"Ini bukan waktu yang tepat untuk ngejelasin, Kak! Yang terpenting kita secepatnya harus baca ayat kursi supaya mereka semua nggak menyerang kita!" tutur Arsela.
"Tapi--"
"Udah, Kak. Untuk penjelasan nanti aja kalau semuanya udah stabil, kalo dijelasin sekarang prajurit genderuwo itu bisa ngehabisin kita semua!" ucap Arsela.
Irene yang kesal dengan Arsela, terpaksa mengiyakan apa yang dikatakan oleh adik semata wayangnya itu karena kadaan sudah sangat genting.
"Bapak-Bapak! Ibu-Ibu, ayo kita membaca ayat kursi!!" teriak Arsela dengan sangat keras.
Arsela sudah sangat berpengalaman dalam hal berbau supernatural, hanya keyakinan yang bisa menolong jika sudah seperti ini. Arsela menyuruh semua orang bersama-sama membaca ayat kursi, para prajurit genderuwo nampak akan menyerang dan mengepung mereka semua. Sesuai dengan perkataan Arsela, para tahanan Mohini membacakan ayat kursi, bacaan ayat kursi itu membuat para prajurit genderuwo merasa kepanas
Matahari terbit dari ufuk timur, menghiasi cakrawala di seluruh penjuru, menyambut hari baru dimana kejahatan sudah berhasil ditumpaskan. Hari ini begitu tenang, gemercik air sungai dan bekasan embun di pepohonan yang menetes membuat udara sejuk dan segar. Sumelika begitu senang berjumpa dengan hari ini, hari dimana dia sudah keluar dari alam naaglok dan mengetahui semua kebenaran. 1 misinya sudah berhasul, sekarang Sumelika tinggal menyelesaikan 1 misinya lagi, misi utama dari puluhan misinya di sini, yaitu menghentikan kutukan yang akan diberikan kepada leluhurnya yang ada di masa lalu. Pagi itu, para tahanan Mohini baik yang dari masa lampau atau masa depan sadar dan mereka pun diberi penjalasn juga oleh Arsela tentang semua yang terjadi. Ada sebagian dari mereka yang tenang, dan ada pula yang sangat panik mengkhawatirkan kepulangan mereka. Rencananya, pagi ini mereka akan kembali ke Desa Tengkorak untuk menghentikan Tono datang ke goa serigala. Saat mereka
"K-kita ada d-di mana?" tanya Desti, yang terlihat agak pening dan pusing."K-kalian? K-kenapa banyak banget orang di sini?" tanya Tania juga dengan terbata-bata seperti Desti."Mereka berdua masih pusing dan pening karena sudah pingsan terlalu lama, mendingan sekarang Nak Desti dan Nak Tania kita bawa ke rumah Ibu, di sana mereka bisa beristirahat. Tenang, di sana ada banyak sekali orang, termasuk ibunya Rindu yaitu Arum.""Terimakasih banyak ya, Buu!" Arsela bersemangat lagi ketika melihat Desti dah Tania sudah sadar."Bi, sebaiknya kita singgah di rumah bu Iis yang ada di tengah hutan karena tau sendiri kan misi dari Sumelika, Bi? Takutnya kami kecolongan oleh pak Tono dan saudara-saudaranya." Ucap Rindu pada bibinya."Oh, ada benarnya juga. Yasudah ayo kita kesana saja, Tania dan Desti harus beristirahat dengan cukup agar mereka berdua bisa pulih total.""Bu, saya berhutang budi kepada Ibu. Terimakasih banyak ya, Bu, karena t
"Yaelah, kirain ada apa. Eh tau-taunya kalian berdua mau minta maaf toh." Sumelika, tertawa kecil melihat Fanny dan Rani yang begitu konyol."Maafin ya, Mel. Kita nyesel banget udah bully lo di sekolah, kita janji deh kagak akan bully lo lagi. Sekarang kita mau tobat-tobat, nggak mau bully-bullyan lagi deh." Rani, menyesali perbuatannya."Iya, Mel. Maafin kita berdua ya, plissss! Kita harap lo maafin kita berdua." Fanny."Ini tulus kan minta maafnya? Nggak gara-gara kejebak di masa lalu?" tanya Sumelika, dia menggoda Fanny dan Rani."Tulus dongg, Mel." Fanny."Yaudah, gue maafin. Tapi kalian harus janji, jangan bully siapapun mulai dari sekarang, mau itu anak baru kek, senior kek, junior kek, pokoknya jangan, paham?""Iya, kita janji, Mel.""Ayo sini peluk!" Sumelika, tersenyum ramah.Mereka berdua memeluk Sumelika dengan erat sebagai bukti bahwa mereka sudah baikan dan menjadi teman baik."Alhamdulilah, jadi ini s
