"Naomi, apa masih sakit?" Desy yang melihat Naomi meringis bertanya dengan wajah yang pucat. Sumpah demi apapun, Naomi yang jatuh, dia yang shock. Bagaimana tidak, Naomi sedang mengandung, bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan sahabatnya itu? Habislah Desy. "Aku nggak apa-apa, kok. Kamu jangan panik gitu." Naomi masih bisa bilang tidak apa-apa, sambil mengusahakan senyum manis, padahal dia lebih terkejut bukan main tadi. Pikirannya cuma satu, jangan sampai kandungannya kenapa-kenapa. Perih pada lututnya tak seberapa, dibanding dengan rasa khawatirnya pada nyawa yang akan hadir di dalam perutnya. Bagaimana kalau sampai Adrian tahu? Ia yakin seratus persen, suaminya itu akan meninggalkan pekerjaan dan secepatnya balik ke Jakarta menemuinya. Dan mungkin juga, Adrian akan memarahinya habis-habisan, Naomi tidak akan bisa ke m
Baca selengkapnya