Home / Romansa / Istri Kampungan Presdir / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Istri Kampungan Presdir: Chapter 101 - Chapter 110

152 Chapters

Farrel bebas

Hardian dan Prisla saling melemparkan senyum senang dan bahagia. mereka pun saling berjabat tangan dengan Farrel, sebagai bukti jika mulai detik itu tidak ada lagi dendam dan permasalahan yang mengikat mereka. Hardian juga langsung mencabut tuntutannya, membuat Farrel langsung melakukan sujud syukur saking bahagianya. dia sudah tidak sabar untuk bertemu keluarganya, terutama Zaki. Hardian dan Prisla menawarkan untuk mengantarkan Farrel pulang kerumahnya, karena Farrel juga belum memberitahukan  pada keluarga nya dirumah. jika dia sudah dibebaskan hari ini karena Farrel  ingin memberikan kejutan pada mereka semua. “Mas Farrel tidak perlu sungkan terhadap kami, mulai sekarang lupakan masa lalu buruk itu, semoga hubungan baik kita akan terus terjalin kedepan nya. Kami iklas melakukan ini semua,” Ucap Hardian mengajak Farrel berjalan Menuju mobilnya. "Sebelum kalian mengantarkan aku
Read more

Bertemu Meisya

Beberapa hari setelah dibebaskan, Farrel merasa tidak enak dan kurang nyaman tinggal bersama dengan keluarga istrinya Arjuna dan Berta  dirumah besar ini. Meskipun Arjuna dan Berta sangat baik. Tapi Farrel Ingin mandiri dan mengajak pindah   mamanya dan Zaki dirumah milik Farrel sendiri, disana dia dan Mama akan lebih nyaman dan bebas. Dengan ragu Farrel pun menyampaikan keinginannya tersebut pada Arjuna dan Berta, meskipun semula Arjuna dan Berta agak keberatan. Namun Akirnya mereka berdua dapat memaklumi alasan Farrel. Dirumah mewah dan baru ini, Farrel ingin memulai semuanya dari awal. Membuka lembaran baru mengasuh dan merawat Zaki. Farrel juga memperkerjakan pelayan dan bebby sitter untuk membantu sang Mama dalam merawat dan mengasuh Zaki. Farrel tidak ingin diusia tua mamanya masih direpotkan oleh dirinya dan cucunya Zaki. Ditempat kerja nya, Meisya langsung tertawa bahagia, seka
Read more

Kedekatan Farrel dan Meisya

Seiring berjalannya waktu, kedekatan Farrel dan Meisya sudah terlihat jelas. Kecanggungan diantara mereka juga sudah tidak terlihat lagi. Begitu juga dengan Farrel, kehadiran sahabat lamanya itu, seakan membuat hari-hari nya yang larut dalam kesedihan pasca kepergian Milka, lambat Laun sudah terlihat mulai ceria dan tersenyum. Ditambah lagi dengan sikap manis dan tulus Meisya dalam menyayangi Zaki. Mereka terlihat begitu dekat bermain dan bercanda. Mama yang tahu apa yang sedang dipikirkan Farrel, berjalan mendekati anaknya yang tengah duduk dikursi taman sambil memperhatikan Meisya dan Zaki. “Farrel,” sapa Mama berdiri  disebelah Farrel. “Mama, duduk ma.” Tawar Farrel sambil menggeser duduknya agak ketepi. “Farrel seperti Zaki begitu bahagia ya nak, Mama rasa dia membutuhkan sosok seorang ibu.” Ucap Mama mencoba meman
Read more

Permintaan Mama

Meisya larut dengan kenangan indah masa lalunya, sementara Farrel terlihat cuek berdua untuk mengendalikan perasaannya. “Cintaku hanya untuk Milka istriku, Meisya adalah wanita masalah yang akan terus menjadi adik dan sahabat kecilku.” Gumam Farrel. Malam itu, Meisya tidur dengan kamar bersebelahan dengan Farrel dikamar tidur nya baby Zaki. Meisya memeluk bocah itu layaknya dekapan hangat seorang ibu terhadap anaknya. Mama Farrel yang menyaksikan terharu, dia ingin sekali Arya mau membuka sedikit pintu hatinya terhadap Meisya, yang begitu tulus mencintai Farrel termasuk dirinya dan Zaki. Mama sudah berkali-kali mencoba berbicara dan membujuk Farrel, namun belum juga menunjuk kan  hasil yang diharapkan kanya. Mama pun berinisiatif “ mulai sekarang aku harus mengatur strategi lain. Agar mereka benar-benar mau menikah.” Gumamnya sambil tersenyum simpul m
Read more

Pernikahan ke 2

Ruangan Rumah Farrel didekorasi seindah mungkin, dan  seketika disulap berubah menjadi tempat pernikahan dadakan. Mama terlihat begitu senang Dia sengaja mengusulkan pernikahan dadakan ini, takutnya nanti Farrel akan berubah pikiran. Mama tersenyum sambil sesekali  sesekali menyeka air matanya yang  terharu menatap lembut putra kesayangannya. Kembali menikah dengan wanita masa lalunya. Farrel menyebutkan ijab Qabul dengan suara lantang dan jelas, Meisya mengangkat wajah nya ketika mendengar saksi mengucapkan kata sah. seakan tidak percaya dengan pendengaran nya. “Alhamdulillah, putriku Akirnya Menikah dengan orang yang sangat dicintainya.” Ucap orang tua Meisya terseyum bahagia. Jantung Meisya berdetak kencang, dalam waktu hitungan menit dia sudah memiliki suami dan melepaskan masa lajangnya. Dia memperhatikan jemari tangannya. Yang baru saja terpasang cincin Kawin.
Read more

