Home / Thriller / Anathema: Back to the Past / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Anathema: Back to the Past : Chapter 61 - Chapter 70

122 Chapters

Part 60 - Adventure in Naaglok(13)

"Astoge, silumannya banyak, Kak?" Tania hanya bisa menganga mendengar kisah singkat Arsela yang sudah sangat berpengalaman dalam menghadapi hal-hal berbau supernatural.  "Banyak banget malahan, Tan. Dimulai dari siluman ular raksasa, siluman rumah sakit, manusia berkepala 2, raja pocong, siluman duyung, dan lain-lain." Papar Arsela."Kejadiannya kapan, Kak?" tanya Desti, dia sangat tertarik dengan cerita Arsela."Tahun 2010 sampai 2011, Des. Itu tahun petualangan Kakak, beda lagi sama Kak Irene." Timpal Arsela. "Sekarang kita harus kuatkan iman ya, iman kalian jangan sampai terkecoh." Pesan Arsela, kepada Desti dan juga Tania. "Apa kalian siap?"Tania dan Desti saling bertatapan dengan ekspresi penuh ketakutan, Desti mengangguk kepada Tania, dia mengisyaratkan untuk siap dalam misi yang baru ini. Tania pun menunduk dengan berat hati. "S-siap, Kak." Jawab Desti, terbata-bata. Tepat di jam 10 malam,
Read more

Part 61 - Adventure in Naaglok(14)

"Lho? Kok Kakek nyuruh saya mengambil itu, Kek? Bukannya tujuan Kakek kesini sama kaya kita ya? Yaitu mau keluar dari alam naaglok." Sumelika membuat Kakek misterius itu terpojok. Dia seketika terdiam seribu bahasa karena celetukan Sumelika kepadanya."Sebenarnya siapa Kakek?" tanya Sumelika, lagi."Ah, udah, Mel. Jangan begitu." Aisyah berusaha membuat Sumelika tidak emosi kepada Kakek itu. "Jangan ganggu gue sekarang, Syah. Gue bener-bener curiga banget sama Kakek ini,""Maafkan saya, Nak, maafkan saya! Saya sebenarnya hanya pura-pura terjebak di sini, saya datang kemari duluan sebelum kalian semua kemari agar saya bisa bersiap-siap terlebih dahulu. Tujuan saya memang mengambil kunci emas, karena saya membutuhkan kunci itu untuk bisa membuka sebuah peti mati yang berisi jenazah anak saya, Nak, yang berada di goa serigala, dulu dia disekap karena bermain-main di sana oleh ratu serigala, hiks-hiks-hiks. Kalau saya jujur dari awal sama k
Read more

Part 62 - Adventure in Naaglok(15)

"Ssst ... sssstt ..."Ular berkepala 5 itu melirik Sumelika."Siapa kau?" tanya ular berkepala 5 dengan 5 suara pula yang bergema dan cukup mengerikan. "Saya Sumelika, keturunan manusia serigala generasi terakhir, saya datang dari masa depan, tujuan saya kesini adalah untuk mengambil bisa dan kunci emas." Jawab Sumelika dengan gugup. Ular bekepala 5 tadi yang sangat santai menjadi melotot tak karuan seperti oeang yang tidak sudi melihatnya. "Berani-beraninya keturunan serigala datang kemari, apalagi kau adalah manusia serigala generasi terakhir! Siapa yang menyuruhmu kemari, hah?" ular berkepala 5 itu berteriak, murka kepada Sumelika. "Tadi kata Kakek itu, kalo gue nyebutin keturunan serigala bergenerasi, ular itu bakalan jinak dan langsung nurutin perkataan gue, tapi ... tapi kenapa sebaliknya?" batin Sumelika. "Apa Kakek itu bohong dan cuman jebak gue doang? Ah, gue bener-bener nggak paham!" Sumelika sa
Read more

Part 63 - Adventure in Naaglok(16)

