Kebahagiaan merundungi Sumelika dan semua kawan-kawannya, tak sangka akhirnya misi yang selama ini mereka perjuangkan untuk menghentikan kutukan di masa lalu ternyata berhasil. Saudara-saudara Tono menyesal karena telah mengikuti apapun yang dikatakan oleh Tono, padahal sudah jelas Tono sesat dan perbuatannya sangat merugikan.
"Maafkan kami ya, Sumelika, Hamalia ... kami dari kecil sudah dididik oleh kak Tono sampai-sampai kami tak tahu yang mana yang benar dan mana yang salah, bahkan kami sangat gila dengan harta dan kekayaan duniawi yang fana." Johan selaku perwakilan dari saudara-saudara Tono meminta maaf ke hadapan Sumelika dan yang lainnya.
"Iya, tidak apa-apa, Pak. Yang penting kutukan dari ratu serigala sudah berhasil dihentikan, mulai hari ini tak ada lagi kutukan yang akan menimpa keturunan berikut-berikutnya. Dan pastinya pun semuanya normal, mudah-mudahan seperti ini terus. Oh iya, Pak, saya berpesan supaya berhati-hati dalam berperilaku karena j
Keesokan harinya, Sumelika melihat hari ini yang begitu cerah, nampaknya ia akan pulang ke masa depan hari ini juga. Setelah sholat tahajud, Sumelika membereskan barang-barangnya dan dimasukan ke dalam tas ransel. Sudah begitu banyak yang kenangan yang terukir di masa lampau, banyak pembelajaran yang ia dapatkan dari kedatangannya kemari. Sumelika belajar bahwasanya kita harus berhati-hati dalam segala perbuatan, karena siapa tahu perbuatan biadab yang sekarang kita lakukan akan menjadi sebuah kutukan yang menimpa generasi yang akan datang. Sumelika juga belajar, bahwa kita harus senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang. Dengan tak ada teknologi, membuatnya susah melakukan apapun tapi dengan mudahnya orang di zaman dulu bisa hidup tanpa adanya teknologi.Sumelika sangat berat pergi dari Desa Tengkorak, dia harus rela berpisah dengan bu Iis, Romi sampai Rindu. Ketiga orang itu benar-benar membantu dirinya di masa lampau sampai semua misinya berhasil, wal
Di suatu malam yang gelap gulita, hujan turun dengan cukup deras, disertai hembusan angin puting beliung yang membuat pepohonan roboh dalam satu kali hembusan. Petir menggelegar di mana-mana, bagaikan alam sedang murka dengan perbuatan para manusia yang keji. Gumpalan darah mengalir di aliran sungai yang berada di sebuah hutan. Dari hutan itu pula, seorang wanita paruh baya berlari ketakutan bagaikan dikejar oleh setan, atau jangan-jangan dirinya malah dikejar oleh setan tetapi berwajah manusia. Wanita itu terus berlari seraya membawa bayi hidup yang terbungkus kain kafan tipis.Kebaya yang ia pakai basah kuyup, kepalanya penuh akan darah segar bagaikan sudah terkena pukulan, kakinya tertusuk-tusuk beling yang berserakan di hutan. Tetapi, ia tak memperdulikan dirinya basah kuyup, tak memperdulikan juga rasa sakit yang sampai berdarah-darah, dirinya hanya berlari, berlari dan terus berlari. Hingga akhirnya ia menemukan sebuah panti asuhan yang sangat sepi. Wanita tersebut berhe
34 tahun kemudian ...Pagi hari tiba, sang surya mulai menghiasi cakrawala langit kota Majalengka, angin sepoi-sepoi membuat pagi itu menjadi sangat segar dan sejuk. Di Rumah Sakit Pelita Kesehatan, para pasien sedang menunggu giliran di koridor rumah sakit untuk memeriksa kesehatannya. Banyak sekali pasien yang sudah antre, tentunya dari kemarin mereka sudah membuat janji pertemuan dengan sang dokter. Kala itu, jamnya dokter Malika Zubair Prameswari. Di jam kerja Dokter Malika, antreannya memang sangat padat dibandingkan dengan anteran jam dokter-dokter lain, hal ini dikarenakan pelayanan Dokter Malika yang sangat baik dan keramahannya dalam melayani pasien."Oh ya, nanti Adek minum obat ya, Sayang. Supaya cepat sembuh, dan bisa sekolah lagi, hehe. Kalau ada apa-apa lagi kesini aja lagi ya." Ucap Dokter Malika, di depan seorang anak lelaki berbadan gempal yang imut dan lucu."Iya, Dokter, hehe." Jawab anak itu, dengan wajah yang tersipu malu oleh perka
