Yana menjelaskan semuanya kepada Sumedh, Nenek Sumitra dan teman-temannya. Selama ini ternyata Malika dikendalikan oleh ratu genderuwo yang bernama Mohini, Mohini adalah siluman jahat pengincar tulang sumsum dan darah manusia serigala bergenerasi terakhir. Mohini adalah pengincar paling gila dari semua siluman yang mengincar tulang sumsum dan darah tersebut, Mohini melakukan ribuan cara untuk mengambil tulang sumsum sampai darah dari berbagai manusia serigala bergenerasi terakhir, bangkit ratusan kali dari kematian bahkan bolak-balik ke masa depan dan masa lampau dengan mesin waktu buatannya sendiri.
"Dek Yana, apa hubungan ini semua sama Malika? Apa dia yang punya apa yang diingkan mereka? Tapi bukannya Malika bukan generasi terakhir? Justru generasi terakhir itu Sumelika."
"Saya jawab satu-satu dulu ya, Nek."
"Semua ini terjadi dan berawal dari Sumelika pergi ke masa lalu, Nek."
"Hah? Masa lalu?"
"Masa lalu gimana maksudnya, Dek Yana?
Kembali lagi ke naaglok, dimana Kakek itu terus saja mengatakan hal yang penuh akan teka-teki. Aisyah merasakan sesuatu yang tidak enak, dia memegang telapak tangan Sumelika dan Rindu dengan begitu erat. Sumelika menelan ludahnya sendiri, mulai bergidik ketakutan dengan Kakek yang kini menatapnya dengan tajam."Maksud Kakek apa hah? Dari tadi Kakek selalu membuat kami takut dan curiga saja!" teriak Rindu, yang semakin heran dengan tingkah laku Kake yang satu ini. Apakah Kakek ini tak waras? Apakah dia sudah gila?"Sumelika, Rindu, ayo kita pergi aja dari sini!" ajak Aisyah, yang lebih baik meninggalkan Kakek itu di sini sendirian akibat tingkahnya yang begitu menakutkan.DOORRRR!Satu tembakan peluru melesat ke atas, tembakan itu dilesatkan oleh Kakek tadi. Mereka kaget setengah mati, seorang kakek tua sepertinya bisa memainkan tembakan peluru seperti itu."Kalian jangan bergerak!" teriak Kakek tua yang kini suaranya berubah menjadi lel
Klek!Salah satu pintu dari kawasan kamar terakhir terbuka perlahan-lahan, menandakan di sana ada seseorang, tapi siapakah orang yang membuka pintu? Ternyata itu adalah Aisyah dan Rindu yang tadi terburu-buru bersembunyi karena takut dengan bom dinamit yang akan diledakan Tono. Ini adalah sebuah keajaiban karena mereka sudah selamat dari ledakan bom itu."Alhamdulilah, kita bisa selamat, Rin. Aku kira, kita nggak bakalan selamat." Aisyah, kembali tenang setelah terjadinya sebuah ketegangan hebat."Iya, Syah. Tapi dimana Sumelika? Dia--dia selamat kan, Syah?""Aku nggak tau, Rin. Setelah semua yang terjadi, hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan Sumelika.""Semuanya udah jadi abu, apa mungkin abu yang ada di ujung istana ini ada abunya Sumelika?" tebak Rindu.Byurrrr!Di muara ular berkepala 5, tangan seseorang keluar dari air darah. Itu adalah Sumelika, yang tengah kepayahan karena sudah ditembak dan ditenggelamkan secara
Wushhh! Wushhh! Wushhh!Baru saja Sumelika akan hangus terbakar, tiba-tiba saja datanglah sebuah angin tornado berwarna ungu menyerbu si jago merah yang akan menghanguskan Sumelika. Si jago merah kini padam karena angin tornado itu, tapi malah angin tornado itu mengacak-acak semuanya yang ada di dalam candi telapak tangan. Guci-guci emas pecah, figura-figura besar para siluman termasuk figura Bu Iis hancur berntakan. Tak sangka tornado itu membawa Sumelika, Aisyah dan Rindu menghilang dari sana dalam sekejap. Setelah mereka menghilang, pintu candi tapa tangan terbuka lebar, dari muara ular berkepala 5 muncul sebuah ombak besar yang menerjang candi tapak tangan hingga membuat Mohini dan Iis hanyut. Mohini dan Iis cepat-cepat menghilang dari sana supaya bisa selamat, entah ada apa ini sebenarnya. Tornado muncul bahkan terjadi sebuah ombak besar dari muara. Padahal, keadaan sudah distabilkan oleh Iis, tapi anehnya masalah yang besar menerjang begitu saja.Di istana
