“Gimana, Ma?” tanya Mega setelah dia kembali ke depan. Sepertinya Meri belum berhasil bicara dengannya. “Hem, kayaknya terlalu banyak yang harus kita perbaiki, Meg.” “Begitu? Bisa pelan-pelan kan, Ma? Yang penting ada tempat berteduh dulu.” Mega mengucapkan kalimat itu dengan wajah penuh keyakinan. Seolah-olah biaya untuk memoles rumah ini bisa kami dapatkan dengan mudah. Aku yakin, kami harus menggelontorkan uang yang tidak sedikit agar merasa nyaman di tempat ini. “Kalau nyari di dekat sini, emang beginilah kondisinya, Ma.” Mega berkata kepadaku, matanya memindai seluruh ruangan yang sudah kusam. Pintu kamar pun sepertinya telah keropos. Mungkin pemiliknya sudah terlalu lama membiarkan rumah ini kosong. “Iya, sih, Meg.” “Waktu kita enggak banyak, Ma. Uang kita pun semakin lama semakin berkurang. Kalau enggak cepat, ujung-ujungnya kita enggak bakal dapat apa-apa.” Aku ha
Last Updated : 2021-10-11 Read more