Home / Romansa / TAKDIR CINTA NADIA / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of TAKDIR CINTA NADIA: Chapter 71 - Chapter 80

130 Chapters

Bukan Mendapatkan Pinjaman

"Ibu kenapa?" tanya Sherina saat melihat wajah Nadia sedikit kebingungan. Bolak-balik wanita yang saat ini memakai gamis berwarna cream itu melihat ke benda pipih yang ada di atas tempat tidur putrinya. Berharap ada sebuah balasan pesan yang akan diterima. "Ibu tidak apa-apa, Sherina. Hanya ada hal yang sedang mengganggu pikiran. Ini sudah malam, alangkah baiknya kamu tidur saja," ucap Nadia. Seperti biasa, wanita itu harus membacakan dongeng untuk Sherina agar bisa lelap dalam tidur. "Alkisah, hiduplah empat orang anak bersama ayah mereka yang sedang sakit. Faiz, sang anak bungsu, selalu merawat Ayah mereka yang sedang sakit tersebut dengan tulus dan ikhlas. Sementara 3 anak lainnya tidak mau merawat sang Ayah.Saat sang Ayah meninggal, Faiz pun begitu sedih. Saat Faiz sedang bersedih, ketiga saudara Faiz mengambil semua harta warisan Ayahnya dan pergi meninggalkan Faiz seorang diri.Beberapa tahun kemudian, Faiz bermimpi bertemu deng
last updateLast Updated : 2022-04-16
Read more

Tak menghiraukan

Pagi telah tiba, fajar menyingsing saat sholat subuh tiba. Nadia bangun dan melaksanakan kewajiban agama. Dingin yang dirasakan tak membuat semangat menjalani hari ini sirna. Seperti biasa, selesai sholat harus membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya. Ia pergi ke dapur, mempersiapkan bumbu lalu memasak nasi goreng kesukaan Marvel dan Sherina. Nadia masih terus melamun akan apa yang sudah terjadi semalam. Berharap sang Suami memaafkan dan percaya padanya. "Au...." teriak Nadia saat tangan yang mulus itu kecipratan minyak goreng yang masih panas. Wanita itu langsung mengobati tangannya segera. Mengambil pasta gigi, agar luka bakar tak semakin memerah. Ia lupa mematikan kompor yang masih menyala karena menggoreng telur ceplok. "Hmmm... bau apa itu?" Wanita itu mencium bau tak sedap. Seperti bau gosong, segera ia berlari ke dapur untuk mengecek semua. Terlihat, Marvel sudah ada di sana dan membantu mengangkat telor ceplok yang sudah berwarna hitam. "Maaf,
last updateLast Updated : 2022-05-13
Read more

Salah Orang

Nadia segera bersembunyi di samping pintu dengan membawa air di ember, wanita itu ingin mengguyur pria asing agar tak berani berbuat macam-macam. Sedangkan Sherina sengaja dia suruh masuk ke kamar dan bersembunyi. "Ke mana pria asing itu? Ditunggu belum mendobrak pintu juga," titah Nadia dalam hati. Karena sudah hampir sepuluh menit, wanita itu pun membuka pintu dengan keberanian sedikit yang dimiliki. Air yang ada di dalam ember sudah siap untuk ditumpahkan ke wajah pria asing yang sering mengganggu. "Byur...." Seketika seluruh badan menjadi basah kuyup. "Rasakan kau!" seru Nadia. Namun, tatapannya melongo saat diketahui dia salah orang. Bukan pria asing yang basah kuyup, melainkan Zacky. "Kenapa kau mengguyurku seperti ini? Apa kesalahan yang kuperbuat?" tanya Zacky heran. "Maaf, Zacky. Aku tidak tahu kalau kau ada di sini. Tadi ada pria asing yang selalu menggangguku. Jadi, mau tidak mau aku guyur," jelas Nadia dengan tatapan bersalah. "Pria asing? Tidak ada orang lain di si
last updateLast Updated : 2022-05-13
Read more