Mereka akhirnya sampai di tujuan, prajurit genderuwo itu memasuki sebuah ruangan dengan gerbang emas besar yang bermotif burung gagak. Mereka masuk kesana juga, sesampainya di sana mereka berdua melihat sebuah kamar dengan ranjang hitam berkelambu, terdapat lampu gantung mewah yang dipenuhi gagak dan juga di sana terdapat kolam dengan air hitam yang diisi dengan ular-ular yang tentunya hitam juga. Di depan ranjang itu berdiri seorang ratu dengan bulu hitam lebat, mengenakan gaun hitam dan tiara emas, dia memegang tongkat tengkorak. Ia berbalik badan, dia adalah Mohini yang mengenakan busana kerajaannya!Prajurit itu memberitahukan kepada Mohini kalau korban-korban yang Malika bawa sudah sadar semua, sontak Mohini kaget bukan kepalang. Mohini membawa botol kecil yang di dalamnya berisi serbuk merah, mungkin ia akan melakukan sesuatu pada para tahanannya di penjara."Ini adalah serbuk ajaib yang bisa membuat tahanan-tahananku itu pingsan dan tidak bisa bangu
Read more

Part 64 - Adventure in Naaglok(17)

Sumelika melirik ke arah Kakek yang masih bangkit dari tersungkur, sekarang dia nampaknya sedang berpura-pura lemah dan lemas, meminta belas kasihan Sumelika. Mereka kebingungan, Kakek ini sangat misterius dan mencurigakan, Kakek ini terlihat jahat sekali."Nak, kau s-sudah mendapatkannya. Berikan kunci itu kepada Kakek ya, Nak." Kakek itu berjalan dengan perlahan ke arah Sumelika. Sumelika menghindar dari Kakek itu, "sebenernya apa mau Kakek? Kenapa Kakek mengunci saya tadi di dalam? Kakek mau mencelakakan saya, iya?" Sumelika begitu marah, bagaimana tidak? Perilaku Kakek ini sangat egois."Kakek bisa menjelaskan semuanya, Nak. Kalian jangan salah paham sama Kakek, Kakek berbuat seperti itu kar--" belum menyelesaikan pembicaraannya, Rindu memotong perkataan Kakek tersebut tanpa rasa tak enak lagi."Karena Kakek mau membuat Sumelika meninggal di dalam sana? Kakek, jujur saja! Kakek ini siapa? Kakek kenapa datang kami semua? Kami tidak mengenal Kakek
Read more

Part 65 - Adventure in Naaglok(18)

Yana menjelaskan semuanya kepada Sumedh, Nenek Sumitra dan teman-temannya. Selama ini ternyata Malika dikendalikan oleh ratu genderuwo yang bernama Mohini, Mohini adalah siluman jahat pengincar tulang sumsum dan darah manusia serigala bergenerasi terakhir. Mohini adalah pengincar paling gila dari semua siluman yang mengincar tulang sumsum dan darah tersebut, Mohini melakukan ribuan cara untuk mengambil tulang sumsum sampai darah dari berbagai manusia serigala bergenerasi terakhir, bangkit ratusan kali dari kematian bahkan bolak-balik ke masa depan dan masa lampau dengan mesin waktu buatannya sendiri. "Dek Yana, apa hubungan ini semua sama Malika? Apa dia yang punya apa yang diingkan mereka? Tapi bukannya Malika bukan generasi terakhir? Justru generasi terakhir itu Sumelika.""Saya jawab satu-satu dulu ya, Nek.""Semua ini terjadi dan berawal dari Sumelika pergi ke masa lalu, Nek." "Hah? Masa lalu?""Masa lalu gimana maksudnya, Dek Yana?
Read more

Part 66 - Adventure in Naaglok(19)

Kembali lagi ke naaglok, dimana Kakek itu terus saja mengatakan hal yang penuh akan teka-teki. Aisyah merasakan sesuatu yang tidak enak, dia memegang telapak tangan Sumelika dan Rindu dengan begitu erat. Sumelika menelan ludahnya sendiri, mulai bergidik ketakutan dengan Kakek yang kini menatapnya dengan tajam. "Maksud Kakek apa hah? Dari tadi Kakek selalu membuat kami takut dan curiga saja!" teriak Rindu, yang semakin heran dengan tingkah laku Kake yang satu ini. Apakah Kakek ini tak waras? Apakah dia sudah gila?"Sumelika, Rindu, ayo kita pergi aja dari sini!" ajak Aisyah, yang lebih baik meninggalkan Kakek itu di sini sendirian akibat tingkahnya yang begitu menakutkan. DOORRRR!Satu tembakan peluru melesat ke atas, tembakan itu dilesatkan oleh Kakek tadi. Mereka kaget setengah mati, seorang kakek tua sepertinya bisa memainkan tembakan peluru seperti itu."Kalian jangan bergerak!" teriak Kakek tua yang kini suaranya berubah menjadi lel
Read more

