"Pria ini bernama Arden Lemorand, perwakilan yang di utus dari perusahaan BX company sekaligus teman dekat tuan Nick" kata David dengan rinci.
Sudah ku duga, ini pasti ada sangkut pautnya dengan Nick, batin Rey.
Tiba tiba Arden yang sudah tertidur lama dari semalam itu bangun. Wajah nya yang terlihat kebingungan sangat lucu sekali, apalagi saat melihat nya seperti sedang ketakutan.
Arden menggeliat dan perlahan membuka mata,"Ukhh, di mana ini? kenapa.. tubuhku sakit semua?"
Arden mulai beranjak tidurnya dan duduk. Betapa kaget nya dia melihat ada Rey yang merupakan seorang CEO dan beberapa orang lain di depan nya saat dia bangun, apalagi mereka semua terlihat kesal.
"Eh? pak CEO? kenapa anda bisa di sini? dan.. ini di mana? dimana ini?" tanya Arden yang kebingungan waktu bangun sambil melihat ke sekitarnya.
Rey melipatkan kedua tangan nya di perut kemudian duduk di sambil Arden dengan menyilangkan kaki, Rey memasang raut wajah yang jijik.
Silahkan berikan masukkan, agar author dapat selalu menghadirkan cerita yang lebih baik di setiap bab nya:)
Rey kembali duduk di kursi dan mencoba berfikir dari sudut pandang Arden, perkataan Nick sebelum kejadian itu sampai bukti rekaman cctv yang baru saja dia lihat.Rey berdiri dari kursi nya,"Bukti kan lah perkataan mu jika memang kamu tidak bersalah. Ku tunggu hasil nya 3 hari lagi, jika selama itu kamu tidak bisa membuktikan apapun. Terpaksa, rekaman cctv ini akan ku jadikan bukti untuk menjebloskanmu ke kantor polisi"Rey pergi melangkah keluar dari ruangan kemudian di susul dengan Kania di belakang nya. Tentu saja Rey tau jika otak di balik semua kejadian ini adalah Nick, hanya saja Rey sengaja membiarkan agar Arden sendiri yang membuktikan kejahatan Nick.Dengan sifat Arden yang lemah seperti itu, sudah pasti nya jika di tekan sedikit Arden akan gelisah. Dan dalam waktu 3 hari itu Arden pasti akan melakukan segala cara agar dia tidak di penjara.Jika sampai hal ini di ketahui oleh presdir, tentu saja presdir tidak akan percaya jika Rey yang menjelaskan
Kania berteriak sambil mengetuk kaca mobil Rey. Bahkan sampai mobil Rey berjalan dengan cepat hingga sampai ke gerbang depan pun Kania tetap berlari mengejarnya.Lama kelamaan Kania tertinggal di belakang karna Rey yang terus mempercepat mobilnya. Saat mobil Rey mulai keluar dari gerbang dan gerbang mulai di tutup, banyak pelayan yang menghentikan Kania untuk mengejar Rey.Akhirnya Kania pun terjatuh dan menangis sambil melepas kepergian Rey. Kania menyesali perbuatan nya, padahal Kania tidak berniat untuk melukai Reydengan perkataan nya tadi.Kania hanya menjawab perkataan Rey dengan apa yang dia pikirkan saat itu. Kania tidak menyangka kata kata yang keluar dari mulut nya tanpa sadar itu bisa membuat Rey marah sampai seperti ini.Kania pun terus menangis dalam waktu yang lama. Para pelayan yang tidak tega melihat Kania berdiri di bawah sinar matahari yang panas itu pun membantu nya berdiri dan mengantarkan nya kembali ke dalam rumah Rey.