Mengadu

"Tidak usah kau hubungi Marvel, Mbak. Jangan ganggu dia di saat bekerja!" Nadia mematikan sambungan telepon rumah. "Kenapa kau kelihatan takut saat aku mau menelepon mas Marvel? Pasti ada yang kau sembunyikan 'kan? Sudah deh! Jangan pura-pura seperti itu. Bagaimanapun kau melarangku, aku akan terus melakukan apa yang ingin kulakukan. Kau lihat saja!" Bela terus mencoba menghubungi mantan suami agar bisa mengadu semua yang sudah terjadi hari ini. Sedangkan Zacky hanya terdiam tanpa kata, pria itu juga tak ingin ikut terlibat dalam masalah ini. "Hallo, Mas!" kata Bela saat Marvel mengangkat telepon. "Hallo, iya ada apa?" "Ini aku, Bella. Apakah benar, Sherina ikut lomba? Soalnya tidak ada di rumah." "Kata siapa?" "Zacky yang bilang." "Tidak, nanti aku tanyakan kepada Zacky." "Zacky ada di sini, Mas." "Coba kau berikan telepon kepadanya." Wanita itu memberikan telepon kepada guru les Sherina. Marvel bertanya panjang lebar mengenai anaknya. Kali ini, Zacky tak bisa berbohong. S
last updateLast Updated : 2022-05-14
Read more

Kolong

"Sherina! Kamu di mana?" teriak Marvel sembari mencari sumber suara. Suara itu semakin terdengar jelas di kamar Sherina. "Sepertinya ada di kamarnya deh, Mas. Coba kita cari di dalam." "Kita 'kan, sudah mencarinya tadi. Tetap tidak apa-apa. Sherina juga tidak ada." Marvel, Nadia, Bela dan Zacky semakin terlihat panik saat mendengar Sherina meminta pertolongan. "Ayah, Ibu. Aku di sini!" teriak Sherina lagi. Terus menerus mereka memanggil Sherina agar memberitahu posisinya sekarang. "Kau tak perlu takut, Sherina. Orang jahat itu sudah pergi!" seru Nadia. "Tapi Sherina tidak bisa ke luar dari sini, Ibu. Sulit untuk merangkak ke luar." "Merangkak keluar? Maksudnya apa?" pikir Zacky. "Coba katakan, ada di mana posisi kamu sekarang?" tanya Marvel. "Aku berada tepat di bawah kaki kalian! Coba lihat!" Masih terdengar jelas suara ketakutan anak perempuan itu. Namun, Nadia masih terus berusaha untuk membuat Sherina tetap tenang. Setelah isyarat yang diberikan oleh puteri satu-satunya
last updateLast Updated : 2022-05-15
Read more

Berkunjung

"Nadia!" Suara yang tak asing itu terdengar di teras depan rumah. "Biarkan aku saja yang membuka pintunya!" pinta Marvel saat mendengar suara pria. Ia takut kalau pria yang semalam bersama dengan Nadia itu kembali lagi. Bela juga berjalan mengekor kepada mantan suami. Tujuannya ingin menyaksikan sebuah fenomena alam apa yang akan terjadi hari ini. "Pasti suara pria yang menjadi selingkuhan Nadia tuh!" seru Bela. Padahal, hati kecilnya sedang bertanya-tanya. Ia tak menyuruh pria itu datang, kenapa juga harus datang hari ini? Apa mungkin, pria yang lain, dan bukan pesuruhnya? Jelas dia semakin penasaran dong! Langkah kaki Marvel tiba-tiba berhenti saat merasa Bela berada di belakangnya. "Gubrak...." Suara benturan antara Marvel dan Bela. Itu semua terjadi karena wanita itu jalannya menunduk. "Kenapa kau berhenti, Mas?" tanya Bela. "Harusnya aku yang tanya, kenapa juga kau mengikutiku?" Bela tak bisa menjawab, tak mungkin juga ia mengatakan yang sebenarnya. Bisa-bisa, mantan suami
last updateLast Updated : 2022-05-16
Read more

Menagih

Hampir saja Inez mendapatkan sebuah memar di pipi, beruntung bisa menepis dan membalas Bela. Jadi, yang memar adalah wajah wanita yang tadi ingin menyerangnya. "Kukira aku akan takut denganmu?Aku tidak takut kepada siapapun, apalagi hanya seorang wanita seperti kamu!" seru Inez. "Sudah, hentikan! Jika kau hanya ingin berbuat keributan di rumah ini, silahkan kau pergi!" Marvel mengusir Bela."Aku tak menyangka kau akan seperti ini, Marvel. Hanya karena aku berbuat tidak baik kepada mertuamu, kau mencampakkan aku. Kau benar-benar sudah berubah. Padahal, dulu aku yang selalu kau Bela," ujar Bela dengan tatapan nanar. "Jangan pernah salahkan aku karena berubah, harusnya kau yang harus intropeksi diri kenapa aku bisa berbuat seperti ini!" seru Marvel. Pria itu pun menarik tangan Bela dan menyeret ke luar rumah. "Pergi kau sekarang juga!" seru Marvel. "Jangan usir aku, Marvel! Aku masih ingin berada di rumah ini!" cetus Bela memohon. "Aku tak ingin kau ada di sini! Pergi kau!" "Janga
last updateLast Updated : 2022-05-17
Read more

