Seorang lelaki dengan kehidupannya. Untuk kesekian kalinya, aku membaca judul yang tertera di sampul depan buku yang beberapa hari lalu Kiana berikan. Sejak saat itu, aku belum membaca, bahkan sedikit mengintip isinya.Jika aku tak salah persepsi, buku itu menceritakan seorang laki-laki dan sekelumit kehidupannya. Ah, itu sudah jelas karena dapat dilihat hanya dengan membaca judulnya.Namun, yang jauh lebih membuatku bingung, mengapa Kiana memberikanku buku tersebut?Bagaimanapun kerasnya aku berpikir, jawabannya tetap tidak ketemu. Apakah mungkin dia melihat kehidupanku yang kelam ini, sama seperti penggambaran sampul buku itu?Tidak mungkin. Secara pasti, Kiana tidak mengetahui diriku, tidak mengenal siapa jati diriku dan tentu saja tidak mengetahui aku seorang bintang film dewasa.Meski tidak sepenuhnya yakin, tetapi aku sudah membuktikannya cukup sering. Aku sengaja memancingnya dengan pertanyaan-pertanyaan bodoh dan menggiringnya ke sebuah opi
Baca selengkapnya