Home / Romansa / Istri Kampungan Presdir / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Istri Kampungan Presdir: Chapter 111 - Chapter 120

152 Chapters

Melakukan tugas

Farrel dan Meisya sudah sama-sama polos, Farrel masuk dalam bactub dan memangku tubuh Meisya diatasnya. “Sayang malam, ini aku ingin melakukan tugasku sebagai suami mu. Kamu siap ya.” Bisik Farrel. Tidak ada Jawaban dari Meisya, dia hanya mengaguk pelan dengan mata terpejam, Meisya benar-benar malu apa lagi membuka matanya. Semula Farrel kesulitan melakukan tugasnya, mengingat ini pertama kalinya bagi Meisya. Farrel juga sangat hati-hati dan perlahan. Dia tidak ingin istri mudanya mersa  kesakitan, sehingga dia memperlakukan dengan begitu lembut. Mereka mengawali dalam kamar mandi, setelah selesai ronde pertama, Farrel membantu memandikan Meisya yang berjalan saja dia masih kesulitan. Dan melanjutkan kembali diranjang. Meskipun tidak dapat dipungkiri, Meisya merasa kesakitan namun dia merasa bahagia karena sudah menjadi istri yang seutuhnya. Meisya lega sudah men
Read more

Kerjasama

Siang ini Hardian terlihat bersemangat, disebuah hotel berbintang tempat yang mereka tentukan untuk melakukan pertemuan penting dengan seorang pengusaha besar dari Meksiko yang bernama Gibran. Begitu juga dengan Farrel, dia juga terlihat jauh lebih segar, ibarat abg yang baru saja jatuh cinta. Senyum merekah tidak luput dari pancaran wajah tampan nya itu. Farrel dan Hardian mulai sibuk merundingkan kerjasama yang akan segera mereka mulai, sambil menunggu kedatangan Gibran. Farrel menyalakan laptop dan menerangkan pada Hardian tentang proyek besar yang akan mereka kerjakan bersama. Nampak Hardian mengangguk pelan tanda paham dengan penjelasan dari Farrel, tidak berapa lama Gibran masuk dengan seo wanita cantik yang merupakan sekretaris nya. Meeting singkat pun segera mereka mulai, dimana kedua belah pihak saling tertarik untuk bekerja sama dalam proyek besar itu. Lokasi proyek baru mereka berdua dilua
Read more

Meninggalkan Meisya

Farrel melirik jam dipergelangan tangan nya. "Sudah sore sebaiknya aku langsung pulang, kasihan Zaki yang kurang perhatian dariku Akir ini, termasuk istri cantik ku Meisya."  Gumam Farrel berjalan pergi meninggalkan hotel tempat mereka mengadakan  barusan. "Arka aku pulang duluan, kamu handel semua pekerjaan karyawan yang lembur malam ini" ucap Farrel pada Asisten pribadinya. “Baik bos,” jawab Arka yang kembali menuju perusahaan mereka. Farrel melajukan mobilnya menuju Rumah, membelah jalanan yang mulai ramai pengendara lainnya, karena sekarang bertepatan jam pulang kantor. Mobil Farrel berhenti dihalaman yang luas, berjalan menuju pintu terlihat sudah tidak sabaran. sambil memencet bel, pelayan berlari membuka kan pintu. "Eh... Tuan muda Farrel, silahkan masuk" ucap pelayan. "Ya terimakasih .." Farrel melangkah masu
Read more

Rasa rindu

Meisya merasa malam ini begitu panjang dan melelahkan, karena dia kesusahan untuk memejamkan mata. pikiran nya masih teringat suaminya Farrel yang jauh di sana. "Mas kamu sedang apa sekarang.?" Gumam Meisya yang sering bolak balik ke kanan dan ke kiri, mencoba mencari posisi yang nyaman. tangan sebelah kiri  mengambil ponselnya yang terletak di atas nakas samping tempat tidurnya. "Zaki  kamu kangen papa ya nak?”   sambil mengelus-elus kepala Zaki pelan. Malam ini Meisya sengaja tidur bareng Zaki. " Apa sebaiknya aku hubungin mas Farrel saja, tapi gimana ya......aku malu ngubungin duluan, atau dia masih sibuk sekarang?" Meisya mengusap layar ponselnya, tapi dia masih merasa ragu untuk menghubungi, akirnya dia membuka galery photo dan mencari foto Farrel dari media sosial nya. Senyum manis mengembang di bibir Meisya, ketika matanya fok
Read more

Miss you

Paginya, hal pertama yang dilihat Meisya adalah ponselnya, dia sangat berharap sekali semalam  menghubungi nya.  senyum manis  mengembang indah disudut bibirnya saat mata nya membaca pesan mesra dari sang suami. "Ternyata mas Farrel tidak menghubungi ku, tapi dia mengirimkan pesan mesra untuk ku." Meisya  mengusir kegundahan hatinya. Dia berjalan keluar kamar memilih bermain bersama Zaki,    dan Mama. Meisya belajar membuat kue-kue resep baru andalan mama. Keseruan didapur sedikit banyak membuat Meisya kembali tertawa bahagia, dia melupakan ponselnya yang masih tergeletak tertinggal di kasur. Pagi ini jadwal Farrel sangat padat, terjun langsung kelapangan memeriksa beberapa proyek kerjasamanya yang akan segera mereka bangun. "Bagaimana kabarnya istri kecilku sekarang, apa dia sudah bangun?" gumam Farrel, sebelum berangkat me
Read more

