Share

Bagaimana?

Penulis: FitriElmu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Diluar suara isakan Dita tak terdengar lagi. Tapi demi apa, Raka tadi sempat mendengar Dita menyebut nama Dirga dan Dara. Dara, Dara siapa yang dimaksud Dita. Istri Dirga, dia hanya pernah dengar kabar, istri Dirga itu sangat jelek. Mungkinkah Dita merasa kesal karena kalah dengan gadis jelek itu?

Perlahan Raka membuka pintu kamarnya. Kosong. Dita mungkin sudah ada di kamarnya.

Ruangan berantakan. Guci pecah. Vas bunga cantik berceceran di lantai. Akibat dari pertengkaran mereka tadi. Kalau sudah begini, dialah yang harus memberesinya. Ya, dia tahu, rumah ini dari uang Dita. Jadi bagaimanapun juga, dialah yang harus memberesinya.

Raka berjongkok dan memunguti pecahan yang berukuran besar dari vas dan guci itu. Lalu menyapu sisanya yang kecil-kecil. Menyeroknya dengan serokan sampah dan membuangnya.

Petang datang. Dia sampai belum mandi gara-gara pertengkarannya dengan Dita tadi. Badannya terasa lengket. Segera dia bergegas masuk. Namun baru beber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Berondong Mesum   Karena Kamu Istriku

    "Apa?" Dara mendongak. Menatap obsidian jelaga yang menatapnya lembut itu. Menikmati wajah dari jarak yang hanya beberapa senti darinya. Pahatan yang sempurna. Mampu membuat detakan tak biasa pada jantungnya."Kita. Emm, maksudku, kamu sudah bisa menerimaku?"Dara tercekat. Semburat merah yang terasa panas menyembur di kulit wajahnya."Aa... a-aku... eh, gue mau balik dulu. Ngantuk," ujarnya seraya bangkit tergesa dari pangkuan Dirga. Tapi dengan sigap Dirga menahan tangannya."Disini saja. Biar disana jadi kamarnya kecoa."Dara tergagap. Mau melepas paksa tangannya, tapi sendirinya saja tak rela."P-ponselku. Masih disana. Aku ambil dulu," tukasnya. Dan pegangan Dirga merenggang. Segera Dara berlari tergesa keluar dari kamar Dirga. Sampai pinggangnya menabrak pinggiran pintu. Mengaduh tapi mencoba tak memperdulikannya. Menghiraukan pekik khawatir Dirga.*******"Aargh! Gue kenapa sih!"Segera setelah sampai di kamar Dara mengunci pintun

  • Dinikahi Berondong Mesum   Hubungan Toxsic

    "Kau istirahatlah. Biar aku saja."Dara tak menjawab. Tetap ikut memberesi belanjaan mereka tadi. Dirga menghela napas. Baiklah, kalau memang itu maunya.Tadi mereka sepulang belanja mampir ke rumah sakit dulu untuk memeriksakan kandungan Dara. Dan kandungannya sehat. Bidan Nia menyarankan untuk sering diajak gerak. Tapi juga tak boleh kelelahan. Maklum saja, usia janin masih muda. Rentan sekali. Dan anggap saja, menata belanjaan bagian dari gerakan kecil itu. Semoga tak membuatnya kelelahan.Dirga meletakkan susu hamil Dara di lemari. Bersama dengan lainnya."Nanti, aku yang akan membuatkannya untuk. Jangan membuatnya sendiri. Oke?" peringatnya. Dara hanya mengangkat kedua alisnya."Gadis pintar," tukas Dirga, tersenyum simpul."Sekarang istirahat. Ingat kata bidan tadi, jangan sampai kelelahan," ucap Dirga mengusap lembut surai Dara. Gadis itu tanpa banyak kata beranjak dari duduknya dan melangkah keluar dapur. Kembali ke kamarnya. Dirga memberesk

