Semua Bab Terjebak Cinta CEO Yang Kejam: Bab 21 - Bab 30

80 Bab

Part 21 Niat Jahat Ibu Mertua

Sinar matahari telah bergantian Kedatangan bulan yang gelap, Ayu yang berada di dalam kamarnya, ia melangkahkan kakinya untuk makan malam. Ketika berjalan ia melihat Nita yang berdiri di depannya dengan tersenyum lebar, Ayu tidak tau apa itu senyuman tulus atau bukan. Nita berjalan mendekati Ayu yang nampak diam disana sembari menatap ke arahnya. “Hey kakak ipar, aku tadinya akan mengajakmu untuk pergi ke meja makan bersama-sama” ucap Nita dengan maksud terselubung di dalamnya. “Benarkah?” jawab Ayu. “Iya, tapi ketemu duluan disini. ya sudah ayo kita turun sama-sama.” sahut Nita. Ayu menatap curiga ke arah Nita, tumben sekali wanita ini bersifat baik seperti ini padanya. “Kenapa kamu menatapku seperti itu, ayo kita turun.” lanjut Nita sembari menatap wajah dari Ayu. Ayu mengangguk, mungkin saja, Nita sudah tobat atau sedang memperbaiki diri? kita tidak tahu itu. “Ya sudah ayo, Nit.” Ayu berjalan diikuti Nita di
Baca selengkapnya

Part 22 Kepulangan Kenzo

Prang! Suara vas bunga berhasil terjatuh di atas lantai. Jimmy yang mendengar suara bantingan keras dari dalam kamar Tuan muda Kenzo. Ia langsung melangkahkan kakinya menuju ke arah kamar Tuan muda Kenzo. Jimmy mengetuk pintu kamar tuannya, tetapi, tidak mendapat jawaban dari penghuni kamar. Jimmy memberanikan diri untuk membuka pintu dan saat ia berhasil membuka pintu kamar itu. Pandangan matanya menemukan seseorang yang menatap tajam ke arahnya. Iya, seseorang itu adalah Kenzo. Kenzo melangkahkan kakinya dengan tegas untuk mendekati ke arah Jimmy. Namun, Jimmy tak bisa mengelak dengan pukulan yang diberikan oleh Kenzo. Brug! Pukulan keras itu tepat mengenai bibir kiri Jimmy, Jimmy terjatuh di atas lantai.“Dasar brengsek! Memberi perintah menjaga wanitaku pada bodyguard saja kamu tidak becus!" teriak Kenzo. Jimmy menghapus darah yang mengalir di area bibirnya dengan telapak tangannya. Ia berusaha berdiri di hadapan Kenzo.“Maaf
Baca selengkapnya

Part 23 Sudah Sadar?

Kenzo mengambil handpone yang diberikan bodyguardnya. dan ia langsung pergi begitu saja keluar ruangan diikuti bodyguard yang tadi masuk ke dalam ruangan.   Ayu menatap pintu yang sudah tertutup rapat tersebut. ia menghembuskan nafas kasarnya sambil mencoba untuk bangkit. "Awww..." ringis Ayu pelan. Sungguh kepalanya seperti terkena pistol saja, sakit itu yang Rara rasakan. la terduduk sembari merapkan dirinya di bantal kasur ini. lalu menatap luar jendela yang terdapat di sampingnya.    "Huh... Mengapa hidupku selalu seperti ini?"    "Mengapa tuhan tidak mengambil nyawa ku saja." lirih Ayu pelan.   Ayu mengingat kembali apa yang terjadi pada dirinya sampai bisa seperti ini. . ya! Satu nama itu yang terlintas dibenak Ayu saat ini, ia tak menyangka jika sepupu iparnya bisa melakukan itu padanya padahal Ayu tidak melakukan kesalahan apapun tapi mengapa membencinya sampai berbuat seperti ini.
Baca selengkapnya

Part 24 Keponakan Kakak Ipar?

