Gayatri berubah wujud menjadi ke wujud aslinya yaitu manusia setengah kadal dengan kulit wajah, leher, sampai tangan yang berkulit kadal berwarna cokelat. Dirinya menangis di hadapan Kevin dengan begitu menyakinkan, di matanya banyak ribuan air mata penyesalan karena telah menyembunyikan identitas yang sebenar-benarnya kepada Kevin.
"Aku sebenarnya seorang siluman kadal raksasa dan memang aku mempunyai garis keturunan siluman dari orang tuaku! Aku sama seperti kakakku yaitu Iis, tapi aku berbeda, aku kadal sedangkan Iis adalah ular. Maafkan aku, Kevin, aku baru memberitahumu sekarang. Seharusnya aku memberitahumu ketika kamu bertemu denganku, tapi aku begitu takut kalau kamu sampai meninggalkanku karena jijik dan takut. Sekarang aku sudah siap, aku sudah siap menerima cemooh dari kamu seperti cemooh orang lain! Aku sekarang sudah siap kehilangan dirimu, Kevin! Aku sudah siap!"
"Cukup, Tri!" bentak Kevin sebari melotot pada Gayatri yang sekarang lebih tinggi
Hawa semakin dingin, Sumelika dan Arsela masih berada di dalam gudang rumah Tono. Mereka berdua masih memikirkan cara supaya mereka bisa mengalahkan Gayatri dan Tono, mereka seakan-akan terjebak di dalam rumah Tono karena jika mereka keluar maka salju akan menerpa mereka berdua, ditambah badai salju juga malah semakin kencang sekarang dibandingkan kemarin.Gayatri datang ke rumah Tono, Tono kembali menyambutnya dengan tawa bahagia, "hahahaha! Akhirnya kau sidah datang juga kadal! Selamat atas pernikahanmu dengan anak tengil itu! Hahahaha!""Jangan sebut dia anak tengil, dia adalah anak pintar karena mau menuruti semua perkataanku, hahaha!""Tak sia-sia aku bangkitkan kau kembali, kau sangat berguna dan cerdik! Sekarang saja Sumelika masih berada di gudang bersama dengan Arsela, hahaha!""Benarkah? Bagus! Mereka terjebak, dan tak tahu harus bagaimana nanti, huahahahaha. Tono, sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukan pembuatan monster yang aka
Di gudang rumah Tono. Hamalia dan Bani membawakan kayu bakar dan korek api untuk Sumelika di gudang, Sumelika dan Arsela sangat bersyukur karena ada juga yang menolongnya di tengah situasi genting seperti ini. Sumelika sangat berterimakasih kepada Hamalia dan Bani yang sudah sangat membantunya dalam menuntaskan masalah yang terjadi di Desa Tengkorak.Tanpa berlama-lama lagi, Sumelika menyalakan api di kayu bakar menggunakan korek api. Sumelika lalu mengeluarkan belati dari kocek jaketnya dan akan mengiris sedikit kulit di jarinya agar mengeluarkan setetes darah.Clak!Telapak tangan Arsela menghentikan setetes darah masuk ke dalam api unggun."Jangann!""Jangan, Mel! Ini nggak baik!" ujar Arsela secara tiba-tiba sebari menggeleng-gelengkan kepalanya kepada Sumelika."Ada apa, Kak?""Segala sesuatu yang keluar dari api, itu bukan kebaikan!""T-tapi k-k-kata bu Iis--""Bu Iis jangan dipercaya, dia siluman
"OMG! Gue baru inget, kata Romi tadi katanya boneka serabut kelapa itu ada jiwanya Gayatri! Ya ampun!" Tania memegang kepalanya sendiri karena baru ingat dengan perkataan Romi beberapa saat yang lalu."Nah, kan!" Popon meledek Tania yang terlalu tertawa terbahak-bahak tadi."Kalo misalkan kita bakar nih boneka serabut kelapanya, otomatis Gayatri kebakar juga nggak sih?" tanya Aisyah."Gue kagak tau, tapi kayanya bakalan kebakar juga dah." Tania menerka-nerka."Kita coba aja, siapa tau kebakar juga." Ajak Popon."Tapi gimana caranya ngambil boneka itu dari Kevin? Kevin bener-bener megang boneka itu erat banget!" tutur Almira."Kita buat Kevin kemana gitu kek, nah habis itu kita bakar bonekanya dan sebelum itu kita harus nyediain boneka serabut kelapa yang baru supaya dia nggak curiga sama kita-kita." Saran Popon."Oke-oke! Ayo kita mulai!" Tania.Kembali ke gudang rumah Tono, ketika darah Sumelika sudah menetes
Nana terbang dan keluar dari gudang melalui jendela, tubuhnya mendadak bercahaya lalu besar dengan sendirinya, besarnya sebesar rumah Tono yang megah. Saat keluar sayap Nana langsung menggebar-gebar dengan suara yang cukup bising. Setelah Nana besar, Sumelika berubah menjadi seorang ratu yang memakai gaun armor berwarna biru muda, tiara, perhiasan dan memegang samurai yang berwarna biru muda juga. Sumelika juga mendadak duduk di atas badan Nana, dia berada di langit yang dipenuhi badai salju!"Sumelika?" Arsela terkejut melihatnya."Ini dia ratu naga, Sumelika! Xixixi ..." Nana, tertawa kecil lagi.Arsela, Bani dan Hamalia hanya bisa tercengang dan kaget melihat ini semua.Di ruang tamu rumah Tono, nampak Gayatri terus mengeluarkan kobaran api dari mulutnya hampir ada 2 jam Gayatri melakukan ini tanpa berhenti. Mata Gayatri memerah karena semburan apinya sendiri yang keluar dari mulutnya secara terus-menerus. Beberapa lama kemudian, Gayatri berhenti. Dia