Di istana genderuwo, Desti dan Tania yang duduk di sebuah gusang kosong kerajaan merasakan hal yang tak mengenakan. Jantung mereka berdua berdetak dengan kencang, dan mereka seakan-akan ingin menangis tapi entah mereka menangis karena apa, mereka kebingungan."Duh, perasaan aneh apa lagi ya ini, Des? Gue kok makin takut aja. Pertama kita ngerasain kaya jatuh dari tebing terus kita ngerasain hal yang sedih banget sampe mau nangis and jantung kita berdetak kencang, ada apa ya?""Gue juga bingung, Tan. Dari tadi hawa bawaannya nggak enak mulu, bingung gue.""Jangan-jangan ada sesuatu yang kita nggak tau, apa ... apa Sumelika, Aisyah sama Rindu kenapa-kenapa di naaglok?" Tania, menebak."Jangan menebak-nebak hal yang buruk, Tan, itu nggak boleh, karena omongan sama aja dengan do'a.""Iya deh, Des. Tapi gue punya firasat aja kaya gitu, gue takut kalo ada apa-apa sama mereka."Keadaan di penjara sekarang menjadi runyam, para taha
"J-jadi kamu masih hidup, Mel? K-kok bisa?" Rindu, yang begitu heran. Kini ada ribuan pertanyaan berkeliaran di pikiran Rindu perihal Sumelika yang bangkit dari kematian."Iya! Gue juga nggak tau, tau-tau gue ada di kuburan dan gue nyoba keluar. Tapi waktu gue bangun, gue ngerasain jantung gue bercahaya merah gitu, seakan-akan ada cahaya nyawa yang masuk ke jantung gue untuk gue hidup." Jelas Sumelika kepasa Aisyah dan Rindu."Alhamdulilah, lo hidup lagi, Mel. Gue panik banget tadi, beneran." Aisyah."Sama, aku juga, Mel. Kondisi kamu tadi bener-bener parah, tubuh kamu hitam, sampe jantung sama kepala kamu mengeluarkan darah terus menerus." Ucap Rindu."Eh, dulu bu Iis sempet cerita ke aku tentang cahaya merah yang kamu bilang tadi, Mel.""Apa itu, Rin?""Kata bu Iis, cahaya merah itu adalah nyawa kedua kamu karena kamu adalah manusia serigala merah generasi terakhir dari sebuah marga. Setiap manusia serigala merah be
"Alhamdulilah!" akhirnya, trisula Sumelika bisa menghancurkan kapak sakti milik Iis dan Mohini tanpa menghancurkan trisulanya sendiri, ini adalah sebuah keajaiban, Sumelika sangat bersyukur.Trisula Sumelika kembali ke tangan Sumelika lagi, Iis dan Mohini merasa kesal dengan perbuatan Sumelika yang sangat bebal ini."Kita harus melakukan sesuatu!""Tapi apa? Kau bodoh sekali, Iis, jika kamu tidak membuat Sumelika tahu akan semua rahasia dan keistimewaannya, pasti kita sudah akan mendapatkan semuanya dari Sumelika sekarang! Caramu sangat tidak ada gunanya!" celetuk Mohini kepada cara Iis yang terlalu berbelit-belit."Kau jangan banyak omong seperti si bocah ingusan itu, kita harus bersama-sama mengalahkan Sumelika agar kita bisa mendapatkan semua keistimewaan dana rahasianya. Ayo kita panggil sebuah kekuatan dari cahaya lava gunung tengkorak, dengan lava itu kita akan bisa membuat Sumelika mengalami kekalahan!" teriak Iis.Mohini m
"Ini bukan waktu yang tepat untuk ngejelasin, Kak! Yang terpenting kita secepatnya harus baca ayat kursi supaya mereka semua nggak menyerang kita!" tutur Arsela."Tapi--""Udah, Kak. Untuk penjelasan nanti aja kalau semuanya udah stabil, kalo dijelasin sekarang prajurit genderuwo itu bisa ngehabisin kita semua!" ucap Arsela.Irene yang kesal dengan Arsela, terpaksa mengiyakan apa yang dikatakan oleh adik semata wayangnya itu karena kadaan sudah sangat genting."Bapak-Bapak! Ibu-Ibu, ayo kita membaca ayat kursi!!" teriak Arsela dengan sangat keras.Arsela sudah sangat berpengalaman dalam hal berbau supernatural, hanya keyakinan yang bisa menolong jika sudah seperti ini. Arsela menyuruh semua orang bersama-sama membaca ayat kursi, para prajurit genderuwo nampak akan menyerang dan mengepung mereka semua. Sesuai dengan perkataan Arsela, para tahanan Mohini membacakan ayat kursi, bacaan ayat kursi itu membuat para prajurit genderuwo merasa kepanas
Matahari terbit dari ufuk timur, menghiasi cakrawala di seluruh penjuru, menyambut hari baru dimana kejahatan sudah berhasil ditumpaskan. Hari ini begitu tenang, gemercik air sungai dan bekasan embun di pepohonan yang menetes membuat udara sejuk dan segar. Sumelika begitu senang berjumpa dengan hari ini, hari dimana dia sudah keluar dari alam naaglok dan mengetahui semua kebenaran. 1 misinya sudah berhasul, sekarang Sumelika tinggal menyelesaikan 1 misinya lagi, misi utama dari puluhan misinya di sini, yaitu menghentikan kutukan yang akan diberikan kepada leluhurnya yang ada di masa lalu. Pagi itu, para tahanan Mohini baik yang dari masa lampau atau masa depan sadar dan mereka pun diberi penjalasn juga oleh Arsela tentang semua yang terjadi. Ada sebagian dari mereka yang tenang, dan ada pula yang sangat panik mengkhawatirkan kepulangan mereka. Rencananya, pagi ini mereka akan kembali ke Desa Tengkorak untuk menghentikan Tono datang ke goa serigala. Saat mereka