Perasaan bahagia

Farrel duduk disebelah Meisya, sekarang tubuh mungilnya diapit Farrel dan Mama serta Zaki yang duduk dipangkuan papanya. Dia sangat bersyukur sekali, bisa bertemu dan berada ditengah-tengah keluarga Farrel yang begitu baik. Tanpa memandang status sosial diantara mereka. Mengingat ayah Meisya yang hanya karyawan di pabrik tehq Farrel dikampung. “Farrel, apa perusahaan kita sedang mengalami masalah. Karena mama perhatikan kamu akhir-akhir ini begitu sibuk. Bahkan tidak pulang dan mengabaikan mama, Zaki dan istrimu.”  Ucap mama sambil menekankan kata istrimu, agar Farrel sadar statusnya sekarang “Iya ma, perusahaan kita tengah menghadapi masalah besar. Serta beberapa sistim perusahaan kita juga telah diretas seseorang. Yang aku yakini ulah salah satu orang kepercayaan kita dikantor. Yang berkhianat demi uang.” Terang Farrel. “Terus bagaimana caramu menyelamatkan perusahaan Kita nak.”
Read more

Kesepakatan

“Malam ini aku harus membuat kesepakatan dengan Meisya, aku tidak ingin dia salah paham dengan pernikahan ini. Termasuk perhatian dan kasih sayang yang kuberikan padanya, aku benar-benar belum siap dengan pernikahan ini.” Farrel menyudahi mandi dan mengenakan pakaian tidur didalam kamar mandi. "Ceklek.... pintu kamar mandi terbuka, Farrel melangkah menuju sofa. Dia melirik Meisya yang sedang merapikan rambutnya. yang juga menoleh kearahnya. Farrel memperhatikan Meisya dari sofa, menunggu gadis itu hingga selesai menyisir rambut bergelombang nya. setelah itu Farrel langsung meminta Meisya untuk mendekatinya dengan bahasa isyarat gerakan tangannya yang meminta Meisya untuk mendekatinya duduk disofa. Dengan rasa penasaran Meisya mendekat dan duduk, posisi Mereka saling berhadapan. yang hanya dihalangi meja kecil yang terdapat ditengah-tengah nya. Sebagai pembatas bagi mereka berdua. “A
Read more

Cemburu

Dikantor Hardian siang ini, Farrel dan Hardian bersulang atas keberhasilan membangun kembali usaha Farrel yang terpuruk, mereka berdua juga berhasil memenangan   proyek besar yang akan mereka bangun bersama. Tidak ada dendam lagi diantra mereka berdua, yang ada saling mendukung satu sama lain. Farrel kembali kekantor nya dan mulai sibuk kembali seperti biasa, satu persatu permasalahan dikantor berhasil disingkirkan nya. Berkat kegigihan dan bantuan Hardian dan  asisten Arka yang sangat cekatan. Tidak butuh waktu lama, mereka pun berhasil menangkap salah satu orang kepercayaan nya. Yang telah meretas sistim perusahaan Yang bekerja untuk siangan bisnis mereka. Farrel tidak melawan dan menentang lawan bisnis nya itu. karena dia lebih cekatan bertindak.  Bahkan dalam waktu singkat dia telah berhasil membuat perusahaan nya berjalan normal seperti biasa. Sore jam pu
Read more

Pura-pura lupa

Aku tidak habis dengan sikap mas Farrel, dia mengatakan tidak memiliki perasaan lebih terhadap ku. Dan membuat kesepakatan dengan poin-poin panjang. Tapi kenapa dia begitu marah saat Melihat ku yang hanya ngobrol dengan adik sepupunya Aldo. Bahkan disana ada juga Mama dan Zaki dan Bukan kami berdua saja.”  Meisya duduk sambil melamun memainkan ponselnya. “Keringkan rambut ku.” Farrel tiba-tiba muncul dari arah belakang mengagetkan lamunan Meisya. Farrel melemparkan handuk kecil Ketangan Meisya, hampir saja ponsel yang dipegang gadis itu jatuh kelantai, kalau Meisya tidak sigap segera menangkap ponselnya itu. “Mas Farrel hati-hati dong, ntar ponsel Meisya jatuh.” sambil Menaruh ponsel diatas meja. dan mengambil handuk kecil tersebut dan mendekati Farrel yang sudah siap menunggu nya mengeringkan rambut. “Kalau rusak, besok aku ganti dengan yang lebih bagus.&rdqu
Read more

Mandi bareng

“Aldo, sebenarnya Meisya dan Farrel sudah menikah secara agama. Ini semua permintaan Tante yang ingin ada seseorang yang memberikan kasih sayang seorang ibu pada Zaki.” Tutur Geni. “Pantas Tante tidak memberi tahukan keluarga besar kita yang lain, bahkan tanpa pesta mewah.” “Iya Aldo, karena waktunya benar-benar terdesak.” Ucap Geni mengingat kembali momen tersebut. “Apa mereka saking menyukai Tante?” Aldo bertanya penuh harap. “Entahlah Al, Tante pikir mungkin. Karena tatapan mata Farrel dan Meisya, sama-sama memancarkan kasih sayang, meskipun mereka terlihat masih mencoba untuk menutupnya. Dan belum menyadari jika mereka saling membutuhkan satu sama lain.” Terang Geni. “Syukurlah Tante.” Jawab Aldo. “Maksud mu?” “Maksud Aldo, semoga mereka bisa ber
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status