Malam tiba, suasana di rumah Iis yang berada di tengah hutan sangat ramai. Padahal kemarin rumah itu sangat kosong bagaikan rumah mati yang sudah tak dihuni lagi selama bertahun-tahun, tapi dalam sehari rumah itu menjadi ramai dan penuh dengan kehidupan. Para orang banyak dari masa Sumelika yaitu tahun 2015, tidur di dapur, gudang, ruang keluarga sampai ruang tamu. Sementara itu, Sumelika, Irene, Aisyah, Arsela, Sabrina, Fanny, Rani, Rindu, Desti dan Tania berada di 1 kamar yang sama. Mereka semua ada yang tertidur di ranjang bahkan lantai, terpaksa mereka seperti ini demi misi terakhir Sumelika tercapai. Ranjang kayu Sumelika berada di dekat jendela yang ditutupi gorden, dengan itu Sumelika bisa melihat keadaan luar dan melihat goa serigala dari kejauhan meski sedikit buram.Di dalam 1 kamar terlihat begitu ramai sekali, Desti dan Tania yang melihat kondisi begitu stabil membuat mereka berdua lebih tenang, mereka berdua melupakan sakitnya karena melihat keramaian seperti ini
Di pagi hari yang cerah ini, Irene dan Arsela sedang memikirkan cara supaya semuanya bisa kembali ke masa depan. Kebanyakan orang-orang di sana sangat panik dan ketakutan jika mereka sampai tidak bisa kembali lagi ke masa depan karena semua kehidupan mereka ada di sana. Sumelika dan kawan-kawannya mengajak Irene dan Arsela berdiskusi di tukang nasi goreng sebari menikmati sajian nasi goreng berbumbu kasar dan menggugah selera. Sumelika berusaha tenang dan tidak memikirkan hilangnya kompas waktu miliknya."Salah satu cara supaya kita bisa pergi dari masa lampau adalah menggunakan kompas waktu yang diberikan oleh Sri, kuntilanak hitam waktu itu. Tapi sayangnya, kompas waktunya nggak ada, Kak, nggak tau kemana!" ucap Sumelika diiringi nada kepanikan."Eh, tenang, Mel. Kamu nggak perlu panik kaya gini, apapun yang bakalan menimpa kamu, pasti kita ada bersama kamu. Dan lagian pasti ada solusi dari semua permasalahan ini, kamu tenang aja, Sumelika." Arsela menenangkan Sumeli
Mereka sampai di sebuah pohon beringin yang besar bagaikan sebuah marcusuar, di batang pohon beringin itu terukir sebuah ukiran jam, portal waktu, sampai angka-angka yang bervariasi jumlahnya. Ada angka tahun 1900, 1600, 1400, 1000, 1800, sampai 2020. Ini adalah hal-hal tentang penjelajahan waktu yang tak sengaja dilihat oleh Irene kemarin saat menuju ke rumah bu Iis.Di tengah pepohonan itu pula ada jendela dan pintu yang terpampang, pohon ini lebih mirip dengan rumah pohon yang ada di cerita dongeng. Mereka semua kagum melihat rumah pohon ini, mereka memutuskan untuk masuk ke dalam rumah pohon siapa tahu mereka mendapatkan informasi yang lebih tentang penjelajahan-penjelajahan waktu."Rin, apa lo sebelumnya kagak tau ada rumah pohon di sini?" tanya Sumelika."Nggak tau, Mel. Ya, kamu tau sendirikan dulu Ibu aku gimana, hehe. Ibuku ngelarang aku main di daerah hutan kaya gini, bolehnya main di kota. Karena percaya nggak percaya kalau kita main di hutan se
