Home / Romansa / Istri Kampungan Presdir / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Istri Kampungan Presdir: Chapter 1 - Chapter 10

152 Chapters

Rahardian Syah groups

Hardian membuang nafas kasar, permintaan kedua orang tua nya yang menginginkan anak tunggal nya itu segera menikah. dan memberikan mereka cucu, tentu saja membuat Hardian tidak bisa menolak dan harus menyanggupi permintaan mereka. mengingat dia sudah memiliki wanita pujaannya. tapi Milka telah menghancurkan harapan yang dibangun Hardian selama ini, termasuk kedua orang tuanya."Pikirkan umur mu sekarang nak, sudah 28 tahun sudah waktunya kamu memiliki istri. sampai kapan kamu akan seperti ini?" lupakan wanita yang tidak tahu diri itu, masih banyak wanita di luaran sana yang bisa kamu pilih" ucap Mama yang sering mengingatkan Hardian, dia tidak habis pikir dengan Hardian yang belum bisa move on sepenuhnya dari Milka."Hardian belum ingin menikah. sudah berapa kali aku katakan wanita itu semua nya brengsek ma. yang hanya ingin ketenaran dan harta, kalau masalah anak atau penerus perusahaan kita, aku masih bisa mengadopsi anak-anak diluaran sana yang membutuhkan uluran tangan kita" el
Read more

Tawaran paman

Hardian mengepalkan tangannya marah. Dan melemparkan kertas itu tepat mengenai wajah Milka pada foto mereka berdua yang terpajang ditengah-tengah ruang kamar."Dasar wanita breng*********""Berani nya dia menolak ku, lihat saja Milka akan aku pastikan kamu akan memohon cinta ku kembali. Dan saat itu aku akan membalikkan keadaan yang sesungguhnya. Agar kamu sadar pria seperti apa yang sedang kamu hadapi.!!! Asisten Rey yang mendapatkan tugas baru teringat seorang juragan Aryo. Tetangga satu kampung nya dulu. yang sedang mengalami kebangkrutan, dan mempunyai hutang-hutang yang membuat usahanya semakin terpuruk, bahkan Aryo terpaksa mengadu nasip dikota besar ini."Sebaiknya aku menemui beliau, siapa tahu dia mau memberikan Prisla Untuk menjadi istri bayaran Bos Hardian." gumam Rey. Tersenyum seakan mendapatkan ide yang cemerlang. Dan Rey sangat yakin jika Hardian tidak akan menolak pesona kecantikan alami Prisla yang lemah lembut namun terlihat kampungan, mengingat selama ini prisla ti
Read more

Pemeriksaan khusus

Pagi ini, Prisla berangkat menuju kota. mobil perlahan meninggalkan kampung halaman, serta kenangan dengan rumah sederhana itu. selama dalam perjalanan Prisla larut dalam kesedihan, seumur hidup baru kali ini dia berpisah dari ibu dan adiknya dalam waktu yang tidak ditentukan."Ibu, Anabel selamat tinggal, setelah punya banyak uang, aku akan pulang menjemput kalian." ucap Prisla lirih.Dulu gadis imut ini mempunyai cita-cita yang sangat mulia, membangun desanya yang miskin. menghapus yang namanya kawin kontrak yang sering dilakukan oleh gadis muda dikampung nya. lalu menyuruh mereka melanjutkan pendidikan, karena masih banyak diantara gadis desa yang masih diusia sekolah. tapi karena keadaan dan keterbatasan ekonomi terpaksa harus mengubur mimpi indah masa depan mereka, termasuk dirinya sendiri yang sudah terjebak dalam satu lingkungan yang selama ini sangat ingin dia hindari.Perjalanan jauh membuat Prisla tertidur cukup lama, hingga sebuah tangan lembut menguncang bahunya."Prisla, B
Read more

