Semua Bab Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku : Bab 21 - Bab 30

69 Bab

Toilet

"Itulah alasan kenapa aku masih di sini meskipun ayahku tidak pernah menganggapku sebagai anaknya," kata Rey dengan ekspresi wajah yang sedih."Apa tuan sedih akan sikap pak presdir?" tanya Kania yang ikutan sedih."Sebenarnya dulu ayahku tidak seperti ini. Sebelum ibuku meninggal ia adalah orang yang hangat, kami bertiga hidup harmonis seperti keluarga pada umumnya" jawab Rey."Sepertinya pak presdir sangat mencintai ibu tuan, sebenarnya apa alasan pak presdir berubah?" tanya Kania lagi."Aku tidak tau, setelah kematian ibu dia bahkan jadi jarang tersenyum. Lalu beberapa hari setelah kematian ibu aku baru tau jika ayahku telah lama menikah lagi" kata Rey."Maafkan saya, saya sudah banyak bertanya" ujar Kania yang merasa bersalah karna mengingatkan Rey tentang kejadian buruk."Itu sudah lama sekali, tidak apa apa. Tapi lebih baik sekarang kamu melakukan sesuatu untuk membuatku senang sebagai gantinya," ucap Rey sambil tersenyum tipis.
Baca selengkapnya

Masa Kecil 3

Ellena mengikuti Rey dari belakang dan masuk ke dalam ruangan nya. Rey duduk di kursinya dan menyuruh Ellena untuk duduk di depannya."Maaf tuan, tapi saat saya sudah sampai toilet keadaan Kania sudah jadi basah kuyup begitu. Sepertinya, Kania bertengkar dengan karyawan lain" kata Ellena dengan jujur.Rey langsung berdiri dari duduknya, "Sekarang cepat cari tau apa yang sebenarnya terjadi, dan siapa saja yang terlibat"Rey segera memakai jas nya dan langsung bergegas menyusul Kania, Rey kesal dengan kejadian hari ini dan pada dirinya yang tidak bisa melindungi Kania.Rey langsung menuju parkiran belakang untuk mengambil mobilnya dan meminta kunci mobilnya pada sopir. Rey langsung melajukan kendaraan nya dengan cepat agar segera sampai ke rumah David.Di tengah perjalanan Rey terus khawatir dengan Kania, Rey takut apabila terjadi sesuatu dengan Kania. Apalagi tadi Kania langsung pergi saja dengan kondisi seperti itu tanpa berkata apa apa.&nb
Baca selengkapnya

Lemparan Bantal

Jangan banyak tanya, lebih baik kau cepat kembali~Rey.Baiklah, besok sore saya usahakan akan segera menyelesaikan nya dan segera kembali~David.Rey langsung mematikan telfon nya."Siapa yang barusan telepon?" tanya Kania yang berada di belakang Rey."David," jawab Rey."Apa katanya?" tanya Kania sambil mengeringkan rambutnya yang basah sehabis mandi."Mungkin besok sore dia akan kembali," ujar Rey dengan malas."Baguslah, aku akan masak dulu di dapur untuk makan malam nanti. Kamu bisa pulang setelah makan malam" ucap Kania dengan penuh semangat setelah mengetahui David akan segera pulang."Terserah kamu mau melakukan apa, toh aku juga tidak berniat pergi dari sini" ujar Rey sambil tersenyum nakal.Kania langsung menoleh ke arah Rey, " apa maksud anda?" tanya nya."Apa lagi? tentu saja malam ini aku akan menginap di sini, toh besok kan David dan anak buahnya udah pulang. Aku jadi tidak bisa lagi leluasa kemari" tu
Baca selengkapnya

