Home / Romansa / Istri Lima Belas Ribu / Chapter 531 - Chapter 540

All Chapters of Istri Lima Belas Ribu: Chapter 531 - Chapter 540

608 Chapters

Part 59

Part 59Sepandai-pandainya tupai melompat, ia pasti akan terjatuh juga. Kalimat pepatah itu adalah sebuah gambaran yang pas untuk keadaan Han saat ini. Ia merasa terjebak dan rugi besar dengan menikahi Dania secara siri dan memberinya mahar yang sangat banyak. Nyatanya wanita itu tidak memberikan kepuasan apapun. Selalu ada saja alasan Dania untuk tidak melayaninya dengan baik di atas ranjang. Namun setelahnya, ia pasti akan memanjakan Han dengan cara yang lain. Dan Han sangat kesal dengan kondisi itu.Ia sudah rugi, tetapi tidak mendapatkan pelayanan, tetapi hatinya tidak bisa menjauhi Dania. Sungguh hal yang aneh. Ingin rasanya meninggalkan wanita itu, tetapi ia sudah rugi banyak.“Kalau buat beli cewek kayak Sely, bisa dapat lima untuk satu tahun,” gerutunya sambil mengemudi.Ia sangat kesal melihat Dania justru bersikap baik pada Cika.“Kenapa ingin menjadi orang baik sama Cika semua sih? Enggak Dania, enggak Sely. Apa mereka semua pencitraan di hadapanku karena ingin kunikahi res
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Part 60

Part 60Dania menyadari ada satu sikap Cika yang mirip dengannya yakni keras kepala dan tidak mau menceritakan tentang hidupnya dengan orang lain.Hari itu ia mengajak Cika sesuai dengan keinginan anak itu. Cika mengatakan sebuah tempat, yakni pantai. Dania menyetujuinya, sepanjang jalan ia tidak bertanya apapun terhadap Cika, memberikan ruang pada anak itu untuk dapat menerima sosoknya yang baru dalam dunia anak tersebut.Cika hanya termenung di bibir pantai. Pun dengan Dania. Mereka berdua sama-sama memandang laut lepas yang airnya sangat jernih siang itu.Cika mengosongkan segala pikiran. Ia memberikan ruang pada otaknya untuk tidak memikirkan apapun beban yang dialami dalam hidup. Dania pun melakukan hal yang sama. Keduanya duduk di sebuah saung dan memesan dua buah kelapa. Hingga tidak terasa, mereka diserang kantuk dan akhirnya terlelap.Cika bangun lebih dulu. Ia menatap wajah Dania yang tertidur lelap. Terlihat lelah.“Kak, bangunlah!” ucap Cika sambil menggoyangkan kaki Dania
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Part 61

Part 61Hujan bagi sebagian orang saat yang sangat dirindukan. Dingin dan syahdu dan waktunya berkumpul dengan keluarga. Akan tetapi bagi Cika, gerimis yang turun saja sudah membuat hatinya semakin kosong. Sejak kecil, saat hujan tiba, Ines selalu bersama Kevin menghabiskan hari mereka berdua. Bercengkrama dan bercanda. Ia dan Kevin selisih enam tahun umurnya.Saat hujan melanda, Cika hanya bisa melihat kemesraan Ines dan Kevin dari balik jendela. Saat sesekali berani mendekat, Kevin selalu membully nya yang disambut gelak tawa dari Ines.“Apa lo? Apa lo? Dasar anak sampah.” Ucapan Kevin yang masih terngiang di benak Cika.Kalau sudah seperti itu, Ines akan tertawa kencang seolah itu adalah adegan yang paling lucu. Biasanya Siti akan mengangkat tubuhnya untuk ke kamar dan mengajaknya bicara banyak hal. Namun, Cika tetap saja diam. Kakak adalah tempat berlindung bagi sebagian anak dan itu tidak berlaku untuk Cika.Hujan selalu Cika lewati dengan melukis embun di balik jendela, bila Si
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Part 62

