"Itulah alasan kenapa aku masih di sini meskipun ayahku tidak pernah menganggapku sebagai anaknya," kata Rey dengan ekspresi wajah yang sedih.
"Apa tuan sedih akan sikap pak presdir?" tanya Kania yang ikutan sedih.
"Sebenarnya dulu ayahku tidak seperti ini. Sebelum ibuku meninggal ia adalah orang yang hangat, kami bertiga hidup harmonis seperti keluarga pada umumnya" jawab Rey.
"Sepertinya pak presdir sangat mencintai ibu tuan, sebenarnya apa alasan pak presdir berubah?" tanya Kania lagi.
"Aku tidak tau, setelah kematian ibu dia bahkan jadi jarang tersenyum. Lalu beberapa hari setelah kematian ibu aku baru tau jika ayahku telah lama menikah lagi" kata Rey.
"Maafkan saya, saya sudah banyak bertanya" ujar Kania yang merasa bersalah karna mengingatkan Rey tentang kejadian buruk.
"Itu sudah lama sekali, tidak apa apa. Tapi lebih baik sekarang kamu melakukan sesuatu untuk membuatku senang sebagai gantinya," ucap Rey sambil tersenyum tipis.
Dukung author dengan cara memberikan vote, dan masukkan novel ini ke rak buku.
Ellena mengikuti Rey dari belakang dan masuk ke dalam ruangan nya. Rey duduk di kursinya dan menyuruh Ellena untuk duduk di depannya."Maaf tuan, tapi saat saya sudah sampai toilet keadaan Kania sudah jadi basah kuyup begitu. Sepertinya, Kania bertengkar dengan karyawan lain" kata Ellena dengan jujur.Rey langsung berdiri dari duduknya, "Sekarang cepat cari tau apa yang sebenarnya terjadi, dan siapa saja yang terlibat"Rey segera memakai jas nya dan langsung bergegas menyusul Kania, Rey kesal dengan kejadian hari ini dan pada dirinya yang tidak bisa melindungi Kania.Rey langsung menuju parkiran belakang untuk mengambil mobilnya dan meminta kunci mobilnya pada sopir. Rey langsung melajukan kendaraan nya dengan cepat agar segera sampai ke rumah David.Di tengah perjalanan Rey terus khawatir dengan Kania, Rey takut apabila terjadi sesuatu dengan Kania. Apalagi tadi Kania langsung pergi saja dengan kondisi seperti itu tanpa berkata apa apa.&nb
Jangan banyak tanya, lebih baik kau cepat kembali~Rey.Baiklah, besok sore saya usahakan akan segera menyelesaikan nya dan segera kembali~David.Rey langsung mematikan telfon nya."Siapa yang barusan telepon?" tanya Kania yang berada di belakang Rey."David," jawab Rey."Apa katanya?" tanya Kania sambil mengeringkan rambutnya yang basah sehabis mandi."Mungkin besok sore dia akan kembali," ujar Rey dengan malas."Baguslah, aku akan masak dulu di dapur untuk makan malam nanti. Kamu bisa pulang setelah makan malam" ucap Kania dengan penuh semangat setelah mengetahui David akan segera pulang."Terserah kamu mau melakukan apa, toh aku juga tidak berniat pergi dari sini" ujar Rey sambil tersenyum nakal.Kania langsung menoleh ke arah Rey, " apa maksud anda?" tanya nya."Apa lagi? tentu saja malam ini aku akan menginap di sini, toh besok kan David dan anak buahnya udah pulang. Aku jadi tidak bisa lagi leluasa kemari" tu
