Beranda / CEO / My Dad CEO / Bab 161 - Bab 170

Semua Bab My Dad CEO: Bab 161 - Bab 170

225 Bab

Bab 160

   Yo Han tengah berdiri diambang jendela, tatapannya tertuju pada sepasang pria dan wanita yang tengah bersenda gurau di bawah pohon yang rindang. Dia menatapnya begitu iri, terlintas bayangan dimana dirinya dan juga kekasihnya dulu pertama kali bertemu. Setelah selesai makan Joana dan Gerald berbincang di bawah pohon yang rindang. Sebelum mereka kembali menjaga Yo Han. “Apakah aku boleh bertanya?” Joana bertanya pada Gerald. “Tentang apa?” Jawabnya. “Aku sangat penasaran dengan kisah cinta dari Tuan Yo Han, ku dengar kisah mereka begitu terkenal di militer.” “Tentu.” Gerald pun mulai menceritakan awal mula kisah cinta Yo Han dan kekasihnya. FlashBack   Saat dimana ia bertemu dengan Seo Nari untuk pertama kalinya. Yo Han sedang membantu rekannya untuk bangkit saat melakukan pelatihan tiga hari tiga malam tanpa istirahat. Yo Han yang begitu antusias karena ingin mendapatkan cuti, ia menyeret kakinya dengan gila m
Baca selengkapnya

Bab. 161

 Satu minggu setelah insiden penculikan   Conan masih terbaring koma, setelah melewati masa kritisnya Conan di nyatakan stabil sehingga ia sudah di pindahkan ke bangsal VVIP dimana Christian juga Lukas tinggal. Luka lebam dan goresan yang ada di sekitar wajah dan tubuhnya perlahan sudah sembuh. Semenjak insiden itu Christian kehilangan sosok cerianya, dia lebih menjadi pendiam dari sebelumnya.  Clarisa juga menjadi lebih murung dia menjadi wanita yang lebih banyak diam. Lukas merasa kehilangan kehangatan dalam keluarganya, ditambah rasa cemas akan Conan yang masih tidak sadarkan diri itu semakin membuatnya jatuh. Pagi ini Lukas mendapat kabar bahwa Lou Shen Ayahnya di temukan tak bernyawa di tempat persembunyiannya. Dan penyebabnya belum di ketahui. Clarisa yang mendapat kabar itu semakin terpuruk walau dirinya membenci Ayahnya akan tetapi di dalam lubuk hatinya dia masih memiliki kasih sayang untuknya. Clarisa tengah terduduk di sudut
Baca selengkapnya

Bab. 162

    Di rumah duka Adrian beserta suaminya Raven Jiang sudah menunggu kedatangan keduanya, kedua orang tua Lukas cukup terkejut akan kabar kematian dari Lou Shen. Walau besannya itu tidak berkesan di matanya. Akan tetapi di tetaplah Ayah dari Clarisa menantu, dan ibu dari kedua cucunya.“Pa.” Adrian menoleh pada suaminya.“Ada apa?” Raven kembali bertanya.“Aku khawatir dengan keadaan Clarisa, apa dia baik-baik saja?” Adrian menatap ke arah luar. Hujannya cukup deras kilatan guntur pun saling bertaut semakin menambah kesan mencekam.“Percayalah bahwa menantu kita adalah wanita yang kuat. Papa yakin dia pasti mampu melalui cobaan ini.”“Walau semua ini begitu berat baginya, akan tetapi Lukas akan selalu bersamanya, dan tidak akan meninggalkannya.” Raven menepuk pundak Istrinya pelan. Adrian hanya bisa mempercayai perkataan suaminya itu.   Kilatan petir tampak
Baca selengkapnya