Part 62“Aku pun pernah dibuat seseorang tidur di luar rumah sampai sakit hingga saat ini. Jadi, kita sama. Kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku. Kita duduk dan tunggu mereka membukakan pintu. Kalau tidak, aku akan menelpon Pak Han lagi.Dodi tiba-tiba muncul dengan membawa payung. Setelah membukakan gerbang, ia pergi ke luar. “Cika, ngapain kamu di luar?” tanyanya kaget.“Sudah biasa kan Pak seperti ini? Kenapa harus bertanya?” Cika balik bertanya.“Ibu sudah pulang. Aku akan meminta izin dulu ya? Untuk memasukkan kamu?” kata Diman lalu berlari ke arah pintu belakang yang hanya dia yang memiliki kunci cadangan.“Apa mereka selalu seperti ini sama kamu? Atau karena kamu pergi lama denganku?” Dania mulai mencari informasi.“Sudah terbiasa kok, Kak. Aku sepertinya bukan anak yang diharapkan hadir di keluarga ini,” kata Cika lirih. Mereka seolah membenciku seperti aku ini anak pembawa sial sejak lahir. Entahlah, kenapa mereka tidak membunuh saja aku? Aku ini lebih baik mati daripada haru
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Part 63

Part 63Aisya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ibunya memiliki penyakit yang membuatnya tidak bisa bekerja. Sementara ayahnya tidak bisa meninggalkan anak-anak desa karena ia merupakan seorang guru ngaji.“Aku tidak apa-apa, Pak pergi. Asalkan Ibu dan Bapak bisa bebas dari jeratan hutang. Dan Bapak masih bisa mengajar mengaji. Tidak apa-apa aku berkorban untuk itu, karena Bapak melakukan hal yang mulia di desa ini.”“Kamu mau pergi kemana?” tanya sang ayah. “Mau kerja dimana?“Mbak Win bilang, ada teman majikannya yang mencari pengasuh untuk anaknya yang umur lima tahun, Pak. Kalau mengasuh anak kecil, aku bisa. Dan kerjanya tidak capek,” bujuk Aisya. “Gajinya satu juta. Besar ‘kan, Pak? Sudah makan di sana juga. Jadi, nanti uangnya bisa aku kumpulkan selama satu tahun buat bantu Bapak melunasi hutang. Bapak tinggal cari uang buat makan sehari-hari di rumah. Aku bisa ngirit kok, Pak.”Setelah melalui pertimbangan berhari-hari, akhirnya ayah Aisya mengizinkannya untuk bekerja.
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Part 64

Part 64Asiya berjalan di belakang Simbok. Melewati beberapa kamar dan ruangan yang banyak kursinya. Rumah Han terasa membingungkan buatnya. Setelah dua menit, sampailah ia pada ruang tamu besar dengan kursi yang mewah. Beberapa lukisan tergantung di tembok dan ada juga foto keluarga di sana.“Bapak, Ibu, ini Aisya. Dia yang akan menjadi pengasuh Den Kevin mulai besok. Tadi juga sudah kenalan sama Den Kevin dan Den Kevin sepertinya sangat suka sama Aisya,” kata Simbok dengan sopan dan masih berdiri.Aisya tidak berani menatap dua majikannya. Rumah yang sangat besar menjadikannya orang yang sangat kecil. Merasa rendah sekali posisinya.“Aisya, itu Pak Han dan bu Ines, mereka adalah pemilik rumah ini. Majikan kita,” kata Simbok.Aisya baru berani mendongakkan kepala. Menatap satu per satu orang yang duduk di kursi. Ia mengangguk sopan. Han tersenyum ramah, sementara Ines, hanya mengangguk sekedarnya tanpa menyambutnya dengan senyuman.“Maaf, saya harus panggil dengan sebutan apa?” tanya
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Part 65

Part 65Han pulang dengan membawa obat yang dibeli dari apotek. Ia sudah memiliki rencana merayu Aisya dengan perhatiannya. Pintu kamar gadis itu diketuk berkali-kali.Aisya yang sedang menggigil mencari hijabnya dan memakai dengan cepat lalu berjalan tertatih untuk membuka pintu. “Pak Han?” tanyanya kaget.“Aku bawakan obat untuk kamu. Ini sesuai perintah Ines,” katanya sambil memberikan satu plastik obat bertuliskan nama sebuah apotek. “Belum ada minumnya ya? Aku ambilkan. Berbaringlah! Buka pintunya. Jangan takut! Aku hanya akan mengambilkan minum,” katanya lagi.Aisya yang sudah tidak kuat lalu berbaring kembali dalam keadaan pintu masih terbuka. Han kembali datang dengan membawa segelas air putih. Memintanya duduk dan meminum obat. Aisya langsung ingin muntah saat meminum obat itu. Ia lalu berjalan ke kamar mandi dengan tertatih, dan kembali setelah muntah. Han masih duduk di lantai kamarnya.“Pak, saya tidak apa-apa, Bapak berangkat kerja lagi saja,” kata Aisya merasa tidak enak
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Part 66