Mimpi terasa nyata

Kerjasama mereka berjalan lancar, meskipun memakan waktu beberapa hari masa peninjau awal. Senyum mengembang dibibir Hardian maupun Farrel membayangkannya Besok mereka sudah bisa pulang dan akan bertemu kembali dengan keluarga tercintanya. Malam ini Farrel sengaja berjalan menyusuri tepian pantai Kuta, sementara yang lain sudah kembali ke penginapan masing-masing. “Meisya sedang apa ya sekarang?” tersenyum membayangkan wajah istri cantik nya. Farrel terus berjalan, sementara dia lupa membawa ponsel nya yang tertinggal di mobil.  Suasana malam yang indah serta cahaya bulan yang membuat suasana malam semakin indah, tanpa sadar Farrel terus berjalan. Dia berhenti disebuah gubuk kosing, Farrel tertidur begitu saja dalam pondok kecil di tepi pantai itu, merasa seperti bermimpi seseorang mendekap dan mencium lembut bibirnya, dan rabaan tangannya terus menyusuri setiap lekuk tubuh Farrel.
Read more

Dijebak

Tubuh keduanya menggigil kedinginan, dan masuk kerumah kosong tanpa penghuni itu, Farrel mencoba mengumpulkan ranting-ranting kecil yang berserakan dan menyalakan api untuk mengusir kedinginan mereka. Farrel menyalakan cahaya dengan lampu minyak yang ditemukan disekitar gubuk , sambil mencari posisi yang pas untuk diduduki. dia sengaja menjaga jarak dari gadis itu. Sudah hampir satu jam mereka berteduh, namun hujan masih belum menunjukkan bakal reda dengan cepat. sementara api yang dinyalakan Farrel pun telah padam kembali. Farrel merebahkan tubuhnya di atas kursi panjang dan besar itu, ingin melanjutkan tidur nya kembali. baru beberapa saat matanya terpejam suara petir yang menyambar mengagetkan nya, sementara gadis itu terlihat ketakutan berlari mendekat, dan langsung menghambur ke dalam pangkuan Farrel yang masih terbengonng dengan tingkah nya. "Om aku takut sekali hu...hu..." ucap nya menangis se
Read more

Penyesalan

Dalam tidur nya farel begitu gelisah, dia tengah bermimpi sehingga keringat dingin membasahi tubuhnya. Dalam mimpi nya Farrel mendorong kasar tumbuh gadis yang datang menggodanya itu, berhalusinasi sekilas seperti melihat bayangan Meisya dan Mika yang menatap kecewa kearah nya. Mereka seperti sedang  menangis. Tiba-tiba Farrel kembali terbangun,  Dia berdiri memegang kepala nya frustasi "maafkan aku Meisya" berulang kali Farrel mengucapkan kata itu. Sehingga membantu kan Meisya yang tertidur pulas disampingnya. “Kamu kenapa mas?” menatap heran Farrel yang masih ngos-ngosan habis mimpi buruk nya. “Maaf atas apa mas,” menatap heran Farrel. Farrel berjalan menuju kamar mandi, menutup pintu dari dalam. sambil menangis  memukul dada dan tubuh yang terasa sudah kotor karena perbuatan dan kekhilafan nya. Farrel telah terbawa suasana merasa menyesal dengan perbuatan. Se
Read more

Kejujuran Farrel

Meisya kaget, saat tiba-tiba seo kurir datang memberikan sebuah paket, yang ditujukan langsung pada Meisya sebagai penerima, namun  tidak tertulis di pengirim dari paket tersebut. Dengan pemanasan, Meisya membuka isi paket yang ternyata berupa foto-foto kemesraan Farrel dengan seorang gadis yang terlihat masih sangat belia. Meisya spontan menup mulutnya, dia seakan tidak percaya dengan penglihatannya. “Tidakkkkk...tidak mungkin mas Farrel mengkhianati ku.” Berusaha untuk tidak mempercayai bukti-bukti itu, namun air mata sukses meluncur deras membasahi pipinya. Malamnya, Meisya sengaja mengajak Farrel untuk bicara baik-baik mengenai foto-foto tersebut. Serta perubahan sikap Farrel yang terlihat aneh Akir-akir ini. “Mas apa maksudnya foto-foto ini.” Meisya memperlihatkan bukti-bukti tersebut. Farrel tercekat, dia tidak percaya seseo
Read more

Kepergian Meisya

Meski tidak rela Meisya pulang ke kampung nya, namun Farrel tidak bisa berbuat banyak untuk membujuk sang istri untuk bersabar dan membatalkan niatnya. Dia melepaskan Meisya dengan perasaan sedih dan hancur, Farrel memeluk erat Zaki seolah-olah meminta agar bocah kecil itu bisa membujuk Meisya atau paling tidak mampu menguatkan hatinya yang rapuh.  "Aaaagghhh... ,, Mmmhhh.,, Meisya mengeliat dan meregangkan otot-otot tubuhnya, wanita cantik itu terbangun dari tidur panjangnya, sambil mengedarkan pandangan keseluruh penghuni bis lainnya, yang nampak sebagian ikut tidur dan ada juga yang ngobrol satu sama lain. Meisya memang sengaja pulang mengunakan bis, dia tidak berani mengendarai mobilnya sendiri dengan jarak yang lumayan jauh.   Meisya menatap keluar jendela bis yang akan membawanya menuju kota kecil . pohon-pohon dan semua pemandangan luar itu seakan-ak
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status