"Paman.. saya tidak ingin memperbesar hal ini. Tolong rahasiakan ini dari kedua orang tua saya, saya takut mereka akan khawatir nantinya" ujar Nick memelas.
Presdir tersenyum,"Baiklah kalau itu mau mu, akan ku rahasiakan ini dari orang tua mu. Tapi soal Rey, mau bagaimana pun dia sudah melakukan kesalahan. Dia pantas untuk di hukum,"
Nick memeluk presdir,"Anda memang selalu bijaksana, paman"
"Ya, kamu sudah ku anggap seperti putraku sendiri. Aku tidak pernah membedakanmu dengan Rey," kata presdir sambil mengusap usap punggung Nick.
"Iya paman. Seharusnya tadi di pesta Rey bisa mengendalikan emosinya, apalagi jika hanya untuk bawahan seperti itu. Bagaimana bisa dia memukul sepupu nya sendiri bahkan sampai babak belur seperti ini," kata Nick untuk memprovokasi presdir.
"Kamu betul juga, lebih baik sekarang aku pergi menemui nya untuk membicarakan masalah ini" ucap presdir sambil memegang dagu nya.
"Saya ikut, paman" kata Nick yang langsung ber
Dukung author dengan cara memberikan riview dan masukkan novel ini ke rak buku agar tidak ketinggalan episode terbaru:)
David langsung mengajak Ellena keluar dari ruangan Rey secepatnya dan menutup pintu dengan hati hati, sementara Rey terus menatap nya dengan tatapan tajam hingga pintu di tutup.****"Obat perangsang? Kania yang mabuk? seperti nya tikus itu memang sudah merencanakan nya dengan matang, tapi tak ku sangka dia ternyata sekonyol ini," batin Rey.Rey melihat lagi wajah Kania lalu mengelus dan mengecup dahi nya dengan lembut."Kania.. semoga tadi aku tidak terlambat, semoga saja tadi belum terjadi apa apa padamu," batin Rey.Tentu saja Rey masih khawatir dengan Kania walaupun dokter sudah berkata tidak ada hal yang serius terjadi padanya. Apalagi saat melihat kondisi nya setelah Rey mendobrak pintu tadi.Wajah Kania yang pucat, rambut nya yang berantakan, hingga beberapa gaun nya yang terlihat seperti sengaja di sobek itu membuat banyak pikiran negatif bermunculan di kepala Rey.Ka
"Sudah! cukup... hentikan," kata presdir dengan mata yang mulai berkaca kaca."Mungkin saja sekarang ini ibu yang sudah berada di atas sana bahkan sedang menangis melihat bagaimana perlakuan anda selama ini terhadap putra kandung nya satu satu nya yang di cintai nya," kata Rey.Tanpa berkata apapun, presdir langsung meninggalkan Rey dan pergi masuk ke dalam mobil. Tanpa perlu di jelaskan pun sudah terlihat sangat jelas dari matanya, perkataan Rey tadi sukses membuat presdir teringat akan kesalahan nya di masa lalu.Rey pun puas akan hal itu, apalagi setelah melihat ekspresi ayah nya barusan. Berbeda dengan presdir yang tidak bisa menyembunyikan perasaan nya lewat ekspresi wajah, Rey dengan sempurna bisa menahan kegelisahan di hatinya saat mengatakan hal tadi."Ku akui, kali ini akting mu bagus sekali ya. Bahkan bisa sampai membuat pak presdir kehabisan kata kata," kata Nick sambil menyengir."Lebih baik sekarang kau juga pergi, sebelum ku potong li