Tingkah norak

Hardian menggelengkan kepalanya, dia kesusahan untuk menarik ludahnya. melihat wanita pilihan asistennya. yang kami ini jauh dari kata baik. bahkan seandainya diberi nilai, angka empat setengah cocok untuk Prisla. Hardian mendekat, menatap Prisla dari ujung kepala hingga ujung kaki. tidak pada satupun yang menarik, bahkan dada gadis itu menurut Hardian belumlah berkembang sempurna. "Apa didunia ini tidak ada gadis yang lebih menarik lagi, sehingga kamu memilih bocah ingusan ini." bentak Hardian pada asisten Rey. "Tapi tuan muda, saat ini kita tidak mempunyai banyak waktu lagi. jika masih mencari-cari gadis yang sesuai dengan pilihan tuan." ucap Hardian ketakutan. "Baiklah, sekarang atur perjanjian kontrak pranikah nya. setelah itu minta dia orang pelayan untuk membantu membersihkannya dan memberikan pakaian yang layak." perintah Hardian yang tidak ingin menatap Prisla lebih lama lagi. baginya sosok Milka tidak akan pernah tergantikan oleh perempuan manapun di dunia ini. "Oya siapa
Read more

Menikah

Terdengar suara pelan dan wajah menunduk. meremas kedua belah jemarinya, gadis itu tidak punya keberanian menatap Hardian. Dia benar-benar takut jika wajah dihadapannya ini tidak lebih baik dibandingkan monster."Coba ulangi... tinggi kan nada suara mu sedikit, jangan berbisik dan tatap wajah ku " suara Hardian semakin meninggi."Baiklah...,, Tuan muda," ucap nya dengan suara lantang, membuat Hardian terlonja. Sambil memegang dadanya kaget, entah datang dari mana keberanian Prisla yang mengeluarkan suara lantang. Prisla mengangkat kepalanya dengan ragu, dan melihat wajah Hardian perlahan."Masya Allah...,, benarkah pria tampan ini akan menjadi suami ku, tidak mungkin dia, ibarat film dia pasti pemeran utamanya." membulatkan mata dengan mulut sedikit terbuka. Prisla begitu terpesona dengan ketampanan Hardian."Kenapa... kamu kesambet ya, apa kamu belum pernah melihat pria tampan sebelumnya...tapi aku baru ingat kamu kan dari kampung. mana ada pria setampan aku disana, kenapa kamu masih
Read more

Kehidupan baru

Mata Prisla tertuju pada sosok pria tinggi bertubuh tegap berjalan menuju kearahnya. Stelan jas biru tua menambah pesona elegan, dilengkapi dengan dada yang bidang. sepasang kaki lurus sempurna yang mengarah kearah Prisla, yang semakin lama semakin mendekat. sudut tatapan pria itu memiliki aura yang begitu kuat."Sangat tampan, dan penuh kharisma, sangat cocok dipasang kan dengan gadis ini." terdengar ucapan salah seorang tamu yang berdiri tidak jauh dari mereka.Hardian terpana melihat kecantikan dan pesona alami Prisla. mata nya seakan tidak bisa berbohong, mengakui kecantikan dan keindahan lekuk tubuh Prisla yang terbalut kebaya mewah itu."Bagaimana bos, pilihan ku tidak pernah salahkan," ucap Rey bangga, dan menyikut Hardian yang masih terpana."Biasa saja..,, Bi Ijah juga akan terlihat cantik jika didandani dan dibalut dengan pakaian mewah" jawab Hardian asal sambil berusaha menyembunyikan kekaguman nya.Prisla meminta restu menyalami paman dan kedua orang tua Hardian, Mama Merli
Read more

Kontrak pernikahan

Setelah kedua pelayan itu pergi, Prisla menutup pintu kamar. Dan berjalan Menuju kamar mandi yang terlihat lebih bagus."Badan ku rasanya lengket sekali, lebih baik aku mandi saja" Prisla mengambil salah satu baju tidur dan membawanya kekamar mandi."Sebaiknya aku berendam" Prisla membuka pakaian, mengatur suhu airnya kemaren diapartemen bibi Ijah sudah mengajarinya. cukup lama dia berendam sambil memijat kepala nya."Ini benar-benar mengasikkan" Gumam Prisla mencoba beberapa jenis pembersih kulit dan shampo."Aaahhk, kenapa dengan tangan ku, kok mengkerut? apa tandanya aku mau berubah menjadi Putri Duyung ? karena kelemahan berendam.?"Berbagai pertanyaan bermunculan di benak Prisla. dia teringat sinetron Mrmait In Love yang pernah ditontonnya waktu dikampung dulu. dia menyudahi acara mandinya dengan cepat.Setelah mengering kan badan dan berpakaian kembali, Prisla merebahkan badannya di kasur empuk itu."Wah begini ya kalau jadi orang kaya" tidak perlu menunggu lama dia sudah terti
Read more