Sekarang waktunya pulang sekolah, di Sekolah Menengah Atas 1 Nusa (SMANSA), anak dari Malika yang bernama Sumelika dirundungi oleh para teman-temannya di gudang sekolah. Sumelika Prameswari adalah remaja perempuan cantik dan sangat modern yang periang, ia juga cukup pintar, akan tetapi Sumelika sangat pelit dalam memberikan jawaban-jawaban ke teman-temannya, hingga beberapa orang yang sangat pemalas merundunginya. Rundungan fisik dan verbal ia terima, hal ini sudah biasa menurutnya, ia tak melawan, tetapi jika ada suatu rundungan yang sudah melewati batasannya, maka ia akan murka."Heh, Lik! Lo ini ya, jadi orang pelit banget! Tadi kita cuman minta jawaban matematika malah kagak dikasih! Padahal cuman 1 nomor doang, dasar lo!" bentak Fanny, remaja perempuan dengan rambut dikepang."Tau nih, gara-gara lo ya, kita dimarahin habis-habisan sama bu Beti!" teriak Kevin, penuh dengan luapan emosi. Kevin ialah remaja lelaki yang sangat tampan, dirinya kerap berpenamp
Pagi harinya, Malika bersama kedua susternya yang bernama Suster Anna, dan Suster Amalia pergi ke Desa Tengkorak dengan menggunakan mobil milik Rumah Sakit Pelita Kesehatan. Sekitar 5 jam mereka sampai di Desa Tengkorak, itu pun mereka harus berjalan kaki dulu selama 1 jam lebih dari hutan belantara, dikarenakan tidak akses masuk mobil di sana.Karena tak ada akses masuk mobil, alhasil mobil mereka dititipkan dahulu ke panti asuhan Majalengka, panti asuhan Malika dulu. Di sana, Malika bertemu dengan Bu Aminah dan Galang yang sudah tumbuh dewasa. Bu Aminah sangat tak menyangka bahwa Malika sudah menjadi orang hebat. Setelah berbincang lama, mereka bertiga menuju ke Desa Tengkorak dengan berjalan kaki.Desa Tengkorak ialah sebuah desa yang berada di tengah hutan, di sana ada teknologi tetapi sangat minim. Belum ada sekolah, ataupun sebuah puskesmas. Di sana hanya ada tiang listrik, dan rumah-rumah yang masih gubuk, di ujung desa Tengkorak terdapat sebuah rumah
Di sekolah SMAN 1 Nusa, pagi tadi Sumelika memenangkan olimpiade kimia di Bandung yang membuatnya menjadi kebanggaan sekolah. Sumelika mendapatkan gelar juara pertama olimpiade kimia tingkat SMA se-provinsi Jawa Barat, alangkah senangnya Sumelika bisa memenangkan olimpiade ini. Ia mendapatkan uang pembinaan, sertifikat, sovenir, medali penghargaan dan piala berkaki dua yang akan diserahkan ke pihak sekolahnya. Sekarang tampak Sumelika sudah sampai di sekolahnya, dan langsung dipanggil ke lapangan karena pak Kepala Sekolah akan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Sumelika. Para siswa-siswi berkumpul di lapangan upacara, melihat Sumelika mendapatkan banyak sekali hadiah dari Pak Kepala Sekolah. Setelah perlombaan ini ia menangkan, pihak sekolah akan mengirimkan Sumelika sebagai peserta ke lomba olimpiade kimia tingkat nasional lalu setelahnya baru ke tingkat internasional. Sumelika memang sangat pintar seperti kedua orang tuanya.Saat ini, Sumelika menjadi trending t
