Hari pemilihan putri mahkota akan tiba lebih dekat dibanding yang Aquila kira. Persiapan sudah matang, Aquila sudah menyiapkan segala yang diperlukan nanti, ia bahkan sudah menyiapkan materi dari pidato terbaiknya. Begitu pula dengan Zeline, Aquila dengar, ia sudah mulai kembali aktif bersosialisasi dengan mengunjungi acara pertemuan dan juga pesta-pesta yang diselenggarakan para bangsawan. Tujuannya jelas, untuk meningkatkan citra dirinya, serta untuk menepis rumor-rumor tak berdasar. Benar kata Ahn, Aquila tidak perlu terlalu mencemaskan masa lalu, lebih baik ia fokus dengan apa yang ia hadapi. Masa depannya, masih panjang. "Nona Aquila." Terdengar sebuah suara memanggilnya, saat Aquila menoleh, rupanya ia adalah Rubia, Nona yang menyelenggarakan pesta yang saat ini Aquila hadiri. "Nona Rubia." Aquila tersenyum, "Dekorasi yang kau pilih indah sekali, ini pesta yang menyenangkan." "Ah, terima kasih, Nona Aquila." Balas Rubia yang sangat menyuka
Read more