Inilah janjiku

Hardian merasa terenyuh hatinya, tapi dia tidak mau menunjukkan sikap nya itu pada Prisla. Dia tidak menyangka seorang Paman tega memperlakukan dan memanfaatkan gadis remaja yang polos untuk mendapatkan keuntungan sendiri. "Entahlah, tapi hanya paman Aryo yang pernah membantu adikku dan ibu, selama ini." Ucap Prisla dengan suara bergetar. "Apa keinginan terbesarmu, aku bersedia membantu mu sebisaku," Hardian menatap wajah Prisla serius."Keinginan pertama ku merebut kembali surat-surat rumah kecil peninggalan ayah dari tangan rentenir, yang sempat digadaikan oleh ibu untuk biaya pengobatan dan aku bermimpi ingin memiliki berbagai keahlian, sehingga nantinya aku Bisa membuka usaha sendiri kedepannya, dan membangun desa ku suatu saat, agar tidak ada lagi perkawinan kontrak diusia dini, karena keterbatasan biaya dan kemiskinan" ucapan Prisla seolah-olah menyindir dirinya sendiri, Hardian tertawa lepas dengan penuturan Prisla tersebut, ditambah dengan raut wajah Prisla yang tiba-tiba
Read more

Menikmati jalan-jalan

Mama memalingkan muka mengabaikan, sementara papa mendekati Prisla mengelus pelan rambut bergelombang itu."Hati hati ya nak..., nanti kalau anak nakal ini bikin ulah lapor papa "Prisla tersenyum menanggapi Papa Mertuanya itu, dan melangkah mengikuti Hardian menuju mobil."Tuan kita mau kemana ?""Sudah kamu duduk yang manis saja..,, nanti bakalan tau juga "Selama dalam perjalanan, Prisla tak henti-hentinya berceloteh tentang kekagumannya melihat pemandangan Kota, karena selama ini dia hanya hidup di kampung, gedung bertingkat menjulang. dan padat nya kendaraan yang saling berpacu membelah jalanan ibukota.Hardian hanya diam menanggapi semua itu. mobil pun berhenti di suatu tempat."Ayo masuk " ucap Hardian melangkah mendahului Prisla.Prisla pun turun mengikuti langkah Hardian, memasuki pusat pelatihan berbagai macam keahlian. Mereka memasuki Salah satu ruangan."Prisla isilah formulir ini dengan benar" menyerahkan sebuah selembar kertas, yang berisi formulir pendaftaran les mendesa
Read more

Salah pencet

"Hallo," ucap Prisla. "Nona muda, keluarlah aku menunggumu didepan." Ucap sopir suruhan Hardian."Tidak mau, kamu siapa? Kenapa menyuruhku keluar?" Cinta takut akan diculik karena tidak mengetahui no baru yang menghubungi ponselnya itu."Aku Yudi, sopir yang menjemput Nona," "Mas sopir yang dikatakan Tuan Hardian itu ya?, Bisa jemput Prisla sampai ketempat ini ngak, karena Prisla ngak tau jalan keluar nya." Ucap Prisla berterus terang."Baiklah Nona muda," Sampai dirumah, Prisla langsung membersihkan tubuhnya dan mengganti dengan piyama tidur, Karena mersa begitu capek dan lelah, mengingat hampir seharian ini dia menghabiskan waktu bersama Hardian, Prisla langsung menghempaskan tubuhnya diranjang empuk. sambil memainkan ponsel baru tersebut, tidak begitu lama Prisla langsung tertidur dia lupa dengan poin kontrak pernikahan mereka, jika Prisla hanya boleh tidur di sofa untuk menghindari kontak fisik diantara mereka.Hardian langsung pulang kerumah, setelah meeting dadakan itu selesai
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status