Home / Romansa / Istri Kampungan Presdir / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Istri Kampungan Presdir: Chapter 121 - Chapter 130

152 Chapters

Kemenangan Aldo

Sementara Aldo tertawa puas, begitu mendapatkan informasi tentang keretakan rumah tangga Farrel dan Meisya karena ulah dan perbuatan jahatnya. “Ha...Ha...Ha....rasain kamu Farrel brengsek....Ha...Ha...aku puas jika bisa menyaksikan jika rumah tangga mu benar-benar hancur setelah ini' Ucap Aldo. Kedua orang tua Meisya, menyambut hangat kepulangan Putri nya meskipun terlihat begitu tiba, bahkan Meisya tidak memberitahu terlebih dahulu masalah kepulangan nya. “Meisya anakku,” Saling berpelukan melepaskan rindu, mengingat semenjak menikah Meisya tidak pernah pulang ke kampung nya lagi. “Mama, Papa,” Ucap nya membalas pelukan kedua orang tuanya. “Kamu kenapa pulang sendiri nak, mana Farrel suamimu?” tanya kedua orang tua nya penasaran. “Mas Farrel sangat sibuk dengan proyek baru nya pa, dia hanya titip salam. Mungkin
Read more

Part 11 ( Kebahagiaan keluarga Farrel)

Hardian dan Prisla sudah bahagia dengan keluarga kecilnya, begitu juga dengan Farrel dan istri keduanya Meisya, mereka belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan Farrel. Aldo tidak pernah menyerah, dia mersa belum puas Sebelum Melihat hubungan Farrel dan Meisya benar-benar hancur bahkan endingnya hingga berpisah. Hari ini dia sengaja mengikuti pasangan Farrel dan Meisya yang sedang membawa Zaki memasuki gedung tempat mereka memilih berbagai permainan anak laki-laki kesukaan Zaki. "Zaki sayang, sesuai janji papa kemaren, sekarang ini kamu bebas memilih mainan kesukaan mu." ucap Farrel. "Holle.... holle..." Zaki yang sudah mulai aktif  berlari-lari kesana kemari, saking senangnya.  " Ayo cepat mama, kita pilih ini  cekalang"  ucap Zaki memasang wajah imutnya, persis tingkah Milka istri perutnya  dulu saat menginginkan sesuatu pada Far
Read more

Meisya hamil

Meisya langsung terduduk dari tidur nya, dan berlari menuju Westafel, seakan Ingin memuntahkan seluruh isi perutnya. “Wuuaaakk, wuuuarghh.”  Keringat dingin membasahi wajah putih mulus nya. Meisya menyandarkan tubuhnya sambil berpegangan pada gagang kran. Dia benar-benar mersa pusing. Farrel yang masih tertidur pulas efek kesibukan nya Akir-akir ini tidak menyadari apa yang tengah dialami istrinya. Saat membuka mata, diliriknya disamping yang terlihat kosong, Farrel langsung terlonjak begitu terdengar suara seseorang yang sedang muntah-muntah dari arah kamar mandi. “Meisya kamu Kenapa sayang.” Farrel segera mengelus-elus punggung istri nya itu dengan penuh kasih sayang. Meisya membalik tubuh sehingga posisi nya dan Farrel saling berhadapan. “Mas...” memeluk erat Farrel. “Sayang, kita periksa
Read more

Imut dan lucu

Minggu yang cerah ini, Farrel ingin mengajak Meisya  jalan-jalan menikmati sore  dengan mengunjungi pusat perbelanjaan terbesar di kota ini. langkah kaki Farrel tiba-tiba  terhenti saat melihat toko yang menyediakan perlengkapan bayi yang lengkap mulai dari pakaian hingga aksesoris yang lucu dan imut. "Meisya kita masuk ke dalam Ya...." ajak Farrel yang refleks memegang tangan istrinya dan menariknya untuk mengikuti langkah nya masuk kedalam. "I..iya mas" Meisya tergagap merasakan hangat sentuhan tangan suaminya. seperti ada sesuatu yang membuat Meisya tidak mampu menarik tangannya dari genggaman Farrel, meski mereka selalu bersama bahkan ini bukan untuk pertama kalinya, namun semenjak hamil banyak perubahan aneh yang dirasakan Meisya. "Kamu suka yang ini" saat melihat pandangan mata Meisya tidak lepas dari pakaian bayi yang berwarna pink muda, yang terlihat begitu imut dan lucu
Read more

Pijatan lembut

Puas berbelanja dan makan,   Farrel membantu istri kecilnya itu membawakan barang-barang belanjaan mereka, yang kebanyakan pakaian bayi yang terlihat lucu dengan pilihan warna yang netral untuk anak cewek maupun cowok, serta beberapa pakaian baru buat Zaki termasuk mama Geni yang lebih banyak menghabiskan waktu dirumah. "Sayang kamu capek ya" ucap Farrel menaruh barang belanjaan mereka di atas meja dan duduk di sofa sebelah Meisya, Farrel sengaja duduk agak mendempet ke tubuhnya istrinya. "Pasti capek lah mas" ucap Meisya sambil  meminum minuman segar yang baru saja di siapkan pelayan. "Sini kakinya" tanpa menunggu jawaban dari mulut Meisya, Farrel menaikan kedua kaki putih mulusnya Meisya diatas paha nya dan memulai memijit secara perlahan-lahan. dengan mata menatap lembut  dan penuh kasih sayang. Semula Meisya Ngak enak, melihat Farrel juga terlihat capek, dia  menarik kaki
Read more