"Alam peri? Tapi di mana letak alam peri?" tanya Sumelika kepada Selena."Aku lupa dan ini yang aku maksudkan supaya kalian mencarinya sendiri. Yang pasti alam peri ada di sekitar sini ... dimana ada bunga yang bercahaya dan berwarna-warni disertai dengan kunang-kunang yang berterbangan, di situ ada sebuah gerbang kecil berbalut emas. Kalian masuk saja dan kalian langsung berada di alam peri ...""Alam peri di sana dipimpin oleh seorang ratu yang bernama ratu peri Aurora, seorang ratu peri yang memiliki gabungan antara kekuatan duyung dan angsa. Selan itu, di alam peri juga diisi dengan peri yang bermacam-macam sampai kurcaci. Kalian bisa mendapatkan box teleportasi waktu di bawah pohon yang bercahaya berwarna-warni di tengah muara madu." Jelas Selena."Itu saja yang bisa aku sampaikan, aku bisa memberikan peta alam peri saja kepada kalian."Crengg!Di tangan Sumelika mendadak ada sebuah peta dengan lembaran kertas berwarna ungu, bau dari kertas in
Pagi ini sangat cerah, mudah-mudahan malam nanti akan cerah juga supaya Sumelika dan kawan-kawannya bisa melakukan penjelajahan hutan untuk menemukan gerbang alam peri di hutan. Sumelika dan kawan-kawannya menyiapkan santapan sarapan bagi para orang banyak kembali, mereka semua merasa heran dengan Fanny dan Rani yang dari pagi batang hidungnya tidak kelihatan sama sekali. Mereka sudah mencari-carinya di penjuru rumah, tapi mereka tak ada. Setelah sarapan nanti rencananya Sumelika, Aisyah dan Rindu akan mencari Fanny dan Rani ke hutan Desa Tengkorak.Menu yang disajikan mereka hari ini adalah nasi uduk, tempe goreng, ayam goreng, sambal matah yang disegarkan oleh lalapan seperti mentimun, daun kol sampai daun seledri.Hari ini Sumelika sarapan begitu banyak pula minum air dari tangki di dapur, Sumelika saat itu sangat lapar dan begitu haus. Tak disangka Sumelika meminum sebuah racun dari siluman kadal raksasa saat itu juga. Entah apa nantinya yang akan terjadi den
Keesokan harinya, Sumelika melihat hari ini yang begitu cerah, nampaknya ia akan pulang ke masa depan hari ini juga. Setelah sholat tahajud, Sumelika membereskan barang-barangnya dan dimasukan ke dalam tas ransel. Sudah begitu banyak yang kenangan yang terukir di masa lampau, banyak pembelajaran yang ia dapatkan dari kedatangannya kemari. Sumelika belajar bahwasanya kita harus berhati-hati dalam segala perbuatan, karena siapa tahu perbuatan biadab yang sekarang kita lakukan akan menjadi sebuah kutukan yang menimpa generasi yang akan datang. Sumelika juga belajar, bahwa kita harus senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang. Dengan tak ada teknologi, membuatnya susah melakukan apapun tapi dengan mudahnya orang di zaman dulu bisa hidup tanpa adanya teknologi.Sumelika sangat berat pergi dari Desa Tengkorak, dia harus rela berpisah dengan bu Iis, Romi sampai Rindu. Ketiga orang itu benar-benar membantu dirinya di masa lampau sampai semua misinya berhasil, wal
Kebahagiaan merundungi Sumelika dan semua kawan-kawannya, tak sangka akhirnya misi yang selama ini mereka perjuangkan untuk menghentikan kutukan di masa lalu ternyata berhasil. Saudara-saudara Tono menyesal karena telah mengikuti apapun yang dikatakan oleh Tono, padahal sudah jelas Tono sesat dan perbuatannya sangat merugikan."Maafkan kami ya, Sumelika, Hamalia ... kami dari kecil sudah dididik oleh kak Tono sampai-sampai kami tak tahu yang mana yang benar dan mana yang salah, bahkan kami sangat gila dengan harta dan kekayaan duniawi yang fana." Johan selaku perwakilan dari saudara-saudara Tono meminta maaf ke hadapan Sumelika dan yang lainnya."Iya, tidak apa-apa, Pak. Yang penting kutukan dari ratu serigala sudah berhasil dihentikan, mulai hari ini tak ada lagi kutukan yang akan menimpa keturunan berikut-berikutnya. Dan pastinya pun semuanya normal, mudah-mudahan seperti ini terus. Oh iya, Pak, saya berpesan supaya berhati-hati dalam berperilaku karena j