Seperti nya dia tidak ingat apa saja yang sudah terjadi semalam, kata Rey dalam hati."Aku sudah tidak apa apa, jadi katakan lah sekarang" bujuk Kania.Rey menarik nafas dan menghembuskan nya dengan berat,"Baiklah,""Saat aku kembali dengan membawakan mu air putih, kamu sudah tidak ada. Ellena dan David juga tidak tau kemana pergi nya kamu, aku mencarimu ke seluruh gedung dan ternyata kamu ada di dalam gudang dengan pria yang kamu maksud tadi," kata Rey dengan singkat.Sebenarnya Kania ingin bertanya lebih banyak lagi tentang apa yang terjadi dengan nya pada saat di gudang. Tapi Kania mengurungkan niatnya itu karna Rey juga pasti tidak akan mau membuatnya teringat lagi."Maafkan aku, aku selalu saja menyusahkanmu" kata Kania dengan murung."Sudahlah, ini bukan salahmu. Ayo kita turun ke bawah, aku mau mengecek keadaan pria itu" ajak Rey."Eh? pria itu ada di sini?" tanya Kania."Tentu saja, aku tidak bisa melepaskan begitu saja
"Pria ini bernama Arden Lemorand, perwakilan yang di utus dari perusahaan BX company sekaligus teman dekat tuan Nick" kata David dengan rinci.Sudah ku duga, ini pasti ada sangkut pautnya dengan Nick, batin Rey.Tiba tiba Arden yang sudah tertidur lama dari semalam itu bangun. Wajah nya yang terlihat kebingungan sangat lucu sekali, apalagi saat melihat nya seperti sedang ketakutan.Arden menggeliat dan perlahan membuka mata,"Ukhh, di mana ini? kenapa.. tubuhku sakit semua?"Arden mulai beranjak tidurnya dan duduk. Betapa kaget nya dia melihat ada Rey yang merupakan seorang CEO dan beberapa orang lain di depan nya saat dia bangun, apalagi mereka semua terlihat kesal."Eh? pak CEO? kenapa anda bisa di sini? dan.. ini di mana? dimana ini?" tanya Arden yang kebingungan waktu bangun sambil melihat ke sekitarnya.Rey melipatkan kedua tangan nya di perut kemudian duduk di sambil Arden dengan menyilangkan kaki, Rey memasang raut wajah yang jijik.
Rey kembali duduk di kursi dan mencoba berfikir dari sudut pandang Arden, perkataan Nick sebelum kejadian itu sampai bukti rekaman cctv yang baru saja dia lihat.Rey berdiri dari kursi nya,"Bukti kan lah perkataan mu jika memang kamu tidak bersalah. Ku tunggu hasil nya 3 hari lagi, jika selama itu kamu tidak bisa membuktikan apapun. Terpaksa, rekaman cctv ini akan ku jadikan bukti untuk menjebloskanmu ke kantor polisi"Rey pergi melangkah keluar dari ruangan kemudian di susul dengan Kania di belakang nya. Tentu saja Rey tau jika otak di balik semua kejadian ini adalah Nick, hanya saja Rey sengaja membiarkan agar Arden sendiri yang membuktikan kejahatan Nick.Dengan sifat Arden yang lemah seperti itu, sudah pasti nya jika di tekan sedikit Arden akan gelisah. Dan dalam waktu 3 hari itu Arden pasti akan melakukan segala cara agar dia tidak di penjara.Jika sampai hal ini di ketahui oleh presdir, tentu saja presdir tidak akan percaya jika Rey yang menjelaskan
Kania berteriak sambil mengetuk kaca mobil Rey. Bahkan sampai mobil Rey berjalan dengan cepat hingga sampai ke gerbang depan pun Kania tetap berlari mengejarnya.Lama kelamaan Kania tertinggal di belakang karna Rey yang terus mempercepat mobilnya. Saat mobil Rey mulai keluar dari gerbang dan gerbang mulai di tutup, banyak pelayan yang menghentikan Kania untuk mengejar Rey.Akhirnya Kania pun terjatuh dan menangis sambil melepas kepergian Rey. Kania menyesali perbuatan nya, padahal Kania tidak berniat untuk melukai Reydengan perkataan nya tadi.Kania hanya menjawab perkataan Rey dengan apa yang dia pikirkan saat itu. Kania tidak menyangka kata kata yang keluar dari mulut nya tanpa sadar itu bisa membuat Rey marah sampai seperti ini.Kania pun terus menangis dalam waktu yang lama. Para pelayan yang tidak tega melihat Kania berdiri di bawah sinar matahari yang panas itu pun membantu nya berdiri dan mengantarkan nya kembali ke dalam rumah Rey.
