Khair tak lagi ribut dengan Riang, apalagi jadwal sidang skripsinya sudah sangat dekat. Dia sibuk menyiapkan dokumen dan memantapkan diri secara fisik dan mental untuk menghadapi hari penentuan kelulusannya itu.“Doain Khair ya, Teh,” pagi itu Khair pamitan kepada Khaira. Disandangnya tas ransel berisi draft skripsi dan beberapa buku referensi yang mungkin perlu dia tunjukan kepada penguji. Laptop tak lupa dia bawa, pun demikian dengan bekal kopi dari kakaknya.“Semoga lancar, ya, Khair. Semoga kamu lulus,” ucap Khaira.Seperti biasa, Khair mencium tangannya lalu pamitan. Khaira pun bersia-siap pergi ke kedainya.Hingga sore, Khair tak memberinya kabar. Di kedai, Khaira berdebar-debar menantikan hasil sidang adiknya.“Riang, hari ini sudah ke kampus?” tanya dia bermaksud mencari tahu soal Khair kepada Riang.“Hari ini Riang free, makanya bisa di sini sampai sore. Sekalian nunggu Khair.”
Last Updated : 2021-07-07 Read more