Home / CEO / Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku : Chapter 41 - Chapter 50

69 Chapters

Hati-hati

"Jaga Kania baik baik, jangan sampai terjadi sesuatu yang buruk padanya malam ini. Kalau kamu lengah sedikit saja, Kania bisa jatuh hati padaku nanti nya" bisik Nick.Rey terbelalak kaget mendengar ucapan Nick,"Apa maksudmu?"Kania yang melihat seperti nya Nick sedang mencoba untuk menghasut Rey itu langsung segera memisahkan mereka berdua."Lebih baik kita sekarang segera pergi untuk bersiap," ujar Kania sambil menarik lengan Rey."Yang di katakan Kania benar, lebih baik sekarang kamu segera pergi untuk bersiap" saut Nick."Maafkan ketidak sopanan kami, saya permisi!" kata Kania dengan keras.Nick tersenyum licik,"Ah, tidak apa apa. Cepat bawa bos mu itu pergi sebelum dia mengamuk nantinya,"Kania langsung meninggalkan Nick dengan Rey. Kania dan Rey segera masuk ke dalam mobil, Rey duduk di depan sambil menyetir dengan Kania yang berada di samping nya.Kania menghela nafas,"Rey, seharusnya tadi kamu tidak bersikap seperti itu"
Read more

Kepulangan Presdir

Nick menyengir,"Barusan pak presdir menghubungiku, ia sedang dalam perjalanan dari bandara menuju kemari. Tidak lama lagi ia pasti akan segera sampai""Oh begitu, aku permisi dulu" pamit Robbia.Nick tersenyum senang melihat Rey yang sampai terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan sepele tentang ayahnya itu, kejadian tadi sekalian menunjukkan ke Robbia bahwa hubungan Rey dan pak presdir tidak sebaik hubungan Nick dengan ayah nya.Nick menepuk pundak Rey,"Kasihan sekali kamu ya, bagaimana bisa anak kandung nya sendiri bahkan tidak tau masalah sepele seperti itu tentang orang tua nya"Rey hanya terdiam dengan raut wajah yang kesal, ia tidak mengelak perkataan Nick karna semua itu benar. Rey tidak tau masalah apapun yang berkaitan dengan ayahnya."Bagaimana bisa seorang ayah tidak memberitahukan lebih dulu kabarnya pada putranya? dan malah lebih dulu mengabariku," kata Nick meneruskan ucapan nya."Terserah, toh aku juga tidak peduli ada di mana d
Read more

Pesta Dansa

Presdir melirik Rey,"Kamu sekarang mengusirku?"Tiba tiba ada seorang pria yang terlihat seumuran presdir datang menghampiri nya dan membuat percakapan nya dengan Rey terpotong."Sudah lama tak jumpa, bagaimana kabarmu presdir?" tanya salah satu teman nya."Hahaha, aku baik" jawab presdir dengan spontan.Presdir pun pergi dengan teman nya dan menyapa beberapa tamu lainnya, Kania memegang pundak Rey dari belakang. Rey menengok ke belakang."Meskipun pak presdir bilang begitu, tapi menurut ku kamu jauh lebih baik dari pada Nick" kata Kania.Rey tersenyum,"Benarkah? tapi bukan nya David juga jauh lebih baik dariku?""Kenapa jadi saya?" tanya David sambil melirik."Lupakan," kata Rey.   ****    Setelah beberapa lama, akhirnya waktu yang di nantikan seluruh orang yang hadir tiba. Yaitu pesta dansa, semua orang yang hadir bebas
Read more