"Aku tidak punya waktu untuk mendekati wanita apalagi sampai melakukan hal seperti itu, aku ini orang sibuk" tutur Rey.Memang salah Rey sendiri yang tadi sudah membuat Kania salah paham sampai menganggap Rey adalah pria yang suka bermain wanita. Tapi hal ini di lakukan Rey semata mata hanya ingin tau reaksi Kania nantinya.Tapi reaksi Kania jauh lebih parah dari yang Rey bayangkan, tapi justru Rey merasa puas. Kini ia tau bahwa Kania sedang cemburu, hal itu terlihat jelas dari raut wajahnya saat makan malam tadi hingga perilakunya sampai sekarang."Sibuk apa? padahal kamu seharian hanya duduk di depan meja dan tidak melakukan apapun," kata Kania mengungkap kekesalannya pada Rey.Rey yang tadi terus berdiri di tengah pintu sambil memegang bantal itu kini berjalan mendekati Kasur dan langsung merebahkan tubuhnya di sebelah Kania."Kamu tidak tau apa apa jadi diamlah, dan cepat tidur. Besok kita harus bekerja" tutur Rey yang berada di sisi sebelah ka
Casty dan teman teman nya segera pergi meninggalkan Kania yang masih pingsan terkunci di dalam gudang.****"Tuan, ini saya" kata Ellena sambil mengetuk pintu ruangan Rey dari luar."Masuklah," kata Rey.Ellena memasuki ruangan sambil membawa dokumen yang di minta Rey kemarin.Ellena menyerahkan beberapa kertas yang di bawanya," Ini laporan tentang apa yang terjadi di toilet kemarin sesuai yang anda minta"Rey membaca isi laporan itu selama beberapa saat," Kania menghentikan tangan wanita yang ingin menamparnya?""Benar, karna tidak ada cctv di toilet wanita jadi saya bertanya pada karyawan lain yang menyaksikan kejadian pada saat itu" ujar Ellena."Aku ingin di setiap toilet wanita di pasangi cctv, aku akan bicara dengan bagian keuangan. Kamu nanti pergilah temui dia," tutur Rey.Sebelumnya perusahaan memang pernah ingin memasang cctv di toilet wanita, tapi karna a
****Kania pingsan dalam waktu yang cukup lama. Kania masih ditemani oleh Rey dan juga Nick yang sedari tadi setia menunggunya bangun.Akhirnya Kania terbangun setelah pingsan selama beberapa saat. Kania membuka mata kemudian beranjak bangun dari tidurnya, Rey yang menyadari itu pun langsung segera membantu Kania duduk bersandar di ranjang."Sudah berapa lama aku pingsan? ini di mana?" tanya Kania dengan bingung begitu membuka mata.Rey membetulkan bantal di belakang Kania agar terasa nyaman,"Jangan banyak bergerak dulu"Nick langsung berdiri dan menghampiri Kania,"Aku yang membawamu ke sini tadi, sekarang apa yang kamu rasakan?""Minggir!" kata Rey sambil menatap Nick dengan tajam."Aku yang sudah menolongnya, jadi aku punya hak untuk bertanya" jawab Nick yang tidak terima."Tolong hentikan, aku pusing mendengarnya" kata Kania sambil memegangi kepalanya."Sebenarnya ap
"Ini dokumen berisi tentang laporan yang kemarin anda minta tuan," kata Ellena sambil menyerahkan dokumen dokumen itu. "Setelah David sampai nanti, perintahkan semua orang untuk berkumpul di lantai 6" Kata Rey sambil meraih dokumen yang di berikan oleh Ellena. Tiba tiba, Kania langsung langsung membuka pintu ruangan Rey dan masuk tanpa mengetuk terlebih dahulu. Kania langsung menghampiri Rey dan Ellena yang tengah terdiam berdua. "Kamu jadi semakin berani ya, masuk ke ruangan ku tanpa mengetuk terlebih dahulu" kata Rey sambil tersenyum. "Hehe, maaf kan saya. Saya jadi terlalu bersemangat karna akan ikut menjemput David" kata Kania dengan tatapan penuh semangat. "Itu tidak perlu, aku sudah memyuruh orang untuk menjemputnya" jawab Rey. "Sayang sekali, padahal saya sudah rapi begini" ujar Kania kecewa. "Kalau begitu, lebih baik kamu pergi denganku" ajak Rey mengembalikan semangat Kania. Rey berdiri dan menghampiri Ka
