Tania berjalan mondar-mandir sejak tadi. Entah apa yang dia bicarakan di telepon."Halo Clara. Suara kamu gak jelas. Apaan?" bisiknya, mengecilkan suara karena mendengar langkah Nero yang memasuki rumah."Tania, kamu gimana sama om Nero? Udah apa belum?" tanya suara di seberang sana."Belum. Katanya kalau mau ngelakuin itu harus karena cinta, bukan terpaksa," jawabnya polos.Benarkan Nero bilang begitu?"Hah! Emang kamu cinta sama dia?""Ya gak, lah. Masa aku cinta sama om-om.""Ih, tapi gak apa-apa juga kali. Om Nero kan ganteng. Pasti enak dipeluk sama dia." Clara meyakinkan."Yeee ... kalau itu sih aku udah biasa. Tapi gak ada rasa apa-apa. Beda kalau waktu deket sama Rizal."Tanpa Tania sadari, ternyata Nero mencuri dengar pembicaraan mereka. Lelaki itu curiga melihat suasana rumah yang sepi sejak tadi. Biasanya sang istri menyambutnya pulang, tetapi kali ini tidak.Setelah menyimpan tas di kamar dan berganti pakaian, Nero berjalan melewati kamar Tania. Namun, ruangan itu kosong. T
Terakhir Diperbarui : 2021-06-01 Baca selengkapnya