Home / Lain / Tetanggaku Rajin (Minta) / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Tetanggaku Rajin (Minta): Chapter 1 - Chapter 10

49 Chapters

Baru Pindah

Tetanggaku Rajin (Minta) Part 1 Baru Pindah  "Rin, minta cabe, doonk!" Dia petik di pot langsung. "Rin, minta minyak goreng segelas aja." Yang dibawa mangkuk, bukan gelas. "Rin, minta bawang segenggem, ya!" Padahal dia bawa segembol. "Rin, minta deterjen dikit." Dia bawa sewadahnya. "Rin, ini sisa sabun colek aku minta, ya." Padahal itu bukan sisa, tapi sabun yang baru aku pakai seuprit di ujung bungkusnya. "Rin, minta korek kupingmu ini sebungkus, ya!" Dia bawa sekotak, bukan sebungkus. "Eh
Read more

Akibat celamitan

Tetanggaku Rajin (Minta)     Part 2     Dua hari Mbak Kiki tak muncul ke rumahku, dunia serasa tenang sekali. Tapi walaupun tetangga satu ini menyebalkan, dia juga menghibur. Kepolosannya tak jarang membuatku terpingkal-pingkal.   Hari ini aku membuat cemilan kue pisang manis berbungkus daun pisang, berhubung pohon pisang di belakang rumah sedang berbuah, jadi aku bisa membuat kue lumayan banyak, nanti akan aku bagikan kepada tetangga.   Setelah kue matang dan selesai beberes rumah, kubungkus kue-kue ke dalam kantong plastik. Lalu kuajak Davi menemaniku mengantarkan kue-kue ini. Kumulai saja dari sebelah kiri, para tetangga sangat senang dengan pem
Read more

PoV Sukiyem

PoV SukiyemHai readers, nama gue Sukiyem. Gue paling suka kalau dipanggil "Kiki" sama orang-orang. Kesannya jadi manis sama imut fitu, deh. Meskipun sebenarnya gue gembrot dan gak ada imut-imutnya. Gue ibu seorang balita berusia 3 tahun, namanya Azriel, noh mirip nama anaknye artis Anang Darmansyah.Suami gue kerjanya sebagai kontraktor. Iya! Baru bisa ngontrak doang, belum punya rumah sendiri. Untung juga rumah yang kami tempati sekarang punya Mpok gue. Die ngizinin kami beli ini rumah dengan cara dicicil tiap bulan.Udeh dua tahun lamanya kami tinggal di sini. Nama daerahnye Kampung Rawagemes, Jalan Rawagenit, Gang Rawarontek. Ah, gue ngasal saja! Mana ada nama daerah seperti itu.Lebih sebulan yang lalu, ade tetangga baru menempati rumah yang mereka beli dari keluarga Bang Kodri. Bang Kodri ini menjual rumah setengah jadi. Aneh kan?Gue dan istri Bang Kodr
Read more

PoV Bang Kodri

Tetanggaku Rajin (Minta) Part 4 PoV Bang Kodri Namaku Hasyim Al Qodri. Ah! Sudah panggil saja aku Bang Kodri. Jangan kaget kelen, ya, kalok baca logatku kayak Mak Beti. Iya aku memang orang Medan.  Ada lah kurasa 10 tahun aku meranto dari Medan ke Jawa. Pas udah sah nya aku nikah sama si Rusita Boru Harahap itu, langsung kubawak la itu binikku meranto. Belajar hidup mandiri di kampung orang. Udah ada kerjaanku sebelum kami nikah. Selama meranto udah lumayan sukses nya hidup kami. Udah bisa kubelikkan binikku rumah walaupun tak besar-besar kali, tapi cukuplah, anakku pun baru dua nya. Kerjaan mapan, keluarga pun bahagia.  Cuman palaknya aku, semenjak ada data
Read more

Sakit Perut deh

Tetanggaku Rajin (Minta) Part 5 Jam 2 siang, aku mengisi mangkuk ukuran sedang dengan rendang buatanku untuk kuberikan kepada Mbak Kiki. Sebagai penebus rasa bersalah karena tadi pagi kubiarkan dia yang tak sengaja memakan Dryfood milik Udin kucingku. Akupun penasaran ingin tahu reaksi perutnya seperti apa setelah makan makanan si Udin. "Assalamu'alaikum, Mbaaak," panggilku sambil mengetuk pintu rumahnya. Namun tak ada jawaban. "Mbaak, ini Rini, bawain rendang," ujarku lagi sedikit berteriak. Masih hening. "Kemana sih, Mbak? Ah aku bawa pulang saja lah, orangnya lagi pergi kali tuh," gumamku. Tapi tiba-tiba pintu dibuka. Keluarlah sesosok pria, te
Read more

Covid melanda

Aku Lebih Cantik dari Gundik SuamikuPart 19PoV FriscaSial sial siaaalll! Mbak Widya itu benar-benar licik. Sengaja ia meminta cerai dari Mas Khalid dan memancing dengan cek senilai satu milyar. Nyatanya itu cuma akal-akalan dia saja untuk membuatku terusir dari rumahnya.Bodohnya lagi, ternyata Mas Khalid malah memilih mempertahankan rumah tangganya bersama Mbak Widya. Bagai kerbau dicocok hidungnya. Mas Khalid malah mengucapkan kata cerai padaku. Awalnya kupikir aku tak akan rugi karena aku sudah mendapatkan uang satu milyar itu. Tapi ternyata dugaanku meleset jauh. Cek itu tak bisa dicairkan meski satu rupiah pun. Kali ini aku masuk dalam perangkap yang dibuat oleh Mbak Widya. Benar-benar licik!Tapi tunggu dulu, bukan Frisca namanya kalau kehabisan cara untuk mencari keuntungan. Aku sudah pernah merasakan pahitnya hidup miskin akibat usaha Ayahku yang mengalami keterpurukan hingga bangkrut total. Aku tak mau itu terulang lagi. Terlebih lagi,
Read more