  • Dinikahi Berondong Mesum   Pertengkaran Dengan Dita

    Atmosfir yang tidak menyenangkan terasa. Dara terdiam di tempatnya membiarkan Dita menghampiri ke arah mereka. Tatap gadis itu menunjukkan ketidak sukaan yang teramat jelas. Dia marah."Oh, jadi sekarang kamu mentingin dia, Ga?" ucapnya menatap sendu penuh ketidak terimaan pada Dirga. Sementara pria itu mengerutkan alisnya. "Maksud kamu apa, Ta?" tanyanya bingung. Tentu, Dara ini istrinya. Memberikan perhatian lebih pada Dara memang suatu keharusan bukan? Tapi kenapa Dita marah padanya."Kamu berubah, Ga. Kamu lebih milih dia dibanding aku! Hiks... aku masih sayang sama kamu, Ga. Aku bahkan rela ninggalin Raka demi kamu!" isaknya. Tak peduli karyawan Adam tengah memperhatikan adegan tak pantas tersebut. Membuka aib sendiri. Dara bingung. Kenapa bawa-bawa Raka, apa jangan-jangan---"Apa sih istimewanya dia dibanding aku, Ga? Aku cantik, dia jelek! Aku kaya, dia miskin! Aku kurang apa, Ga? Aku relain semuanya demi dapatin kamu lagi! Argh!"

  • Dinikahi Berondong Mesum   Upaya Mencelakai Dara

    Itu yang sedari tadi mengganjal di pikirannya. Dirga menghentikan gerak jemarinya. Lalu mengangguk."Dia, Raka-- bukan Raka itu kan?" Kalau benar, wah! sungguh, kejutan apalagi ini. Dirga tersenyum tipis. Melanjutkan mengirim pesannya pada karyawan di bagian bawah. Supaya menghubungi suami Dita itu."Kalau benar?"Beberapa saat Dara mengerjapkan matanya. Namun tak lama dia memekik."Apa? Jadi---"Dirga mengangguk. Duduk kembali di posisinya. Meletakkan ponsel di sampingnya."Benar. Dialah wanita yang dinikahi oleh mantanmu itu. Dita. Sekaligus, emm... mantanku juga."Hening. Dara masih syok dengan pernyataan Dirga barusan."Berarti, dulu, maksudmu membuatku dekat dengan Raka karena---"Ah! Rasanya dia tak sanggup melanjutkan ucapannya sendiri. Ada yang nyeri di ulu hatinya."Tidak. Dari awal pun aku gak ada niatan untuk bercerai. Aku hanya ingin membantu Dita. Karena menurutnya Raka telah menghianatinya, dan juga

  • Dinikahi Berondong Mesum   Dita, Mantan Dirga

    Suara ambulans memekakkan telinga. Menyambar cepat memasuki rumah sakit. Segera ranjang dorong menanti. Mengeluarkan sang pasien dari dalam dan membawanya melewati lorong rumah sakit menuju ruang gawat darurat. Di belakangnya Dirga tak mampu menahan tangisnya. Dia terlambat datang. Baru mendapat kabar dari karyawan bahwa Dara ditabrak seseorang. Beruntung, ambulans segera datang. Dan segera membawa Dara ke rumah sakit. Menghiraukan kehebohan saat masker Dara dilepas dan mereka tahu siapa sang pemilik wajah itu. Dara, wanita karier yang selalu menghiasi majalah itu kini berada di depan mereka, tapi dalam keadaan yang tak baik.Pintu ruang gawat darurat di tutup. Menyisakan Dirga yang tak bisa masuk. Tercenung dengan isaknya. Menyesali keputusannya karena mengizinkan Dara keluar tadi. Andai dia tahu akan ada bahaya, tentu saja dia tidak akan membiarkan wanita itu keluar sendirian.Papa mama dan mama papa Dara datang tak lama kemudian. Bersama dengan raut paniknya.

