang apa, Ga? Aku relain semuanya demi dapatin kamu lagi! Argh!"
Baca selengkapnya