Menerima Tawaran

"Aku tidak punya waktu untuk mendekati wanita apalagi sampai melakukan hal seperti itu, aku ini orang sibuk" tutur Rey.Memang salah Rey sendiri yang tadi sudah membuat Kania salah paham sampai menganggap Rey adalah pria yang suka bermain wanita. Tapi hal ini di lakukan Rey semata mata hanya ingin tau reaksi Kania nantinya.Tapi reaksi Kania jauh lebih parah dari yang Rey bayangkan, tapi justru Rey merasa puas. Kini ia tau bahwa Kania sedang cemburu, hal itu terlihat jelas dari raut wajahnya saat makan malam tadi hingga perilakunya sampai sekarang."Sibuk apa? padahal kamu seharian hanya duduk di depan meja dan tidak melakukan apapun," kata Kania mengungkap kekesalannya pada Rey.Rey yang tadi terus berdiri di tengah pintu sambil memegang bantal itu kini berjalan mendekati Kasur dan langsung merebahkan tubuhnya di sebelah Kania."Kamu tidak tau apa apa jadi diamlah, dan cepat tidur. Besok kita harus bekerja" tutur Rey yang berada di sisi sebelah ka
Baca selengkapnya

Pingsan

Casty dan teman teman nya segera pergi meninggalkan Kania yang masih pingsan terkunci di dalam gudang.  ****  "Tuan, ini saya" kata Ellena sambil mengetuk pintu ruangan Rey dari luar."Masuklah," kata Rey.Ellena memasuki ruangan sambil membawa dokumen yang di minta Rey kemarin.Ellena menyerahkan beberapa kertas yang di bawanya," Ini laporan tentang apa yang terjadi di toilet kemarin sesuai yang anda minta"Rey membaca isi laporan itu selama beberapa saat," Kania menghentikan tangan wanita yang ingin menamparnya?""Benar, karna tidak ada cctv di toilet wanita jadi saya bertanya pada karyawan lain yang menyaksikan kejadian pada saat itu" ujar Ellena."Aku ingin di setiap toilet wanita di pasangi cctv, aku akan bicara dengan bagian keuangan. Kamu nanti pergilah temui dia," tutur Rey.Sebelumnya perusahaan memang pernah ingin memasang cctv di toilet wanita, tapi karna a
Baca selengkapnya

Pulang Bertiga

 **** Kania pingsan dalam waktu yang cukup lama. Kania masih ditemani oleh Rey dan juga Nick yang sedari tadi setia menunggunya bangun.Akhirnya Kania terbangun setelah pingsan selama beberapa saat. Kania membuka mata kemudian beranjak bangun dari tidurnya, Rey yang menyadari itu pun langsung segera membantu Kania duduk bersandar di ranjang."Sudah berapa lama aku pingsan? ini di mana?" tanya Kania dengan bingung begitu membuka mata.Rey membetulkan bantal di belakang Kania agar terasa nyaman,"Jangan banyak bergerak dulu"Nick langsung berdiri dan menghampiri Kania,"Aku yang membawamu ke sini tadi, sekarang apa yang kamu rasakan?" "Minggir!" kata Rey sambil menatap Nick dengan tajam."Aku yang sudah menolongnya, jadi aku punya hak untuk bertanya" jawab Nick yang tidak terima."Tolong hentikan, aku pusing mendengarnya" kata Kania sambil  memegangi kepalanya."Sebenarnya ap
Baca selengkapnya

Bolos Kerja dan Pergi ke Butik

"Ini dokumen berisi tentang laporan yang kemarin anda minta tuan," kata Ellena sambil menyerahkan dokumen dokumen itu. "Setelah David sampai nanti, perintahkan semua orang untuk berkumpul di lantai 6" Kata Rey sambil meraih dokumen yang di berikan oleh Ellena. Tiba tiba, Kania langsung langsung membuka pintu ruangan Rey dan masuk tanpa mengetuk terlebih dahulu. Kania langsung menghampiri Rey dan Ellena yang tengah terdiam berdua. "Kamu jadi semakin berani ya, masuk ke ruangan ku tanpa mengetuk terlebih dahulu" kata Rey sambil tersenyum. "Hehe, maaf kan saya. Saya jadi terlalu bersemangat karna akan ikut menjemput David" kata Kania dengan tatapan penuh semangat.  "Itu tidak perlu, aku sudah memyuruh orang untuk menjemputnya" jawab Rey. "Sayang sekali, padahal saya sudah rapi begini" ujar Kania kecewa. "Kalau begitu, lebih baik kamu pergi denganku" ajak Rey mengembalikan semangat Kania. Rey berdiri dan menghampiri Ka
Baca selengkapnya

