Tubuh keduanya menggigil kedinginan, dan masuk kerumah kosong tanpa penghuni itu, Farrel mencoba mengumpulkan ranting-ranting kecil yang berserakan dan menyalakan api untuk mengusir kedinginan mereka.
Farrel menyalakan cahaya dengan lampu minyak yang ditemukan disekitar gubuk , sambil mencari posisi yang pas untuk diduduki. dia sengaja menjaga jarak dari gadis itu.
Sudah hampir satu jam mereka berteduh, namun hujan masih belum menunjukkan bakal reda dengan cepat. sementara api yang dinyalakan Farrel pun telah padam kembali.
Farrel merebahkan tubuhnya di atas kursi panjang dan besar itu, ingin melanjutkan tidur nya kembali. baru beberapa saat matanya terpejam suara petir yang menyambar mengagetkan nya, sementara gadis itu terlihat ketakutan berlari mendekat, dan langsung menghambur ke dalam pangkuan Farrel yang masih terbengonng dengan tingkah nya.
"Om aku takut sekali hu...hu..." ucap nya menangis se
Dalam tidur nya farel begitu gelisah, dia tengah bermimpi sehingga keringat dingin membasahi tubuhnya. Dalam mimpi nya Farrel mendorong kasar tumbuh gadis yang datang menggodanya itu, berhalusinasi sekilas seperti melihat bayangan Meisya dan Mika yang menatap kecewa kearah nya. Mereka seperti sedang menangis. Tiba-tiba Farrel kembali terbangun, Dia berdiri memegang kepala nya frustasi "maafkan aku Meisya" berulang kali Farrel mengucapkan kata itu. Sehingga membantu kan Meisya yang tertidur pulas disampingnya.“Kamu kenapa mas?” menatap heran Farrel yang masih ngos-ngosan habis mimpi buruk nya.“Maaf atas apa mas,” menatap heran Farrel.Farrel berjalan menuju kamar mandi, menutup pintu dari dalam. sambil menangis memukul dada dan tubuh yang terasa sudah kotor karena perbuatan dan kekhilafan nya. Farrel telah terbawa suasana merasa menyesal dengan perbuatan.Se
Meisya kaget, saat tiba-tiba seo kurir datang memberikan sebuah paket, yang ditujukan langsung pada Meisya sebagai penerima, namun tidak tertulis di pengirim dari paket tersebut.Dengan pemanasan, Meisya membuka isi paket yang ternyata berupa foto-foto kemesraan Farrel dengan seorang gadis yang terlihat masih sangat belia.Meisya spontan menup mulutnya, dia seakan tidak percaya dengan penglihatannya.“Tidakkkkk...tidak mungkin mas Farrel mengkhianati ku.” Berusaha untuk tidak mempercayai bukti-bukti itu, namun air mata sukses meluncur deras membasahi pipinya.Malamnya, Meisya sengaja mengajak Farrel untuk bicara baik-baik mengenai foto-foto tersebut. Serta perubahan sikap Farrel yang terlihat aneh Akir-akir ini.“Mas apa maksudnya foto-foto ini.” Meisya memperlihatkan bukti-bukti tersebut.Farrel tercekat, dia tidak percaya seseo
Meski tidak rela Meisya pulang ke kampung nya, namun Farrel tidak bisa berbuat banyak untuk membujuk sang istri untuk bersabar dan membatalkan niatnya.Dia melepaskan Meisya dengan perasaan sedih dan hancur, Farrel memeluk erat Zaki seolah-olah meminta agar bocah kecil itu bisa membujuk Meisya atau paling tidak mampu menguatkan hatinya yang rapuh."Aaaagghhh... ,,Mmmhhh.,,Meisya mengeliat dan meregangkan otot-otot tubuhnya, wanita cantik itu terbangun dari tidur panjangnya, sambil mengedarkan pandangan keseluruh penghuni bis lainnya, yang nampak sebagian ikut tidur dan ada juga yang ngobrol satu sama lain. Meisya memang sengaja pulang mengunakan bis, dia tidak berani mengendarai mobilnya sendiri dengan jarak yang lumayan jauh.Meisya menatap keluar jendela bis yang akan membawanya menuju kota kecil . pohon-pohon dan semua pemandangan luar itu seakan-ak
Sementara Aldo tertawa puas, begitu mendapatkan informasi tentang keretakan rumah tangga Farrel dan Meisya karena ulah dan perbuatan jahatnya.“Ha...Ha...Ha....rasain kamu Farrel brengsek....Ha...Ha...aku puas jika bisa menyaksikan jika rumah tangga mu benar-benar hancur setelah ini' Ucap Aldo.Kedua orang tua Meisya, menyambut hangat kepulangan Putri nya meskipun terlihat begitu tiba, bahkan Meisya tidak memberitahu terlebih dahulu masalah kepulangan nya.“Meisya anakku,” Saling berpelukan melepaskan rindu, mengingat semenjak menikah Meisya tidak pernah pulang ke kampung nya lagi.“Mama, Papa,” Ucap nya membalas pelukan kedua orang tuanya.“Kamu kenapa pulang sendiri nak, mana Farrel suamimu?” tanya kedua orang tua nya penasaran.“Mas Farrel sangat sibuk dengan proyek baru nya pa, dia hanya titip salam. Mungkin