Pagi di Desa Tengkorak. Setelah bersih-bersih, Dokter Malika membicarakan apa yang ia lihat semalam kepada Suster Anna dan Suster Amalia. Dokter Malika membicarakannya di kamar, tentunya secara diam-diam."Iya, Dok. Aku juga lihat kok! T-Tapi aku kira itu mimpi!" papar Suster Anna, kepada Dokter Malika. Suster Anna mengalami juga apa yang dialami oleh Dokter Malika."Aku lihatnya di jam 11 malam, Dok. Aku inget banget itu. Aku kan mau bangun, aku sempat lihat jam tangan udah jam 11 malam, tapi aku ngantuk berat, jadi tidur lagi kaya Dokter. Sewaktu aku mau tidur, aku sedikit melek, terus aku lihat ada perempuan pake pakaian putih lagi nangis di deket pintu kamar, Dok!" sambung Suster Anna, menuturkan kisahnya."Eh, kalau aku mah lihatnya dia lagi nempel di dinding, kaya cicak. Dan pas lihat itu, aku langsung ketindihan, dan lama-kelamaan aku malah tidur lagi. " Ucap Suster Amalia.Suster Anna dan Suster Amalia, mereka berdua sama melihatnya,
Malika masuk ke dalam gudang, sesampainya di sana, Malika shock berat karena menemukan banyak sekali bulu-bulu serigala yang berserakan di mana-mana. Ia juga melihat banyak sekali tulang belulang dan kerangka tengkorak manusia serigala yang masih menyatu. Bau di sana sangat tak sedap, pencampuran darah kering, debu dan barang-barang berkarat, membuat Malika batuk-batuk. Tampak lantai di sana dipenuhi banyak darah yang sudah mengering, kemungkinan darah itu adalah darah dari manusia serigala.Selain semua itu, di sana terdapat banyak rak yang diisi dengan ribuan buku, terdapat juga kursi, lemari, bahkan batu air mancur yang sudah rusak. Masing-masing barang ditutup kain besar berwarna putih, tentunya setiap barang yang ada di sana dipenuhi hama dan debu. Malika menyesuri gudang, tanpa sengaja Malika menemukan sebuah buku yang sangat tebal di lantai yang kotor."Buku apa ini?" heran Dokter Malika.Buku yang ia lihat sepertinya sangat menarik. Namun, sayan
Keesokan harinya, Sumelika melihat hari ini yang begitu cerah, nampaknya ia akan pulang ke masa depan hari ini juga. Setelah sholat tahajud, Sumelika membereskan barang-barangnya dan dimasukan ke dalam tas ransel. Sudah begitu banyak yang kenangan yang terukir di masa lampau, banyak pembelajaran yang ia dapatkan dari kedatangannya kemari. Sumelika belajar bahwasanya kita harus berhati-hati dalam segala perbuatan, karena siapa tahu perbuatan biadab yang sekarang kita lakukan akan menjadi sebuah kutukan yang menimpa generasi yang akan datang. Sumelika juga belajar, bahwa kita harus senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang. Dengan tak ada teknologi, membuatnya susah melakukan apapun tapi dengan mudahnya orang di zaman dulu bisa hidup tanpa adanya teknologi.Sumelika sangat berat pergi dari Desa Tengkorak, dia harus rela berpisah dengan bu Iis, Romi sampai Rindu. Ketiga orang itu benar-benar membantu dirinya di masa lampau sampai semua misinya berhasil, wal
Kebahagiaan merundungi Sumelika dan semua kawan-kawannya, tak sangka akhirnya misi yang selama ini mereka perjuangkan untuk menghentikan kutukan di masa lalu ternyata berhasil. Saudara-saudara Tono menyesal karena telah mengikuti apapun yang dikatakan oleh Tono, padahal sudah jelas Tono sesat dan perbuatannya sangat merugikan."Maafkan kami ya, Sumelika, Hamalia ... kami dari kecil sudah dididik oleh kak Tono sampai-sampai kami tak tahu yang mana yang benar dan mana yang salah, bahkan kami sangat gila dengan harta dan kekayaan duniawi yang fana." Johan selaku perwakilan dari saudara-saudara Tono meminta maaf ke hadapan Sumelika dan yang lainnya."Iya, tidak apa-apa, Pak. Yang penting kutukan dari ratu serigala sudah berhasil dihentikan, mulai hari ini tak ada lagi kutukan yang akan menimpa keturunan berikut-berikutnya. Dan pastinya pun semuanya normal, mudah-mudahan seperti ini terus. Oh iya, Pak, saya berpesan supaya berhati-hati dalam berperilaku karena j