"Ini dia bonekanya." Aisyah menunjukan boneka serabut kelapa kepada semua teman-temannya yang berada di sana. Boneka itu cukup seram, seperti boneka santet."Ayo buruan, kita coba bakar aja." Ajak Popon."Tapi yakin kalo Gayatri yang bakalan kesakitan dan kebakar?" Aisyah, ragu-ragu."Yakin, Syah. Gayatri aja bisa selamat terus mendadak muncul di hadapan Kevin waktu dia dalam bahaya, sebelum itu Kevin olesin cairan racun kadal dulu ke bonekanya." Ucap Romi."Sebentar, gue ambil korek apinya dulu dari dapur." Tania.Di dalam rumah Tono, ritual pembuatan monster masih berlangsung. Namun, kini Gayatri mengeluarkan kekuatannya melalui kedua telapak tangannya, setelah beberapa lama melakukan ini, Gayatri terdiam sejenak. Sedikit menghela napas karena ada sesuatu yang tak enak dan menjanggal di dalam hatinya."Ada apa, Gayatri? Apa ritual pembuatan monsternya sudah selesai?" tanya Tono, tak sabar melihat wujud monster yang dibuat oleh Gayatr
"Ohh, pasti ngelakuin sesuatu yang ada kaitannya sama Gayatri ya sampe-sampe wajah kalian ketakutan kaya pencuri yang ketangkap basah!" ucapan Kevin begitu membuat mereka semua semakin gemetaran, mereka sangat takut dengan ucapan Kevin yang begitu mengerikan itu."Nggak! Nggak ada, Kevin." Aisyah menyakinkan Kevin."Terus ini apa?" dari balik tangan Kevin terdapat boneka serabut kelapa palsu yang sudah dirancang oleh Aisyah dan teman-temannya untuk mengelabui Kevin."Kalian pikir gue kagak tau apa hah, kalo si Popon diem-diem nuker boneka serabut kelapa yang asli sama yang palsu kaya gini?" bentak Kevin seraya melemparkan boneka serabur kelapa palsu ke lantai lalu ia menginjaknya sampai serabut kelapanya tak karuan kemana-mana."Dan ini! Bau ini! Bau racun kadalnya Gayatri! Boneka Gayatri yang asli ada bau racun kadalnya, woy!" teriak Kevin."Kalian kenapa bakar boneka serbut kelapa Gayatri? Kenapa, hah! Dasar pada kagak punya hati lo p
"Romi, sekarang udah mau waktunya sholat dzuhur. Sekarang kamu ke atas untuk adzan, jangan lupa adzannya harus kedengeran ke seluruh penjuru ya, gunain corongnya untuk bikin suara kamu bergema dimana-mana." Aisyah pada Romi."Tapi botolnya, Syah?""Botol biar kami yang urus, Rom. Lo adzan aja dulu, kalo kondisinya balik lagi ke semula dan stabil pastinya bakalan lebih enak hawanya. Botol biar aja kita yang urus," Tania.Romi pun mengambil air wudhu dan ke loteng membawa corong untuk mengumandangkan adzan sholat dzuhur, mudah-mudahan dengan adanya adzan kembali di Desa Tengkorak membuat mantra ikatan Gayatri itu musnah dan hancur dalam sekejap seperti jiwa Gayatri tadi.Adzan dikumandangkan terlebih dahulu sebelum Nana menghembuskan hawa panas ke Desa Tengkorak dan sekitarnya. Adzan Romi begitu merdu dan juga fasih, membuat orang-orang yang mendengarkannya merasakan syahdu dan hidmat yang luar biasa. Setelah adzan berkumandang, benar saja, bada
"Dan Gayatri Sundari ... ada di sini!" mereka semua kaget dan ketakutan melihat Gayatri dengan wujud manusia setengah kadal muncul di balik Kevin, mereka tak menyangka Gayatri si siluman kadal kembali dengan secepat ini. Popon bergidik ketakutan dan langsung memegang tangan Aisyah karena takut diserang dan diterkam langsung oleh Gayatri karena ingin membalas dendam.Kali ini penampilan Gayatri berbeda, kulit wajah dan tangannya menjadi cokelat dan bersisik kasar sama seperti kulit kadal.Kevin tertawa dan meringis ke arah Popon, Popon semakin trauma dengan apa yang sudah ia perbuat pada Gayatri dan juga Kevin, " Syah! Ini gimana? G-gue takut kalo sampe mereka berdua apa-apain g-gue!""Tenang, ada kita semua di sini, Pon!""Kalian pikir, aku bisa dikalahkan begitu saja ya? Hahaha! Kalian salah besar, mana mungkin siluman yang berumur ratusan tahun bisa dikalahkan dalam sekejap oleh kalian semua yang masih kanak-kanak berumur belasan tahun dan k