Palsu

Terpaksa Marvel mengikuti apa yang diinginkan Nadia. Semua perkataan sang Istri memang tak ada yang salah. Rencana menikah lagi dengan wanita yang sama akan menjadi tekad dalam dirinya nanti. Hanya itu yang bisa membuatnya bisa melakukan hal yang sah bagi agama. "Bagaimana denganku ketika aku memegang dan mencium Nadia diam-diam? Astaghfirullah... ternyata aku sudah berdosa. Janji suci yang pernah terucap dengan jelas itu nyatanya tidak sah!" gumam Marvel sembari berbaring di atas sofa. Nadia melihat suaminya pergi tanpa sepatah kata apapun menjadi tak enak hati. Rasa bersalah selalu menghantui benaknya. Apakah perkataan itu begitu menyakitkan? Atau memang sang Suami sedang intropeksi diri. "Biarkan saja, lagian aku juga mengatakan yang sebenarnya. Kalau tidak begitu, selamanya aku akan terus dipermainkan." Nadia mencoba memejamkan netra yang sebenarnya belum mengantuk. Pikiran aneh kembali datang, terpaksa ia melihat langit-langit kamar yang sinarnya sudah mulai redup. Hanya ada
last updateLast Updated : 2022-05-20
Read more

Gaduh

"Kalau Mas tak percaya dengan apa yang kukatakan. Coba lihat saja surat yang pernah diterima oleh Mas. Semua sudah terbukti kalau surat pernikahan kita itu palsu!" seru Bela meyakinkan Marvel. Nadia yang sedang berada di sana juga kaget dengan semua yang terjadi, tatapan netra mulai melirik kepada sang Ibu tiri yang saat ini tengah berdiri di hadapan Marvel. Uang sudah ada di tangan, ia berdiri tanpa takut akan kesalahan yang pernah diperbuat. "Aku yakin! Surat ini dan semua kesalah pahaman yang terjadi kepada kita berdua adalah salah satu rencana dari dia, Mas!" seru Bela menunjuk ke arah Nadia yang masih diam terpaku. "Jangan asal bicara kamu, ya! Jangan kau melampiaskan semua kesalahan yang terjadi dalam hidupmu kepada puteriku! Kau saja yang tak tahu merawat hati suamimu. Jadi jangan heran, kalau menantu lebih memilih puteriku!" "Tidak usah kau dengarkan wanita yang sudah tidak muda ini lagi, Mas. Aku yakin, dia juga terlibat dari semua yang sudah terjadi saat ini! Harusnya Ma
last updateLast Updated : 2022-05-24
Read more

Klarifikasi

"Kamu pasti ingat dengan pria suruhanmu ini 'kan?" tanya Bela saat pria yang pura-pura menjadi selingkuhan waktu itu dipanggil. "Siapa dia? Aku tidak kenal!" Inez mencoba untuk mengelak. "Tidak usah sok lupa begitu deh!" Tetap saja Inez menyangkal semua, padahal sudah jelas-jelas pria suruhan itu sudah mengakui semua. Bahkan saat itu juga salah satu pria yang lain mengatakan kalau ibu tiri Nadia lah yang mengurus semua surat cerai palsu itu. "Ke-tiga orang ini sudah mengakui loh, kalau kamu dalang dari semua? Apa perlu aku panggil polisi sekarang juga?" ancam Bela yang sudah semakin kesal. Setiap ancaman dilontarkan Bela agar Inez mau mengakui semua. Ancaman itu membuahkan hasil, nyatanya dia pun mengakui semua. Marvel pun meminta untuk klarifikasi semua. "Maafkan aku Marvel. Aku dan Ayah Nadia memang sudah merencanakan ini semua, karena kulihat kamu adalah orang yang kaya raya. Semua ini untuk kebahagiaan anakku. Meskipun dia hanyalah anak tiriku. Kalau memang ingin menghukum,
last updateLast Updated : 2022-06-17
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status