Rey pun berfikir untuk pulang sebentar untuk mandi. Akhirnya Rey beranjak berdiri dan masuk ke dalam mobil, Rey mengaktifkan kembali ponsel nya yang sudah ia matikan seharian ini.Terlihat daftar panggilan masuk yang penuh dengan nama David, begitu pula dengan aplikasi chat nya, Seharian ini David mencoba terus untuk menghubungi Rey yang tiba tiba hilang.Rey menscroll beranda chat nya itu, tetap saja semua dipenuhi dengan pesan dari David yang mencarinya. Tapi ternyata di bagian paling bawah, Rey menemukan ada panggilan dan pesan yang masuk dari Kania."Tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud menyakiti hatimu.. Rey""Segera lah pulang, dari tadi aku terus menunggu mu tau!""Apa kamu benar benar marah?""Aku minta maaf, aku berjanji tidak akan mengulangi ini lagi. Jadi cepat pulang lah!"Rey tersenyum senang melihat isi pesan yang di kirim Kania. Ternyata Kania masih peduli dan mengkhawatirkannya yang seharian tidak pulang
"Ternyata kamu masih peka dan pintar juga ya, ku pikir karna sudah lama di luar negri IQ mu jadi berkurang" gurau Rey."Mana mungkin? bahkan selama aku di luar negri pun aku terus saja memikirkanmu," jawab Jeffrey.Rey menaruh kembali teh yang di tuangkan Jeffrey lalu menatapnya dengan tajam,"Untuk apa kamu terus memikirkanku?""Tentu saja aku berfikir apakah kamu bisa hidup dengan baik di sini tanpaku, hahaha!" kata Jeffrey sambil tertawa.Rey yang duduk di sofa depan teman nya itu tidak menganggap serius perkataan konyol teman nya itu dan lanjut meminum teh yang tadi di tuangkan oleh Jeffrey."Selama aku di luar negri apa ada hal yang terjadi yang tidak ku ketahui? apa si sinting itu masih saja suka buat masalah denganmu?" tanya Jeffrey.Rey menaruh cangkir teh nya,"Ya, kurang lebih begitu"Jeffrey menepuk jidatnya sendiri,"Akhh, tapi kenapa kamu malah diam saja? kamu kan jago berkelahi, kamu bisa menghajarnya. Apa perlu aku saja ya
"Tempat penukaran uang kan jauh banget dari sini," kata Jeffrey membantah.Rey mengambil lagi uang nya yang sudah di pegang Jeffrey,"Ya sudah kalau tidak mau, itu berarti kamu tidak jadi pergi ke kantor"Jeffrey dengan sontak langsung mengambil kembali uang Dollar dari tangan Rey,"Tidak kok, aku akan ke sana sekarang juga. Tunggu ya!"Jeffrey yang tidak tau jika dirinya di kerjai oleh Rey itu langsung pergi untuk menukarkan uang dengan penuh semangat yang membara, seperti nya Jeffrey benar benar penasaran dengan Kania.Tak lama setelah Jeffrey pergi, Rey memanfaatkan kesempatan itu untuk pergi lebih dulu ke kantor dan meninggalkan Jeffrey. Rey pergi dan masuk ke mobil nya diam diam kemudian dengan cepat pergi ke kantor nya.Setelah sekitar 30 menit, akhirnya Jeffrey kembali ke hotel nya setelah menukarkan uang. Jeffrey yang buru buru itu langsung berlari ke lobby, tempat terakhir di mana dia dan Rey berpisah tadi.Loh? kemana Rey? bukannya a
"Berbeda dengan kita?" tutur Kania."Dia tidak terikat dengan perusahaan seperti kita, dia lebih bebas karna tidak punya jabatan apapun di sini. Dia sudah dari lama bekerja di sini, dia juga sering membantu tuan Rey mengerjakan pekerjaan nya" lanjut David."Itu berarti dia sudah bekerja sangat lama di sini ya, tapi kenapa aku baru saja melihatnya?" kata Kania."Selama 2 bulan yang lalu ia berada di luar negri katanya," saut Ellena.*******Rey dan Jeffrey pergi ke ruangan Jeffrey yang baru saja di bersihkan tadi pagi. Begitu membuka pintu, Jeffrey kaget dengan tampilan ruangan nya yang sangat bersih tanpa ada debu sekalipun padahal sudah lama tidak ia pakai."Rupanya kamu merawat ruangan ku dengan baik ya," kata Jeffrey terkagum kagum."Aku hanya tidak suka melihat hal yang kotor," jawab Rey."Selera mu bagus sekali ya Rey. Ajari aku dong, bagaimana caranya mendapatk