Namun, Ayu tetap menjawab senyum pertanyaan adik iparnya "Udah Lia." Ayu tersenyum karna Lia menyempatkan dirinya untuk mengunjunginya di sini.   "Syukur deh, kakak ipar kapan boleh pulang?" Ayu gemetar, ia tidak tahu kapan akan pulang.   "Gak tahu Lia, aku baru aja sadar pasti masih lama pulangnya." Baru beberapa jam saja disini, Ayu sudah bosan, ia ingin cepat-cepat pulang.   Lia diam sambil melihat sekelilingnya yang tampak sepi, dimana kakaknya itu? malam kakaknya itu tidak pulang ia kira Kenzo menginap disini tapi melihat keadaan sepertinya ini sepertinya Kenzo tidak berada disini. "Kak Kenzo dimana?"   "Gak tahu Lia, pas aku bangun pagi tadi tuan Kenzo udah gak ada," ucapnya sambil menikmati bubur yang terasa hambar dibibirnya.   "Kamu mau bubur,Lia ?" tawar Ayu yang dibalas gelengan oleh ad
Baca selengkapnya

Part 25 Es Krim

Ayu sekarang sendiri berada dikamar ini.  tadi Lia pamitan karna ada beberapa pekerjaan sekolah yang harus segera ia selesaikan sehingga perempuan pergi kembali kerumahnya setelah berbicara apa keinginannya.  Ayu sudah bilang jika ia tidak mungkin memberikan ponakan atau pewaris keluarga karna ia tidak mau jika nanti diperlakukan sesuai, sudah cukup Rara yang merasakan semua orang sendiri. "Huh... Ada-ada aja anak itu." Karna Lia yang tetap bersikukuh agar memberikannya ponakan.Akhirnya Ayu menyerah ia hanya menjawab "Anak itu mempersembahkan dari Tuhan jadi kita lihat saja nanti ya Lia, aku gak janji."Ayu dibuat tidak percaya karna Lia malah membalas  "Kalo gitu aku bakal berdoa semoga kakak ipar bisa hadiahin aku ponakan." yang Ayu jawaban Lia yang ia ingat beberapa jam lalu.Ayu hanya berdoa agar doa Lia tidak dikabulkan, jujur ​​ia belum siap menjadi seorang ibu diusia muda apala
Baca selengkapnya

Part 26 Ayu Memesan Ojol

Sudah seminggu lebih Ayu dirawat dirumah sakit ia diperbolehkan pulang hari ini.  "Akhirnya aku dibolehin pulang." gumam Ayu dengan tersenyum perban di kepalanya pun sudah terlepas, hanya ada jaitan yang belum kering di kepalanya yang tertutup perban kecil. sudah beberapa hari ia di kamar ini membuatnya bosan sekali berada disini. dan akhirnya dokter itu mengizinkan Ayu pulang dengan syarat harus istirahat saja saat tiba. Saat ia akan mengenakan pakaian yang kemarin dibawakan oleh para maid, tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke dalam kamar.   Ceklek!  Ayu memandangi pintu yang terbuka. dia adalah Bi Suryani kepala maid yang sudah beberapa hari ini menemaninya dirumah sakit.   karna Kenzo yang sibuk mengurusi kantor akhirnya hanya bisa menjenguknya di rumah sakit.  "Non, udah biar saya saja yang beresin." tawar Bi Suryani dengan tangan yang
Baca selengkapnya

Part 27 Ayu Merasa Jatuh Cinta

"Baik Nona." Pak sopir itu langsung membukakan pintu penumpang untuk dimasuki nona mudanya.     Ayu yang diperlakukan baik seperti itu tersenyum, ternyata disekelilingnya masih banyak orang-orang baik. "Terima kasih ya pak" segera masuk ke dalam pintu mobil yang sudah dibukakan.     "Sama-sama nona." Melihat nona mudanya sudah masuk dan duduk. Pak supir itu menutup rapat pintu mobil dan masuk ke dalam pintu pengemudi.    "Kalau boleh tahu mau saya antar kemana?" tanya ramah pak supir saat melihat sekilas ke arah Ayu.    Ayu tampaknya berpikir, karna sudah lama ia tidak lupa nama jalan menuju arah cafe.  "Bapak tahu Cafe Sweti gak?" nama cafe nya ia ingat. Namun, yang ia lupa.    Pak supir itu muncul ikutan berfikir. "Cafe Sweti teh daerah ya non" Ayu yang mendengar jawaban dari pak supir ini langsung merebahkan punggung di senderan
Baca selengkapnya