Rey pun berfikir untuk pulang sebentar untuk mandi. Akhirnya Rey beranjak berdiri dan masuk ke dalam mobil, Rey mengaktifkan kembali ponsel nya yang sudah ia matikan seharian ini.Terlihat daftar panggilan masuk yang penuh dengan nama David, begitu pula dengan aplikasi chat nya, Seharian ini David mencoba terus untuk menghubungi Rey yang tiba tiba hilang.Rey menscroll beranda chat nya itu, tetap saja semua dipenuhi dengan pesan dari David yang mencarinya. Tapi ternyata di bagian paling bawah, Rey menemukan ada panggilan dan pesan yang masuk dari Kania."Tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud menyakiti hatimu.. Rey""Segera lah pulang, dari tadi aku terus menunggu mu tau!""Apa kamu benar benar marah?""Aku minta maaf, aku berjanji tidak akan mengulangi ini lagi. Jadi cepat pulang lah!"Rey tersenyum senang melihat isi pesan yang di kirim Kania. Ternyata Kania masih peduli dan mengkhawatirkannya yang seharian tidak pulang
"Ternyata kamu masih peka dan pintar juga ya, ku pikir karna sudah lama di luar negri IQ mu jadi berkurang" gurau Rey."Mana mungkin? bahkan selama aku di luar negri pun aku terus saja memikirkanmu," jawab Jeffrey.Rey menaruh kembali teh yang di tuangkan Jeffrey lalu menatapnya dengan tajam,"Untuk apa kamu terus memikirkanku?""Tentu saja aku berfikir apakah kamu bisa hidup dengan baik di sini tanpaku, hahaha!" kata Jeffrey sambil tertawa.Rey yang duduk di sofa depan teman nya itu tidak menganggap serius perkataan konyol teman nya itu dan lanjut meminum teh yang tadi di tuangkan oleh Jeffrey."Selama aku di luar negri apa ada hal yang terjadi yang tidak ku ketahui? apa si sinting itu masih saja suka buat masalah denganmu?" tanya Jeffrey.Rey menaruh cangkir teh nya,"Ya, kurang lebih begitu"Jeffrey menepuk jidatnya sendiri,"Akhh, tapi kenapa kamu malah diam saja? kamu kan jago berkelahi, kamu bisa menghajarnya. Apa perlu aku saja ya
Rey pun tersenyum, merasa penasaran dengan bukti apa yang Arden telah siapkan untuk hari ini, karna melihat wajahnya yang kini tampak penuh percaya diri. "Melihatmu yang begitu percaya diri seperti ini, tampaknya bukti yang kamu bawa cukup untuk membebaskanmu dari tuduhan tersangka, ya." Ucap Rey yang terus membuat suasana semakin panas. "Tentu saja. Karna hanya dengan bukti yang ku bawa ini, aku merasa yakin bahwa aku akan terlepas dari tuduhan pelaku." Kata Arden yang menanggapi ucapan Rey padanya barusan dengan penuh percaya diri. Kini, mereka berempat tengah berada di kantor polisi, untuk membuktikan, siapakah pihak yang salah dan siapakah pihak yang hanya di manfaatkan di peristiwa buruk yang sempat terjadi pada Kania kemarin. Rey datang dengan para anak buahnya, yaitu David, Ellena dan juga Jeffrey yang merupakan tangan kanannya selama ini. Sementara Arden hanya datang seorang diri, tanpa membawa pengacara di sisinya karna ia sudah
Rey pun tersenyum, merasa penasaran dengan bukti apa yang Arden telah siapkan untuk hari ini, karna melihat wajahnya yang kini tampak penuh percaya diri. "Melihatmu yang begitu percaya diri seperti ini, tampaknya bukti yang kamu bawa cukup untuk membebaskanmu dari tuduhan tersangka, ya." Ucap Rey yang terus membuat suasana semakin panas. "Tentu saja. Karna hanya dengan bukti yang ku bawa ini, aku merasa yakin bahwa aku akan terlepas dari tuduhan pelaku." Kata Arden yang menanggapi ucapan Rey padanya barusan dengan penuh percaya diri. Kini, mereka berempat tengah berada di kantor polisi, untuk membuktikan, siapakah pihak yang salah dan siapakah pihak yang hanya di manfaatkan di peristiwa buruk yang sempat terjadi pada Kania kemarin. Rey datang dengan para anak buahnya, yaitu David, Ellena dan juga Jeffrey yang merupakan tangan kanannya selama ini. Sementara Arden hanya datang seorang diri, tanpa membawa pengacara di sisinya karna ia sudah