"Apa katamu?! asal kamu tau saja. Aku bisa langsung melaporkanmu ke polisi, dasar gila!" teriakNick berdiri dari ranjang, "Oh, mau melaporkanku ya? laporkan saja kalau begitu. Kenapa tidak dari semalam? mau minta ijin dulu dariku?"Arden mencoba menahan emosinya, "Sudahlah, tidak ada guna nya jika terus berdebat dengan keparat sepertimu. Yang ada hanya buang buang waktu saja,""Hoho, kalau kamu tidak mau marah marah lagi terus sekarang mau ngapain dong?" kata Nick dengan nada meremehkan."Aku tidak ingin masalah ini jadi lebih besar lagi, lebih baik sekarang kamu mengaku saja dan minta maaf pada Rey dan Kania. Toh mereka juga sudah tau jika kamu adalah dalang dari masalah kali ini," kata Arden dengan nada bicara yang lebih tenang.Nick tersenyum licik, "Oh begitu, jadi mereka sudah tau ya? baguslah, tapi untuk apa aku minta maaf?""Dasar sialan! masih tanya lagi untuk apa ha? gara gara kamu semalam aku sampai di pukuli habis habisan, padaha
Setelah memasuki ruangan, seperti biasa David langsung melepaskan jas yang di pakai oleh Rey, "Anda habis dari mana?" tanya David. Rey merebahkan dirinya di kursi kerja nya,"Kamu tidak perlu tau. Ngomong ngomong presdir tidak terlihat seharian ini?" "Seperti nya pak presdir sedang menemani tuan Nick. Ya bagaimana lagi, kemarin kan dia sudah di hajar habis habisan oleh anda. Pasti sekarang ini seluruh tubuhnya terasa seperti patah," ujar David. Rey menyengir,"Baguslah," Rey mendengar dan menyadari Kania yang berada di luar ruangan nya setelah melihat pakaian Kania dari pintu yang sedikit terbuka. Rey berbisik pada David agar keluar dan meminta Kania untuk masuk. David mengangguk dan keluar untuk melaksanakan perintah bos nya. Setelah membuka pintu, David kaget setelah melihat ternyata Kania benar benar berdiri dari tadi di depan pintu. "Kania, kamu ngapain?" tanya David begitu melihat Kania. "Eh? eng, enggak kok!" jawab Kania te
Rey pun tersenyum, merasa penasaran dengan bukti apa yang Arden telah siapkan untuk hari ini, karna melihat wajahnya yang kini tampak penuh percaya diri. "Melihatmu yang begitu percaya diri seperti ini, tampaknya bukti yang kamu bawa cukup untuk membebaskanmu dari tuduhan tersangka, ya." Ucap Rey yang terus membuat suasana semakin panas. "Tentu saja. Karna hanya dengan bukti yang ku bawa ini, aku merasa yakin bahwa aku akan terlepas dari tuduhan pelaku." Kata Arden yang menanggapi ucapan Rey padanya barusan dengan penuh percaya diri. Kini, mereka berempat tengah berada di kantor polisi, untuk membuktikan, siapakah pihak yang salah dan siapakah pihak yang hanya di manfaatkan di peristiwa buruk yang sempat terjadi pada Kania kemarin. Rey datang dengan para anak buahnya, yaitu David, Ellena dan juga Jeffrey yang merupakan tangan kanannya selama ini. Sementara Arden hanya datang seorang diri, tanpa membawa pengacara di sisinya karna ia sudah