Part 28 Curhatan Ayu

"Minum dulu, Lin, " ucap Ayu dengan mengambil segelas air putih dan memberikannya pada Lina. Lina langsung menyerahkan minuman yang diberikan sahabatnya.     " Kamu duluan si Yu," ucap Lina sembari menormalkan nafasnya karna tersedak tadi. Ayu membocorkan Lina dengan wajah ditekuk.     "Kamu kok nyalahin aku kan kamu nanya ya sudah aku jawab." apa-apaan sahabatnya malah menyalahkannya, padahal Ayu hanya menjawab pertanyaan dari Lina yang ingin tahu mengapa ia mengajaknya makan di Cafe ini.     "Pertanyaan kamu itu loh yang bikin aku kaget." Lina melahap kembali makanannya.   "Kamu kenapa bertanya seperti itu? lagi jatuh cinta ya." lanjut Lina dengan pandangan menyelidik ke arah Ayu.     Ayu merasa goyang.   " Gak kok aku mau bertanya saja." masih dengan pandangan mengarah ke arah Ayu, tangan Lina bergerak mengambil makanan
Baca selengkapnya

Part 29 Rencana Ayu

Sampai di mension, Ayu langsung keluar dari taksi dan setelah mengucapkan terima kasih pada sopir yang sudah mengantarkannya tadi. Ayu pun melangkah masuk kedalam mension.  Tumben terasa sepi tidak seperti biasanya ada beberapa penjaga yang sering memantau suasana luar mension. Ayu melangkahkan kakinya masuk ke dalam menuju kamar untuk membersihkan dirinya sekaligus istirahat.  Namun sebelum menaiki tangga, ada seseorang yang memanggil namanya. "Kakak ipar!"  Dari suara panggilannya saja, Ayu sudah tahu pasti itu adalah adik iparnya.  Ayu melihat pemandangan asal suara yang memanggilnya.  "Eh Lia." Ayu melihat adik iparnya yang masih memakai seragam SMA dan juga tas yang menggantung di belakang punggungnya.  Lia yang baru saja pulang dari sekolahnya langsung menghadap Ayu yang berdiri di depan tangga menuju atas.  "Kakak ipar besok ada festival sama pasar malem loh di alun-alun kota, kita kesa
Baca selengkapnya

Part 30 Permintaan Ayu Dikabulkan Kenzo

Ayu tersenyum manis dengan menatap dalam ke arah kedua bola mata Kenzo lalu kedua tangan yang masih melinggar di leher Kenzo, sebisa mungkin menjalani rencana ini dengan baik agar Ayu bisa pergi bersama adik iparnya.  Lain halnya dengan Kenzo yang tampak dengan perilaku wanitanya.  "Kau kenapa?"  tanya Kenzo sembari menatap Ayu dengan pandangan bertanya.   Tak biasanya Ayu seperti ini.  Ayu mengayunkan kepalanya dengan ekspresi yang menurut Kenzo menggemaskan.  "Aku tidak apa-apa." jawab Ayu sambil menyenderkan kepalanya di dada bidang Kenzo yang tidak menutup apa-apa. Tunggu dulu, Ayu hanya sebatas dada Kenzo, entah tuannya yang terlalu tinggi atau dirinya yang pendek.  Karna posisi telinganya yang disenderkan pada Kenzo, ia dapat merasakan dentuman jantung dari suaminya.  Jantungnya cukup kencang dan kencang ya Sebenarnya ia pun sama, karena posisi mereka yang intim.  "Kau ini kenapa?"  tanya Ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status