Bab 163

   Kabar kematian Lou Shen sudah terdengar ke semua penjuru kota Jincheng. Orang-orang yang mengenalnya mulai berdatangan ke rumah duka lantaran mereka tahu bahwa Lukas Jiang yang mengadakan pemakamannya. Satu-persatu tamu memberikan penghormatan untuk yang terakhir kalinya pada  mendiang Lou Shen, bunga krisan Putih  mulai memenuhi meja yang berada di depan foto besar mendiang. Clarisa berdiri mematung di samping para tamu yang datang. Wajahnya pucat, di dalam matanya terpancar kesedihan. Clarisa tidak menangis akan tetapi batinnya menjerit dengan pilu.  Adrian mendekap tubuh Clarisa ke dalam pelukannya membiarkannya menangis. Di tempat lain Mariam masih di tahan di sebuah rumah sedangkan Lin dan Bos Zhou sudah dijebloskan ke penjara. Mariam berada di sebuah ruangan yang cukup gelap, setiap  malam dia menggigil ketakutan karena teringat akan perbuatannya selama ini. Dia berharap agar Clarisa mau berbelas kasih padanya. Namun hingga seka
Baca selengkapnya

Bab. 164

   Pada malam yang sama Shanon yang tengah berada di mansion utama keluarga Jiang, di seret paksa oleh polisi setempat karena bukti yang kuat sudah di kantongi sehingga Lukas pun mulai bertindak.“Ada apa ini?” Kakek Jiang berteriak karena kegaduhan terjadi di kediamannya. Semua orang yang tengah berada di mansion ikut terbangun.“Tuan besar, Nona Shanon Xue di tangkap karena ia ikut terlibat dalam insiden penculikan yang menimpa kedua putra dari Tuan Lukas Jiang.” Seketika suasana rumah menjadi suram, raut wajah Tuan besar menggelap dia tidak percaya jika cucunya menantunya melakukan hal yang mengerikan.“Aku tidak melakukannya Kakek! Ibu bukan ulahku. Sungguh!” Shanon terus berteriak berusaha mencari perlindungan, namun tak ada satu pun dari mereka yang membantunya. Bahkan Ahmed suaminya sendiri tidak membelanya sedikit pun di hadapan keluarganya. Dengan pasrah Shanon melangkah pergi meninggalkan mansion.&n
Baca selengkapnya

Bab. 165

    Di dalam gelap malam tampak seorang pria tengah berdiri di depan sebuah mobil Audi 8 warna hitam, asap rokok yang di keluarkannya berkerlap-kerlip di gelapnya malam dengan bantuan sorot lampu mobil. Tampak begitu indah kala memandangnya. Yo Han berdiri di sana sejak sore ia menunggu seseorang datang, akan tetapi hingga malam orang yang di tunggu tak kunjung pulang. Saat Yo Han putus asa dia hendak pergi dari sana, dia berpikir mungkin wanita yang di cintainya itu sudah tidak tinggal di sana. Akan tetapi saat dia hendak melajukan mobilnya, ia menangkap sesosok wanita yang sangat familier baginya. Ya, wanita itu adalah Seo Nari mantan kekasih Yo Han yang selama ini hilang bagai di telan bumi. Seo Nari melambai pada seorang pria yang berada di dalam mobil, Yo Han tidak bisa menahan amarahnya, dengan cepat ia menghampiri mereka. Dengan sedikit kasar dia menarik Nari dengan sedikit kasar. Senyuman yang tadinya hangat itu berubah menjadi senyuman pahit b
Baca selengkapnya

Bab. 166

   Di bawah guyuran hujan Seo Joon mengemudi dengan gila, dia mengejar mobil Audi 8 warna Hitam milik  Yo Han, di depannya tampak mobil yang di cari-carinya tengah melaju pelan.Biiip Biiip Biiip. Seo Joon menekan klakson mobil beberapa kali, ia berharap agar Yo Han menghentikan mobilnya. Akan tetapi Yo Han tidak bergeming ia terus melajukan kendaraannya membelah hujan yang cukup deras.“Ah sial!” Seo Joon mengumpat sendirian. Ia kembali memacu mobilnya menerobos jalanan licin, itu cukup berbahaya jika mengemudi tanpa teknik, namun bagi Seo Joon itu semua hanya rintangan kecil baginya.Yo Han yang sedikit risih pun menghentikan laju kendaraannya, ia menepi ke badan jalan menunggu orang yang terus mengejarnya. Yo han menunggu di dalam  mobil karena hujan cukup lebat, tiba-tiba seorang pria mengetuk jendela mobilnya dengan sekejap pintu mobil di buka, lengan kekar itu menarik tubuh Yo Han hingga keluar dari dalam mobil.&ldqu
Baca selengkapnya