  • Dinikahi Berondong Mesum   Bangunlah, Ra

    Tubuh yang tergolek dengan selang infus yang menancap di punggung tangan. Tabung oksigen membantu pernapasan pun masih melekat menutupi hidung dan mulut gadis itu. Lecet dan memar membiru tercetak di kulit tangan dan siku serta jemarinya. Kepalanya di perban. Demi mengatasi darah yang sempat mengalir.Dirga, menatap sendu wanita cantik yang tengah berbaring tak sadarkan diri itu. Tak henti rasa khawatir dan ketakutan menyelinapi dirinya. Dia benar-benar takut, seandainya wanita ini--- ah, jangan sampai. Kata dokter, syukurlah kandungannya selamat. Hanya kini butuh penjagaan lebih karena agak lemah setelah kecekaaan tadi. Tentu, tentu saja akan dia lakukan itu. Dirga tidak akan membiarkan kejadian ini terulang lagi ke depannya.Menciumi punggung tangan wanita itu. Menyalurkan rasa syukur atas perlindungan Tuhan. Dirga berharap Dara segera membuka matanya. Dan dia bisa memeluk wanita ini sepuasnya. Hari ini dia tidak ke kantor. Dara lebih penting dari segal

  • Dinikahi Berondong Mesum   Kejujuran Dirga

    Pukul sepuluh malam, Dirga sudah tertidur. Kepalanya bersandar di ranjang dengan tangannya memegang tangan Dara. Tanpa dia ketahui, gadis itu membuka matanya. Memandangi wajahnya yang lelap. Tersenyum dibalik tabung oksigennya. Lalu tangan sebelahnya mencopot tabung yang justru dirasa mengganggunya. Pergerakannya masih lemah. Sebelah tangannya mengusap lembut surai Dirga. Persetan dengan gengsi yang tersembunyi selama ini. Hatinya telah yakin dengan perasaannya pada pria itu. Perhatian kecilnya saja mampu mendebarkan hatinya. Apalagi yang dia harapkan selain mengakui perasaannya?Sudut bibirnya tertarik membentuk ringisan kecil kala pening menyergap kepalanya. Ah, dan juga badannya pegal sekali. Melirik perutnya. Dia, si kecil baik-baik saja kan? Menilik perutnya yang biasa saja, Dara berharap dia baik-baik saja."Ah!" Pekiknya saat tak sengaja Dirga meremat jarinya. Goresan luka dan biru lebam di kulit tangannya adalah sumber rasa sakit itu. Untung saja

  • Dinikahi Berondong Mesum   Rumah Tahanan

    Kapan terakhir tidur di kamar ini? Oh, ya... saat itu. Saat dirinya diketahui tengah mengandung. Dan kini, dia kembali mengunjungi kamarnya. Bedanya, ada Dirga disini sekarang."Mau tidur?""Eih! Ini baru jam berapa? Ntar dikira kalong lagi. Keluar pas malam doang," sahut Dara. Dirga terkekeh. "Lalu?""Ya gak ngapa-ngapain. Minggir dah. Kamu belum mandi kan?""Ck. Sendirinya saja belum kan?" "Seenggaknya aku masih bau wangi kan?" Sahut Dara sombong."Oh, begitu ya..."Sontak Dirga menarik Dara dalam pelukannya. Menariknya erat hingga gadis itu memukulinya."Lo gila! Mau bikin gue mati?" Sungutnya disela napasnya yang sesak. Dirga terkekeh. Merenggangkan pelukannya, tapi enggan melepaskannya."Bagaimana? Apa bau?" ujarnya berusaha mengintip wajah gadis itu."Ih! Bau. Sana mandi." Berkata begitu, tapi tangannya melingkar di punggung Dirga. Dasar."Mau nemenin?""Ogah. Ngapain di dalam. Mending rebahan.""Ya kali aja mau re