Saat Tono akan melepaskan peluru dari senapan, tiba-tiba ..."Tonoooo!!!" terdengar suara teriakan seorang perempuan dengan nada yang sangat tinggi, suara perempuan itu terdegar serak sekaligus berganda-ganda, suaranya ini berbeda dari siluman yang biasa ditemui di misi petualangan Sumelika kemarin, suaranya memiliki 10 kali lipat yang membuat seseorang yang mendengarnya bergidik ketakutan.Datanglah sesosok perempuan cantik bergaun hitam yang menggunakan mahkota serigala, dia datang bersama dengan 2 manusia serigala berwarna ungu yang membawa tameng dan pedang. Dia adalah Ratu Iravati, ratunya para serigala."Kurang ngajar!"Sreet!Ratu Iravati mencakar wajah Tono sampai wajah Tono berdarah, ia membalas Tono atas perilaku tak pantas yang dilakukan oleh Tono kepada para serigala-serigala di hutan kawasan Desa Tengkorak, ditambah lagi Tono sudah mencuri harta karun milik kerajaan serigala, Ratu Iravati sangat marah dan sangat murka kepada Tono
Tono membuka pintu goa emas serigala, seketika dari dalam keluarlah cahaya yang terpancar dari emas, permata dan berlian. Cahayanya begitu terang sampai-sampai menerangi hutan Desa Tengkorak, Tono tersenyum licik, ia sebentar lagi akan mendapatkan tujuannya yang selama ini ia incar. Tono memandangi semua harta karun yang ada di sana, dalam hatinya ia ingin membawa semua harta karun itu ke gudang emasnya. "Hahaha! Akhirnya, saya bisa mendapatkan tujuan saya yang sudah saya pendam selama bertahun-tahun! Hahaha! Sekarang tak ada lagi yang mampu menghalangi jalan saya lagi, tak ada yang mampu menghalangi jalan saya untuk menjadi orang yang paling kaya raya! Hahaha!"Mendengar Tono yang mengatakan hal-hal yang tak pantas, serigala-serigala penjaga goa emas serigala berdatangan dari dalam goa itu, mereka semua menyerang Tono dan juga semua saudara-saudaranya. Tono punya segala cara untuk menghalau badai yang menerpa dirinya sewaktu-waktu, sewaktu di alam naaglok Tono
DOOORRRR!Suara tembakan terlepas dari senapan. Suaranya terdengar dan bergema di telinga, mereka semua kaget tapi mereka berusaha untuk tenang dan tidak panik. Mereka tetap bersembunyi tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Ternyata oh ternyata sumber suara itu berasal dari senapan besar milik Tono dan para saudara-saudaranya yang sudah tiba di goa emas serigala, mereka semua datang dengan menggunakan baju besi dan membawa banyak sekali senjata dimulai dari sniper, senapan besar, pedang, samurai, pisau dan benda-benda tajam yang lainnya. Mereka melakukan ini demi bisa mendapatkan harta karun manusia serigala yang tersimpan di goa emas serigala."Itu Kak Tono!" ucap Hamalia memberitahukan soal kedatangan Tono kepada Sumelika dan yang lainnya.Mereka semua bersiap untuk membuat Tono dan semua saudara-saudaranya terkepung.Sesuai dengan aba-aba dari Sumelika mereka semua pun pergi mengepung Tono dari segala arah sampai-sampai Tono lagi semua