Bogem

Nick langsung pergi dari tengah ballroom dan kembali ke sisi presdir dengan wajah yang terlihat kesal.Presdir heran melihat Nick yang terlihat kesal,"Kenapa kamu kembali lebih awal? bahkan lagu nya saja belum selesai"Nick mengendorkan dasinya,"Saya hanya lelah,"Presdir tidak percaya dengan apa yang di katakan Nick karna presdir tau bahwa Nick sangat pandai berdansa, bagaimana bisa ia sudah lelah bahkan sebelum lagunya habis.Presdir mengamati Rey yang sedang berdansa dengan seorang perempuan dari lantai atas. Setelah di ingat ingat kembali, presdir baru ingat jika wanita itu orang yang sama dengan yang berada di samping Rey tadi.Bukankah wanita itu tadinya sedang berdansa dengan Nick? kenapa sekarang malah bersama dengan Rey? apa itu alasan Nick kembali lebih awal? batin presdir.    ****   "Jangan jangan yang tadi itu juga ulahmu?" t
Read more

Drama Ayah dan Anak

Kejadian itu menarik perhatian banyak orang untuk menonton nya, presdir yang kaget melihat Rey memukul Nick dari atas pun langsung berlari turun dan menghampiri mereka berdua.Rey terus terusan memukul Nick hingga babak belur, presdir yang baru sampai pun langsung menahan tangan Rey yang hendak memukuli Nick lagi."Apa apaan kamu ini? dasar tidak tau malu!" kata presdir untuk menghentikan Rey.Presdir pun langsung membungkuk dan membantu membangunkan Nick yang terjatuh di lantai, dan meminta ajudan nya untuk memegang Nick."Untuk apa aku membesarkan anak bodoh sepertimu? bahkan saat pesta seperti ini pun yang kamu lakukan hanya lah membuatku malu!" ujar presdir dengan lantang.Rey tersenyum,"Hah.. haha, benar juga. Untuk apa juga anda membesarkan anak bodoh sepertiku? lagi pula saya juga tidak pernah meminta anda untuk membesar kan saya""A... apa katamu? dasar tidak tau terima kasih!" bentak presdir.Presdir langsung mengangkat tanga
Read more

Dugaan

"Paman.. saya tidak ingin memperbesar hal ini. Tolong rahasiakan ini dari kedua orang tua saya, saya takut mereka akan khawatir nantinya" ujar Nick memelas.Presdir tersenyum,"Baiklah kalau itu mau mu, akan ku rahasiakan ini dari orang tua mu. Tapi soal Rey, mau bagaimana pun dia sudah melakukan kesalahan. Dia pantas untuk di hukum,"Nick memeluk presdir,"Anda memang selalu bijaksana, paman""Ya, kamu sudah ku anggap seperti putraku sendiri. Aku tidak pernah membedakanmu dengan Rey," kata presdir sambil mengusap usap punggung Nick."Iya paman. Seharusnya tadi di pesta Rey bisa mengendalikan emosinya, apalagi jika hanya untuk bawahan seperti itu. Bagaimana bisa dia memukul sepupu nya sendiri bahkan sampai babak belur seperti ini," kata Nick untuk memprovokasi presdir."Kamu betul juga, lebih baik sekarang aku pergi menemui nya untuk membicarakan masalah ini" ucap presdir sambil memegang dagu nya."Saya ikut, paman" kata Nick yang langsung ber
Read more

Mengenang Masa Lalu

David langsung mengajak Ellena keluar dari ruangan Rey secepatnya dan menutup pintu dengan hati hati, sementara Rey terus menatap nya dengan tatapan tajam hingga pintu di tutup.  **** "Obat perangsang? Kania yang mabuk? seperti nya tikus itu memang sudah merencanakan nya dengan matang, tapi tak ku sangka dia ternyata sekonyol ini," batin Rey.Rey melihat lagi wajah Kania lalu mengelus dan mengecup dahi nya dengan lembut."Kania.. semoga tadi aku tidak terlambat, semoga saja tadi belum terjadi apa apa padamu," batin Rey.Tentu saja Rey masih khawatir dengan Kania walaupun dokter sudah berkata tidak ada hal yang serius terjadi padanya. Apalagi saat melihat kondisi nya setelah Rey mendobrak pintu tadi.Wajah Kania  yang pucat, rambut nya yang berantakan, hingga beberapa gaun nya yang terlihat seperti sengaja di sobek itu membuat banyak pikiran negatif bermunculan di kepala Rey.Ka
Read more

