"Iya nih, Kang, cuacanya dingin sekali," jawab gadis itu sambil mengerling manja. Merasa mendapat respon positif, lelaki kekar itu segera meremas jemari tangan gadis misterius itu. "Sini merapat, Nyai," katanya sambil memeluk bahu sang gadis. "Ih, Akang ... genit," ujar gadis itu pura-pura menolak. "Namamu siapa, Cantik?" Jurus rayuan gombal akhirnya keluar dari mulut laki-laki itu. "Aku Mawar, Kang," jawab gadis cantik itu. "Aku Badrun, berkelana dari kampung ke kampung demi mencari kesenangan hidup," katanya pongah. "Banyak uangnya dong, Akang," ujar Mawar. "Tentu saja, Nyai, asal Nyai mau menuruti keinginan Akang," kata Badrun. Dia mulai memeluk Mawar, kemudian mencium pipinya. "Jangan, Kang, aku malu," kata Mawar sambil menunduk. Pipinya yang merona kemerahan semakin nampak menggemaskan di mata Badrun. Badrun sudah tidak sabar ingin mencumbu Mawar yang sepertinya sudah sangat pas
Baca selengkapnya