Part 66“Aisya, maaf, aku khilaf,” kata Han meraih tubuh Aisya yang terkulai lemas menahan sakit.Aisya minggir dengan sisa tenaganya. “Tinggalkan saya. Apa Anda memberi saya uang lima belas juta untuk ini?” tanyanya sambil menangis.“Bukan, Aisya. Bukan seperti itu. Aisya, aku minta maaf dan aku janji akan bertanggung jawab pada apapun yang terjadi pada kamu. Aku janji, Asiya.”“Pergi! Anda pergi dari kamar ini!” teriaknya lantang.Han mengikuti kemauan Aisya. Dan gadis malang itu meringkuk, menggigil dan terpekur terbungkus selimut. Mengingat semua yang telah ia rencanakan ternyata hancur oleh ulah bejat Han.“Aku akan bekerja sampai hutang Bapak lunas. Setelah itu, aku akan mondok dan daftar jadi mbak ndalem biar mondoknya gratis. Aku akan mengajar ngaji menggantikan Bapak, biar Bapak yang bekerja.” Janji yang pernah diucapkan kini terngiang di telinganya.“Aisya, kamu lulus dengan nilai tertinggi.” Teriakan dari temannya kini terngiang kembali.“Ais, kamu mau bekerja ya? Cepat pul
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Part 67

Part 67Dodi membawa banyak sekali makanan dan sembako ke rumah orang tua Aisya. Pria bernama Ali dan istrinya bernama Hastuti itu tentu kaget dengan kedatangan orang suruhan majikan Asiya. Mereka tidak merngira kalau barang-barang itu adalah penebus untuk keperawanan anak gadis mereka. "Aisya kerjanya bagus sekali, Pak. Makanya bos mengirimkan ini. Karena anak bos jadi bisa apa saja dengan didikan Aisya," kata Dodi saat Ali kebingungan. "Tapi kenapa Aisya tidak ikut pulang?" tanya Ali. "Soalnya anak bos rewel sekali, Pak. Tidak mau pisah sama Aisya. Jadi, terpaksa lah, Aisya harus tinggal di sana dulu tanpa diberikan libur," jelas Dodi berbohong. "Apa kami boleh mengunjungi kesana?" tanya Hastuti. "Atau anaknya yang dibawa kesini? Ini adiknya Aisya sering menangis mencari kakaknya kalau mau tidur.""Kalau anaknya dibawa kesini, kayaknya gak boleh sama istrinya bos. Kalau bapak dan ibu yang kesana, coba deh ya, saya tanya dulu sama bo" Dodi berusaha bersikap santai. Dodi pamit pul
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

Part 68

Part 68Ines menggenggam setang motor dengan perasaan marah. Ingin rasanya menarik tuas gas dan menabrak Aisya. Namun, ia sadar, ada Han di sana. "Kamu sudah bermain di belakang aku ternyata, Aisya! Gadis murahan berkedok hobi mengaji dan sok alim. Ternyata, kamu tak ubahnya sebagai pelacur jalanan. Dan sekarang kamu sedang mengandung anak suamiku? Ternyata diam-duam kamu sudah mengincar Han. Dasar wanita jalang murahan. Baiklah, aku akan membuat kamu menyesal sudah melakukan itu padaku," kata Ines dengan mata merah menyala menahan amarah. Ia melihat mobil Han bergerak pergi. Ines tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mengejar dan terus membuntuti kemana perginya mobil Han.Ines mengira Han akan membawa ke rumah sakit terdekat. Ternyata salah. Pria itu mengendarai mobilnya menuju luar kota."Dasar pria licik. Pintar kamu ya mau mengelabui aku," kata Ines sambil menarik gas dengan kecepatan tinggi. Han menuju kota sebelah dan masuk di rumah sakit yang cukup elit, mambuat Ines se
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more
PREV
1
...
5253545556
...
61
DMCA.com Protection Status