"... Kita memasuki babak perang cinta..." ~ Aru ~ . . "ARU, KAULAH yang selalu RAGU AKAN CINTAKU PADAMU selama ini, BUKAN AKU!! You know what, I'm just trying to give you what you really want, MOST!!!" tekannya padaku, membela diri. "Jadi JANGAN LAGI MERAGUKAN TIMBANGAN CINTAKU PADAMU, jika kau tak tahu semua itu dengan tepat, ARU!" Aku mendengus tak percaya. "Bagaimana aku tidak ragu? Kau biasa bilang, NO! MOST ALL THE TIME, RA!! No is your favorite answer to me. Bagaimana bisa kau berubah semudah ini sekarang? KENAPA? KASIHAN!?" "IT'S YOU ARU! IT IS YOU!! I changed my mind it's because of you, Aru!" Mata baranya menegas, menekankan jawabnya yang tak main-main. Aku mengelak mempercayai belaannya. Jelas dia bukan versi Ara yang ku kenal. Dia adalah versi Ara yang akan menikah dengan orang lain. Yang rela melepasku dengan pertaruhan apapun. Ara tak akan rela melepas sisi egoisnya dan keras kepalanya hanya karena kata cinta. Dia bukanlah tipe orang yang bisa melemah hanya deng
Read more