Padahal Kania berharap Rey mengakui dirinya lebih dari sekedar patner, tapi pada akhirnya hubungan mereka juga hanya antara bos dan anak buah.Kania merasa Rey sengaja mengatakan itu untuk memperjelas lagi perbedaan yang besar di antara mereka berdua, Kania hanyalah sekedar salah satu pekerja bagi Rey sedangkan Rey adalah bos dari perusahaan besar.Sudahlah, untuk apa aku sampai berharap berlebihan begini? toh dari awal juga aku ini hanya anak buahnya. Ucap Kania dalam hati."Saya madam Egille, pasti anda sudah tau bukan? saya adalah pemilik butik ini" kata madam Egille sambil berjabat tangan dengan Kania.Kania tersenyum dan kedua nya saling melepaskan tangan, madam Egille mendekat pada Kania dan mengamatinya dengan seksama."Wahh, kulitmu sangat cantik ya anak muda. Tubuhmu juga bagus sekali, aku bahkan tidak secantik dirimu waktu muda dulu" kata madam Egille sambil meraba raba beberapa bagian tubuh Kania.Kania yang malu itu hanya menahan
"Ah udahlah, males gue dengerin lo ngebelain si wanita ja**** itu terus. Mending gue ngelanjutin kerjaan yang tadi" kata Eliza memutar mata malas."Ah aku juga deh, gak asik tau ngobrol sama kamu" saut Chaterine."Kita juga mau kembali aja, udah gak ada guna nya di sini" kata salah satu karyawan lainnya."Yaudah semua nya lebih baik bubar," saut salah satu karyawan lainnya.Akhirnya semua karyawan pun satu per satu meninggalkan obrolan yang tadi dan kembali untuk mengerjakan pekerjaan nya masing masing.Setelah tau sepetinya Ericka akan berada di pihak Kania, Casty pun memikirkan cara agar dapat membujuk Ericka bekerja sama dengan nya.****Casty menghampiri Ericka yang terlihat sedang makan siang sendiri di kantin, ia berfikir itu akan mempermudah nya untuk menjalin kedekatan dengan Ericka."Apa aku boleh ikut duduk di sini?" tany
Rey pun tersenyum, merasa penasaran dengan bukti apa yang Arden telah siapkan untuk hari ini, karna melihat wajahnya yang kini tampak penuh percaya diri. "Melihatmu yang begitu percaya diri seperti ini, tampaknya bukti yang kamu bawa cukup untuk membebaskanmu dari tuduhan tersangka, ya." Ucap Rey yang terus membuat suasana semakin panas. "Tentu saja. Karna hanya dengan bukti yang ku bawa ini, aku merasa yakin bahwa aku akan terlepas dari tuduhan pelaku." Kata Arden yang menanggapi ucapan Rey padanya barusan dengan penuh percaya diri. Kini, mereka berempat tengah berada di kantor polisi, untuk membuktikan, siapakah pihak yang salah dan siapakah pihak yang hanya di manfaatkan di peristiwa buruk yang sempat terjadi pada Kania kemarin. Rey datang dengan para anak buahnya, yaitu David, Ellena dan juga Jeffrey yang merupakan tangan kanannya selama ini. Sementara Arden hanya datang seorang diri, tanpa membawa pengacara di sisinya karna ia sudah
Rey pun tersenyum, merasa penasaran dengan bukti apa yang Arden telah siapkan untuk hari ini, karna melihat wajahnya yang kini tampak penuh percaya diri. "Melihatmu yang begitu percaya diri seperti ini, tampaknya bukti yang kamu bawa cukup untuk membebaskanmu dari tuduhan tersangka, ya." Ucap Rey yang terus membuat suasana semakin panas. "Tentu saja. Karna hanya dengan bukti yang ku bawa ini, aku merasa yakin bahwa aku akan terlepas dari tuduhan pelaku." Kata Arden yang menanggapi ucapan Rey padanya barusan dengan penuh percaya diri. Kini, mereka berempat tengah berada di kantor polisi, untuk membuktikan, siapakah pihak yang salah dan siapakah pihak yang hanya di manfaatkan di peristiwa buruk yang sempat terjadi pada Kania kemarin. Rey datang dengan para anak buahnya, yaitu David, Ellena dan juga Jeffrey yang merupakan tangan kanannya selama ini. Sementara Arden hanya datang seorang diri, tanpa membawa pengacara di sisinya karna ia sudah