Hardian dan Prisla sudah bahagia dengan keluarga kecilnya, begitu juga dengan Farrel dan istri keduanya Meisya, mereka belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan Farrel.Aldo tidak pernah menyerah, dia mersa belum puas Sebelum Melihat hubungan Farrel dan Meisya benar-benar hancur bahkan endingnya hingga berpisah.Hari ini dia sengaja mengikuti pasangan Farrel dan Meisya yang sedang membawa Zaki memasuki gedung tempat mereka memilih berbagai permainan anak laki-laki kesukaan Zaki."Zaki sayang, sesuai janji papa kemaren, sekarang ini kamu bebas memilih mainan kesukaan mu." ucap Farrel."Holle.... holle..."Zaki yang sudah mulai aktif berlari-lari kesana kemari, saking senangnya." Ayo cepat mama, kita pilih ini cekalang" ucap Zaki memasang wajah imutnya, persis tingkah Milka istri perutnya dulu saat menginginkan sesuatu pada Far
Meisya langsung terduduk dari tidur nya, dan berlari menuju Westafel, seakan Ingin memuntahkan seluruh isi perutnya.“Wuuaaakk, wuuuarghh.” Keringat dingin membasahi wajah putih mulus nya.Meisya menyandarkan tubuhnya sambil berpegangan pada gagang kran. Dia benar-benar mersa pusing. Farrel yang masih tertidur pulas efek kesibukan nya Akir-akir ini tidak menyadari apa yang tengah dialami istrinya.Saat membuka mata, diliriknya disamping yang terlihat kosong, Farrel langsung terlonjak begitu terdengar suara seseorang yang sedang muntah-muntah dari arah kamar mandi.“Meisya kamu Kenapa sayang.” Farrel segera mengelus-elus punggung istri nya itu dengan penuh kasih sayang.Meisya membalik tubuh sehingga posisi nya dan Farrel saling berhadapan.“Mas...” memeluk erat Farrel.“Sayang, kita periksa
Minggu yang cerah ini, Farrel ingin mengajak Meisya jalan-jalan menikmati sore dengan mengunjungi pusat perbelanjaan terbesar di kota ini. langkah kaki Farrel tiba-tiba terhenti saat melihat toko yang menyediakan perlengkapan bayi yang lengkap mulai dari pakaian hingga aksesoris yang lucu dan imut."Meisya kita masuk ke dalam Ya...." ajak Farrel yang refleks memegang tangan istrinya dan menariknya untuk mengikuti langkah nya masuk kedalam."I..iya mas" Meisya tergagap merasakan hangat sentuhan tangan suaminya.seperti ada sesuatu yang membuat Meisya tidak mampu menarik tangannya dari genggaman Farrel, meski mereka selalu bersama bahkan ini bukan untuk pertama kalinya, namun semenjak hamil banyak perubahan aneh yang dirasakan Meisya."Kamu suka yang ini" saat melihat pandangan mata Meisya tidak lepas dari pakaian bayi yang berwarna pink muda, yang terlihat begitu imut dan lucu
Puas berbelanja dan makan, Farrel membantu istri kecilnya itu membawakan barang-barang belanjaan mereka, yang kebanyakan pakaian bayi yang terlihat lucu dengan pilihan warna yang netral untuk anak cewek maupun cowok, serta beberapa pakaian baru buat Zaki termasuk mama Geni yang lebih banyak menghabiskan waktu dirumah."Sayang kamu capek ya" ucap Farrel menaruh barang belanjaan mereka di atas meja dan duduk di sofa sebelah Meisya, Farrel sengaja duduk agak mendempet ke tubuhnya istrinya."Pasti capek lah mas" ucap Meisya sambil meminum minuman segar yang baru saja di siapkan pelayan."Sini kakinya" tanpa menunggu jawaban dari mulut Meisya, Farrel menaikan kedua kaki putih mulusnya Meisya diatas paha nya dan memulai memijit secara perlahan-lahan. dengan mata menatap lembut dan penuh kasih sayang.Semula Meisya Ngak enak, melihat Farrel juga terlihat capek, dia menarik kaki
