Seiring berjalannya waktu, kedekatan Farrel dan Meisya sudah terlihat jelas. Kecanggungan diantara mereka juga sudah tidak terlihat lagi. Begitu juga dengan Farrel, kehadiran sahabat lamanya itu, seakan membuat hari-hari nya yang larut dalam kesedihan pasca kepergian Milka, lambat Laun sudah terlihat mulai ceria dan tersenyum. Ditambah lagi dengan sikap manis dan tulus Meisya dalam menyayangi Zaki. Mereka terlihat begitu dekat bermain dan bercanda. Mama yang tahu apa yang sedang dipikirkan Farrel, berjalan mendekati anaknya yang tengah duduk dikursi taman sambil memperhatikan Meisya dan Zaki. “Farrel,” sapa Mama berdiri disebelah Farrel. “Mama, duduk ma.” Tawar Farrel sambil menggeser duduknya agak ketepi. “Farrel seperti Zaki begitu bahagia ya nak, Mama rasa dia membutuhkan sosok seorang ibu.” Ucap Mama mencoba meman
Read more