Menurut Kania, ucapan Nick ada benarnya juga. Karna dengan menjadi sekretaris Nick , tentunya tidak akan ada yang berani mempertanyakan dirinya yang masih tetap pergi ke kantor. Hanya inilah satu satunya cara yang tersisa, agar ia masih bisa melihat Rey dari dekat. “Apa yang anda inginkan jika membantu saya?” Tanya Kania. Nick pun dengan jujur menjawabnya. “Aku ingin kamu menyelamatkanku.” Ucap Nick dengan terang terangan menunjukkan niatnya yang dari tadi ia sembunyikan. Kania pun sedikit terkejut di buatnya. Tentunya Kania langsung mengerti, jika apa yang barusan Nick katakan adalah mengenai niat Rey yang ingin menjebloskannya ke penjara. Yang membuat Kania merasa kaget adalah, bagaimana Nick bisa mengetahui nya.Dengan terbata bata, Kania pun bertanya. “A, apa yang anda maksud?” Tanyanya. “Kamu pikir aku tidak tau jika kamu dan bosmu itu berniat memasukkan ku ke dalam penjara? Tidak penting aku m
“Iya, apa yang kamu dengar itu benar.” Ucap Nick dengan nada bicaranya yang meremehkan, seperti dirinya yang biasanya. Kania merasa curiga, dengan Nick yang tiba-tiba menelfonnya. “Ada apa anda menelfon saya?” Tanya Kania penasaran dengan motif dari Nick yang secara mendadak menelfonnya. Meskipun Kania jadi semakin membenci Nick setelah melakukan hal buruk padanya, Kania tetap mendengarkan Nick sampai akhir untuk mengetahui tujuannya. Nick pun langsung bersikap seperti dirinya yang biasanya. Ia tidak langsung menjawab pertanyaan yang Kania berikan untuknya dan malah bergurau. “Duh, padahal sudah lama sekali sejak terakhir kali kita berkomunikasi lewat ponsel, tapi sepertinya kamu tidak terdengar rindu padaku, ya?” Tutur Nick tanpa tau malu. Padahal Nick sudah melakukan hal yang buruk pada Kania, namun ia dengan tidak tau malunya tetap berani untuk menghubungi Kania duluan. Rasa tidak tau malu yang di miliki Nick inilah yang membuat Kania merasa geram
"Ba.. baik, tuan" kata Paul setelah menelan ludah.Paul pun segera pergi dan menjalankan perintah Nick untuk mencarikan nomor Kania sekaligus ponsel yang ada pulsanya dalam waktu 2 menit.Setelah Paul pergi, Nick pun langsung merebahkan dirinya dikasur untuk menenangkan dirinya."Sial, kenapa aku selalu dikelilingi orang orang lamban. Tidak seperti Rey, dia punya orang orang berkompeten seperti Ellena dan David di sisinya. Apalagi jika ditambah Jeffrey, Rey pasti akan jadi lawanku yang tak mudah kukalahkan. Untung saja Jeffrey sedang tidak ada di sini, dengan begitu akan lebih mudah bagiku untuk melawan Rey" batin Nick."Pokoknya aku harus lebih dulu menghubungi Kania sebelum Arden mengrim bukti tadi pada Rey. Ini gara gara si tua bangka itu, kenapa dia lama sekali sih" gumam Nick kesal."Tok tok tok" suara ketukan pintu dari luar."Saya sudah kembali, tuan" kata Paul dari balik pintu."Apa yang kamu lakukan? dasar tua bangka, i