Revano menatap kagum, pada pantulan wajah dan tubuhnya di cermin besar yang terdapat ditengah-tengah ruangan besar itu. pakaian yang dirancang Naura benar-benar pas dan melekat sempurna ditubuh Revano. termasuk mami, papi,opa dan kedua adiknya."Penampilan anak mami sangat tampan dan gagah," puji Prisla seraya memperbaiki posisi dasi Revano yang agak miring."Makasih pujiannya mi." ucap Revano."Tentu dong sayang, selain acara ulang tahun perusahaan kita. nanti Revano juga akan diperkenalkan sebagai seorang CEO baru, pada seluruh kolega bisnis dan investor perusahaan." Hardian ikut menimpali percakapan ibu dan anak itu."Tu kan, mami cuma muji penampilan kak Revano doang, padahal dunia telah mengakui jika aku lah anak mami yang paling gagah, bahkan mengalahkan papi dan kak Revano." Adiknya tidak mau kalah, dia sekuat tenaga menggeser tubuh Revano dari cermin besar."Udah ga
Dengan perasaan deg-degan Naura mengukur bidang tubuh Revano, posisi mereka begitu dekat. Revano perlahan memejamkan matanya. menikmati aroma wangi tubuh Naura. dan helaan nafasnya yang terasa begitu lembut dan wangi menthol.Saat posisi tubuh mereka berhadapan, tangan Revano terangkat pelan namun pasti. Revano dengan lembut menelusuri pipi mulus Naura dengan jemarinya. terus mengelus-elus rambut panjang lurusnya.Naura merasa terhipnotis, tidak ada penolakan sama sekali. dia membiarkan sentuhan hangat tangan Revano. seakan-akan dia sedang bermimpi indah. bertemu kembali dengan cinta pertamanya.Revano mendekatkan wajahnya, semakin dekat hingga tidak ada jarak lagi yang mengikis diantara mereka berdua. Maura memejamkan matanya pelan. saat tubuh Revano makin merapat ke tubuhnya. dunia seakan terhenti ketika Naura merasakan lembutnya kecupan hangat bibir Revano dikening, kedua kelopak matanya hingga terus kedua pipinya.
Revano tersenyum puas, sebelah tangannya masih mengusap-usap layar ponselnya. dimana terpampang foto cantik Naura yang mengunakan pakaian kerja.Wajah Naura terlihat anggun, dan sudah terlihat sedikit dewasa. mengingat sekarang dia sudah menamatkan kuliah. juga mulai ikut merintis salah satu usahanya sendiri.Maura memang sangat mandiri, bahkan diusianya yang masih relatif muda. Dia telah mampu bangkit dan mengembangkan usaha. yang bergerak di bidang butik. yang merupakan salah satu bakat dan hobi nya selama ini.Naura memang sengaja, mengambil jurusan di bidang desainer. agar nanti kedepannya dia bisa mengembangkan usaha sendiri. tidak butuh waktu lama bagi Naura. sekarang nama butik dan rancangan nya sudah terkenal. bahkan seberapa artis ibukota sengaja memesan dan mengunakan rancangan pakaian Naura. diberbagai momen tertentu mereka."Naura aku sangat merindukanmu, meskipun hubungan kita yang
Satu bulan berlalu, kini mereka semua telah terpisah. melanjutkan kehidupan dan pendidikan masing-masing ditempat yang berbeda-beda.Sekarang Naura sudah bisa bernafas dengan lega, karena nilai-nilai melonjak menunjukkan peningkatan, semua ini tidak terlepas dari dukungan Revano dulunya.Meskipun Revano sudah pergi jauh meninggalkan nya. Namun Naura selalu berharap mereka akan dipertemukan kembali.Sementara Azka dan Arga, mereka memilih kuliah di kampus yang sama dengan wanita pujaan mereka Agnes dan Caca.Seiring berjalannya waktu, tanpa terasa Naura sudah menamatkan pendidikannya, bahkan sekarang dia sudah kuliah disebuah universitas ternama. tanpa pernah bertemu dan mendengar kabar tentang Revano lagi.Begitu juga dengan para teman-temannya yang lain, mereka semua seperti sudah putus contak. serta sibuk dengan kehidupan masing-masing.Naura me
