"Bangun ... bangun, Kang," kata Faruq sambil mengguncangkan tubuh Wisaka. Rupanya dia terbangun karena teriakan Wisaka. "Ada apa teriak-teriak?" sambungnya. "Aku mimpi, Mayang diculik orang," ujar Wisaka saat terbangun dari tidurnya. Keringat dingin mengucur di dahinya, napasnya tersengal-sengal. "Mayang siapa?" tanya Faruq. Perasaan baru kali ini Faruq mendengar nama itu. "Anakku," jawab Wisaka singkat. "Ooh." Faruq tidak banyak bertanya lagi. "Dia diculik," cetus Wisaka setelah lama terdiam. "Ada orang berpakaian serba kuning dan bercadar tiba-tiba menyambarnya," jelasnya. Faruq hanya diam mendengarkan, dirinya bingung harus bicara apa, dia tidak mengenal Mayang, apalagi orang bercadar itu. Wisaka juga ikut terdiam, sibuk dengan pikirannya sendiri. Pemuda itu kemudian bangkit lalu bersedekap dan memejamkan matanya mencoba bertelepati dengan Leli, istrinya. Wisaka bisa mendengar Leli bicara, dan mendengar suara-suara k
Terakhir Diperbarui : 2021-09-23 Baca selengkapnya