Rey pun tersenyum, merasa penasaran dengan bukti apa yang Arden telah siapkan untuk hari ini, karna melihat wajahnya yang kini tampak penuh percaya diri. "Melihatmu yang begitu percaya diri seperti ini, tampaknya bukti yang kamu bawa cukup untuk membebaskanmu dari tuduhan tersangka, ya." Ucap Rey yang terus membuat suasana semakin panas. "Tentu saja. Karna hanya dengan bukti yang ku bawa ini, aku merasa yakin bahwa aku akan terlepas dari tuduhan pelaku." Kata Arden yang menanggapi ucapan Rey padanya barusan dengan penuh percaya diri. Kini, mereka berempat tengah berada di kantor polisi, untuk membuktikan, siapakah pihak yang salah dan siapakah pihak yang hanya di manfaatkan di peristiwa buruk yang sempat terjadi pada Kania kemarin. Rey datang dengan para anak buahnya, yaitu David, Ellena dan juga Jeffrey yang merupakan tangan kanannya selama ini. Sementara Arden hanya datang seorang diri, tanpa membawa pengacara di sisinya karna ia sudah
Menurut Kania, ucapan Nick ada benarnya juga. Karna dengan menjadi sekretaris Nick , tentunya tidak akan ada yang berani mempertanyakan dirinya yang masih tetap pergi ke kantor. Hanya inilah satu satunya cara yang tersisa, agar ia masih bisa melihat Rey dari dekat. “Apa yang anda inginkan jika membantu saya?” Tanya Kania. Nick pun dengan jujur menjawabnya. “Aku ingin kamu menyelamatkanku.” Ucap Nick dengan terang terangan menunjukkan niatnya yang dari tadi ia sembunyikan. Kania pun sedikit terkejut di buatnya. Tentunya Kania langsung mengerti, jika apa yang barusan Nick katakan adalah mengenai niat Rey yang ingin menjebloskannya ke penjara. Yang membuat Kania merasa kaget adalah, bagaimana Nick bisa mengetahui nya.Dengan terbata bata, Kania pun bertanya. “A, apa yang anda maksud?” Tanyanya. “Kamu pikir aku tidak tau jika kamu dan bosmu itu berniat memasukkan ku ke dalam penjara? Tidak penting aku m
“Iya, apa yang kamu dengar itu benar.” Ucap Nick dengan nada bicaranya yang meremehkan, seperti dirinya yang biasanya. Kania merasa curiga, dengan Nick yang tiba-tiba menelfonnya. “Ada apa anda menelfon saya?” Tanya Kania penasaran dengan motif dari Nick yang secara mendadak menelfonnya. Meskipun Kania jadi semakin membenci Nick setelah melakukan hal buruk padanya, Kania tetap mendengarkan Nick sampai akhir untuk mengetahui tujuannya. Nick pun langsung bersikap seperti dirinya yang biasanya. Ia tidak langsung menjawab pertanyaan yang Kania berikan untuknya dan malah bergurau. “Duh, padahal sudah lama sekali sejak terakhir kali kita berkomunikasi lewat ponsel, tapi sepertinya kamu tidak terdengar rindu padaku, ya?” Tutur Nick tanpa tau malu. Padahal Nick sudah melakukan hal yang buruk pada Kania, namun ia dengan tidak tau malunya tetap berani untuk menghubungi Kania duluan. Rasa tidak tau malu yang di miliki Nick inilah yang membuat Kania merasa geram
"Ba.. baik, tuan" kata Paul setelah menelan ludah.Paul pun segera pergi dan menjalankan perintah Nick untuk mencarikan nomor Kania sekaligus ponsel yang ada pulsanya dalam waktu 2 menit.Setelah Paul pergi, Nick pun langsung merebahkan dirinya dikasur untuk menenangkan dirinya."Sial, kenapa aku selalu dikelilingi orang orang lamban. Tidak seperti Rey, dia punya orang orang berkompeten seperti Ellena dan David di sisinya. Apalagi jika ditambah Jeffrey, Rey pasti akan jadi lawanku yang tak mudah kukalahkan. Untung saja Jeffrey sedang tidak ada di sini, dengan begitu akan lebih mudah bagiku untuk melawan Rey" batin Nick."Pokoknya aku harus lebih dulu menghubungi Kania sebelum Arden mengrim bukti tadi pada Rey. Ini gara gara si tua bangka itu, kenapa dia lama sekali sih" gumam Nick kesal."Tok tok tok" suara ketukan pintu dari luar."Saya sudah kembali, tuan" kata Paul dari balik pintu."Apa yang kamu lakukan? dasar tua bangka, i