Busuk

Padahal Kania berharap Rey mengakui dirinya lebih dari sekedar patner, tapi pada akhirnya hubungan mereka juga hanya antara bos dan anak buah.Kania merasa Rey sengaja mengatakan itu untuk memperjelas lagi perbedaan yang besar di antara mereka berdua, Kania hanyalah sekedar salah satu pekerja bagi Rey sedangkan Rey adalah bos dari perusahaan besar.Sudahlah, untuk apa aku sampai berharap berlebihan begini? toh dari awal juga aku ini hanya anak buahnya. Ucap Kania dalam hati."Saya madam Egille, pasti anda sudah tau bukan? saya adalah pemilik butik ini" kata madam Egille sambil berjabat tangan dengan Kania.Kania tersenyum dan kedua nya saling melepaskan tangan, madam Egille mendekat pada Kania dan mengamatinya dengan seksama."Wahh, kulitmu sangat cantik ya anak muda. Tubuhmu juga bagus sekali, aku bahkan tidak secantik dirimu waktu muda dulu" kata madam Egille sambil meraba raba beberapa bagian tubuh Kania.Kania yang malu itu hanya menahan
Baca selengkapnya

Butik Madam Egille

"Ah udahlah, males gue dengerin lo ngebelain si wanita ja**** itu terus. Mending gue ngelanjutin kerjaan yang tadi" kata Eliza memutar mata malas."Ah aku juga deh, gak asik tau ngobrol sama kamu" saut Chaterine."Kita juga mau kembali aja, udah gak ada guna nya di sini" kata salah satu karyawan lainnya."Yaudah semua nya lebih baik bubar," saut salah satu karyawan lainnya.Akhirnya semua karyawan pun satu per satu meninggalkan obrolan yang tadi dan kembali untuk mengerjakan pekerjaan nya masing masing.Setelah tau sepetinya Ericka akan berada di pihak Kania, Casty pun memikirkan cara agar dapat membujuk Ericka bekerja sama dengan nya.   ****    Casty menghampiri Ericka yang terlihat sedang makan siang sendiri di kantin, ia berfikir itu akan mempermudah nya untuk menjalin kedekatan dengan Ericka."Apa aku boleh ikut duduk di sini?" tany
Baca selengkapnya

Interview

Casty tertawa kecil,"Aku tau tadi kamu membela Kania, tapi aku juga tau kamu tidak sepenuh hati senang dengan nya""Aku tidak tau apa yang sedang kamu bicarakan, tapi yang jelas aku bekerja di sini untuk mencari uang bukan untuk saling menjatuhkan begini" jawab Ericka."Kamu menolak tawaranku?" bukankah kamu tau seluruh karyawan wanita di sini semua nya membenci Kania?" tanya Casty."Aku tau itu tapi aku tidak ingin terlibat, aku juga tidak punya alasan untuk membencinya apalagi sampai mau menjatuhkan nya seperti ini" ucap Ericka."Apa kamu tau akibat menolak tawaran ku ini? bisa saja aku membuat seluruh karyawan di sini ikut membencimu seperti Kania!" bentak Casty."Oh ternyata ini semua ulahmu? terserah apa saja yang ingin kamu lakukan, aku tidak takut!" tegas Ericka.Casty menghentikan langkah Ericka dan mencoba menghasutnya,"Kau bilang tidak punya alasan untuk membenci Kania bukan? padahal kamu sendiri juga tau sebenarnya posisi sekretar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status