Semua Bab Anathema: Back to the Past : Bab 81 - Bab 90

122 Bab

Part 80 - Snowstrom

Pagi ini sangat cerah, mudah-mudahan malam nanti akan cerah juga supaya Sumelika dan kawan-kawannya bisa melakukan penjelajahan hutan untuk menemukan gerbang alam peri di hutan. Sumelika dan kawan-kawannya menyiapkan santapan sarapan bagi para orang banyak kembali, mereka semua merasa heran dengan Fanny dan Rani yang dari pagi batang hidungnya tidak kelihatan sama sekali. Mereka sudah mencari-carinya di penjuru rumah, tapi mereka tak ada. Setelah sarapan nanti rencananya Sumelika, Aisyah dan Rindu akan mencari Fanny dan Rani ke hutan Desa Tengkorak. Menu yang disajikan mereka hari ini adalah nasi uduk, tempe goreng, ayam goreng, sambal matah yang disegarkan oleh lalapan seperti mentimun, daun kol sampai daun seledri.Hari ini Sumelika sarapan begitu banyak pula minum air dari tangki di dapur, Sumelika saat itu sangat lapar dan begitu haus. Tak disangka Sumelika meminum sebuah racun dari siluman kadal raksasa saat itu juga. Entah apa nantinya yang akan terjadi den
Baca selengkapnya

Part 81 - Gayatri's Awakening Story

Ketika melihat badai salju, Irene dan Arsela bersiap mencari Sumelika, Aisyah dan Rindu. Mereka berdua sudah mempunyai firasat yang sangat buruk sekali kepada Sumelika dan kawan-kawannya. Sekarang hutan Desa Tengkorak dan sekitarnya sudah dipenuhi oleh butiran-butiran salju seperti negara sub-tropis. Di tengah badai salju, Irene dan Arsela menengok kesana-kemari mencari keberadaan Sumelika, Aisyah dan Rindu. "Kak, badai semakin kencang! Takutnya mereka tidur dan lama-lama mereka terkubur salju-salju ini!" tutur Arsela."Mungkin mereka nggak jauh dari dekat goa serigala, karena mereka baru aja kan berangkatnya!" Irene."Iya, Kak. Ayo kita cepat-cepat cari mereka sampai ketemu!"Setelah beberapa lama mencari Sumelika, Aisyah dan Rindu tanpa henti, mereka akhirnya menemukannya tapi mereka hanya menemukan Aisyah dan Rindu yang sedang tertidur dengan sangat pulas di butiran salju. Mereka berdua langsung menggendong Aisyah dan Rindu, dan segera dibawa ke
Baca selengkapnya

Part 82 - Gayatri and Kevin's Wedding Caremony

Irene membawa Fanny dan Rani pergi ke rumah dengan diam-diam melalui pintu belakang. Arsela melanjutkan misinya untuk membebaskan Sumelika dari cengkraman jahat Tono. Di ruang tamu, Tono sedang merokok sebari memperhatikan Sumelika dalam wujud manusia serigala putih. Arsela sangat kesal dengan Tono, dia adalah pria licik berhati batu. Baru kali ini Arsela menemukan orang seperti Tono, dulu dalam misinya Arsela tidak pernah menemukan orang yang jahat sekali. Mungkin ini jaman dahulu, dimana norma dan nilai belum kental di masyarakat. Arsela terus berpikir bagaimana caranya supaya Sumelika bisa bebas, Arsela memiliki sebuah ide, Arsela mencoba mengecoh perhatian Tono dengan melemparkan guci emas milik Tono yang terpajang di dekatnya ke arah yang sangat jauh.Pranggg!Tono langsung mengarahkan singgasananya ke tempat jatuhnya guci emas kesayangannya itu."Ahhh! Gucikuuu!" Tono, begitu nestapa karena gucinya pecah, tapi dia tidak mempunyai rasa hati sed
Baca selengkapnya