Saat Tono akan melepaskan peluru dari senapan, tiba-tiba ..."Tonoooo!!!" terdengar suara teriakan seorang perempuan dengan nada yang sangat tinggi, suara perempuan itu terdegar serak sekaligus berganda-ganda, suaranya ini berbeda dari siluman yang biasa ditemui di misi petualangan Sumelika kemarin, suaranya memiliki 10 kali lipat yang membuat seseorang yang mendengarnya bergidik ketakutan.Datanglah sesosok perempuan cantik bergaun hitam yang menggunakan mahkota serigala, dia datang bersama dengan 2 manusia serigala berwarna ungu yang membawa tameng dan pedang. Dia adalah Ratu Iravati, ratunya para serigala."Kurang ngajar!"Sreet!Ratu Iravati mencakar wajah Tono sampai wajah Tono berdarah, ia membalas Tono atas perilaku tak pantas yang dilakukan oleh Tono kepada para serigala-serigala di hutan kawasan Desa Tengkorak, ditambah lagi Tono sudah mencuri harta karun milik kerajaan serigala, Ratu Iravati sangat marah dan sangat murka kepada Tono
Tono membuka pintu goa emas serigala, seketika dari dalam keluarlah cahaya yang terpancar dari emas, permata dan berlian. Cahayanya begitu terang sampai-sampai menerangi hutan Desa Tengkorak, Tono tersenyum licik, ia sebentar lagi akan mendapatkan tujuannya yang selama ini ia incar. Tono memandangi semua harta karun yang ada di sana, dalam hatinya ia ingin membawa semua harta karun itu ke gudang emasnya. "Hahaha! Akhirnya, saya bisa mendapatkan tujuan saya yang sudah saya pendam selama bertahun-tahun! Hahaha! Sekarang tak ada lagi yang mampu menghalangi jalan saya lagi, tak ada yang mampu menghalangi jalan saya untuk menjadi orang yang paling kaya raya! Hahaha!"Mendengar Tono yang mengatakan hal-hal yang tak pantas, serigala-serigala penjaga goa emas serigala berdatangan dari dalam goa itu, mereka semua menyerang Tono dan juga semua saudara-saudaranya. Tono punya segala cara untuk menghalau badai yang menerpa dirinya sewaktu-waktu, sewaktu di alam naaglok Tono
DOOORRRR!Suara tembakan terlepas dari senapan. Suaranya terdengar dan bergema di telinga, mereka semua kaget tapi mereka berusaha untuk tenang dan tidak panik. Mereka tetap bersembunyi tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Ternyata oh ternyata sumber suara itu berasal dari senapan besar milik Tono dan para saudara-saudaranya yang sudah tiba di goa emas serigala, mereka semua datang dengan menggunakan baju besi dan membawa banyak sekali senjata dimulai dari sniper, senapan besar, pedang, samurai, pisau dan benda-benda tajam yang lainnya. Mereka melakukan ini demi bisa mendapatkan harta karun manusia serigala yang tersimpan di goa emas serigala."Itu Kak Tono!" ucap Hamalia memberitahukan soal kedatangan Tono kepada Sumelika dan yang lainnya.Mereka semua bersiap untuk membuat Tono dan semua saudara-saudaranya terkepung.Sesuai dengan aba-aba dari Sumelika mereka semua pun pergi mengepung Tono dari segala arah sampai-sampai Tono lagi semua