Keesokan harinya, pagi baru yang sangat ceria menyambut Desa Tengkorak. Pagi itu entah mengapa Sumalika sangat senang dan bersemangat tapi di hati terdalamnya ia merasakan ketakutan seperti ada sesuatu yang besar akan terjadi dalam waktu yang sangat dekat. Tak hanya perasaan takut, Sumelika pun merasakan cemas dan gelisah. Ia sepertinya akan berpisah jauh dari orang-orang yang ia kenal di masa lampau, seperti dengan Rindu, Romi, bu Iis, Hamalia, Bani sampai abang-abang tukang nasi goreng yang biasanya menjadi andalannya untuk menambah nafsu makan di masa lampau.Setelah sarapan, mendadak Sumelika dikejutkan dengan kedatangan Hamalia dan Bani, mereka berdua baru saja pulang dari rumah setelah kemarin. Saat mereka sampai, mereka berdua langsung mencari-cari keberadaan Sumelika. Sumelika yang mengetahuinya langsung menemui Hamalia dan Bani."Sumelika! Gawat, Mell!" ucap Hamalia, dengan nada penuh ketakutan dan kepanikan yang luar biasa."Ada apa i
Keesokan harinya, Bu Iis, Sumelika dan kawan-kawannya yang lain menyiapkan sarapan di dapur kembali, kali ini Sumelika dan kawan-kawan dibantu oleh Bu Iis dalam menyiapkan sarapan. Bu Iis sekarang memasak nasi sego tiwul kelapa untuk menu sarapan pagi hari ini, Bu Iis sangat pandai sekali dalam membuat masakan dan sarapan, hidangannya selalu saja mengugah selera.Dalam beberapa menit, Bu Iis sudah bisa menyiapkan makanan besar untuk dijadikan santapan sarapan orang-orang banyak yang singgah di rumahnya. Semua orang di sana benar-benar menikmati masakan Bu Iis, bahkan ada yang menambah nasi dan lauk-pauknya.Di tengah sarapan pagi yang hangat, ceria dan dipenuhi dengan semangat, mendadak menjadi hening dan dingin ketika mereka semua melihat Kevin yang keluar dari kamarnya dengan raut wajah yang begitu lesu dan datar. Di wajahnya nampak tak ada lagi tanda semangat hidup, dia begitu lelah. Semua orang sangat takut kepada Kevin, takut Kevin membabi buta lagi seperti
Malam tiba, Kevin mulai sadarkan diri. Di tengah malam yang sunyi itu, Kevin bangkit dan menuju ke kamar Gayatri, mencari Gayatri yang nyatanya sudah tak ada lagi di kamar itu. Ia memanggil-manggil nama Gayatri, berharap Gayatri muncul kembali di hadapannya."Gayatri! Gayatri!" dalam keadaan masih merasa sakit karena lukanya belum 100% pulih, ia paksakan mencari Gayatri karena ia sangat mencintainya setulus hati."Gayatrii!" sudah beberapa menit ia memanggil nama Gayatri, dia tak kunjung datang, ia memutuskan untuk berteriak sekencang-kencangnya memanggil nama Gayatri supaya Gayatri bisa mendengar suaranya.Suara teriakan Kevin yang begitu keras, membangunkan Sumelika dan kawan-kawannya. Sumelika, Fanny dan Aisyah terbangun, mereka bertiga begegas ke kamar Gayatri untuk memeriksa keadaan Kevin."Astaghfirullahaladzim!" alangkah kagetnya mereka bertiga ketika melihat Kevin mengacak-acak kamae Gayatri untuk mencari Gayatri.Kevin me
Sumelika dan kawan-kawannya mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Ratu Peri Alice dan semua peri yang sudah memberikannya alat teleportasi waktu. Sumelika mungkin akan pulang saat itu juga ke Desa Tengkorak untuk menyelesaikan misi terakhirnya yang merupakan inti dari perjalanannya ke masa lampau."Ini terlalu cepat, apa kalian tidak mau lihat-lihat alam peri dulu untuk melepas ketegangan sejenak? Aku harap kalian bisa menerima undanganku ini," tawa Ratu Peri Alice."Maaf, Ratu. Kami harus cepat-cepat ke Desa Tengkorak untuk menyelesaikan misi kami yang terakhir mungkin kami akan datang kemari lagi setelah kami menyelesaikan misi terakhir kami untuk menghentikan kutukan manusia serigala kepada leluhur kami yang masih hidup sekarang." Sumelika menolak tawaran Ratu Peri Alice dengan sopan."Baiklah kalau begitu, semoga misi kalian semua selesai dan kalian bisa memenangkannya. Kalau ada apa-apa hubungi aku lewat Peri Chahat yang ada di Curug Bubble Ice