Selepas ujian akhir, Revano menyiapkan hatinya untuk berpisah dengan Naura. Dia menghembuskan nafas dalam-dalam, mencoba memberi ketegaran dan kekuatan pada hatinya sendiri. berat' bagi Revano meninggalkan asrama terutama dengan Naura, namun dia tidak bisa berbuat banyak mengingat dia harus melanjutkan pendidikan nya keuangan lebih tinggi dan lebih baik.Lamunan Revano buyar ketika getaran ponsel, yang disimpan di kantung celananya. segera Revano mengangkat panggilan dari maminya tersebut, sambil berjalan masuk kedalam kamar."Assalamualaikum mi....!" ucap Revano dengan nada suara kurang semangat."Waalaikumsalam sayang ...., aduuuuuh anak ganteng mami kok lesu gitu, ayo semangat sayang. karena besok pagi sopir jemputan yang dikirim papi bakal kesana untuk menjemput mu nak" ujar Prisla."Iya mi""Apa kamu sudah berkemas sayang ?""Belum mi,
Seperti biasanya, Pihak sekolah mengadakan berbagai pertandingan tiap tahunnya, berdasarkan bakat dan minat para siswa dan siswi sekolah mereka. untuk tahun ini pihak sekolah pun memberikan kebebasan untuk memilih diantara nya.- Pemilihan Miss tercantik disekolah itu, semua siswa cewek bebas untuk mengikuti nya, tapi tetap harus mengikuti tes dan serangkaian seleksi- Lomba Tim Bola Basket- Lomba menyalurkan bakat akting, seperti mengikuti Drama dan pertunjukan disekolah.- Lomba menari BalletSemua menyambut antusias acara itu, termasuk tiga cewek cantik Agnes, Caca dan jeni. memilih mengikuti menjadi Miss. sementara Naura lebih menyukai bakat akting. sedangkan gea Memilih untuk menari Ballet yang merupakan kesenangannya.Revano yang mengetahui jika Naura mengikuti pentas drama, membatalkan niatnya untuk mengikuti lomba Bola Basket. karena sebentar l
Setelah melihat sekawanan monyet itu telah pergi menjauh, Revano menyalakan motor nya."Ayo Naura kita tinggal kan tempat ini"Maura naik keatas motor lalu Revano melesat dengan kecepatan tinggi, jalanan yang sepi membuat Revano bebas melajukan motornya."Kak Revano masih ingat jalan pertama yang kita masuki tadi" Naura sudah merasa sedikit cemas."Aku tidak ingat Naura, tapi kita harus tetap melakukan motor ini hingga bertemu penduduk sekitar untuk bertanya jalan menuju villa" ujar Revano yang sudah ikutan-ikutan cemas.Sudah capek berputar-putar dengan motor itu, namun mereka tidak menemukan Seorang pun yang melintasi jalan itu, maupun Rumah penduduk. Revano mulai putus asa sedangkan bahan bakar motor mereka sudah hampir habis."Kak Revano aku takut, sementara signal disini juga tidak bagus" Naura mengangkat ponselnya tinggi berharap mendapatkan signal yang
"Naura kamu pegangan ya.. soalnya jalanan ini terlalu licin. dan tidak rata, aku takut kamu ntar jatuh" ucap Revano sambil tersenyum."I...iya kak" dengan ragu-ragu akirnya tangan Naura melingkar di pinggang Revano.Sepanjang perjalanan itu Revano dan Naura tidak henti-hentinya bercerita dan bercanda, sesekali Naura mencubit pinggang Revano. tidak ada kecanggungan lagi di antara mereka berdua.Mereka saling tebak tebakan, atau bercerita tentang hobi dan Film kesukaan mereka masing-masing. sesekali Naura tertawa lepas. Revano puas menikmati wajah cantik Naura dari kaca spion motor itu.Terkadang tangan Revano mulai nakal mengelus lutut Naura atau sesekali merem mendadak motor nya, untuk menikmati moment indah kebersamaan mereka.Motor Revano berhenti di sebuah warung, mere membeli makanan khas daerah itu, dan minuman segar. setelah itu Revano kembali melanjutkan perjalanan memasuk
Hari ketiga mereka di villa ini, membuat kedekatan Revano dan Naura sudah menunjukkan kemajuan yang sangat baik. selain sudah bertukar No ponsel masing-masing. Revano dan Naura jika hendak menutup jendela kamar masing-masing mereka akan saling lempar pesawat yang terbuat dari kertas."Yauupps...." Naura menangkap layangan kertas itu dan membacanya"Selamat malam kak Revano, met bobo.... moga mimpi indah" isi pesan yang tertulis di layangan kertas ituBegitu pun Naura membaca isi pesan dari layangan Revano."Met malam Cantik....,, besok kita jalan-jalan ke sekeliling area puncak ini yuk"Naura tersenyum membacanya, dan kembali membalas kemudian melemparkan kembali ke jendela kamar Revano."Okey... aku setuju banget, tidak sabar menikmati udara puncak yang segar dan bersih itu, tapi emang kita berdua sanggup, karena area ini terlalu luas, dan masih&