Bab terbaru

  • Dinikahi Berondong Mesum   Last be Forever

    Rapat direksi berjalan lumayan alot. Menguras tenaga dan pikiran. Ditambah Farel yang meski berada di ruang ber-Ac merasakan panas dingin. Mungkin karena dia kepikiran yang di rumah. Beruntung presentasinya lancar. Mendapatkan aplouse dari yang lain. Kembali ke mejanya dengan gugup. Papanya menepuk pundaknya, mengacungkan jempol.Tak lama rapat selesai. Tapi masih dilanjut dengan obrolan ala-ala bapak-bapak khas. Farel bergerak gelisah. Dan rupanya itu disadari Dirga. Belum sempat Dirga mengatakan sesuatu, ponselnya berdering."Ah, maaf. Ada panggilan."Pak Manaf mengangguk.Dirga berjalan agak menjauh."Halo sayang--""Farel ada sama kamu kan?""Em, iya. Kenapa?""Cepat ke rumah sakit. Hana akan melahirkan."Dirga terkejut. Menoleh ke arah Farel. Pantas saja putranya sedari tadi gelisah."Oh, oke. Segera."Telpon dimatikan. Dirga segera menghampiri Farel."Segera ke rumah sakit. Istrimu mau melahirkan."Mulut Farel ternganga, tapi dia malah bingung."Tunggu apalagi. Ajak mertuamu, na

  • Dinikahi Berondong Mesum   Menunggu Hadirnya

    Beberapa hari kemudian, Farel sudah boleh dibawa pulang. Merayakan kepulangan Farel dengan mengadakan pesta kecil-kecilan. Tentu hadir juga David dan keluarga Billa.Disela obrolan itu Bram mengomeli Farel karena dikiranya selingkuh dengan wanita waktu itu. Untung saja Bram belum mengatakan pada yang lainnya. Hanya dia pendam sendiri. Dan setelah tahu kenyataannya, dia lega. Yang paling membuat terkejut adalah pernyataan Billa, bahwa Yulia adalah putrinya dengan pria brengsek waktu itu. Dia tahu karena melihat berita yang ramai dibicarakan di televisi dan portal berita online lainnya. Menelisik asal negara dan nama ayahnya, Billa yakin, Yulia itu benar putrinya. Tentu saja itu menggemparkan. Mereka jadi tak enak pada Billa. Tapi Billa bilang tak apa. Mungkin karena didikan ayahnya sehingga Yulia seperti itu. Billa sendiri nanti rencananya akan menemui Yulia saat kondisi sudah kondusif.Pesta dilanjut dengan kecerewetan dari Devan. Dia memang mood booster. Tahu sendirilah, keturunan D

  • Dinikahi Berondong Mesum   Tetaplah Disini

    Kenapa harus ada session rumah sakit lagi untuk kisahnya? Dan kali ini pun, pria itu yang terbaring di ranjang pesakitan. Hana menggenggam tangan Farel. Beberapa jam yang lalu, Farel memasuki ruang gawat darurat untuk mengeluarkan peluru di pinggir punggungnya. Untung saja tak sampai tembus mengenai organ dalamnya. Tapi yang namanya peluru panas tetap saja membuat korbannya terbaring tak berdaya. Kini Farel dipindahkan di ruang yang sama dengannya. Frans mati di tempat akibat tiga peluru yang dia tembakkan. Sedang Yulia kini juga dirawat di ruang yang berbeda. Wanita itu rupanya tahan banting. Devan, David dan papanya mendapat perawatan ringan atas luka yang mereka peroleh dari hasil gulat dini hari tadi. Sedangkan kawanan penjahat lain berhasil di ringkus polisi. Termasuk penjahat yang hanya memakai celana dalam itu. Dia terbangun bingung saat mendapati keadaannya yang memalukan.Sampai saat ini, Hana masih tak paham dengan yang dilakukan Farel. Kenapa pria itu datang bersama yang

  • Dinikahi Berondong Mesum   Jangan Pergi, Farel!