Menurut Kania, ucapan Nick ada benarnya juga. Karna dengan menjadi sekretaris Nick , tentunya tidak akan ada yang berani mempertanyakan dirinya yang masih tetap pergi ke kantor. Hanya inilah satu satunya cara yang tersisa, agar ia masih bisa melihat Rey dari dekat. “Apa yang anda inginkan jika membantu saya?” Tanya Kania. Nick pun dengan jujur menjawabnya. “Aku ingin kamu menyelamatkanku.” Ucap Nick dengan terang terangan menunjukkan niatnya yang dari tadi ia sembunyikan. Kania pun sedikit terkejut di buatnya. Tentunya Kania langsung mengerti, jika apa yang barusan Nick katakan adalah mengenai niat Rey yang ingin menjebloskannya ke penjara. Yang membuat Kania merasa kaget adalah, bagaimana Nick bisa mengetahui nya.Dengan terbata bata, Kania pun bertanya. “A, apa yang anda maksud?” Tanyanya. “Kamu pikir aku tidak tau jika kamu dan bosmu itu berniat memasukkan ku ke dalam penjara? Tidak penting aku m
“Iya, apa yang kamu dengar itu benar.” Ucap Nick dengan nada bicaranya yang meremehkan, seperti dirinya yang biasanya. Kania merasa curiga, dengan Nick yang tiba-tiba menelfonnya. “Ada apa anda menelfon saya?” Tanya Kania penasaran dengan motif dari Nick yang secara mendadak menelfonnya. Meskipun Kania jadi semakin membenci Nick setelah melakukan hal buruk padanya, Kania tetap mendengarkan Nick sampai akhir untuk mengetahui tujuannya. Nick pun langsung bersikap seperti dirinya yang biasanya. Ia tidak langsung menjawab pertanyaan yang Kania berikan untuknya dan malah bergurau. “Duh, padahal sudah lama sekali sejak terakhir kali kita berkomunikasi lewat ponsel, tapi sepertinya kamu tidak terdengar rindu padaku, ya?” Tutur Nick tanpa tau malu. Padahal Nick sudah melakukan hal yang buruk pada Kania, namun ia dengan tidak tau malunya tetap berani untuk menghubungi Kania duluan. Rasa tidak tau malu yang di miliki Nick inilah yang membuat Kania merasa geram
"Ba.. baik, tuan" kata Paul setelah menelan ludah.Paul pun segera pergi dan menjalankan perintah Nick untuk mencarikan nomor Kania sekaligus ponsel yang ada pulsanya dalam waktu 2 menit.Setelah Paul pergi, Nick pun langsung merebahkan dirinya dikasur untuk menenangkan dirinya."Sial, kenapa aku selalu dikelilingi orang orang lamban. Tidak seperti Rey, dia punya orang orang berkompeten seperti Ellena dan David di sisinya. Apalagi jika ditambah Jeffrey, Rey pasti akan jadi lawanku yang tak mudah kukalahkan. Untung saja Jeffrey sedang tidak ada di sini, dengan begitu akan lebih mudah bagiku untuk melawan Rey" batin Nick."Pokoknya aku harus lebih dulu menghubungi Kania sebelum Arden mengrim bukti tadi pada Rey. Ini gara gara si tua bangka itu, kenapa dia lama sekali sih" gumam Nick kesal."Tok tok tok" suara ketukan pintu dari luar."Saya sudah kembali, tuan" kata Paul dari balik pintu."Apa yang kamu lakukan? dasar tua bangka, i