"Yah, aku tidak peduli dengan apa dan bagaimana kamu mencarinya, yang terpenting saat ini adalah kamu berhasil mendapatkannya" kata Arden sambil menatap laptop dengan puas."Dengan ini, aku bisa bebas dari tuduhan dan posisiku sebagai pewaris juga aman. Lihat saja Nick, akan kubuat kamu menyesal karna telah membuatku jadi kambing hitam" ujar Arden yang tidak sabar."Coba kita lihat, hm.. bagaimana reaksinya ya saat tau dirinya dalam bahaya" ucap Arden sambil bermain dengan ponselnya.****"Tring" suara pesan masuk dari ponsel milik Nick."Siapa yang mengirim pesan malam malam begini sih?" kata Nick dengan heran sambil meraih ponselnya."Akh, rupanya pesan dari si bodoh itu. Coba kulihat, kali ini dia mau mengeluh apalagi padaku, apa mungkin Rey sudah mematahkan kedua tangannya atau apa ya?" kata Nick sambil merebahkan d
"Rey, lebih baik sekarang ceritakan semua hal yang belum ku ketahui agar aku bisa membantumu" ujar Jeffrey yang mulai paham.Akhirnya selama hampir 2 jam Rey menceritakan semua hal yang tidak di ketahui oleh Jeffrey."Sebentar, jadi maksudmu si sinting itu juga menyukai Kania?" tanya Jeffrey."Begitu lah," jawab Rey."Ya, aku juga tidak kaget sih. Wanita cantik itu memang wajar saja jika ada banyak pria yang menyukainya" kata Jeffrey."Kamu juga tau bukan? jika punya hubungan dengan bawahan itu merupakan hal yang di larang keras oleh perusahaan? apalagi jika sampai presdir tau aku menyukai Kania, dia malah nantinya akan terus mencelakai Kania" ujar Rey."Huh, aku jadi terharu deh sama kisah cinta kalian. Jadi kamu melakukan ini semua demi melindungi Kania agar tidak jadi target Nick dan presdir seterusnya?" tanya Jeffrey."Tentu saja, apalagi Nick yang terobsesi dengan Kania sampai nekat seperti kemarin membuatku khawatir" kata Rey.
"Nah, sudah deh. Nih, ku kembalikan ponselmu" kata Jeffrey langsung mengembalikan ponsel milik Ellena setelah selesai menyalin nomor telfon Kania.Ellena pun langsung panik dan menangkap ponsel milik nya itu begitu di lempar oleh Jeffrey. Rey pun hanya terdiam menyimak apa yang akan di lakukan oleh sahabat nya kali ini.Meskipun terlihat seperti orang bodoh dengan sikap nya yang tidak tau malu, Sebenarnya Jeffrey ini adalah orang yang cerdas juga licik. Ia selalu mengagetkan semua orang dengan langkah langkah nya yang tidak terduga.Jeffrey bisa berhasil dan menjadi sukses seperti sekarang ini bukan karna keberuntungan atau pun karna bantuan dari Rey. Semua ini murni hasil usaha dan kerja keras dari Jeffrey sendiri dengan Rey yang membantu nya dari belakang.Itulah alasan mengapa dulu Rey memilih untuk menolong Jeffrey saat ia berada dalam penjara. Rey melihat kemampuan dan potensi yang di miliki oleh Jeffrey dan percaya bahwa suatu saat nanti dia akan su
Setelah melihat dan menatap Nick sebentar karna penasaran, David segera bergegas pergi diam diam agar tidak ketahuan oleh Nick. Tapi saat David hendak berbalik badan, tiba tiba Nick sudah ada di belakang nya dan memegang tangan nya.Nick menyengir,"Hei, mau kemana kamu? kok sama bos gak sopan banget sih?masa setelah lihat ada aku di sini bukannya ngucapin salam tapi malah pura pura gak lihat?"David memalingkan wajahnya,"Anda bukan bos saya, saya tidak punya kewajiban untuk memberi salam pada anda""Cih,bawahan aja belagu. Mau kemana kamu? nyamperin bos mu?" tanya Nick."Bukan urusan anda," jawab David dengan cepat sambil melepaskan genggaman tangan Nick darinya."Ada apa nih kok kelihatan nya benci begitu? padahal aku gak ngapa ngapain loh?" kata Nick.David yang sudah tidak tahan melihat sikap Nick yang dari tadi terus bersikap seperti tidak tau apa apa itu pun langsung memaki maki Nick."Gak ngapa ngapain anda bilang? anda pikir sa