Seharian Wisaka dan Faruq serta Jaka dan Onet, mengubek-ubek hutan mencari Mayang. Namun, Mayang beserta kedua penculiknya bagai raib di telan bumi. Tidak ada satu jejak pun yang bisa menjadi petunjuk.Dalam kelelahannya, Wisaka putus asa. Akan tetapi setidaknya Wisaka tahu dengan siapa Mayang kini tinggal. Walaupun tidak mengenal baik wanita bercadar, tetapi terhadap Cempaka pemuda itu percaya, ia tidak mungkin menyakiti Mayang."Faruq, ayo kita kembali ke goa tempat Eyang Astamaya," ajak Wisaka."Baiklah, Kakang," jawab Faruq."Lalu, kau, Kuntilanak Merah, apakah kau mau ikut dengan kami?" tanya Wisaka."Aku tetap di sini, sepertinya ini hunian yang nyaman untukku, hihihihi ... hihihi," jawab Kuntilanak Merah alias Rima sambil tertawa cekikikan. Tawanya keras dan melengking, membawa aura hitam yang membuat bulu kuduk berdiri. Rupanya kini ia sudah mulai menjadi hantu yang sebenarnya."Ada syaratnya jika kau mau di sini," kata Wisaka. " Apa
Read more