Part 83 - 10 Stages of Gayatri's Plan

Sekarang Irene, Fanny dan Rani tak tahu harus singgah dimana. Mereka tak mempunyai rumah untuk disinggahi, terpaksa Irene, Fanny dan Rani kembali ke rumah Tono. Diam-diam mereka bertiga mengisi salah satu paviliun yang benar-benar semuanya ditutupi salju. Ini saja satu-satunya harapan mereka bertiga untuk bertahan hidup di masa lampau. Di dalam paviliun itu syukurlah ada makanan dan sebuah api unggun, sekarang mereka tak merasakan kedinginan lagi.Di sisi yang lain, Arsela dan Sumelika bersembunyi di gudang lantai atas yang dipenuhi dengan benda-benda yang besar seperti lemari bekas, meja bekas, kursi, bunga replika dan lain sebagainya. Sumelika sekarang sedang memakan bekal makanan yang diberikan oleh Irene waktu tadi pagi. Karena Sumelika memasukan 3 bungkus nasi, Arsela pun bisa ikut makan. Mereka benar-benar kelaparan terutama Sumelika."Tenang, Mel. Aisyah sama Rindu udah Kakak dan Kak Irene bawa ke kamar. Mungkin sekarang mereka berdua lagi istirahat juga bareng
Baca selengkapnya

Part 84 - Flashback(1)

"Haha, kamu gugup amat kaya ngomong sama dosen. Jangan gugup dong, temen seumuran ini, jadi biasa aja ya." Kevin."Iya, Kevin." "Kevin, mau kopi?""Mau, tapi kan harus ke Desa Mangga dulu, jauh ah.""Tenang, Kevin. Aku ada rumah di dekat sini, kamu mau mampir dulu?""Mauu!"Dari sini rencana Gayatri mulai tersusun untuk membuat Kevin semakin terkesima kepadanya. Gayatri ternyata mempunyai rumah di sekitar hutan, rumahnya cukup mewah dan bagus bagaikan rumah tua zaman sekarang. Kevin disuguhkan kopi oleh Gayatri. "Kamu tinggal sendiri di sini? Atau ada orang lain?""Iya, aku tinggal sendirian. Kedua orang tuaku pergi ke kota untuk bekerja, sementara saudaraku menghilang entah kemana, sudah bertahun-tahun aku tidak berjumpa dengan adikku yang ku sayangi itu." "Sabar ya, nanti juga bakalan ketemu.""Kamu orang yang paling kaya raya di desa ini ya, kamu punya barang-barang berharga dimana-mana, nggak
Baca selengkapnya

Part 85 - Flashback(2)

Gayatri berubah wujud menjadi ke wujud aslinya yaitu manusia setengah kadal dengan kulit wajah, leher, sampai tangan yang berkulit kadal berwarna cokelat. Dirinya menangis di hadapan Kevin dengan begitu menyakinkan, di matanya banyak ribuan air mata penyesalan karena telah menyembunyikan identitas yang sebenar-benarnya kepada Kevin. "Aku sebenarnya seorang siluman kadal raksasa dan memang aku mempunyai garis keturunan siluman dari orang tuaku! Aku sama seperti kakakku yaitu Iis, tapi aku berbeda, aku kadal sedangkan Iis adalah ular. Maafkan aku, Kevin, aku baru memberitahumu sekarang. Seharusnya aku memberitahumu ketika kamu bertemu denganku, tapi aku begitu takut kalau kamu sampai meninggalkanku karena jijik dan takut. Sekarang aku sudah siap, aku sudah siap menerima cemooh dari kamu seperti cemooh orang lain! Aku sekarang sudah siap kehilangan dirimu, Kevin! Aku sudah siap!" "Cukup, Tri!" bentak Kevin sebari melotot pada Gayatri yang sekarang lebih tinggi
Baca selengkapnya

Part 86 - Sumelika's and Team Plan

Hawa semakin dingin, Sumelika dan Arsela masih berada di dalam gudang rumah Tono. Mereka berdua masih memikirkan cara supaya mereka bisa mengalahkan Gayatri dan Tono, mereka seakan-akan terjebak di dalam rumah Tono karena jika mereka keluar maka salju akan menerpa mereka berdua, ditambah badai salju juga malah semakin kencang sekarang dibandingkan kemarin. Gayatri datang ke rumah Tono, Tono kembali menyambutnya dengan tawa bahagia, "hahahaha! Akhirnya kau sidah datang juga kadal! Selamat atas pernikahanmu dengan anak tengil itu! Hahahaha!""Jangan sebut dia anak tengil, dia adalah anak pintar karena mau menuruti semua perkataanku, hahaha!""Tak sia-sia aku bangkitkan kau kembali, kau sangat berguna dan cerdik! Sekarang saja Sumelika masih berada di gudang bersama dengan Arsela, hahaha!""Benarkah? Bagus! Mereka terjebak, dan tak tahu harus bagaimana nanti, huahahahaha. Tono, sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukan pembuatan monster yang aka
Baca selengkapnya