"Yah, aku tidak peduli dengan apa dan bagaimana kamu mencarinya, yang terpenting saat ini adalah kamu berhasil mendapatkannya" kata Arden sambil menatap laptop dengan puas."Dengan ini, aku bisa bebas dari tuduhan dan posisiku sebagai pewaris juga aman. Lihat saja Nick, akan kubuat kamu menyesal karna telah membuatku jadi kambing hitam" ujar Arden yang tidak sabar."Coba kita lihat, hm.. bagaimana reaksinya ya saat tau dirinya dalam bahaya" ucap Arden sambil bermain dengan ponselnya.****"Tring" suara pesan masuk dari ponsel milik Nick."Siapa yang mengirim pesan malam malam begini sih?" kata Nick dengan heran sambil meraih ponselnya."Akh, rupanya pesan dari si bodoh itu. Coba kulihat, kali ini dia mau mengeluh apalagi padaku, apa mungkin Rey sudah mematahkan kedua tangannya atau apa ya?" kata Nick sambil merebahkan d
"Rey, lebih baik sekarang ceritakan semua hal yang belum ku ketahui agar aku bisa membantumu" ujar Jeffrey yang mulai paham.Akhirnya selama hampir 2 jam Rey menceritakan semua hal yang tidak di ketahui oleh Jeffrey."Sebentar, jadi maksudmu si sinting itu juga menyukai Kania?" tanya Jeffrey."Begitu lah," jawab Rey."Ya, aku juga tidak kaget sih. Wanita cantik itu memang wajar saja jika ada banyak pria yang menyukainya" kata Jeffrey."Kamu juga tau bukan? jika punya hubungan dengan bawahan itu merupakan hal yang di larang keras oleh perusahaan? apalagi jika sampai presdir tau aku menyukai Kania, dia malah nantinya akan terus mencelakai Kania" ujar Rey."Huh, aku jadi terharu deh sama kisah cinta kalian. Jadi kamu melakukan ini semua demi melindungi Kania agar tidak jadi target Nick dan presdir seterusnya?" tanya Jeffrey."Tentu saja, apalagi Nick yang terobsesi dengan Kania sampai nekat seperti kemarin membuatku khawatir" kata Rey.
"Nah, sudah deh. Nih, ku kembalikan ponselmu" kata Jeffrey langsung mengembalikan ponsel milik Ellena setelah selesai menyalin nomor telfon Kania.Ellena pun langsung panik dan menangkap ponsel milik nya itu begitu di lempar oleh Jeffrey. Rey pun hanya terdiam menyimak apa yang akan di lakukan oleh sahabat nya kali ini.Meskipun terlihat seperti orang bodoh dengan sikap nya yang tidak tau malu, Sebenarnya Jeffrey ini adalah orang yang cerdas juga licik. Ia selalu mengagetkan semua orang dengan langkah langkah nya yang tidak terduga.Jeffrey bisa berhasil dan menjadi sukses seperti sekarang ini bukan karna keberuntungan atau pun karna bantuan dari Rey. Semua ini murni hasil usaha dan kerja keras dari Jeffrey sendiri dengan Rey yang membantu nya dari belakang.Itulah alasan mengapa dulu Rey memilih untuk menolong Jeffrey saat ia berada dalam penjara. Rey melihat kemampuan dan potensi yang di miliki oleh Jeffrey dan percaya bahwa suatu saat nanti dia akan su
Setelah melihat dan menatap Nick sebentar karna penasaran, David segera bergegas pergi diam diam agar tidak ketahuan oleh Nick. Tapi saat David hendak berbalik badan, tiba tiba Nick sudah ada di belakang nya dan memegang tangan nya.Nick menyengir,"Hei, mau kemana kamu? kok sama bos gak sopan banget sih?masa setelah lihat ada aku di sini bukannya ngucapin salam tapi malah pura pura gak lihat?"David memalingkan wajahnya,"Anda bukan bos saya, saya tidak punya kewajiban untuk memberi salam pada anda""Cih,bawahan aja belagu. Mau kemana kamu? nyamperin bos mu?" tanya Nick."Bukan urusan anda," jawab David dengan cepat sambil melepaskan genggaman tangan Nick darinya."Ada apa nih kok kelihatan nya benci begitu? padahal aku gak ngapa ngapain loh?" kata Nick.David yang sudah tidak tahan melihat sikap Nick yang dari tadi terus bersikap seperti tidak tau apa apa itu pun langsung memaki maki Nick."Gak ngapa ngapain anda bilang? anda pikir sa