    "Dor! Dor!"Langkah Farel terhenti. Terkejut. Devan segera menariknya ke tempat tersembunyi."Van, siapa?"Devan menggeleng. Tatapannya awas. Mencoba bersikap tenang. Suara ini masih di dekat sini. Jantungnya berdegup kencang. Terpikirkan keberadaan papanya. Ck! Harusnya dia tadi bersama papanya. Tapi, ah...Totalnya ada empat orang yang berhasil mereka lumpuhkan tadi. Jadi, sebenarnya ada berapa orang yang ada disini.Sebuah bayangan hitam berkelebat melewati mereka. Secepat kilat Devan merebut pistol dari tangan Farel. Bersiaga. "Om! Cari keberadaan Farel!"Astaga! Itu, David. Spontan Devan keluar."Bang David."Sontak bayangan itu menoleh."Farel?"Farel muncul.Baru saja David hendak berkata, terdengar suara lain."Itu mereka!"Suara tembakan kembali terdengar. Secepat kilat mereka merunduk mencari tempat aman. "Brengsek! Sial! Dimana curut-curut itu!"Degh!Farel tersentak. Dia tak asing dengan suara itu. Mirip dengan pria yang mendorongnya ke jurang itu. Pria yang bersama deng

  • Dinikahi Berondong Mesum   Upaya Penyelamatan

    Sebuah gudang bekas pabrik lama. Di ruangan yang samar akan penerangan. Sesosok wanita tertunduk dengan kaki dan tangan yang diikat. Mulutnya tersumpal plester besar. Dia masih pingsan akibat bius yang terhirup olehnya beberapa jam yang lalu. Ada dua penjaga yang bersiaga di luar pintu.Sementara di ruangan yang lain, tiga orang pria dan satu wanita tengah menikmati minuman keras di hadapan mereka."Brengsek! Dia masih belum sadar juga?" Wanita itu berkata."Sepertinya kalian tadi memberinya bius terlalu banyak," tukas sang pria."Sory, boss. Dia memberontak kuat. Jadi terpaksa," ucap salah satu dari dua orang yang lain itu. Menuangkan isi botol ke gelas yang diacungkan oleh pria itu."Argh! Aku gak sabar buat nyiksa dia. Frans, ayo kita kunjungi dia sekarang.""Tapi dia belum sadar sayang...""Akan kubuat dia sadar. Ayo! Tanganku sudah gatal menyiksanya."Frans tersenyum. Membelai pipi wanita itu. Lalu mengecup bibirnya singkat."Kau ini bernafsu sekali, hmm? Baiklah, ayo."Keduanya

  • Dinikahi Berondong Mesum   Jebakan

    Pukul setengah sembilan malam saat dia memutuskan pergi. Belum terlalu malam, tapi mama dan papanya juga sudah pergi tidur. Dengan mengendap-endap, Hana menuruni tangga, membuka pintu depan, dan menutupnya kembali.Angin dingin langsung menerpanya. Untung dia memakai sweater yang lumayan tebal. Juga syal merah jambu yang dia lilitkan di lehernya. Dan juga topi rajut menutupi rambut dan telinganya. Mendongak ke langit, gelap. Bahkan tak ada bintang yang tampak. Wajar saja mendung. Anginnya saja dingin luar biasa.Nekat, Hana melongok ke pos satpam. Aman. Mungkin pak Dito sedang di dalam. Mengendap-endap dia membuka gerbang, dan menutupnya lagi. Bergegas mencari tempat aman.Dia sudah memesan taksi online dari aplikasi di ponselnya. Hanya saja taksi pesanannya belum datang. Wanita itu melongok ke arah jalanan dengan tangan dimasukkan ke dalam saku. Menghalau dingin yang teramat menusuk. Menyesal, kenapa dia malah hanya memakai sweater, bukan langsung jaket. Tahu dinginnya begini, dia p