"Yah, aku tidak peduli dengan apa dan bagaimana kamu mencarinya, yang terpenting saat ini adalah kamu berhasil mendapatkannya" kata Arden sambil menatap laptop dengan puas."Dengan ini, aku bisa bebas dari tuduhan dan posisiku sebagai pewaris juga aman. Lihat saja Nick, akan kubuat kamu menyesal karna telah membuatku jadi kambing hitam" ujar Arden yang tidak sabar."Coba kita lihat, hm.. bagaimana reaksinya ya saat tau dirinya dalam bahaya" ucap Arden sambil bermain dengan ponselnya.****"Tring" suara pesan masuk dari ponsel milik Nick."Siapa yang mengirim pesan malam malam begini sih?" kata Nick dengan heran sambil meraih ponselnya."Akh, rupanya pesan dari si bodoh itu. Coba kulihat, kali ini dia mau mengeluh apalagi padaku, apa mungkin Rey sudah mematahkan kedua tangannya atau apa ya?" kata Nick sambil merebahkan d
"Rey, lebih baik sekarang ceritakan semua hal yang belum ku ketahui agar aku bisa membantumu" ujar Jeffrey yang mulai paham.Akhirnya selama hampir 2 jam Rey menceritakan semua hal yang tidak di ketahui oleh Jeffrey."Sebentar, jadi maksudmu si sinting itu juga menyukai Kania?" tanya Jeffrey."Begitu lah," jawab Rey."Ya, aku juga tidak kaget sih. Wanita cantik itu memang wajar saja jika ada banyak pria yang menyukainya" kata Jeffrey."Kamu juga tau bukan? jika punya hubungan dengan bawahan itu merupakan hal yang di larang keras oleh perusahaan? apalagi jika sampai presdir tau aku menyukai Kania, dia malah nantinya akan terus mencelakai Kania" ujar Rey."Huh, aku jadi terharu deh sama kisah cinta kalian. Jadi kamu melakukan ini semua demi melindungi Kania agar tidak jadi target Nick dan presdir seterusnya?" tanya Jeffrey."Tentu saja, apalagi Nick yang terobsesi dengan Kania sampai nekat seperti kemarin membuatku khawatir" kata Rey.
"Nah, sudah deh. Nih, ku kembalikan ponselmu" kata Jeffrey langsung mengembalikan ponsel milik Ellena setelah selesai menyalin nomor telfon Kania.Ellena pun langsung panik dan menangkap ponsel milik nya itu begitu di lempar oleh Jeffrey. Rey pun hanya terdiam menyimak apa yang akan di lakukan oleh sahabat nya kali ini.Meskipun terlihat seperti orang bodoh dengan sikap nya yang tidak tau malu, Sebenarnya Jeffrey ini adalah orang yang cerdas juga licik. Ia selalu mengagetkan semua orang dengan langkah langkah nya yang tidak terduga.Jeffrey bisa berhasil dan menjadi sukses seperti sekarang ini bukan karna keberuntungan atau pun karna bantuan dari Rey. Semua ini murni hasil usaha dan kerja keras dari Jeffrey sendiri dengan Rey yang membantu nya dari belakang.Itulah alasan mengapa dulu Rey memilih untuk menolong Jeffrey saat ia berada dalam penjara. Rey melihat kemampuan dan potensi yang di miliki oleh Jeffrey dan percaya bahwa suatu saat nanti dia akan su
Setelah melihat dan menatap Nick sebentar karna penasaran, David segera bergegas pergi diam diam agar tidak ketahuan oleh Nick. Tapi saat David hendak berbalik badan, tiba tiba Nick sudah ada di belakang nya dan memegang tangan nya.Nick menyengir,"Hei, mau kemana kamu? kok sama bos gak sopan banget sih?masa setelah lihat ada aku di sini bukannya ngucapin salam tapi malah pura pura gak lihat?"David memalingkan wajahnya,"Anda bukan bos saya, saya tidak punya kewajiban untuk memberi salam pada anda""Cih,bawahan aja belagu. Mau kemana kamu? nyamperin bos mu?" tanya Nick."Bukan urusan anda," jawab David dengan cepat sambil melepaskan genggaman tangan Nick darinya."Ada apa nih kok kelihatan nya benci begitu? padahal aku gak ngapa ngapain loh?" kata Nick.David yang sudah tidak tahan melihat sikap Nick yang dari tadi terus bersikap seperti tidak tau apa apa itu pun langsung memaki maki Nick."Gak ngapa ngapain anda bilang? anda pikir sa