PoV Mas Bowo

PoV Mas BowoPerkenalkan, aku Bowo Purnomo. Bekerja sebagai sopir distributor produk rokok. Aku memiliki seorang istri yang sangat baik, lucu, dan menggemaskan. Kami sudah dikaruniai seorang putra yang sangat lucu, saat ini usianya menginjak 3 tahun. Suki baru melahirkan saat usia pernikahan sudah menginjak empat tahun. Artinya Sudah lebih 7 tahun kami menikah. Sungguh tak terasa waktu berlalu begitu cepat.Pertama kali berkenalan dengan Suki pada saat aku mengantar order rokok di warung milik ibunya. Saat itu Suki yang sedang menjaga warung milik ibunya. Sekali dua kali bertemu masih biasa saja. Tetapi lama kelamaan aku jatuh cinta. Meskipun secara tampilan biasa saja, tapi bagiku dia sangat memesona.Akhirnya untuk kesekian kalinya kami bertemu saat mengantar barang, kuberanikan diri mengajaknya berkenalan."Dek. Sudah lama kita sering bertemu, siapa sih nama Adek?" Tanyaku."Masa iya belum tau nama Adek Bang?" Jawabnya malu-malu."Kenalan
Read more

PoV Mas Hadi

PoV Mas HadiPerkenalkan, aku Hadiwijoyo, suami Rini Yulianti. Aku ingin bercerita tentang awal mula aku dan keluarga kecilku tinggal di rumah kami yang sekarang. Entah mimpi apa aku, tiba-tiba ada seorang teman yang menawariku untuk membeli rumah ini dengan harga yang jauh dibawah pasaran. Meskipun kondisinya setengah jadi, tak apalah. Bagiku harga yang ditawarkan masih terjangkau meskipun harus melanjutkan pembangunannya hingga selesai.Aku memiliki usaha sendiri yang baru berjalan selama sekitar satu tahun belakangan. Usaha di bidang pembuatan Mebel dan Kitchen Set. Tempat usahaku sebut saja Panglong. Jarak rumah dan panglong tak terlalu jauh, hanya butuh waktu tempuh sekitar 30 menit saja. Aku memiliki beberapa karyawan tetap yang ahli dibidang perkayuan, pembuatan, dan perakitan produk usahaku.Suatu hari, seorang teman datang ke panglong untuk memesan Kitchen Set. Lalu iseng-iseng dia menawariku sebuah lahan serta bangunan rumah setengah jadi milik teman k
Read more

Pup di celana

Hari ke-5 berdiam diri di dalam rumah. Siapa yang tak bosan? Ditambah lagi berita yang kami tonton semuanya tentang Corona. Kekhawatiran terhadap sebaran virus yang semakin cepat, membuatku begitu ingin mengetahui kabar seluruh keluargaku yang tinggal berjauhan.Ku kirim pesan-pesan melalui aplikasi hijau di gawaiku. Syukurlah mereka mengabarkan kondisinya dalam keadaan baik. Namun perasaan cemas masih tetap membayangi. Yah, ikhtiar dan do'a sudah kami lakukan, selebihnya kami pasrahkan takdir kami kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa."Mah, liat Udin gak?" Suamiku bertanya. Aku yang sedang rebahan segera bangkit."Udin? Ooh tadi dia pamit mau keluar Pah." Jawabku ngasal."Hahaha apaan sih Mamah, emang Udin bilang apa?""Biasa, mau nemuin si Kessie, kucingnya Pak Robert dan Bu Sofia.""Hahaha dipakein masker gak Mah?" Suamiku mulai melawak lagi."Ogah katanya Pah. Lha si Udin kan emang udah kena Virus.""Virus apaan Mah? Ja
Read more

Kebo

Pagi ini Mas Hadi berencana untuk pergi berbelanja kebutuhan pokok, untuk stok di rumah dan untuk dibagikan kepada karyawannya."Mah, ga apa-apa kan tabungan kita dipakai untuk belanja kebutuhan karyawan Papah?""Ga apa-apa lah, Pah, kita sekarang seperti ini juga karena jasa mereka, yang kita lakukan ini belum seberapa.""Syukurlah kalau Mamah ridho. Semoga setelah wabah ini berlalu, Allah mudahkan kembali rezeki keluarga kita, Aamiinn.""Aamiinn, Pah. Hati-hati ya, Pah, lekas balik kalau urusan sudah selesai. Oh, iya, hampir lupa, makanan Udin sudah habis Pah, beli lagi ya, kayaknya yang kemarin itu agak masuk angin, karena tutup toplesnya kurang rapet," ujarku lagi."Iya Mamah, mau titip beliin apa?""Gak ada, Pah, kebutuhan lain masih cukup.""Ya sudah, Papah berangkat. Nanti mungkin mobil PickUp kita bakalan Papah bawa pulang setelah ngantar sembakonya selesai. Kalau ditinggal di panglong ga ada yang jaga. Karyawan semuanya
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status