  • Dinikahi Berondong Mesum   Pesan Asing

    Seharian ini, David mengantarnya kemanapun Hana mau. Jelang sore, mereka kembali. Senyum kembali terpatri di bibir Hana. Meski sebenarnya itu palsu."Makasih, Vid, udah jadi sopirku sehari," kekehnya kecil. David tertawa."Siap tuan putri. Kemana tuan putri mengajak pergi, sang supir siap mengantar."Hana terkekeh."Mampir?"tawarnya."Em, lain kali aja deh, Na. Gak bawa apa-apa. Malu.""Haha. Kayak apa aja. Yuk, gak papa. Mampir."David tetap menggeleng."Udah sore juga, Na. Lain kali deh.""Emm, ya udah. Makasih ya Vid."David mengangguk, tersenyum. Lalu memutar laju mobilnya, melesat pergi. Hana memandangi mobil itu hingga menghilang dari pandangannya. Menghela napas sejenak, dan membuka gerbang rumahnya. Melangkah dengan tak semangat. Tanpa dia tahu, ada orang asing yang sedari tadi memperhatikannya.*******"Baru pulang sayang?"Hana menghentikan langkahnya. Mendapati mamanya yang tengah menyiram bunga. Lalu menghampirinya."Iya, Ma. Jalan-jalan dulu. Hehe."Lily tersenyum. Syukur

  • Dinikahi Berondong Mesum   Kejahatan Yulia

    Aku menunduk. Terpaksa harus menjelaskan semuanya. Bahkan percuma juga berbohong. Yulia juga sudah tahu. Tapi, tentunya aku akan menyembunyikan alasan pribadi melakukan penipuan ini."Jadi--- ah, aku bahkan gak habis pikir, Rel. Tega kamu ya."Yulia menangis. Meski aku tahu, air mata buaya."Maafkan aku Yulia. Aku hanya tidak mau kamu sakit hati karena membayangkan yang tidak-tidak tentangku dan kak Hana. Jadi, aku terpaksa harus berbohong.""Lalu, kenapa saat berada di Singapura kamu berpura tidak mengenalku?" tukasnya tajam."Maaf. Saat itu aku belum ingat. Tapi, saat sudah di tanah air, aku mengingatmu. Makanya pas kamu ke kantor, aku langsung mengenalimu. Itu karena aku tak bisa berbohong tentang perasaanku Yulia."Yulia mendengkus. Ayolah, kenapa susah sekali membuatnya percaya."Dan, kenapa aku berpura tak mengenal kak Hana, itu karena aku takut kamu sakit hati membayangkan hari yang telah aku lalui bersama wanita itu karena selalu menganggap dia adalah kamu, sayang."Kugenggam

  • Dinikahi Berondong Mesum   Pria Lain

    Sampai di kantor, aku bergegas menuju ruang meeting. Ada klien dari Australia dan salah satunya orang lokal yang harus kutemui. Yulia? Entah kemana dia. Posisinya sebagai sekretaris semakin tak terurus semenjak dia mengakui sebagai istriku waktu itu. Untung saja sekretaris lamaku masih bisa kuandalkan. Sebenarnya aku muak, ditambah sikapnya yang angkuh dan semaunya sendiri. Tidak hanya aku saja yang jengah, melainkan karyawanku yang lain mengeluhkan hal yang sama. Hanya saja mereka menutupinya meski terlihat jelas mereka hanya pura-pura."Oh, kamu ya menantunya Doni. Aku sering mendengarmu dari istriku. Tapi baru kali ini ketemu. Haha."Salah satu klien yang mengenalkan diri bernama om Bram itu menyapaku. Aku tersenyum tipis. Bagaimana pula aku harus menjawabnya."Who's?""Ah, begini mr. Smith. Dia ini ternyata menantu Doni, rekan bisnis kita," jelas om Bram. "Oh, really?"Aku semakin bimbang. Mengakui, itu jelas mereka akan terbongkar seandainya mereka tahu Yulia yang menjadi istrik

DMCA.com Protection Status