Keesokan harinya, pagi baru yang sangat ceria menyambut Desa Tengkorak. Pagi itu entah mengapa Sumalika sangat senang dan bersemangat tapi di hati terdalamnya ia merasakan ketakutan seperti ada sesuatu yang besar akan terjadi dalam waktu yang sangat dekat. Tak hanya perasaan takut, Sumelika pun merasakan cemas dan gelisah. Ia sepertinya akan berpisah jauh dari orang-orang yang ia kenal di masa lampau, seperti dengan Rindu, Romi, bu Iis, Hamalia, Bani sampai abang-abang tukang nasi goreng yang biasanya menjadi andalannya untuk menambah nafsu makan di masa lampau.Setelah sarapan, mendadak Sumelika dikejutkan dengan kedatangan Hamalia dan Bani, mereka berdua baru saja pulang dari rumah setelah kemarin. Saat mereka sampai, mereka berdua langsung mencari-cari keberadaan Sumelika. Sumelika yang mengetahuinya langsung menemui Hamalia dan Bani."Sumelika! Gawat, Mell!" ucap Hamalia, dengan nada penuh ketakutan dan kepanikan yang luar biasa."Ada apa i
Keesokan harinya, Bu Iis, Sumelika dan kawan-kawannya yang lain menyiapkan sarapan di dapur kembali, kali ini Sumelika dan kawan-kawan dibantu oleh Bu Iis dalam menyiapkan sarapan. Bu Iis sekarang memasak nasi sego tiwul kelapa untuk menu sarapan pagi hari ini, Bu Iis sangat pandai sekali dalam membuat masakan dan sarapan, hidangannya selalu saja mengugah selera.Dalam beberapa menit, Bu Iis sudah bisa menyiapkan makanan besar untuk dijadikan santapan sarapan orang-orang banyak yang singgah di rumahnya. Semua orang di sana benar-benar menikmati masakan Bu Iis, bahkan ada yang menambah nasi dan lauk-pauknya.Di tengah sarapan pagi yang hangat, ceria dan dipenuhi dengan semangat, mendadak menjadi hening dan dingin ketika mereka semua melihat Kevin yang keluar dari kamarnya dengan raut wajah yang begitu lesu dan datar. Di wajahnya nampak tak ada lagi tanda semangat hidup, dia begitu lelah. Semua orang sangat takut kepada Kevin, takut Kevin membabi buta lagi seperti
Malam tiba, Kevin mulai sadarkan diri. Di tengah malam yang sunyi itu, Kevin bangkit dan menuju ke kamar Gayatri, mencari Gayatri yang nyatanya sudah tak ada lagi di kamar itu. Ia memanggil-manggil nama Gayatri, berharap Gayatri muncul kembali di hadapannya."Gayatri! Gayatri!" dalam keadaan masih merasa sakit karena lukanya belum 100% pulih, ia paksakan mencari Gayatri karena ia sangat mencintainya setulus hati."Gayatrii!" sudah beberapa menit ia memanggil nama Gayatri, dia tak kunjung datang, ia memutuskan untuk berteriak sekencang-kencangnya memanggil nama Gayatri supaya Gayatri bisa mendengar suaranya.Suara teriakan Kevin yang begitu keras, membangunkan Sumelika dan kawan-kawannya. Sumelika, Fanny dan Aisyah terbangun, mereka bertiga begegas ke kamar Gayatri untuk memeriksa keadaan Kevin."Astaghfirullahaladzim!" alangkah kagetnya mereka bertiga ketika melihat Kevin mengacak-acak kamae Gayatri untuk mencari Gayatri.Kevin me
Sumelika dan kawan-kawannya mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Ratu Peri Alice dan semua peri yang sudah memberikannya alat teleportasi waktu. Sumelika mungkin akan pulang saat itu juga ke Desa Tengkorak untuk menyelesaikan misi terakhirnya yang merupakan inti dari perjalanannya ke masa lampau."Ini terlalu cepat, apa kalian tidak mau lihat-lihat alam peri dulu untuk melepas ketegangan sejenak? Aku harap kalian bisa menerima undanganku ini," tawa Ratu Peri Alice."Maaf, Ratu. Kami harus cepat-cepat ke Desa Tengkorak untuk menyelesaikan misi kami yang terakhir mungkin kami akan datang kemari lagi setelah kami menyelesaikan misi terakhir kami untuk menghentikan kutukan manusia serigala kepada leluhur kami yang masih hidup sekarang." Sumelika menolak tawaran Ratu Peri Alice dengan sopan."Baiklah kalau begitu, semoga misi kalian semua selesai dan kalian bisa memenangkannya. Kalau ada apa-apa hubungi aku lewat Peri Chahat yang ada di Curug Bubble Ice