Mandi bareng

Pagi ini Meisya membuka matanya, saat merasakan sebuah kecupan hangat mendarat di keningnya. dia kembali memejamkan mata merasa malu jika Farrel Melihat mata dan wajah bahagia nya sekarang. "Selamat pagi sayaaaaang......!" Farrel kembali kembali bisikan kata-kata yang membuat Meisya terbang melayang. "Pagi juga Suamiku" balasnya pelan. "Meisya mulai sekarang aku ingin kita saling terbuka dengan perasaan kita masing-masing, dan jangan bersikap canggung lagi terhadap ku. mengingat apa yang sudah kita lakukan dan lalui bersama selama ini.” Terang Farrel karena dia sering melihat Meisya yang masih malu-malu. "Iya mas" ucap Meisya sambil mengangguk pelan  dengan muka merah bak kepiting rebus, membuat Farrel tanpa sadar memegang gemez pipinya itu dengan kedua tangannya. "Aduuuuuh sakit mas" rengek Meisya manja. "Habisnya sikap mu itu selalu membuat ku ge
Read more

Kemarahan Farrel

Farrel dan asisten Arka sampai dikampung halaman nya menjelang sore, tapi jam kantor pabrik masih beraktifitas. Mereka sengaja dilemburkan menunggu kehadiran Farrel. Dirga kali ini tidak bisa mengelak, semua bukti kejahatan nya sudah terpampang jelas. Sehingga dia tidak mampu membela diri lagi, selain pasrah pada keputusan Farrel. Farrel disambut hangat oleh mertuanya, setelah itu mereka melanjutkan perjalanan menuju pabrik yang terletak tidak begitu jauh dari rumah Meisya maupun rumah orang tua Farrel. Farrel sangat marah dan geram sekali. setelah mendapat fakta dan bukti dari kejahatan kepala cabang. yang merupakan orang kepercayaannya dan papa selama ini. untuk memimpin dan mengelola perusahaan perkebunan mereka selain orang tua Meisya. "Maafkan kekhilafan saya, mas Farrel." ucap nya tertunduk lesu. karena tidak bisa membela dirinya. "Permintaan maafnya sudah terlambat, aku ti
Read more

Kejutan

Melihat kondisi Dirga yang telah stabil, maka pemeriksaan terhadapnya kembali dilanjutkan. Dirga hanya bisa pasrah dan menangis saat pengadilan setempat memutuskan hukuman yang harus dijalaninya. Dengan perasaan sedih, bercampur dengan malu. Dirga mengucapkan permintaan Maaf ya, terhadap pihak dan orang-orang telah merasa dirugikan olehnya. setelah itu secara pribadi Dirga mendekati Farrel dan Arka , serta orang tua Meisya yang  berdiri menyaksikan dia digiring petugas kepolisian. "Mas Farrel, aku titip anak dan istriku, aku sangat berterimakasih sekali karena kalian masih mau membantuku untuk membiayai pendidikan putriku. aku menyesal telah melakukan ini, mungkin ini hukuman atas perbuatanku sendiri. hu...hu..." Dirga tertunduk sedih dan memeluk istrinya Mia. "Ma, tolong jaga  putri kita dengan baik." ucap Dirga " Iya mas, ini juga salahku, yang sering kali menghasudmu." Ucap istri Dirga.
Read more

Kejutan

"Mas Farrel, ini benaran kamu kan.?" kedua belah tangan Meisya memegangi pipi Farrel lembut. Dia seakan tidak percaya dengan penglihatanny "Iya saypenglihatanny.rrel membawa Meisya kepelukanya. "Kok ngak bangunin aku jika sudah pulang," Meisya memonyongkan bibirnya merajuk,  membuat Gilang gemas dan langsung mencium bibir itu. "Ini kejutan sayang," Menoel dagu tirus Meisya, dan mengusap-usap nya penuh kasih sayang. Kedua pasangan suami-istri yang saling merindukan itu, tidak peduli lagi dengan keadaan sekitar mereka, dimana dimeja sarapan telah menunggu sang Mama dan  Zaki kecil. "Oma,  Mama masih lama ya.? Zaki udah lapar ni.?"  ucap anak Laki-laki  kecil dan tampan itu. "Mungkin sayang, kayaknya kita sarapan duluan saja, mama sepertinya ketiduran. karena semalam papa Farrel pulang sudah agak larut." ucap Oma.
Read more

Meisya Melahirkan

“ Sayang, aku ingin mendirikan sebuah pesantren dan yayasan panti sosial dikampung kita,” Ucap Farrel sewaktu menikmati sore bersama Meisya. “Ide yang bagus mas, aku sangat mendukung sekali, mengingat daerah itu sedang berkembang, dan sangat strategis letak lokasi nya, sapa tahu ini juga meraup ladang amal kita untuk bekal kita keakuratan kelak.” Tutur Meisya mendukung sepenuhnya keinginan Farrel. “Tapi aku ingin mengajukan satu permintaan padamu, tapi jika kamu keberatan aku akan membatalkan nya sayang.” Ucap Farrel ragu. “Maksud mas bagaimana?” “Aku ingin mendirikan yayasan sosial dengan nama Milka, selain untuk mengenang mantan istriku, ini juga salah satu keinginan terbesarnya dulu.” Terang Farrel. “Ngak papa kok mas, aku senang mendengar keinginan baikmu, aku tidak cemburu bahkan aku juga sa ingat menyayangi m
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status