Ini, sih, namanya bukan ganas dan liar lagi, tapi terkesan lebih brutal. Atau mungkin lebih dari brutal dan entah apa namanya.Manda tidak hanya menjilati leherku, tetapi menggigitku seolah-olah dirinya itu vampir. Aku yakin sekarang sudah menjadi vampir karena darahku sudah diisap olehnya.“A-apa yang lo lakuin, woy!”Tidak bisa kupungkiri, sambil protes, desau kenikmatan keluar dari mulutku.Memangnya, bagaimana bisa aku menolak kenikmatan yang secara paksa masuk ke dalam diriku. Sementara itu, aku tidak punya daya untuk menghentikan aktivitas Manda.Tangannya dibelenggu sejak beberapa waktu lalu.“Tunggu sebentar, ya, Adrian. Tante akan mengambil sesuatu dulu.”Kali ini, dia melepaskanku, tapi tetap saja merasa was-was jika dia akan melakukan hal yang lebih brutal lagi.Kulihat, dia malah menutup pintu kamar dan menguncinya. Dibukanya koper yang tersandar di dinding.Sekarang aku tahu mengapa b
Baca selengkapnya