Bab. 167

    Sesampainya di rumah Yo Han. Marvel dengan susah payah memboyong Yo Han untuk masuk ke dalam apartemennya yang berada di kawasan mewah Sky Light, Marvel sudah terbiasa keluar masuk apartemen ini karena di saat Yo Han sedang cuti dari dinas nya dia akan menghabiskan waktu bersama.Keringat membasahi wajah dan juga pakaian Marvel, kemeja putih yang dikenakan olehnya sudah banyak darah Yo Han yang menempel padanya, dengan terpaksa dia harus menggantinya. Marvel menghubungi Dokter pribadi untuk mengobati lukanya berharap tidak ada yang serius kecuali hati dan jiwanya.Setelah menunggu beberapa saat Seorang dokter paruh baya dan seorang asisten wanita datang ke apartemen Yo Han. Setelah memberikan infus dan mengobati luka Yo Han mereka pun pamit. Tentu saja Marvel mengantar mereka sampai ke pintu keluar dan tak lupa ia mengucapkan rasa terima kasihnya.Marvel berharap agar kesalahpahaman ini segera selesai, rasanya dirinya juga ikut terluka saat ke
Baca selengkapnya

Bab. 168

   Seo Joon yang merasa tidak nyaman karena Yo Han mengajaknya bicara di tempat terbuka sehingga ia berinisiatif untuk memesan ruangan VVIP untuk keduanya bicara empat mata. Sesudah berpindah ruangan akhirnya Seo Joon menceritakan bagaimana Adiknya menjalani hari-harinya setelah kehilangan Yo Han. Seo Nari mengalami depresi berat, dia bahkan kehilangan gelarnya sebagai Dokter dan beralih menjadi seorang desainer pakaian wanita.“Saat hal itu terjadi semua orang mengira bahwa Nari kecanduan narkoba, dan juga menjadi wanita pemuas bagi sang kartel narkoba yang sedang disusupi olehnya, akan tetapi tragedi itu sudah terlanjur terjadi.” Seo Joon menundukkan kepalanya lalu mulai bercerita lagi.“Sejak kecelakaan itu, Adikku mengalami luka yang cukup serius dan harus melakukan operasi besar...” Seo Joon menghentikan perkataannya, kedua matanya  telah berkaca-kaca ia tak mampu melanjutkannya. Setelah terdiam sejenak ia melanjutkan kembali
Baca selengkapnya

Bab. 169

Di rumah sakit   Kebahagiaan mulai berpihak kepada keluarga kecil Lukas, Clarisa begitu bahagia karena Conan telah siuman. Akan tetapi trauma Christian masih menghantui di setiap malam saat ia tidur. Conan yang tahu akan hal itu selalu membantu Adiknya untuk melupakan hal mengerikan yang beberapa waktu lalu mereka alami. Conan selalu menyemangati dirinya untuk kuat dan tidak menyalahkan dirinya sendiri atas insiden yang dialaminya.Satu minggu setelah Conan Siuman    Conan telah kembali ke Mansion dimana Keluarga besarnya telah menyambut kedatangan mereka berdua, suasananya begitu meriah, sanak saudara juga berada di sana. Conan dan Christian hanya tersenyum tipis, namun tidak berani berkata, dia hanya memendam keinginannya. Lukas tahu apa yang dirasa dan dipikirkan oleh kedua Putranya sehingga dengan cekatan dia membawa Conan maupun Christian untuk membawanya masuk ke dalam kamar.Semenjak Conan siuman Christian tidak ingin ber
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
23
DMCA.com Protection Status