Part 67 - Adventure in Naaglok(20)

Klek!Salah satu pintu dari kawasan kamar terakhir terbuka perlahan-lahan, menandakan di sana ada seseorang, tapi siapakah orang yang membuka pintu? Ternyata itu adalah Aisyah dan Rindu yang tadi terburu-buru bersembunyi karena takut dengan bom dinamit yang akan diledakan Tono. Ini adalah sebuah keajaiban karena mereka sudah selamat dari ledakan bom itu. "Alhamdulilah, kita bisa selamat, Rin. Aku kira, kita nggak bakalan selamat." Aisyah, kembali tenang setelah terjadinya sebuah ketegangan hebat. "Iya, Syah. Tapi dimana Sumelika? Dia--dia selamat kan, Syah?""Aku nggak tau, Rin. Setelah semua yang terjadi, hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan Sumelika.""Semuanya udah jadi abu, apa mungkin abu yang ada di ujung istana ini ada abunya Sumelika?" tebak Rindu.Byurrrr!Di muara ular berkepala 5, tangan seseorang keluar dari air darah. Itu adalah Sumelika, yang tengah kepayahan karena sudah ditembak dan ditenggelamkan secara
Read more

Part 68 - Adventure in Naaglok(21)

Wushhh! Wushhh! Wushhh! Baru saja Sumelika akan hangus terbakar, tiba-tiba saja datanglah sebuah angin tornado berwarna ungu menyerbu si jago merah yang akan menghanguskan Sumelika. Si jago merah kini padam karena angin tornado itu, tapi malah angin tornado itu mengacak-acak semuanya yang ada di dalam candi telapak tangan. Guci-guci emas pecah, figura-figura besar para siluman termasuk figura Bu Iis hancur berntakan. Tak sangka tornado itu membawa Sumelika, Aisyah dan Rindu menghilang dari sana dalam sekejap. Setelah mereka menghilang, pintu candi tapa tangan terbuka lebar, dari muara ular berkepala 5 muncul sebuah ombak besar yang menerjang candi tapak tangan hingga membuat Mohini dan Iis hanyut. Mohini dan Iis cepat-cepat menghilang dari sana supaya bisa selamat, entah ada apa ini sebenarnya. Tornado muncul bahkan terjadi sebuah ombak besar dari muara. Padahal, keadaan sudah distabilkan oleh Iis, tapi anehnya masalah yang besar menerjang begitu saja.Di istana
Read more

Part 69 - Adventure in Genderuwo Castle

Di istana genderuwo, Desti dan Tania yang duduk di sebuah gusang kosong kerajaan merasakan hal yang tak mengenakan. Jantung mereka berdua berdetak dengan kencang, dan mereka seakan-akan ingin menangis tapi entah mereka menangis karena apa, mereka kebingungan."Duh, perasaan aneh apa lagi ya ini, Des? Gue kok makin takut aja. Pertama kita ngerasain kaya jatuh dari tebing terus kita ngerasain hal yang sedih banget sampe mau nangis and jantung kita berdetak kencang, ada apa ya?" "Gue juga bingung, Tan. Dari tadi hawa bawaannya nggak enak mulu, bingung gue." "Jangan-jangan ada sesuatu yang kita nggak tau, apa ... apa Sumelika, Aisyah sama Rindu kenapa-kenapa di naaglok?" Tania, menebak."Jangan menebak-nebak hal yang buruk, Tan, itu nggak boleh, karena omongan sama aja dengan do'a." "Iya deh, Des. Tapi gue punya firasat aja kaya gitu, gue takut kalo ada apa-apa sama mereka."Keadaan di penjara sekarang menjadi runyam, para taha
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status