Puas

"Sudah! cukup... hentikan," kata presdir dengan mata yang mulai berkaca kaca."Mungkin saja sekarang ini ibu yang sudah berada di atas sana bahkan sedang menangis melihat bagaimana perlakuan anda selama ini terhadap putra kandung nya satu satu nya yang di cintai nya," kata Rey.Tanpa berkata apapun, presdir langsung meninggalkan Rey dan pergi masuk ke dalam mobil. Tanpa perlu di jelaskan pun sudah terlihat sangat jelas dari matanya, perkataan Rey tadi sukses membuat presdir teringat akan kesalahan nya di masa lalu.Rey pun puas akan hal itu, apalagi setelah melihat ekspresi ayah nya barusan. Berbeda dengan presdir yang tidak bisa menyembunyikan perasaan nya lewat ekspresi wajah, Rey dengan sempurna bisa menahan kegelisahan di hatinya saat mengatakan hal tadi."Ku akui, kali ini akting mu bagus sekali ya. Bahkan bisa sampai membuat pak presdir kehabisan kata kata," kata Nick sambil menyengir."Lebih baik sekarang kau juga pergi, sebelum ku potong li
Read more

Kerja Bagus David

Seperti nya dia tidak ingat apa saja yang sudah terjadi semalam, kata Rey dalam hati."Aku sudah tidak apa apa, jadi katakan lah sekarang" bujuk Kania.Rey menarik nafas dan menghembuskan nya dengan berat,"Baiklah,""Saat aku kembali dengan membawakan mu air putih, kamu sudah tidak ada. Ellena dan David juga tidak tau kemana pergi nya kamu, aku mencarimu ke seluruh gedung dan ternyata kamu ada di dalam gudang dengan pria yang kamu maksud tadi," kata Rey dengan singkat.Sebenarnya Kania ingin bertanya lebih banyak lagi tentang apa yang terjadi dengan nya pada saat di gudang. Tapi Kania mengurungkan niatnya itu karna Rey juga pasti tidak akan mau membuatnya teringat lagi."Maafkan aku, aku selalu saja menyusahkanmu" kata Kania dengan murung."Sudahlah, ini bukan salahmu. Ayo kita turun ke bawah, aku mau mengecek keadaan pria itu" ajak Rey."Eh? pria itu ada di sini?" tanya Kania."Tentu saja, aku tidak bisa melepaskan begitu saja
Read more

Arden

"Pria ini bernama Arden Lemorand, perwakilan yang di utus dari perusahaan BX company sekaligus teman dekat tuan Nick" kata David dengan rinci.Sudah ku duga, ini pasti ada sangkut pautnya dengan Nick, batin Rey.Tiba tiba Arden yang sudah tertidur lama dari semalam itu bangun. Wajah nya yang terlihat kebingungan sangat lucu sekali, apalagi saat melihat nya seperti sedang ketakutan.Arden menggeliat dan perlahan membuka mata,"Ukhh, di mana ini? kenapa.. tubuhku sakit semua?"Arden mulai beranjak tidurnya dan duduk. Betapa kaget nya dia melihat ada Rey yang merupakan seorang CEO dan beberapa orang lain di depan nya saat dia bangun, apalagi mereka semua terlihat kesal."Eh? pak CEO? kenapa anda bisa di sini? dan.. ini di mana? dimana ini?" tanya Arden yang kebingungan waktu bangun sambil melihat ke sekitarnya.Rey melipatkan kedua tangan nya di perut kemudian duduk di sambil Arden dengan menyilangkan kaki, Rey memasang raut wajah yang jijik.
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status