Part 87 - Gayatri Made a Monsters

Di gudang rumah Tono. Hamalia dan Bani membawakan kayu bakar dan korek api untuk Sumelika di gudang, Sumelika dan Arsela sangat bersyukur karena ada juga yang menolongnya di tengah situasi genting seperti ini. Sumelika sangat berterimakasih kepada Hamalia dan Bani yang sudah sangat membantunya dalam menuntaskan masalah yang terjadi di Desa Tengkorak. Tanpa berlama-lama lagi, Sumelika menyalakan api di kayu bakar menggunakan korek api. Sumelika lalu mengeluarkan belati dari kocek jaketnya dan akan mengiris sedikit kulit di jarinya agar mengeluarkan setetes darah. Clak!Telapak tangan Arsela menghentikan setetes darah masuk ke dalam api unggun."Jangann!""Jangan, Mel! Ini nggak baik!" ujar Arsela secara tiba-tiba sebari menggeleng-gelengkan kepalanya kepada Sumelika."Ada apa, Kak?""Segala sesuatu yang keluar dari api, itu bukan kebaikan!" "T-tapi k-k-kata bu Iis--""Bu Iis jangan dipercaya, dia siluman
Baca selengkapnya

Part 88 - The Water Dragon

"OMG! Gue baru inget, kata Romi tadi katanya boneka serabut kelapa itu ada jiwanya Gayatri! Ya ampun!" Tania memegang kepalanya sendiri karena baru ingat dengan perkataan Romi beberapa saat yang lalu. "Nah, kan!" Popon meledek Tania yang terlalu tertawa terbahak-bahak tadi."Kalo misalkan kita bakar nih boneka serabut kelapanya, otomatis Gayatri kebakar juga nggak sih?" tanya Aisyah."Gue kagak tau, tapi kayanya bakalan kebakar juga dah." Tania menerka-nerka."Kita coba aja, siapa tau kebakar juga." Ajak Popon."Tapi gimana caranya ngambil boneka itu dari Kevin? Kevin bener-bener megang boneka itu erat banget!" tutur Almira. "Kita buat Kevin kemana gitu kek, nah habis itu kita bakar bonekanya dan sebelum itu kita harus nyediain boneka serabut kelapa yang baru supaya dia nggak curiga sama kita-kita." Saran Popon."Oke-oke! Ayo kita mulai!" Tania. Kembali ke gudang rumah Tono, ketika darah Sumelika sudah menetes
Baca selengkapnya

Part 89 - The Queen of Water Dragon, Sumelika

Nana terbang dan keluar dari gudang melalui jendela, tubuhnya mendadak bercahaya lalu besar dengan sendirinya, besarnya sebesar rumah Tono yang megah. Saat keluar sayap Nana langsung menggebar-gebar dengan suara yang cukup bising. Setelah Nana besar, Sumelika berubah menjadi seorang ratu yang memakai gaun armor berwarna biru muda, tiara, perhiasan dan memegang samurai yang berwarna biru muda juga. Sumelika juga mendadak duduk di atas badan Nana, dia berada di langit yang dipenuhi badai salju!"Sumelika?" Arsela terkejut melihatnya."Ini dia ratu naga, Sumelika! Xixixi ..." Nana, tertawa kecil lagi.Arsela, Bani dan Hamalia hanya bisa tercengang dan kaget melihat ini semua.Di ruang tamu rumah Tono, nampak Gayatri terus mengeluarkan kobaran api dari mulutnya hampir ada 2 jam Gayatri melakukan ini tanpa berhenti. Mata Gayatri memerah karena semburan apinya sendiri yang keluar dari mulutnya secara terus-menerus. Beberapa lama kemudian, Gayatri berhenti. Dia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status